NovelToon NovelToon
Kembara Rasa

Kembara Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.7M
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

Zaky Wijaya diantara dua wanita bernama Zaskia dan Shannon. Kia sudah dikenal sejak lama dan disayangi laksana adik. Shannon resmi menjadi pemilik hati dalam perjumpaan di Bali sebelum berangkat ke Zurich.
Hari terus bergulir seiring cinta yang terus dipupuk oleh Zaky dan Shannon yang sama-sama tinggal di Swiss. Zaky study S2 arsitektur, Shannon bekerja. Masa depan sudah dirancang namun komitmen berubah tak sejalan.

"Siapanya Kia?" Tanya Zaky dengan kening mengkerut. Membalas chat dari Ami, sang adik.
"Katanya....future husband. Minggu depan khitbah."
Zaky menelan ludah. Harusnya ikut bahagia tapi kenapa hati merasa terluka.
Ternyata, butuh waktu bertahun-tahun untuk menyimpulkan rasa sayang yang sebenarnya untuk Kia. Dan kini, apakah sudah terlambat?

The romance story about Kia-Zaky-Shannon.

Follow ig : authormenia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebih Aman Jauh Daripada Dekat

"Puasa di negeri orang lagi deh." Kalimat Ibu Sekar bernada keluhan sambil mengamati kegiatan Zaky packing pakaian dan barang lain yang dimasukkan ke dalam koper. Meski waktu berangkat masih satu pekan lagi, namun anak bujangnya itu harus ke Jakarta besok sebab dipanggil oleh Krisna, owner Adyatama Group sekaligus besannya.

Zaky terkekeh. "Iya ya. Tapi Insya Allah lebaran bisa pulang. Kan sekarang mah dekat." Ia mengikuti pilihan Ibu yang jawabannya harus nunggu sehari. Sebab Ibu melakukan salat malam dulu. Tidak gegabah memberi keputusan.

"Jangan lupa silaturahmi dulu ke Uwa terus ke Enin." Ibu tidak pernah absen mengingatkan anak-anaknya untuk mengunjungi sesepuh keluarga besar.

"Nanti sore, Bu. Bawa apa ya bagusnya?" Zaky selesai dengan kegiatan packingnya. Menarik koper ke samping meja televisi.

"Kalau sama sepuh jangan kue-kue. Parcel buah aja."

"Iya deh. Sekalian ada urusan ke Tasik nanti aku mampir ke supermarket." Zaky pamit pergi untuk menemui sahabat masa SMK yang mengajak janjian di cafe kawasan Tasik.

Tiba di cafe yang dituju sudah ada dua sahabatnya menanti, Ibeng dan Fatur. Meski selama ini komunikasi terjalin di dunia maya, namun pertemuan secara nyata ini menjadi ajang melepas rindu.

"Njir, gue doang yang tangannya kayak parutan kelapa dan kulit gosong." Ibeng menyengir. Meski diantara bertiga dia satu-satunya yang tidak melanjutkan kuliah, namun penerimaan Zaky dan Fatur yang tidak berubah sikap membuatnya percaya diri.

Zaky dan Fatur tergelak bersama. Memilih meja di area outdoor menjadi pilihan yang pas agar berisiknya tawa tidak mengganggu pengunjung lain.

"Bagus itu, Beng. Cirinya pekerja keras. Idaman calon mertua." Zaky menepuk-nepuk bahu Ibeng yang bekerja sebagai staf junior planner di perusahaan developer Tasik. Setiap harinya sering survei lapangan, terjun langsung mengontrol pembangunan perumahan.

"Yas, disyukuri daripada nganggur. Fat, lo berapa hari pulkam? Mau ngajak mancing ke Pangandaran lusa. Perahunya gratis ada yang bayarin."

"Lusa waktunya balik lagi ke Jakarta. Gue cuti 3 hari buat nengok nenek aja gak bisa main kemana-mana."

"Gimana sekarang keadaan nenek?" Zaky mulai menyesap kopinya yang masih panas.

"Alhamdulillah udah keluar dari masa kritis. Tadi malam udah dipindah ke kamar perawatan. Eh, gue tadi pagi ketemu si Rindu lho di lobi rumah sakit. Makin glowing aja dan dia masih inget sama gue." Fatur bercerita dengan mata berbinar.

"Nadia Rindu maksudnya?" Ibeng menunjukkan minatnya membahas adik kelas masa sekolah itu.

"Yup. Dia duluan malah yang nyapa gue. Katanya...A Fatur ya, temannya A Zaky?"

"Nadia ada di Tasik?" Zaky menautkan kedua alisnya.

"Bilangnya lagi pulkam ke Ciamis nengok ortu. Kan bapaknya dokter spesialis dalam, dokter Irfan. Nenek gue ditangani sama bapaknya Nadia. Eh rejeki ketemu anaknya yang nganterin sarapan buat ayahanda tercinta."

"Udah merit kali ya? Terakhir ketemu 2 tahun lalu di Jakarta. Waktu itu ketemu di mall. Statusnya udah tunangan." Zaky mulai menggigit beef burger yang baru saja diantar.

"Belum woi." Fatur menggoyangkan tangannya.

"Serius?" Zaky memandang Fatur sambil menghentikan kunyahannya.

Fatur mengangguk. "Kan gue tadi nanya. Dimana tinggal, udah nikah belum. Bilangnya tinggal di Tangerang karna kerja disana. Belum nikah."

"Pantesan...Nadia bilang kalau merit bakal ngundang. Kirain lupa."

"A lo, Zak. Padahal udah follow akunnya si Nadia. Kura-kura dalam perahu deh." Ibeng mencibir saat dia baru saja melihat akun Nadia Rindu.

"Iya emang. Tapi gue jarang buka sosmed. Dah lah skip. Kenapa malah bahas Nadia terus dari tadi."

"Ganti bahas Clarissa aja. Si anak pak camat yang sampe berantem sama Nadia karena rebutan lo, Zak. Udah masuk list reuni dia. Ketemu artis euy." Fatur tersenyum menyeringai. Sementara Ibeng tergelak mengingat kenangan dulu. Clarissa yang sekarang sudah menjadi artis ftv yang bisa dilihat aktingnya di salah satu televisi swasta.

"Lo lebaran pulang gak? Berharap bisa hadir. Reuni 5 angkatan nih." Ucap Ibeng dengan mulut penuh mengunyah burger.

"InsyaAllah pulang. Tapi gak tahu dikasih liburnya berapa hari. Gue nitip pendaftaran aja dulu. Kaosnya tolong cuciin ya, Beng." Zaky mengeluarkan dompet. Menyerahkan sejumlah uang dimana Ibeng menjadi salah satu panitianya.

Tak terasa waktu bergulir yang diisi dengan obrolan random. Pukul setengah tiga sore baru semuanya bubar. Saling berpelukan sebagai tanda perpisahan dengan Zaky yang besok akan berangkat.

Zaky pulang ke Ciamis dengan membawa dua parsel buah yang dibiarkan disimpan di dalam mobil. Ke rumah hanya untuk mandi dan salat Ashar. Lalu melajukan lagi mobilnya untuk silaturahmi. Pertama ke rumah Uwa Syarif, merupakan kakak dari ibunya yang jalannya sudah memakai tongkat. Berpamitan bahwa besok akan pergi lagi untuk bekerja di Singapura.

"Wah, anak bujang Ibu Sekar emang beda sendiri ini. Kuliah di luar, kerja juga di luar. Apa jodohnya orang luar juga?" Ucap Enin yang menyambut kedatangan Zaky dengan sukacita. Enin Herawati adalah sepuh berusia 86 tahun yang masih sehat untuk orang seusianya.

Zaky terkekeh. "Soal jodoh gak fanatik orang mana juga. Yang penting cantik wajah dan akhlaknya. Doakan ya, Nin."

"Pasti Enin doakan. Semoga segala cita-cita Zaky terwujud, kariernya cemerlang, dapat jodoh yang sekufu. Tinggal di tempat manapun harus bisa bawa diri. Ulah kabawa kusakaba-kaba."

(Ulah kabawa kusakaba-kaba \= Jangan terbawa arus pergaulan buruk)

Zaky mengaminkan dengan takzim. Mengangguk dengan patuh atas nasihat sepuh tersebut. Di rumah Enin, ia ditahan lama jangan dulu pulang. Harus ikut makan sore dulu. Di rumah itu selain Enin, ada juga Bunda Ratih dan Ayah Anjar yang menemani Enin sehari-hari. Merupakan mertua dari Aul, kakak kedua Zaky.

Lunas sudah menyambangi para sepuh. Minggu paginya, Zaky bersiap berangkat ke Jakarta menggunakan mobilnya yang dikemudikan oleh Mang Kirman, sopir keluarga. Ibu dan Papa mengantar kepergiannya di pekarangan rumah. Rumah Puput sang kakak pertama, menjadi tempat tujuan dan tempat menginap sementara sebelum bertolak ke Singapura.

***

Kia berkonsentrasi pada tugasnya mengedit video kiriman Ami yang akan digabungkan dengan video hasil syutingnya sendiri. Ia memaklumi kesibukan Ami yang sedang melaksanakan koas semester kedua. Sejak hadir di acara lamarannya hingga dua pekan lebih belum ada waktu bertemu muka. Project konten tetap berjalan meski tinggal di kota yang berbeda. Tapi hari ini bestie-nya itu akan datang. Sedang dalam perjalanan. Sebab ada meeting yang akan digelar.

"Menurutku sudah oke. Bagus. Entah kalau jurinya si kacamata kembar tuh." Komentar Saras begitu disodorkan tablet oleh Kia. Ia baru masuk ke apartemen bersama Fahmi dan Wendi yang mengenakan kacamata merk dan warna yang sama.

Saras dan dua rekannya adalah tim kreatif dari kantor pulangpergi yang akan terlibat di belakang layar untuk project baru idenya Ami.

"Bang Fahmi, Bang Wendi, kasih penilaian dong." Kia menunjukkan video yang masih dalam bentuk pilot project hasil editing nya itu. Membuatnya duduk di sofa dengan diapit dua pria berkacamata.

"Aku gak nilai konsep kontenya ya. Cuma nilai editingnya aja. Ini kurang soft dikit warnanya. Aku perbaiki boleh, Kia?" Ujar Fahmi yang mengambil alih memegang tablet. Pendapatnya itu disetujui oleh Wendi.

"Boleh, Bang. Dengan senang hati." Kia lalu beranjak dulu begitu bel pintu berbunyi. Mengira yang datang adalah Ami, namun setelah diintip ternyata bukan.

"Hai, sayang." Yuga menumpukan satu tangannya ke tembok sisi pintu. Tersenyum simpul sambil menatap Kia yang nampak terkejut.

"Abang kapan tiba di Jakarta? Kok gak ngabarin sih." Kia mengerucutkan bibir. Seminggu yang lalu Yuga mendadak mengabari sedang berada di Sidoarjo. Akan tetapi kini sudah muncul di hadapannya.

"Sengaja ngasih surprise buat calon istri. Ini dari bandara langsung ke sini. Kangen...." Tangan kiri Yuga yang disembunyikan di balik punggung, dikeluarkan. Sebuah buket mawar putih ukuran mini diserahkan kepada Kia.

"Thank you. Tapi sayang, abang gak akan aku suruh masuk. Lagi ada tim kreatif. Mau meeting nunggu dulu Ami datang. Coba kalau konfirmasi dulu bisa digeser datangnya nanti sore." Kia menggeser posisi berdiri agar Yuga bisa menatap jelas ke arah dalam.

"It's oke, sayang. Cukup liat wajah cantikmu, kangen aku terobati. Besok kita dinner ya. Aku jemput jam 7. Sekarang mau balik ke apartemen dulu. Mau tidur. Capek."

Kia mengangguk dan tersenyum. "Abang emang keliatan lelah. Istirahat ya. Jaga kesehata, bang."

Yuga membulatkan telunjuk dan jempolnya diiringi mengedipkan mata. Saat berputar badan bersamaan dengan kedatangan Ami.

"Eh, ada bang Yuga. Kenapa gak masuk?" Ami berbasa-basi diiringi senyum ramah.

"Hai, Ami. Lain kali aja. Kan lagi pada sibuk ya. Aku cuma nengok Kia aja sebentar. Sekarang mau ada urusan lagi."

"Oh, begitu." Ami mempersilakan Yuga yang berpamitan dengan langkah tergesa.

"Cie dapat bunga. Romantis sekali." Ami beralih menggoda Kia yang sedang mendekap buket di dada.

"Seminggu gak ketemu. Tiba-tiba dia datang hanya untuk bilang kangen. Besok Abang ngajak dinner." Sahut Kia dengan wajah tersipu malu.

"Wow, aku jadi baper." Ami menyentuh dada kirinya. "Eh Kia, udah tahu belum kalau A Zaky akan bekerja di Singapura?"

Senyum malu Kia memudar demi mendengar kabar tersebut. Sejak acara lamaran hingga detik ini, tidak ada komunikasi dengan Zaky. Memang ia sendiri sengaja tak menghubungi duluan. Menjaga jarak demi menjaga hati. Spontan Kia menggeleng karena memang tidak tahu. "Kapan berangkatnya?"

"Akhir bulan ini. A Zaky ada di Jakarta dari kemarin. Nanti beres meeting temenin aku temuin si aa ya, Kia? Sekarang si Aa lagi ada di kantor Papi Krisna. Aku kangen..."

Permintaan Ami yang membuat Kia serba salah. Lebih aman berjauhan dengan Zaky daripada dekat bertatap muka. Pada akhirnya ia mengangguk setuju. Dengan pertimbangan Zaky akan memantau lagi ke luar negeri. Tak ada salahnya menemuinya dulu.

1
Sutarni Khozin
suka
Noey Aprilia
Ga ssuai rncna y kia???
Tp tnang aja,kn bsa d gnti sm yg lain dlu....A zaky ksian y,msti nhan rndu yg udh sgde gunung... 🤭🤭🤭...
Sklian nnti kl ktmu y....
dyul
kasian yg LDR🤣
Siti Yii Nafsiyah
up nya di jam Kunti kah?....
Diah
terimakasih teh nia
Titiez Larasaty
AA km pengertian bgt sih 😘😘😘
Rahmawati
wah bagus sekali ide aa zaky ke Bandung sekalian jalan2 sekeluarga
Nenti iis Fatimah
duuh kangen banget sama mereka, auto baca ulang ceritanya nih
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Kasihan aa Zaki harus tetep nahan rindu 😍
Sabar y a semua akan indah pada waktunya bersama selamanya🤗😍
Hatur nuhun teh Nia upnya🙏🌹
Sulistiana
Menarik banget
Sulistiana
Aku lagi baca marathon “biarkan aku jatuh cinta” ..🥰
Jadi dapet feel nya baca “KR” karena lebih mengenal karakter tokoh” cerita sebelumnya ☺️
Apalagi kisah ami & akhbar bikin mesem” senyum” nyegir” olangan 😍
srimusvita
semoga acara ZaKia lancar jaya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut teh Nia 🙏
AyNov
nah kan pas itu musim hujan aa 😁
AyNov
kalau ini mah liburannya kamu spt nya bakalan di kurung dikamar Kia atau di hotel trs 😅🤪 yg udh puasa lama, butuh buka puasa yg byk, sekalian ngisi bekal utk sampai Desember lg 😅🤣
AyNov
ide bagus nih.. bisa sekalian healing keluarga sama Bapak, Mamah, Kia, Daffa dan Riva jg
Sulastri Sulas
Alhamdulillah satu"udah beres tinggal persiapan yg lain.... makasih teh Nia😘😘😘😘semoga sehat selalu Dan tambah sukses 👍👍👍
werdi kaboel
sabar sabar menahan rindu
AyNov
ya ampun.. segitu frustasinya. ya maklum sih, manten baru harus LDM. kalau deketan seharusnya bisa tiap hari. ini cuma baru ngerasain brp kali. nasib ya aa.. sabar ya aa Zaky 😁
AyNov
yaelah.. Kia bahas apa. aa Jawab nya apa. emang hobi cari penyakit iih si Aa 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!