NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Bodyguard Tampan

Terjerat Cinta Bodyguard Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Raisa terpaksa menikah dengan Adam, bodyguard dari Papanya sendiri, karena insiden di satu malam yang telah di rencanakan pesaing partai Papanya.
Posisi Papanya yang menjadi orang momor satu dari sebuah partai politik membuat Raisa terpaksa menerima pernikahan yang sama sekali tidak pernah ia inginkan itu demi menyelamatkan Papanya juga nama baiknya sendiri karena foto-foto vulgarnya itu telah di sebar luaskan oleh orang tak di kenal.
Namun bagaimana Raisa yang keras kepala dan sombong itu menerima Adam sebagai suaminya sedangkan Raisa sendiri selalu menganggap Adam hanyalah penjilat dan pria yang mengincar harta Papanya saja.
Rasa bencinya pada Adam itu tanpa sadar telah menyakiti hati pria yang menurutnya kaku dan menyebalkan itu.
Bagaimana juga Raisa berperang melawan hatinya yang mulai tertarik dengan sosok Adam setelah berbagai kebencian ia taburkan untuk pria itu??
mari ikuti perjalanan cinta Raisa dan Adam ya readersss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

"Mas, Mas Adam" Raisa mengguncang pelan lengan Adam.

"Mas bangun Mas, sudah subuh"

"Hemm"

Tak seperti Raisa yang ketika bangun harus mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu. Bahkan sering malas-malasan berguling ke sana ke mari sebelum beranjak dari tempat tidurnya. Adam justru langsung duduk dengan tegak, meski masih mencoba membuka matanya. Kesadarannya begitu cepat kembali di banding dengan matanya itu. Mungkin Adam seperti itu karena profesinya sebagai seorang bodyguard yang harus siap dalam kondisi apapun.

"Kita sholat berjamaah lagi ya Mas??" Entah keberanian dari mana, Raisa mengutarakan niatnya itu.

"Hemm" Adam langsung beranjak untuk mensucikan dirinya.

Tak lama kemudian, Adam keluar dengan wajah yang sudah terlihat segar, sebagian rambutnya juga basah terkena air wudhu.

Jika saat itu Adam yang telah menunggu Raisa, kini berbalik Raisa yang telah siap dengan sajadah yang ia bentangkan untuk Adam satu syaf di depannya.

Dan saat ini, untuk kedua kalinya Raisa menjadi makmum bagi Adam. Rasanya sungguh menggetarkan jiwa dan Raga Raisa.

"Assalamualaikum warahmatullaah..."

Adam langsung berbalik ke belakang begitu setelah mengucapkan salam. Meski hubungan mereka belum terlalu baik, namun Adam tidak akan melupakan istrinya.

Tangan Raisa meriah tangan milik Adam, mencium punggung tangannya dengan lembut untuk ke dua kalinya.

Ralat, ini untuk ketiga kalinya karena yang pertama adalah saat pernikahan mereka.

"Aku siapkan sarapan dulu ya Mas" Raisa mulai melepas mukenanya. Melipatnya dengan rapi lalu keluar dari kamarnya tanpa menunggu jawaban yang sepertinya enggan keluar dari bibir Adam.

Tapi pagi ini, suasana hati Raisa sudah lebih baik. Setelah dia meyakinkan diri untuk menerima pernikahannya dengan Adam, semuanya terasa menjadi lebih ringan.

*

*

*

Sudah dua hari ini, suasana hati Raisa berangsur membaik. Seperti hubungannya dengan Adam yang mulai mencair.

Tidak seperti saat perang dingin waktu itu, kini mereka bahkan sudah beberapa kali terlibat obrolan kecil meski menyangkut pekerjaan.

Maka siang ini pun Raisa tidak pernah menghilangkan lengkungan bibirnya. Dia seperti tenggelam dalam perasaan yang membuatnya merasa nyaman saat ini.

"Selamat siang Bu Raisa" Sapa seorang wanita yang datang bersama Gaby.

"Siang" Raisa mengernyit karena dia merasa tidak mengenal wanita itu.

"Perkenalkan ini Bu Novi perwakilan dari PT. Arco Tama Bu. Pak Basuki tidak bisa hadir, jadi beliau mengutus Bu Novi untuk bertemu dengan Pak Adam guna membahas kerjasama yang di bicarakan Pak Adam kemarin" Penjelasan Gaby membuat Raisa teringat jika memang Adam memilki jadwal dengan PT. Arco Tama.

"Saya ingat, kalau begitu mari saya antar masuk" Raisa kemudian membawa wanita yang terlihat cantik dengan rok span dan juga blazer hitam yang menutupi kemeja lilac itu ke dalam ruangan Adam.

"Pak Adam, perwakilan dari PT. Arco Tama sudah datang"

"Persilahkan masuk" Perintah Adam meski pria itu masih fokus pada kertas di tangannya.

"Silahkan Bu Novi, anda sudah di tunggu Pak Adam" Raisa bergeser dari pintu, memberi kesempatan Novi untuk berjalan masuk terlebih dahulu.

"Buset, pakai parfum sebotol kayaknya nih" Raisa menahan nafasnya saay Novi melewati dirinya.

"Selamat siang Pak Adam" Sapa Novi dengan ramah serta wajah yang cerah secerah sinar mata hari di siang hari.

"Selamat siang Bu, selamat datang di kantor saya" Adam menyambut uluran tangan dari Novi.

Mata Raisa tak pernah lepas dari kedua tangan yang saat ini masih bertautan, meski saat ini sudah beberapa detik berlalu.

"Hemm" Suara Raisa yang sangat di sengaja itu akhirnya membuat tangan mereka terlepas. Entah Raisa salah melihat atau apa, tapi Raisa seperti melihat wajah kekecewaan dari Novi.

"Silahkan duduk" Adam lalu memilih duduk di singel sofa, mempersilahkan Novi untuk duduk di sofa yang lebih panjang di sebelahnya.

"Terimakasih Pak Adam"

Mata Raisa hampir keluar saat dia baru memperhatikan model rok yang di pakai Novi. Rok span selutut itu ternyata memiliki belahan samping yang cukup tinggi sehingga membuat paha Novi terekspos bebas di depan Adam saat dalam posisi duduk seperti itu.

"Dadar murahan!! Sekarang gue tau kenapa dia bisa pakai parfum sebotol!!"

Raisa masih berusaha fokus membantu Adam saat suaminya itu membicarakan masalah kerja samanya dengan perusahaan Novi. Meskipun matanya sesekali memicing tajam saat Novi sengaja memberikan sedikit senyuman menggoda pada Adam.

Bukan cuma Raisa, Gaby yang ikut berada di sana juga tampak tak suka dengan tingkah Novi yang menurutnya kecentilan itu.

"Ihh gatel banget jadi betina"

Hingga kekesalan Raisa mulai memuncak saat Novi dengan sengaja memegang tangan Adam yang sedang menandatangani berkasnya.

"Makin lama makin kurang ajar nih perempuan" Hati Raisa seakan sudah terbakar di dalam sana.

"Aduh Mas" Raisa memegang kepalanya lalu menjatuhkan dirinya di pangkuan Adam dengan sengaja.

"Kamu kenapa??" Adam tentu saja terkejut saat ini, dimana Raisa duduk di pangkuannya, apalagi di sana ada Novi dan juga Gaby.

Tangan Adam saja masih menggantung di udara karena benar-benar terkejut dengan apa yang Raisa lakukan itu.

"Kepalaku pusing" Keluh Raisa. Bahkan kini dia mulai menyandarkan kepalanya di bahu Adam. Menyembunyikan wajahnya yang menunjukkan senyuman penuh kemenangan di balik kepala Adam.

Dua wanita yang ada di sana hanya mematung melihat adegan tak pantas di lihat antara suami istri itu.

"Tanda tangannya sudah selesai kan Mas, kalau gitu kamu temani aku istirahat ya??" Raisa sengaja melembutkan suaranya.

"Maaf Bu Novi, sepertinya pertemuman kita sampai di sini dulu. Nanti kalau ada yang belum di pahami, bisa menghubungi sekretaris saya" Ucap Adam.

"B-baik Pak, kalau begitu saya permisi" Novi tentunya masih sangat gugup karena ulah Raisa itu. Namun wajahnya juga memancarkan kekecewaan yang mendalam.

"Mari saya antar Bu" Gaby juga mulai undur diri dari sana.

Meski dalam benaknya masih penuh tanda tanya besar, karena dia tau benar jika hubungan suami istri itu sempat merenggang.

Saat mendengar pintu ruangan Adam tertutup kembali, Raisa segera menyingkirkan dirinya dari Adam. Dia melepaskan tangannya yang memeluk leher Adam, kemudian mulai beranjak tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Namun niat Raisa itu harus terhenti saat Adam justru menarik tangan Raisa dengan cepat sehingga membuat Raisa kembali terjerembab di pangkuan Adam.

"Akkhh!!!" Pekik Raisa.

"Mau kemana?? Bukannya kepala mu pusing??"

Raisa gugup, dia bingung harus menjawab apa saat ini. Apalagi Adam menatapnya begitu intens.

"I-iya, tapi se-sekarang sudah lebih baik" Jawaban Raisa yang gugup itu justru membuat Adam tersenyum licik.

"Benarkah?? Apa bukan karena alasan lain??"

Raisa membuang wajahnya ke arah lain. Dia tidak menyangka jika aksinya itu mudah sekali di tebak oleh Adam.

"Bodoh lo Sa!! Kenapa bisa bertindak konyol kaya gini" Raisa merutuk dirinya sendiri.

"Kamu cemburu??"

"Apa!!" Pertanyaan Adam berhasil membuat Raisa menatap pria yang sedang memangkunya saat ini.

"Kamu cemburu dengan Novi kan??" Adam menelisik jauh ke dalam mata Raisa.

Sementara Raisa justru ingin memaki Adam saat ini. Bagaiman bisa pria tampan itu bersikap aneh serta dengan pertanyaan seperti itu di saat hubungan mereka saja sempat begitu dingin beberapa hari yang lalu.

"Najis!!" Ucap Raisa tepat depan wajah Adam.

"Yakin??" Raisa merasakan tangan Adam yang semakin melingkar erat di pinggangnya.

"Apaan sih, lepas!!" Raisa memberontak ingin melepaskan diri dari Adam yang saat ini telah membuat jantungnya berdebar keras.

Namun aksi Raisa itu justru membuat mereka berdua terhuyung ke belakang hingga..

Cup...

Bibir Raisa mendarat sempurna di bibir Adam. Sementara dirinya menindih tubuh Adam yang kini setengah berbaring di singel sofa itu.

Kesadaran Raisa yang cepat kembali membuatnya ingin menarik bibirnya menjauh dari Adam. Namun tanpa di sangka, Adam justru menahan tengkuk Raisa. Membuat biji mata Raisa ingin melompat keluar dari tempatnya.

Apalagi saat Adam mulai menggerakkan bibirnya di sana. Bukan gerakan kasar dan menuntut, tapi justru begitu lembut dan menghanyutkan. Sekarang bukan hanya bola mata Raisa saja yang ingin keluar, namun seluruh jeroan Raisa yang saat ini terasa tak berfungsi lagi.

Raisa yang melihat Adam memejamkan matanya, terlihat begitu menikmati ciumannya, membuat hati Raisa berdesir. Meski Raisa masih diam tanpa membalas Adam yang asih mengobrak-abrik bibir dan mulutnya, tapi perlahan matanya mulai terpejam, terbuai dengan permainan yang Adam ciptakan.

Yang mereka lalukan itu adalah ciuman kedua, yang secara sadar ia lakukan dengan Adam. Lupakan untuk malam kelam itu, karena Raisa tidak akan menghitungnya.

Bibirnya yang di l*mat dan disesap dengan lembut itu akhirnya mulai mengimbangi gerakan Adam. Tangan Adam yang melingkar di pinggang serta tengkuk Raisa, membuat keduanya semakin terlihat intens. Keduanya benar-benar hanyut dalam ciuman mereka.

Tapi tak berselang lama, Raisa terpaksa membuka matanya karena Adam melepaskan ciumannya. Dan yang Raisa tangkap pertama kali adalah, wajah Adam yang menyeringai penuh kemenangan.

"Enak kan ketularan najisnya?? Apa mau lagi??"

Raisa yang sadar telah di permainkan oleh Adam langsung beranjak dari posisinya dengan cepat.

"Dasar gila!!" Umpat Raisa sambil mengusap bibirnya dengan kadar. Seolah membuang jauh-jauh bekas bibir Adam yang masih terasa di sana.

Sementara Adam hanya terkekeh melihat kelakuan Raisa yang kini telah meninggalkan ruangannya dengan wajahnya yang memerah.

"Ternyata lucu juga"

Adam mengusap bibirnya dengan jemarinya, mengingat kembali lembutnya bibir Raisa yang telah ia nikmati itu.

"Manis"

1
Jue Juliza Johnson
Luar biasa
Yessina Dewi
Buruk
Neng Itoh Psc
suka cerita nya
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
Sugiarti Arti
Luar biasa
azie hamid
sedihnya kesian stev ditolak terus oleh hanif
azie hamid
adam pun terbawa sekali ngidam
azie hamid
selamat pengantin baru raisa dan adam
Zurita Fanani
Luar biasa
Dian Min Young
kamu keren banget thor
Nurma sari Sari
gampang sekali termakan hasutan orang yg bahkan GK tau siapa orang itu, sepertinya yg mengirim surat itu om nya Raisa
Nurma sari Sari
sepanjang aku baca novel, baru kali ini aku GK suka banget sama peran yg perempuan..
santi.santi: yes berarti otor berhasil dong menggambarkan tokoh raisanya??
total 1 replies
Nurma sari Sari
lanjut...
Nurma sari Sari
mampir Thor...
die
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
M Amir
novel taiii
dewi hastutuhermawan: gk usah menghujat klw gk suka bro....tinggal skip aja gk usah baca kan beressss...gtu aja koq repot !!!
total 1 replies
Yessi Yanti
Luar biasa
Win wina
iya jangan gengsi2 kamu klau ga mau kehilangan adam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!