"People come and go, but someone who is compatible and soul mates with you will stay"
Dengan atau tanpa persetujuanmu, waktu akan terus berjalan, sakit atau tidak, ayo selamatkan dirimu sendiri. Meski bukan Tania yang itu, aku harap menemukan Tania yang lain ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayo Pacaran
Like this?", tanya Tania mempraktekkan seperti yang dulu ia lakukan di awal pertemuan. "Joon Youngah, semua yang terjadi bukan salah kamu. Ayah, ibu dan adik kamu pasti merasa bersalah lebih dari kamu, kalau kamu begini terus. Kamu tumbuh dan hidup dengan baik. Kamu sudah sejauh ini. Stop semua penyesalan kamu yang gak berdasar itu. Moving on Joon Youngah. Ayo, kamu bisa."
Joon Young mendekat, Tania jelas melihat air mata yang tadi mengalir itu perlahan mengering. Manik mereka beradu.
"Aku benar-benar suka kamu Tania ..."
Tania hanya diam meski sebenarnya pikirannya bercabang kesana kemari. Berusaha mencari tahu sendiri tulus atau tidaknya pria tampan dihadapannya ini. Semua bayang-bayang ketakutannya akan yang terjadi antara dirinya dan Bryan muncul odengan sendirinya. Pacar pertama, pelukan pertama, ciuman pertamanya, yang menghianatinya.
Haruskah aku menjatuhkan pilihan lagi?
Haruskah aku memulai lagi dan percaya pada pria ini?
Apa dia berbeda?
Apakah dia nyata? Tidak palsu?
Apakah ini tidak terlalu cepat?
Pertanyaan itu membombardir otaknya, pertanyaan yang ia buat sendiri dan pusing sendiri.
Perlahan Joon Young semakin mendekat lagi, terus dan ia tidak lagi menatap mata Tania, tapi kepada ranum merah yang kemarin terluka oleh Bryan itu.
Cup
Mata Tania membulat sempurna. Sensasinya aneh, apakah tersengat listrik? Atau tiba-tiba dijatuhkan ke kolam air hangat. Menyenangkan dan nyaman, bahkan ciuman dengan Bryan tidak senikmat ini dulunya. Ia nyaman. Sangat nyaman dan memejamkan matanya, membiarkan Joon Young terus bermain disana. Kepala mereka bergerak saling berlawanan arah.
Tania yang pertama mengurai tautan itu, ia menunduk dan ada semu merah di kedua pipinya, tapi Joon Young segera menarik dagunya agar wanita itu menegakkan wajahnya.
"What's wrong?", tanya Joon Young, pasalnya ia masih seru-serunya tapi malah dilepas Tania.
"What are you doing?"
"Menghapus bekas si brengsy*k itu." jawab Joon Young pendek. Tania terkekeh kecil. "Ayo kita pacaran, ayo jadi pacarku. Supaya aku tidak perlu pusing mencari alasan untuk menjaga kamu, aku mau terang-terangan, aku mau sesuatu yang jelas. Aku suka kamu, aku mulai sayang, dan aku mau jaga."
"Karena namaku Tania kan?"
"Mwo?"
"Tadi kamu bilang ada Tania di masalalu mu. Aku kan udah bilang dari awal, aku ngga mau sama orang yang belum selesai dengan masa lalunya."
"Yaak...? Mungkin kah aku mengejar-ngejar istri orang. Tania yang itu sudah punya suami dan aku tidak se kurang kerjaan itu. Nama aslinya juga bukan Tania."
"Maksudnya?"
"It's complicated to explain Taniaya. Dia kabur dari suaminya entah karena masalah apa aku juga tidak tahu dan tidak mau tahu, yang jelas suaminya itu tidak jahat. Lalu ia pergi dengan kakak palsunya dan mengganti identitas mereka, disanalah ia berubah menjadi Tania, nama aslinya Venus Jenina Askara, suaminya pengusaha kalau tidak salah."
"Askara? Askara Corp? Askara yang itu kan? Wait wait... yang ini kan?" sambil menunjukkan ponselnya.
"How do you know?", kaget Joon Young.
"Joon Youngah, kita ada di Seleste Ville yang jaraknya 7 jam perjalanan mobil, atau 45 menit dengan pesawat ke Mithnite, dimana kampung halamanku, dan kerajaan bisnisnya Askara berada. Siapa yang tidak kenal mereka di Timio Universe ini?"
"Lalu?", Joom Young bingung.
"Masih ada peluang kamu ketemu nyonya Askara itu."
"Tania, I don't get it."
"Astaga, kamu bisa saja berubah kalau ketemu dia, dan ninggalin aku, g-gitu maksudnya." cicit Tania lirih.
"Hahhahahha... aigoo... listen to me ahjumma... Aku pria waras yang tidak mungkin gila-gilaan merebut milik orang lain, aku juga pria yang menjaga nama baik, aku sudah selesai dengan masa laluku, dan yang paling penting, aku yakin dengan kamu, Taniaya." jelasnya menatap Tania.
"Bagaimana kalau aku yang belum selesai sama masa laluku."
Deg
Joon Young tersenyum, mengelus surai Tania.
"Gwenchana, aku bisa menunggu kamu selesai pelan-pelan. Tapi agar selesai lebih cepat ayo sambil pacaran denganku. Heheh. Aku pastikan kamu akan berpaling ke manusia panic attack ini sepenuhnya."
Brugh... Tania malah menghambur memeluk Joon Young.
"Aigoo..." kekeh Joon Young.
"Baiklah, manusia panic attack. Ayo pacaran."
"Jinjja?", kaget Joon Young.
"Iya." lirih Tania.
"Aku tidak dengar."
"Iya, pacaran." sama lirihnya
"Mwo?"
"Iya pacmmmphh... Yaak... Jung Joon Young...", kesal Tania karen tiba-tiba saja orang yang baru saja berpacaran dengannya itu melumat mulut Tania.
"Hehehe... mian. Jadi ini hari pertama kita ya. Okay, Taniaya."
Gadis itu tidak menjawab ia hanya terus menyembunyikan wajahnya di dada bidang Joon Young. Entah apa yang ia rasakan sekarang, bingung antara malu dan berbunga-bunga.
Setelah hampir dua tahun sejak kepindahannya dari Westminster, hari ini untuk pertama kalinya istri orang atau Tania yang lain aka Jenny benar-benar hilang dari ingatannya. Harapannya untuk bertemu dengan Tania yang lain malah terwujud dan ia tidak akan menyangka jatuh cinta secepat ini dan sekeras ini.
Hari pertama itu dimulai dengan memvalidasi melalui nama kontak di ponsel masing-masing.
.
.
.
Tbc ... 💜
Di like ya yeorobun 💜💜💜