Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Busuk untuk Don
Leo’s POV
Hari ini aku mendengar dia berbicara dengan seorang pria bernama Don. Dari pembicaraannya aku punya firasat, dia merencanakan sebuah perlawanan. Sepertinya dia ingin melaporkan ku ke polisi, dan dia punya bukti tindak kekerasan fisik yang pernah aku lakukan padanya.
Aku memang terlalu gegabah. Aku melakukan kekerasan itu tanpa berpikir panjang dampak dan resikonya. Aku terlalu naif. Tentang pria bernama Don itu, sepertinya aku pernah membacanya di dalam diary milik adikku.
Segera aku ambil diary itu dan mulai membacanya kembali lembar demi lembar. Pada halaman 32, disitu adikku berkata,” Dia melakukan pertemuan rahasia dengan Don Johnson untuk membicarakan aku dan mempermalukan ku di Restoran Majestic Manhattan. Sepertinya Cathy jatuh hati pada pria ini,”
Hemm rupanya Don ini bisa jadi adalah rekan sejawat dari Catherine. Apakah mereka punya hubungan khusus? Mengapa Don begitu peduli padanya? Aku harus segera mencari tahu tentang mereka. Sepertinya aku harus segera menghubungi Henry untuk mencari tahu dan membantuku dalam masalah ini. Aku segera melakukan panggilan ponsel pada Henry.
“Henry coba kau cari tahu, siapa itu Don Johnson teman Cathy. Apakah dia rekan sejawat kalian ? Bawa kabar tentang Don Johnson padaku secepatnya. Lalu Kita lakukan pertemuan rahasia di tempat yang akan diatur kemudian. Nanti Asisten ku akan menghubungimu, ” ujarku pada Henry.
Sebenarnya aku ingin memperbaiki hubunganku dengan Cathy, tetapi sepertinya dia tidak memberiku kesempatan untuk itu. Sepertinya dia membenciku dan ingin menghancurkanku seperti halnya dia menghancurkan adikku. Sialan!
Dadaku terasa panas dan pikiranku mengembara ke masa lalu dimana aku selalu sharing banyak hal dengan Nick. Jika saja mungkin adikku dulu rapuh, seharusnya Cathy merujuk dia pada rekan sejawatnya yang lebih senior, sehingga adikku mendapat perawatan terbaik. Bukan malah bermain cinta dengannya, lalu mencampakkannya begitu saja. Dasar Wanita tak tahu diri!
Jujur, sebenarnya amarahku lebih pada rasa sakit ketika dia meminta tolong pada John. Ego dan gengsi ku sebagai laki laki sangat terlukai. Namun mau apa lagi? Dia memang lebih memilih Don Johnson ketimbang berdamai denganku. Apa susahnya mematuhi 2 tahun kontrak pernikahan itu? Tersiksa? Sudah pastilah, tetapi aku bayar dan selesaikan semua hutang dia dan memberi dia tempat tersembunyi di Vegas. Jika saja dia tahu cara menempatkan diri, dan lebih cerdas, pasti aku akan luluh dan memberinya kelonggaran.
Dreeet Dreeet Dreeet.
Sebuah pesan singkat dari Henry masuk. Dia mengirim sebuah File. Sepertinya file data pribadi seseorang. Aku membukanya, dan Bingo! Semua Data Pribadi Don Johnson beserta fotonya terpampang nyata. Henry memang rekanan yang bisa diandalkan. Dia dan Romero merupakan orang andalanku untuk menangani masalah Cathy sejak Awal.
Aku baca semua data Pribadi John dapat diakses dan di copy dengan baik oleh Henry, termasuk hutang yang cukup besar pada sebuah bank, dimana rekanku menjadi pimpinannya. Segera aku menghubungi rekanan ku itu dan memintanya untuk cek, benarkah Don punya hutang dalam jumlah besar pada Bank yang dipimpinnya.
“Hallo Dakota, lama kita tidak berjumpa, aku harap kau baik baik saja,”
“Tentu Leo, terimakasih. Apakah ada yang bisa aku bantu? Kau sepertinya lama sekali tidak menggunakan jasa Bank kami untuk ekspansi Bisnis mu,”
“Semua bisa diatur Dakota, aku memang punya proyek pembangunan 10 hotel bertaraf internasional di New York. Mungkin lain kali kita bisa membicarakannya. Tapi tentu dengan syarat dan ketentuan yang pastinya harus disepakati terlebih dahulu. Termasuk syarat pertama yang aku minta padamu sekarang,”
“Hemm menarik Leo. Apa Syarat pertama yang harus dipenuhi sebelum kita maju ke babak kesepakatan?” ujar Dakota sambil terkekeh.
“Coba kau selidiki, apakah orang yang bernama Don Johnson, mempunyai hutang pada cabang mu di Manhattan. Aku hanya ingin tahu orang ini punya bisnis apa, kemudian berapa besar hutangnya dan ya sejenis itu. Dia adalah calon mitra ku di bisnis hotel ini. Aku perlu tahu track recordnya,”
“Sebentar Leo, aku bisa mengaksesnya dengan cepat, kebetulan saat ini aku sedang ada urusan di kantorku.”
Aku diminta menutup telepon terlebih dahulu sampai dia mendapatkan informasi yang utuh tentang Don Johnson. Tak berapa lama dia mengirimkan File terkait data Don Johnson berikut segala aktivitas perbankannya.
“Leo, dia seorang Psikolog. Kau yakin akan bermitra dengannya?” tanya Dakota melalui telepon genggam.
“Ya, aku tidak mungkin membatasi seseorang jika dia ingin bermitra. Untuk itulah aku perlu melakukan Fast Find Fact terhadapnya. Sehingga aku tahu profil keuangan dia. Soal Profesinya aku tidak peduli.”
“Justru itu leo, dalam file pribadinya, dikatakan bahwa dia hanyalah seorang Psikolog dengan pendapatan per tahun yang jauh dari profil pemilik modal yang mampu menjadi mitramu. Dan dia juga punya hutang yang untuk ukuranmu, sangat kecil. Tapi untuk ukuran dia sangat besar dampaknya bagi kondisi keuangannya. Aku rasa dari profile ini kecil kemungkinan dia mampu bermitra denganmu.”
“Begitu ya? Oke terimakasih Dakota, atas semua info yang kau berikan. Terkait kemitraan kita, aku akan kirimkan porangku beserta Lawyer untuk membicarakannya denganmu”
“Siap Leo, senang bisa membantu mu,” jawab Dakota lalu mengakhiri panggilan itu.
Inilah privilege yang aku miliki sebagai pengusaha papan atas sekaligus konglomerat kalau tidak mau disebut sebagai Mafia White Collar di bidang Keuangan. Orang macam aku ini sangat mudah mengakses file pribadi mitra atau lawan bisnis untuk bekerjasama atau menghancurkan mereka.
Orang kebanyakan macam Don dan Cathy terlalu beresiko jika hendak melaporkan ku ke polisi atau melakukan tindakan lainnya yang melawan kepentinganku. Mereka hanya akan menjadi santapan mudah bagiku. Segera aku lakukan penggilan pada Romero untuk memulai rencana baru dalam kasus Catherine ini.
“Romero, kita bertemu besok siang di Las Vegas, ajak juga Henry untuk segera terbang ke Vegas. Bawa dia ke Hotel Le Meridien, kita akan mengadakan pertemuan di sana,”
“Baik Tuan, saya segera mengatur perjalanan Henry ke Vegas. Besok siang jam 12 tepat kami sudah sampai di sana ” Ujar Romero lalu pembicaraan per ponsel itu pun berakhir.
Cathy, kau terlalu naif. Kamu sama sekali tidak paham, dengan siapa kau sedang bermain main saat ini.
*****
Malam itu di Le Meridien Las Vegas, Leo bertemu dengan kedua kaki tangan yang sudah dimintanya untuk mencari data tentang Don Johnson. Bagi Leo segala cara akan ditempuhnya untuk bisa memberi pelajaran pada Cathy bahkan pada Don Johnson. Kedua orang ini sudah dimasukkan dalam Kategori orang yang punya tendensi kuat yang menyebabkan adiknya bunuh diri.
“ Bagaimana hasil temuan kalian?” ujar Leo pada kedua kru sekongkolnya itu
Henry menyodorkan sebuah print out catatan tentang Track record Don Johnson dalam bidang Psikologi
“Dia seorang psikolog yang pernah bermitra dengan Cathy pada sebuah proyek penelitian. Dia juga pernah membantu Klinik Donovan dalam promosi ke beberapa perguruan tinggi dan perusahaan untuk menjadi mitra klinik waktu itu. Aku juga sudah tanya pada Mr Jackson dan dia pun mengenal Don sebagai teman Cathy.”
“Apakah dia punya klinik pribadi?” tanya Leo
“Tidak tuan, dia selalu bekerja pada klinik orang atau bermitra. Dia tidak begitu punya reputasi. Bisa dianggap dia biasa biasa saja dalam bidang Psikologi. Hanya saja memang dia cukup dekat dengan Cathy. Menurut Jackson, Don adalah mitra Cathy sejak masih di bangku kuliah,” jawan Henry
“Hemm menarik, bagaimana denganmu Romero?”
“Ada sebuah fakta yang mungkin bisa jadi jalan masuk, jika anda membutuhkannya. Don punya hutang cukup besar kepada Mitra kita, Tuan Odelia. Selain beberapa utang bank. Nampaknya orang ini mengalami kesulitan keuangan tuan,” terang Romero
“Itu sudah aku duga. Track Record kredit dia di perbankan sangat buruk. Dia hampir gagal bayar. Sepertinya kita perlu memberi teman kita ini sedikit bantuan Romero,” jawab Leo sambil tersenyum sinis.
“Anda benar tuan, kita bisa memulainya dari hubungannya dengan tuan Odelia. Mungkin saya bisa atur pertemuan anda dengan Tuan Odelia,” jawab Romero
“Tuan, bukankah Cathy sudah berstatus istri kontrak anda? Dan bukankah cathy sudah menerima hukumannya? Dia sudah tidak punya nama baik untuk bekerja lagi sebagai Psikolog. Dia sudah tidak mungkin lagi berpraktek untuk jangka waktu yang cukup lama,” tanya Henry.
“Aku ada urusan dengan Don, Henry. Dan Cathy berencana melakukan konspirasi bersama Don untuk menghancurkanku.” jawab Leo
Henry dan Romero mengangguk angguk tanda paham maksud dan tujuan Leo pada rencana selanjutnya.
“Romero, aku akan bertemu dengan Odelia besok siang. Aku berharap kau dan Odelia bisa menekan Don untuk pro pada kita, jika dia menolak maka aku tidak punya jalan lain selain menghancurkan Don Juga.” ujar Leo
“Baik Tuan aku akan mengatur pertemuan anda dengan Odelia besok siang,”
Mereka lalu makan bersama dan membicarakan detail rencana untuk menjebak Don Johnson dalam permainan Kotor yang bisa menjatuhkan reputasi Don. Permainan seperti apakah itu? Simak dan dukung terus cerita ini.
semangat