NovelToon NovelToon
Kultivasi Raja Bayangan

Kultivasi Raja Bayangan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Kultivasi Modern
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehidupan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 25 — Menerima Takdir (Arc. 1 — End)

Hal pertama yang dirasakan Lin Rou ketika tersadar kembali adalah dirinya sedang berada di dalam kereta yang sedang bergerak.

Lin Rou mengerjapkan matanya beberapa kali, perlahan pandangannya mulai jelas dan yang pertama kali ia lihat adalah Yun Mao.

"Kau sudah sadar Saudari Lin?" Gadis bangsawan tersebut langsung menyambut Lin Ruo dengan senyuman hangat.

"Apa yang terjadi? Bukankah kita sedang dikepung musuh?" Lin Rou menatap sekitarnya dengan kebingungan.

"Mereka sudah pergi, kita baru saja selamat dari serangan mereka." Yun Mao mengangguk pelan.

Mendengar hal tersebut Lin Rou langsung bernafas lega, ia yakin tidak ada alasan bagi gadis di depannya untuk berbohong mengenai hal seperti ini.

"Tunggu dulu, bagaimana dengan yang lain dan kenapa Nona Yun jadi satu kereta denganku?!" Lin Rou menyadari ada sesuatu yang salah.

Yun Mao tersenyum tipis lalu membuka jendela yang terhubung dengan sang kusir, mata Lin Rou melebar saat mengetahui yang mengendarai kereta ini adalah Liu Yuwen.

"Saudara Liu?!"

"Syukurlah kalau kau sudah sadar..." Liu Yuwen melirik ke arah gadis itu sekilas sebelum pandangannya fokus kembali ke jalanan.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku pingsan? Dan kenapa anda jadi kusir?"

Liu Yuwen tersenyum canggung, "Maaf, aku sedang fokus mengendalikan ini, biar Nona Yun yang menceritakan semuanya padamu."

Lin Rou kebingungan namun pandanganya beralih ke gadis bangsawan tersebut yang kini sudah tersenyum dengan pahit.

Liu Yuwen sudah menjelaskan garis besar semua yang terjadi pada Yun Mao ketika ia baru tersadar dari pingsannya termasuk kematian semua para pengawalnya serta kelompok Senior Bai. Liu Yuwen sempat meminta agar gadis itu menceritakannya juga pada Lin Ruo ketika ia siuman.

Meski Yun Mao juga merasakan kehilangan, ia bisa lebih bijaksana menerima itu semua. Yun Mao kemudian menerangkan semua yang terjadi pada Lin Rou.

Awalnya Lin Ruo merasa tidak percaya rekan-rekan sepetualangnya sudah meninggal, ia sempat menyangkal dan memarahi Yun Mao karena bercerita yang tidak-tidak padanya.

Yun Mao beberapa kali harus meyakinkan bahwa dirinya tidak sedang berbohong, Lin Rou akhirnya meneteskan air mata dan mulai menjerit histeris.

Yun Mao mencoba menenangkan gadis itu dengan memeluknya, Lin Rou terus menangis sampai akhirnya ia tertidur dalam tangisannya.

"Penyangkalan, marah, menawar keadaan, sedih sampai frustasi... Itulah tahapan-tahapan seseorang sebelum akhirnya mereka bisa menerima kehilangan..." Ucap Liu Yuwen saat melihat kondisi Lin Rou.

Liu Yuwen telah malang melintang mengarungi dunia persilatan di kehidupan pertamanya, sering kali ia memiliki hubungan dengan orang lain yang akhirnya berakhir dengan kehilangan mereka.

Meski perasaan kehilangan tidak bisa membuat seseorang menjadi terbiasa karenanya, Liu Yuwen punya cara baik untuk menghilangkan perasaan tersebut yaitu dengan tidak menganggap orang lain sebagai sesuatu yang istimewa dihatinya.

Yun Mao tidak membantah perkataan Liu Yuwen, ia hanya mengelus kepala Lin Rou yang tertidur di pahanya.

"Saudara Liu, terimakasih untuk segalanya, anda telah menyelamatkanku dan juga Saudara Lin dari serangan sekte aliran hitam."

"Nona Yun bisa berterimakasih ketika kita sudah tiba di kediaman Nona, perjalanan kita masih jauh." Jawab Liu Yuwen.

Liu Yuwen tidak meneruskan perjalanan ke Kota Diva melainkan ia pulang ke Kota Yama kembali, jika perjalanan ini terus dilanjutkan Liu Yuwen khawatir Sekte Darah Naga sudah menunggu mereka di depan sana.

Liu Yuwen sebaik mungkin menghindari konflik apalagi ia tidak bisa bertarung jika harus melindungi Yun Mao dan Lin Rou lagi.

Membutuhkan waktu empat hari sebelum akhirnya mereka sampai di Kota Yama, dalam perjalanan kembali itu Lin Rou tampak banyak diam, sedih, dan murung.

Lin Rou tidak mau makan apapun jika saja Yun Mao tidak membujuknya, Liu Yuwen sendiri tidak banyak berbicara pada gadis itu, ia hanya membiarkan Lin Rou mengeluarkan semua emosinya.

Yang dilakukan Liu Yuwen ketika tiba di kota adalah menemui Yun Xia di kediamannya sebelum menceritakan apa yang terjadi.

Pemimpin kota itu sampai terkejut, ia tidak menyangka kepergian putrinya akan di hadang oleh salah satu sekte paling berbahaya di kekaisaran ini.

"Terlepas dari semua ini aku sangat berterimakasih padamu Saudara Liu, anda telah menyelamatkan nyawa putri kesayanganku..." Satu-satunya yang Yun Xia syukuri adalah keputusannya untuk melibatkan Liu Yuwen dalam perjalanan ini.

Yun Xia tentu tidak hanya mengucapkan terimakasih saja melainkan berjanji akan memberikan Liu Yuwen imbalan yang besar namun Liu Yuwen segera menolak hal tersebut.

"Jika Tuan Yun merasa berterimakasih padaku sebaiknya beri imbalan pada Nona Lin, dia juga pantas untuk mendapatkannya."

"Tentu Saudara Liu, aku akan pastikan Nona Lin puas dengan hadiahnya."

Meski misi rahasia ini berakhir gagal namun Yun Xia tetap akan memberikan kompensasi pada mereka apalagi setelah mendengar kematian Senior Bai dan lainnya.

Setidaknya butuh waktu satu minggu untuk Lin Rou bisa sedikit pulih dari keadaannya, gadis itu akhirnya keluar kamar sesudah mengurung diri cukup lama.

Yun Mao yang merasa bertanggung jawab atas kondisi Lin Rou sering membawa makanan pada gadis itu setiap hari, Lin Rou memang diberi tempat tinggal sementara di kediaman Keluarga Yun ketika mereka tiba.

Suatu waktu Lin Rou ingin bertemu dengan Liu Yuwen di sebuah restoran, tanpa keberatan pemuda itu menyanggupinya.

"Saudara Liu, setelah apa yang terjadi pada Senior Bai dan lainnya aku memutuskan untuk berhenti jadi petualang." Lirih Lin Rou sambil mengigit bibirnya, khawatir ia akan menangis lagi.

"Jika itu membuat Nona Lin lebih baik, maka keputusan Nona sudah benar." Liu Yuwen mengangguk pelan.

Lin Rou menyeka air matanya. "Setelah ini aku akan pulang ke rumah nenek dan tidak akan kembali ke Kota Yama, mungkin ini bisa menjadi perpisahan kita."

Liu Yuwen mengangguk, ia menghargai keputusan gadis tersebut. "Aku harap Nona Lin bisa bahagia di sana, sebenarnya kalau masalah perpisahan, tidak lama lagi aku juga akan pergi meninggalkan kota ini."

Lin Rou kemudian memberikan plat tembaga identitas petualang miliknya pada Liu Yuwen, "Ini adalah kenang-kenangan dariku dan terimakasih karena anda sudah menyelamatkan hidupku dua kali!"

Sebelumnya Lin Rou pernah diselamatkan oleh Liu Yuwen saat dikejar perampok Tengkorak Hitam di Hutan Kegelapan, lalu sekarang ia diselamatkan lagi ketika penyerangan Sekte Darah Naga.

Liu Yuwen menerima semua itu, Lin Rou kemudian berpamitan karena besok ia akan pulang ke desa, tempat rumah neneknya berada.

Dengan uang yang diberikan Yun Xia, Lin Rou tidak perlu bekerja dan melakukan misi lagi, uang yang dimilikinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya seumur hidup.

Liu Yuwen menatap plat tembaga yang sebelumnya diberikan Lin Ruo, untuk sekali lagi ia tidak membiarkan ada secuil perasaan muncul di hatinya, sejak awal Liu Yuwen menganggap Lin Rou sebagai orang luar yang kebetulan lewat dalam takdirnya.

"Meninggalkan dan ditinggalkan... Sesuatu yang akan terjadi ketika seseorang memiliki hubungan dengan orang lain." Liu Yuwen tersenyum tipis sebelum kemudian beranjak dari restoran.

*Arc. 1 End ~ Kultivasi Raja Bayangan ~ Mendapatkan Kehidupan Kedua.

1
خيرل حديۃ وارو
angkut semua aja Yuan er...heheh
Paru Human
awal cerita yg seru
خيرل حديۃ وارو
Luar biasa
Ajna dillah
bantai
Jokosis
kok brenti....
Ajna dillah
bunuh
Dian Mardianto
top
Dian Mardianto
marathon ke100.. mantab Thor.. baru ninggalin jejak..
Dian Mardianto
mantab mantrabbbb..
YIN'S YAN'S
kerennn ☺️👍
Ajna dillah
berkeliyaran di hutan lama tapi gak menemukan suatu tinggalan atao warisan
Ajna dillah
semangat kuatkan tubuh
Ajna dillah
nyimak
Irfandi
r2rgfgeg erb4v!
Jumadi 0707
mantap mantap gitu thor
Andre Oetomo
keren
Note 2
kata2 yg melegenda
Note 2
wong sitok iki kudu ndang di pateni mbahayani sekte liyane
Note 2
apakah sourou adalah putri bulan yg kelak akan kembali ke asalnya alam langit
Note 2
apa ndk ada array/formasi yg bs nahan kekuatan agar tdk keluar/merembes keluar biar tdk d ketahui org lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!