Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18...
Cindy merasa terciduk sebagai tersangka yang Ke pergi melakukan kesalahan yang sangat memalukan... Cindy tetap berdiri di posisi nya sangat malu dan gugup sekali di tanya jawab seperti itu oleh Devina adik kandung suaminya.
"Jawab aku Cindy apa benar kamu dan kakak ku tidak pernah melakukan apa pun dan jangan bilang kamu masih." ucap Devina... Ya Devina sudah marah.
"Iya..." jawab Cindy sambil menundukkan kepala nya diri nya sangat malu sekali.
"Apa kakak ku tidak normal." ucap Devina.
"Mama..." Tasya memanggil karena Tasya merasa Cindy lama keluar dari kamar...
"Saya permisi dulu, Tapi Devina tolong simpan ini semua ke mami aku tidak ingin mami tahu..." ucap Cindy.
"Apa.?" ucap Devina.
"Iya bila tiba saat nya aku akan bicara sama mami." ucap Cindy.
"Bicara apa.?" ucap Vina.
"Aku akan bilang sama mami bahwa aku mandul dan membiarkan mas Devan menikah dengan wanita yang di cintainya." ucap Cindy meneteskan air mata...
"Kamu wanita bodoh." ucap Vina yang sudah tidak tahan sama sikap Devan kakaknya dan Cindy kakak iparnya...
"Iya saya memang bodoh." Ucap Cindy.
"Lalu bagaimana Tasya, Tasya sangat membutuhkan kamu." Ucap Devina.
"Seandainya aku ada hak untuk Tasya aku ingin Tasya ikut dengan ku karena aku sangat mencintai Tasya." ucap Cindy membuat tangkis nya pecah Vina segera memeluk dirinya.
( "Kak kamu bodoh menyia nyiakan wanita sebaik Cindy" ) batin Devina.
"Aunty mau kemana.?" Ucap Tasya.
"Aunty mau pergi Sana Tante Dinda ." ucap Devina.
Sementara di bawah Devan sedang berkumpul dengan Dinda, Riki, dan Alex serta mami Lena anak anak Riki lagi di kamar bersama baby sister sedangkan Jimmie akan ikut papi nya.
"Sayang, kamu tunggu Devina ya... Aku tinggal dulu." ucap Riki lalu mencium sekilas bibir sang istri.
"Jangan lama nanti aku kangen kamu." ucap Dinda...
"Kalian ini... Untung saja Devan disini tidak ada istrinya bisa bisa aku Jadi jomblo yang menyedihkan." ucap Alex.
"Makanya menikah." ucap Riki.
"Aku menyesal tidak mengajak seorang wanita kesini." ucap Alex.
"Wanita apa.?" ucap Mami Lena.
"Hehehe mami..." Alex tertawa merasa malu.
"Van, Tasya sama mama nya.?" Ucap Mami Lena.
"Iya mi." Ucap Devan.
"Aku belom pernah melihat istri mu, kenapa tidak kamu keluarin." Ucap Alex.
"Istrinya selalu di simpan." Ucap Riki... Riki melihat Cindy saat berkunjung ke rumah Devan atau saat acara sekolah Tasya dan Angel saja... Meski Devan tidak pernah cerita Riki sepertinya mencium bau tidak harmonis di rumah tangga sahabatnya ini.
"Sudah la kita pergi sekarang sebelom nanti kemalaman." ucap Devan mengajak sahabatnya...
"Katanya Bima akan menyusul bersama istrinya... Mereka seperti pengantin baru selalu saja mesra." Ucap Alex.
"Kamu kapan.?" tanya Riki.
"Aku masih mencari nya." ucap Alex.
"Wanita cafe itu.?" ucap Riki.
"Iya.. Dia pergi begitu saja kabar dari rekan kerjanya bahwa wanita itu sudah menikah." Ucap Alex.
"Sabar." ucap Devan menepuk pundak sahabatnya membeli semangat.
"Terimakasih." ucap Alex...
"Mungkin wanita itu bukan jodoh kamu." ucap Devan lagi...
"Aku kira kamu mendukung ku." Ucap Alex kesal ternyata Devan menjatuhkan semangat nya lagi... Riki dan Devan tertawa senang sekali mengngejek sahabatnya itu yang mencintai wanita yang tidak jelas bagi Devan dan Riki.
BERSAMBUNG....
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/