Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua Delapan
Bintang menangis tanpa suara, hanya diam dengan tatapan yang sangat jauh. Sinta memerhatikan nya dari kejauhan, ia tidak tahu harus apa. Anaknya terlalu bejat untuk wanita seperti Bintang, yang terlihat suci tanpa kotor sedikitpun.
Bintang meratapi nasib nya yang selalu saja seperti ini, dimana kebahagiaan enggan menghampiri nya. Hanya bahagia sementara dan kesedihan yang banyak berperan dalam hidup nya, ntah apa kesalahan Bintang kepada hidup ini.
Dengan merasakan rasa sakit di hati, dan kekecewaan terhadap ekspetasi sendiri.. Bintang perlahan bangkit. Ia ingin pergi, tidak ada alasan untuk berada ditempat ini lagi.
“Kau mau kemana, nak?” Suara itu membuat niat Bintang untuk pergi terhenti. Ia tahu jika mungkin Sinta tidak akan pernah membiarkan nya pergi, sekalipun dirinya berpisah dengan Marley.
“Ibu.. Aku ingin beristirahat sebentar, tinggalkan aku sendiri..” Pinta nya dengan suara yang sangat lemah, Sinta mengangguk mengerti.
“Baiklah, jangan pikirkan apapun. Sekalipun kau tidak bersama dengan Marley, kau tetap putri ibu.” Ucap Sinta dengan senyuman manis nya, Bintang tersenyum mendengar nya. Ia mengagumi setiap kasih sayang Sinta kepada nya, yang tidak pernah berkurang sedikitpun didalam keadaan apapun.
Perlahan Sinta pergi, ia menutup pintu. Tinggallah Bintang seorang diri, ia menghapus air mata yang selalu saja mengalir. Memikirkan cara untuk pergi, ia tidak mau berjumpa dengan Marley lagi.
Bintang berlari menuju balkon kamar, ia takut kala melihat jarak antara balkon dengan tanah. Tapi, hanya itu satu-satunya cara untuk kabur.
“Bagaimana ini?”
Bintang berusaha untuk mencari cara yang terbaik, ia tahu pasti ada Marley di lantai bawah.
Dan akan sulit menghindari pria itu, selebih lagi ada Alga. Kalau ia turun melalui balkon, langsung terhubung dengan halaman samping. Selama ini Bintang memerhatikan, tidak ada penjaga yang terlalu memerhatikan halaman samping.
Ide brilian Bintang muncul, ia langsung berlari menuju ruang ganti. Mengambil pakaian sebanyak-banyaknya, dan mengikat nya menjadi bentuk tali. Bintang memastikan jika terikat dengan kuat, agar bisa menahan berat badan nya nanti.
Kala merasa lebih cukup, bahkan Bintang harus menghabiskan seluruh pakaian milik Marley di lemari. Akhirnya terbentuk juga tali yang panjang, Bintang tersenyum senang.
“Bintang, ini makan siang mu.” Panggil Sinta, Bintang sampai terperanjat.
Dengan gerakan cepat Bintang menyimpan ikatan kemeja itu kedalam lemari, lalu berlalu keluar tak lupa pula memasang ekspresi biasa saja.
“Eh ibu.. Kenapa repot-repot, nanti juga Bintang turun sendiri.” ucap Bintang, Sinta tersenyum mendengar nya.
“Sekalian aja, sudah ya ibu mau bahas soal Marley lagi.” Sinta mengelus bahu Bintang dengan lembut. “Kamu jangan Khawatir, kebenaran nya akan terungkap.”
Bintang mengangguk saja, di dalam hati ia mengatakan jika dirinya tidak bisa menunggu sampai terbukti semua nya. Ia tidak ingin menjadi beban untuk Marley lagi, tidak ada alasan untuk mempertahankan pernikahan ini lagi.
Sinta berlalu pergi, Bintang mengintip sebentar dari pintu. Kala mengintip, tak sengaja tatapan mata nya menemukan Marley yang sedang berbicara serius dengan Alga serta Keyra.
Bintang memandang lama tubuh bagian belakang Marley, kekar dan perkasa. Mungkin itu suatu hal yang cocok untuk memuji seperti apa bentuk tubuh Marley, ia hanya diam memikirkan semua nya.
Mungkin Marley merasa seperti ada yang memerhatikan nya, ia pun berbalik arah dan langsung terkejut kala melihat Bintang yang sedang mengintip. Seketika Marley ingin menghampiri Bintang, dengan gerakan cepat Bintang menutup pintu dan tak lupa mengunci nya.
Jantung Bintang berdebar kencang, ia seperti kepergok mencuri saja. Lama menunggu, Bintang tak kunjung mendengar suara langkah kaki mendekat.
“Ck, mana mungkin dia akan menghampiri ku. Memang aku sepenting itu untuk nya?”
Bintang kesal sendiri, ia teringat dengan Vanya yang sedang mengandung anak dari Marley. Seketika Bintang baru ingat dengan apa yang harus ia lakukan, dengan cepat ia kembali ke ruang ganti.
Mengambilnya tali yang telah Bintang buat dengan susah payah, lalu membawa nya menuju balkon kamar. Bintang tertegun kala melihat ketinggian yang harus ia lewati, bagaimana lagi ini adalah satu-satunya cara.
Untung nya Mansion ini hanya dua tingkat saja, kalau lima tingkat mungkin Bintang lebih memilih untuk terjun bebas.
Bintang mengikat tali di tiang yang kelihatan kokoh, dan akan kuat untuk tubuh nya nanti. Setelah memastikan semua nya aman, Bintang mengumpulkan niat yang banyak untuk menjalankan aksi nya.
“Aku harus bisa!” Ucap nya penuh dengan semangat, pas sekali tali yang ia buat sampai ke dasar. Untung nya kemeja di lemari Marley sangat banyak, bahkan sampai bisa membuat tali untuk ajang kabur Bintang.
Dengan menarik napas dalam-dalam, Bintang mulai menuruni dengan tali. Ia melakukan nya dengan perlahan, sambil memastikan jika tidak ada orang yang mengetahui apa yang ia lakukan.
Dan dengan perjuangan yang teramat banyak, akhirnya Bintang sampai didasar. Ia terjatuh di antara rerumputan karna kaki nya lemas. Sepanjang menuruni tadi, ia benar-benar takut jika tali ini tidak cukup kuat untuk menahan bobot tubuh nya.
Bintang menyadarkan dirinya sepenuhnya, ia langsung berlari menuju pagar halaman samping. Kala ingin memanjat, Bintang melihat ada bodyguard yang sedang lewat.
Bintang langsung merangkak di rumput, setelah bodyguard pergi dan tidak mengetahui keberadaan nya. Bintang langsung pergi melanjutkan aksinya, aksi keberanian yang ntah dari mana datang nya.
Disisi lain, Marley mengatakan tentang rencana nya kepada Alga. Alga dan juga Keyra siap membantu nya, karena mereka percaya dengan Marley yang tidak mungkin menghamili wanita itu.
Kala sedang asyik bicara, Marley mendengar suara bodyguard yang sibuk berlari ke arah nya.
“Tuan, kami menemukan tali yang terhubung dengan balkon.” Ucap bodyguard itu.
Seketika Marley langsung teringat dengan Bintang, ia berlari menuju kamar nya. Kala ingin masuk, knop pintu terkunci. Dengan kekuatan penuh, Marley mendobrak pintu itu.
Dua kali berusaha akhirnya berhasil, Marley langsung masuk. Ia melihat piring makanan yang dibawa Sinta tadi masih utuh, dan kamar yang terlihat sangat sepi.
Marley melihat pintu menuju balkon yang terbuka, ia langsung berlari ke balkon. Marley terkejut kala melihat tali yang terbuat dari ikatan kemeja nya, yang mengulur panjang menuju halaman samping.
“Bintang!!” Teriak Marley dengan kencang, Bibin sudah kabur.
karena gak tahan nanggung rindu ke Ru y 😀😀😀
ma. pos kau David.. hukum tabur tuai itu nyata ada ny
hanya kenaa jadi jahat, padahal dia dulu baik, saat ber sama Ruby
alamak lampir 😀😀😀
klu jawab ny dlm hati gak kedengaran.
jangan cari biang masalah, ntar emosi sendiri
ada hati yg hrs kaujaga
jika suatu saat di tindas, bisa membela diri dari mereka
biasa ny cuma elayan dan manager aja
tes DNA apa b enar itu anak Marley 😁😁😁
tak kan pernah ahmerasa puas kli tdk me yaitu. dan kau Marley, sungguh terlalu...
kayak ny punya cinta segitiga sama sarah, yg jalang.
tinggal di Mansion mama kan lbh aman 😁😁😁
pasti ingin di nikahi, elu pun tak ada rasa cinta di antara ke dua ny. dari pada berdosa, kRena zina, lbh baik minta di nikahi,, elu utk membalas budi, yg penting tdk b erzina