kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku gk pantas
*
Arkana menyeringai sinis , ia tampak tenang dan tidak mudah terintimidasi dengan tatapan tajam yang di layangkan oleh paruh baya bau tanah di depannya.
"Arkana ! " merasa tak di perhatikan , paman arkana yang bernama david menaham amarahnya , emosinya tersulut karna sikap acuh dari arkana .
"Ya" arkana dengan sorot mata tajam menatap sang pak tua itu , tatapan matanya mampu membuat david merinding seketika .
"Sial!' david meruntuk dalam hati , bisa - bisanya ia merasa takut hanya dengan tatapan tajam dari pemuda dihadapannya ini
Seorang anak yang tampak kedua orang tuanya ini ,anak malang yang kekurangan kasih sayang , untuk apa dirinya takuti ?
" Bilang pada kakekmu ,untuk mencabut semua hukuman kepada putra saya ." ujar david dengan nada memerintah .
"Tidak !" ucap arkana sekenanya .
"Arkana!" marah david tidak terima dengan sikap arkana .
" begini kah ,cara anda untuk meminta tolong ? Sungguh mengesankan ." ejek arkana.
" om tidak mau tahu , secepatnya kamu harus berbicara dengan pak tua itu , kalau tidak ! Kamu tau sendiri akibatnya . " sentak david dengan ancaman yang tersirat .
Arkana berdecih " kakek hanya memberi hukuman kecil ,tapi mengapa kau bertindak seolah sedang di hukum mati ?
Wajah david memerah .
Hukuman kecil? Putra semata wayangnya itu di hukum oleh kakek tua ! Semua pasilitas nya di cabut selama sebulan penuh , bahkan putranya itu harus di kurung selama satu minggu di dalam kamarnya .
Semua terjadi karena lelaki muda yang saat ini ada di hadapannya .
Padahal rafi juga cucunya namun pria tua itu terlalu buas
Yah anak dari david adalah bernama rafi triadry Deandre cucu dari Deandre sama seperti arkana .
"Diam saja ,ini hanya hukuman kecil , dia harus bersyukur karna tidak ada campur tangan dari saya ."
"kalau tidak ..... Hukuman tidak akan sesederhana ini ! "
Arkana mendengus kasar , dengan acuh tak acuh ia berlalu pergi meninggalkan david seorang diri dengan kemarahan yang tampak jelas di matanya.
"Anak sialan itu ! " geram david sebari mengepalkan tangannya.
Sepertinya david harus memikirkan cara lain untuk memusnahkan anak kurang hajar dari semata wayang kakanya itu .
**
Alesya tersenyum tipis , ia mengambil coklat yang di sodorkan oleh arkana "makasih" ujarnya pelan.
Arkana hanya mengangguk , suasana hatinya yang buruk hilang begitu saja saat melihat senyum alesya.
Arkana berdiri di depan alesya , ia meletakan kedua tangannya di atas meja , menatap alesya yang tengah memakan coklat dengan kepala yang bergerak kekiri dan ke kanan menikmati manisnya coklat .
" Gemesnya ah gadisnya ini " ucap arkana didalam hati .
arkana menggigit bibir bawahnya menahan diri agar tidak mencubit pipi sedikit chubby Alesya nya itu karna rasa gemasnya melihat tingkah alesya yang sangat menggemaskan dimata nya .
Alesya yang merasa di perhatikan tersenyum kikuk , ia berhenti memakan coklatnya itu , kemudian mengangkat alisnya sebelah menatap arkana dengan heran .
"kenapa ?" tanyanya tak nyaman bila di tatap sedalam itu oleh arkana .
"cantik " lirih arkana
Wajah alesya memerah ,menahan salah tingkah untung saja di kelas cuman ada mereka berdua .
Arkana , lelaki itu , kenapa secara ugal-ugalan mendekati alesya seperti ini ?
Mana arkana yang selalu memperhatikannya dari jarak jauh dan diam-diam ?
Alesya menghela nafas pelan , ia meletakan coklat pemberian arkana di atas meja , kemudian balik menatap arkana dengan lekat
alesya rasa ,ia harus membicarakan hal ini dengan arkana.
"Arkana"
"iya kenapa ,lesa ? " jawab arkana cepat
"Ini..... " alesya terdiam sejenak , ia merasa ragu dengan apa yang akan dirinya ucapkan .
"Gw rasa lo gak harus kasih bunga lagi deh buat gw setiap harinya " sambung alesya cepat .
Benar saja , ekspresi arkana dengan cepat berubah ,rahangnya mengeras , matanya menatap tajam kepada alesya .
"apa maksud dari perkataan ,alesya? "
"apa dia tidak menyukai pendekatannya ?"
"Kenapa ? " meski begitu , suara arkana masih terdengar lembut saat berbicara dengan alesya .
Alesya menggelengkan pelan kepalanya ,menatap arkana sendu .
"gw gak pantas ," kilatan luka melintas di mata alesya dengan cepat .
Benar , alesya awalnya ke pikiran untuk terus mengejar arkana dan memperjuangkan nya untuk mendapatkan cinta arkana kembali ,menarik arkana untuk masuk ke dalam kehidupannya ,namun lambat laun alesya tersadar , alesya merasa ini semua tidak adil untuk arkana.
Arkana begitu tulus terhadap dirinya , dan jika alesya menerima arkana tanpa memiliki perasaan yang sama . Itu sama saja dengan menyakiti arkana ,bukan ?
Alesya tidak ingin menyakiti arkana , lelaki tulus seperti arkana tidak pantas untuk dirinya , masih banyak perempuan lain yang lebih baik dan lebih pantas untuk arkana.
tidak seperti dirinya , seorang perempuan dengan luka ,kehidupan yang kelam ,keluarga yang berantakan , tidak pantas untuk arkana .
"Masih banyak perempuan yang lebih baik dari gw , lelaki sempurna kaya lo , gak pantes buat perempuan banyak kekurangan kaya gw "
Arkana menatap alesya kecewa , mengapa alesya berbicara seperti itu kepadanya ?
"Arkana... "
Tak ingin kembali mendengar ucapan alesya yang menyakiti dirinya , arkana menegakkan tubuhnya , arkana menatap alesya dengan wajah kecewa yang tak bisa di sembunyikan ,tanpa babibu arkana langsung pergi begitu saja meninggalkan Alesya seorang diri .
"Arkana! " alesya berdiri memanggil arkana yang berlalu pergi .
Alesya mendesah kecewa , sepertinya arkana marah kepadanya .
"maaf, arkana " ucap lirih alesya.
*
"Ini serius kita bakal lakuin ini ? "
"iyah , cewek kaya dia pantas di kasih pelajaran !"
" tapi apa ini gak keterlaluan, do ? " fazri menatap edo yang tengah melakukan sesuatu yang meragukan .
"udah , nurut ajh sama gw " balas edo sekenanya .
"kalau si alesya ngamuk , gw gk ikut-ikutan nyah " ujarnya mencari aman , namun tak ayal tangannya ikut membantu edo
"Tenang aja , gw jamin , dia gk bakal punya tenaga buat labrak kita , gw tahu kelemahan dia " ujar edo percaya diri .
"cepetan ,do ! Nanti ada yang lihat " kesal fazri melihat edo yang tak kunjung selesai.
"udah " edo menepuk kedua tangannya. Membersihkan tangannya yang sedikit kotor , setelahnya edo menatap apa yang sudah di lakukannya dengan puas.
"Gw yakin , dia bakalan nangis-nangis "
Edo menutup pintu loket alesya dengan rapat ,ia tak sabar melihat alesya menerima hadiah spesial pemberian nya .
"Habis ini kunci lokernya lo balikin ,do "
"Tenang ajh gw udah sogok satpam mata duitan itu ,gw jamin kali ini rencana kita berjalan dengan lancar car car "
Suara mereka masih terdengar , mereka berbicara sambil berjalan .
"Udah ,ayok " fazri menarik tangan edo , ia takut ada seseorang yang memergoki apa yang mereka sudah lakukan.
Cukup lama setelah kepergian fazri dan edo pergi , alesya datang , di tangannya terdapat beberapa buku , alesya hendak menyimpan buku itu di dalam lokernya .
Alesya tak merasa ada yang aneh , dengan santai ia membuka kunci lokernya , melihat lokernya yang sudah berantakan , alesya menghela nafas pelan , ini pasti dirinyalah yang terlalu marah , suka memasukan benda yang menurut dirinya penting , kemudian jarang membukanya .
Alesya mengulurkan tangannya , hendak merapikan buku yang berantakan .
Alesya membeku , ia merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang bergerak di dalam sana .
Penasaran , alesya segera mengambil beberapa buku .
Alesya terbelalak kaget ,tangannya yang terulur menyusut .
Tanpa bisa di cegah wajah alesya berubah pucat , tangannya yang baru menyentuh hewan tersebut bergetar.
Didalam sana terdapat ular kecil yang tengah meliuk-liukkan tubuhnya .
Alesya sangat takut dengan hewan melata satu itu .
Alesya hanya berdiri mematung , wajah putihnya dengan cepat berubah menjadi pucat .
"alesya aku .. Maaf "
Arkana yang merasa tidak nyaman karena sudah mengabaikan alesya .
Arkana datang menghampiri alesya , ia berdiri di belakang alesya .
"alesya " panggil arkana lembut
menyadari sikap aneh alesya, arkana memegang bahu alesya .
Dan............
jangan bikin alesya pul kerumah nya thor