Delapan tahun lalu, Glenn telah berjanji akan datang untuk menjemput kembali Chia dan ketiga anak kembar mereka. Akan tetapi, hingga saat ini bahkan kabar tentangnnya pun sama sekali tidak di ketahui oleh siapapun. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba muncul kabar tentang pertunangan Glenn dengan wanita lain yang membuat semua orang terkejut, terutama Chia.
Tentu Chia tidak akan tinggal diam saja, daripada terus menunggu dia akhirnya memutuskan kembali untuk merebut kembali ayah dari ketiga putra kembarnya. Dibantu dengan ketiga putranya yang genius, Chia secara perlahan menemukan kebenarannya dimana selama ini ternyata Glenn mengalami Amnesia sehingga melupakan tentang dirinya, bahkan janjinya. Bahkan kebenaran lainnya yang tersimpan selama delepan tahun penantiannya.
“Akan aku rebut kembali suamiku!” ~Chiara Syafira~
“Mamah tenang saja! Ada kami yang akan membantu merebut Papah kembali bersama kita.” ~Kaisar, Keenan, Killian~
Akankah mereka bisa berhasil membuat Glenn kembali mengin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Glenn Mulai Bersikap Waspada
...“Sebenarnya apa maksud semua ini? Benarkah aku dan Chia pernah menikah sebelumnya? Apa saja yang sebenarnya aku lupakan ... Argh …. Aku harus berusaha mengingatnya.”...
“Argh …”
Brakk ….
“Glenn, kau baik-baik saja? Apa yang terjadi denganmu? Apakah kepalamu terasa sakit lagi?” Devon datang bersama dengan Dasha setelah mendengar teriakan kesakitan dari ruang kerja Glenn yang tidak sepenuhnya tertutup.
“Sayang, kau kenapa?” tanya Dasha yang tatapan khawatirnya.
“… berhati-hatilah dengan orang-orang di sekitarmu, karena biasanya orang yang menusukmu dari belakang adalah orang yang paling kau percayai.”
Melihat keberadaan Devon dan Dasha, seketika Glenn teringat dengan isi pesan misterius itu yang menyuruhnya untuk berhati-hati pada orang-orang disekelilingnya saat ini. Glenn segera meraih ponselnya dan menyembunyikan ponsel yang masih memperlihatkan foto pernikahannya dengan Chia.
“Kepalaku sakit, bisa tolong bantu aku untuk kembali ke kamar? Mungkin aku hanya terlalu memaksakan diri bekerja,” ujar Glenn agar baik Devon dan Dasha tidak menyadari apa yang telah dia sembunyikan.
“Baiklah, ayo aku bantu!” Devon segera memapah tubuh besar Glenn menuju ke kamarnya, sedangkan Dasha hanya membantu membuka ‘kan pintu.
...****************...
Setibanya di dalam kamar, Devon langsung membaringkan Glenn di atas tempat tidurnya dan Dasha membantu menyelimutinya. Glenn memang tampak sangat pucat karena rasa sakit dikepalanya yang teramat sangat, ditambah dengan adanya fakta mengejutkan tentang pernikahannya dengan Chia.
“Kau yakin tidak apa-apa?” Pertanyaan itu kembali Devon lontarkan.
“Sebaiknya kita panggil dokter untuk memeriksanya saja,” ujar Dasha yang tidak ingi sesuatu yang buruk terjadi pada tunangannya.
“Aku tidak apa-apa, hanya kelelahan! Istirahat yang cukup akan membuatku kembali membaik,” tolak Glenn yang tidak perlu sampai memanggil dokter pribadinya.
“Kau yakin, Sayang?” Dasha kembali memastikan.
“Hmm, kalian berdua pergilah dari kamarku karena aku butuh ketenangan untuk saat ini.” usir Glenn yang mulai jengah dengan pertanyaan Dasha dan Devon.
“Biar aku tetap—”
“Pergi kataku!” sanggah Glenn dengan cepat, dia tidak suka dibantah seperti ini. Apalagi kalau harus mengulang perintahnya dua kali.
“Kita pergi saja, Dasha! Glenn sepertinya memang perlu beristirahat.”
Devon tahu persis bagaimana sifat sahabatnya, bahkan meski Glenn hilang ingatan sifatnya tidak akan berubah. Devon akhirnya sedikit menyeret adik angkatnya untuk keluar dari dalam kamar Glenn agar tidak mengganggunya.
Setelah kepergian Devon dan Dasha, Glenn kembali membuka foto pernikahannya dengan Chia cukup lama. Hingga dia lalu berkata, “Jika benar kau adalah istriku, maka aku tidak akan pernah melepaskanmu, Chia! Dan untuk mereka yang berani memisahkan kita seperti ini, akan aku pastikan mendapatkan balasan setimpal bahkan diluar yang bisa mereka bayangkan.”
“Ya, aku harus menyelidiki semua ini secara diam-diam. Sebab aku tidak tahu siapa saja yang bisa menusukku dari belakang,” gumam Glenn.
“Tunggu aku, Chia! Aku pasti akan menyelesaikan semua ini secepatnya dan kita akan kembali bersama,” sambungnya dengan penuh tekad.
...****************...
Sementara itu, Chia dan yang lainnya sudah mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan misi besar mereka malam itu juga. Sam disibukkan dengan pembelian berbagai macam senjata yang dibutuhkan, dimana dia berhasil mendapatkan semua senjata tersebut dalam satu malam berkat koneksinya dulu.
Keenan tentu saja hanya fokus dalam misi pencarian dimana tepatnya rumah sakit tempat Neneknya di rawat. Bahkan dalam satu malam Keenan bisa meretas data dari beberapa rumah sakit sekaligus.
Sedangkan yang lainnya fokus melatih bela diri dan cara penggunaan senjata yang benar, sebab mereka harus dibekali semua itu untuk bisa menjaga diri sendiri dan juga orang lain. Dan semua itu, mereka lakukan secara diam-diam dan terpisah agar tidak menaruh curiga pada anak Devon yang tengah mengawasi mereka, terutama Chia.
...****************...
Keesokan harinya, seperti biasa mereka akan menjalani aktivitas masing-masing seperti biasanya. Chia, Zafran, Tuan Rendra dan Liana akan bekerja di perusahaan. Sedangkan si kembar sekolah seperti biasa dengan diantar oleh Mamah Camelia, lalu Janice yang kembali bekerja di rumah sakit dan Sam yang akan mengurus sisa persiapannya bersama dengan Eve.
Setibanya di perusahaan Chia dikejutkan dengan kedatangan Glenn, dimana sebelumnya mereka memang tidak ada janji untuk bertemu sama sekali. Bahkan Zafran, Tuan Rendra dan Liana juga tak kalah terkejutnya. Liana sendiri bahkan berulang kali mengecek jadwal pekerjaan Chia untuk hari ini. Meskipun terkejut, tapi Chia tetap berusaha menyambut kedatangan Glenn secara professional.
“Tidak ada jadwal pertemuan sama sekali, Kak Chia!” bisik Liana memberitahukan bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
“Tidak apa, kita lihat apa yang membuatnya datang menemuiku tiba-tiba seperti ini,” ujar Chia yang berjalan menuju tempat Glenn sedang menunggunya.
Chia dengan diikuti Tuan Rendra, Zafran dan Liana dibelakangnya berjalan dengan anggun dan penuh wibawa membuat siapapun yang melihatnya jelas terpesona. Bahkan Glenn yang menyadari kedatangan Chia juga tak dapat mengalihkan perhatiannya sedikitpun menatap wanita yang ingin sekali dia ingat kenangan masa lalunya.
Ketika melihat Chia dalam hatinya Glenn kembali bertanya-tanya, “Benarkah kau pernah menjadi istriku? Ataukah sampai sekarang kau masih tetap menjadi istriku? Kenapa kau hanya diam saat bertemu denganku kembali? Apakah kau membenciku karena tidak bisa mengingatmu lagi? Sungguh aku pun ingin tahu apa saja yang telah aku lupakan selama ini, terutama tentang dirimu, Chia!”
“Selamat pagi, Tuan Glenn! Apakah anda sudah menunggu saya cukup lama?” ucap Chia yang mencoba bersikap prosesional dalam menyapa.
Namun, Glenn hanya diam menatap dalam mata Chia hingga membuat semua orang disekitarnya merasa aneh akan sikap Glenn yang jelas jauh berbeda dari sebelumnya.
Chia sendiri juga menyadarinya, bahkan dia merasa seakan tatapan Glenn yang dulu telah kembali. Keduanya hanya saling memandang satu sama lain, seolah melalui tatapan tersebut mereka bisa menyalurkan kerinduannya masing-masing.
“Apakah Glenn sudah kembali mengingatku?” Dalam hatinya Chia mencoba berharap.
Bersambung....
Devon ada di pihakmu kok Glenn, iya kan kak Author 😩
jangan buat kesalahan yang kedua kali Devon