Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25. BMS
Pagi hari Cipto keluar dari kamar Vania dengan wajah segar, banyak tanda merah dileher, cipto tak mempermasalahkan itu, ia malah merasa senang.
" Ayo kita sarapan" Cipto menggandeng tangan Vania menuju meja makan, Surti yang melihat nya makin meradang sedangkan yang lain merasa biasa saja, mereka juga pernah merasakan di sayang waktu pertama kali dinikahi.
Dewi merasa senang melihat Cipto yang tidak emosian lagi seperti kemarin-kemarin yang selalu marah saat membahas Vania .
"Ayo makan lah yang banyak "Dewi masukkan beberapa lauk kedalam piring makan Vania. Cipto yang melihat itupun tersenyum.
" Terima kasih mbak" ucap Vania yang dibalas senyuman oleh Dewi.
Setelah makan Vania berbicara pada Cipto kalau ia ingin bertemu ibu nya. Cipto mengizinkan nya tapi orang tua nya yang harus datang, Vania tidak boleh keluar rumah dan juga syarat satu lagi Vania harus memuaskan nya lagi malam ini.
Mendengar itu syarat yang mudah Vania langsung mengiyakan nya.
Tak lama damar dan istri nya datang menemui Vania,
"Sayang" Mirna memeluk tubuh Vania yang agak kurusan .
"Apa kamu sakit, kenapa tubuhmu jadi kurus begini" ucap Mirna
Vania pun menceritakan semua nya pada Mirna.
"Kurang ajar itu si Surti, rasanya ibu ingin memukulnya"
Vania juga menceritakan ia sudah tidur dengan tuan Cipto.
" Bagus, kau harus menservis nya terus , biar dia ketagihan jadi kau bisa menguasai harta nya" ucap Mirna dengan suara pelan .
"Iya Bu, apa Vero pernah datang kerumah?" Vania masih memikirkan mantan pacar nya itu.
"Kau jangan menanyakan dia lagi, kau sudah jadi istri tuan Cipto ,nanti tuan Cipto marah kalau sampai tahu" Mirna berbisik pada Vania.
Setelah lama berbincang damar dan Mirna pamit pulang.
Setelah malam tiba sesuai janji, Cipto dan Vania melakukan cocok tanam lagi, bahkan kali ini lebih lama dari kemarin.
Hari hari berikut nya pun begitu, mereka selalu on, Sampai-sampai Cipto menggunakan suplemen untuk menambah stamina. Biasa nya ia tidak sesering ini bersama istri nya yang lain.
Setelah habis ber cin ta Vania me me luk Cipto dalam selimut.
" Tuan, apa tuan tidak mau mencari Kirana lagi"tanya vania
"Buat apa ? Kan sudah ada kamu" aku tak butuh Kirana lagi, kamu selalu me mu as kan aku" Cipto me me luk erat Vania.
" Emm maksudku apa tuan tidak ingin balas dendam pada Kirana " Vania menghasut Cipto.
" Panggil aku mas, kalau kau ingin aku menangkap nya, aku akan lakukan untukmu tenang saja , Kirana pasti ketemu , kau bebas melakukan apa saja padanya" Cipto mengelus bo kong Vania yang mon tok.
"Ayo kita mulai lagi" ucap Cipto.
Dan Vania hanya manggut-manggut
Mereka melakukan nya lagi tanpa ada rasa bosan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di ibu kota ,di kediaman barra Robertson. Kirana kini berada di kolam ikan tempat biasa dia sedang ke perusahaan.
"Hei, kau sedang apa" suara perempuan menyapa Kirana.
"Nyonya" Kirana mendekati Lilyana. Yang baru datang bersama Oma.
"Kau selalu saja bercerita pada ikan, memang ikan mengerti apa yang kau bicarakan" ucap Oma.
"Mungkin mengerti nyonya besar, lihatlah ikan ikan itu berlari sana sini itu Karena ikan itu memanggil teman-temannya untuk mendengar cerita ku" jawaban Kirana membuat Oma menjadi pusing.
"Sudah lah Kirana, bagaimana yang aku perintahkan padamu, sudah kau lakukan " ucap Oma membuat Kirana bingung.
"Itu, nyonya besar" Kirana menggaruk dahinya bingung.
"Ada apa?" Oma juga bingung melihat Kirana.
"Saya kan sudah dekat dengan tuan muda, mau mendekati nya lagi bagaimana?" Apa aku harus menempeli nya setiap hari begitu" ucapan Kirana membuat Oma kian bertambah pusing
Lilyana kini menjadi mengerti tentang apa yang dibicarakan ibu mertua nya bersama Kirana.
"Ibu, biarlah barra menyadari sendiri kalau Kirana itu seorang perempuan, pasti dia juga akan jatuh cinta pada Kirana, Oma jangan terlalu memaksa" Lilyana tak ingin membuat Kirana menjadi serba salah, memaksa perasaan nya pada barra.
"Terima kasih, nyonya memang yang paling mengerti " Kirana tersenyum senang.
" Jadi kau bilang , aku tidak pengertian begitu" Oma melotot memandangi Kirana
" Tidak Oma tidak." Kirana menggelengkan kepala nya.
"Sudah-sudah, ayo kita masuk ibu"
Ajak Lilyana.
"Oh ya nyonya, tuan barra sudah pergi ke perusahaan, jadi kalian tidak bisa bertemu tuan barra" ucap kirana sambil berjalan ikut masuk mansion.
" Kami sengaja ingin bertemu kamu Kirana" ucapan Lilyana hanya di jawab oh oleh Kirana.
"Nyonya duduk lah di sofa , aku sudah membuat cake, tunggu aku ambilkan dulu " Kirana menuju kulkas mengambil cake dan puding yang ia buat, karena barra menyukai nya jadi Kirana sering membuat nya.
"Ini nyonya , nyonya besar" Kirana menghidangkan camilan dalam nampan nya.
Oma segera mencomot cake itu dan langsung memakan nya. Karena Oma sudah rindu dengan cake jadul itu, sudah lama ia tak merasakan nya lagi.
" Kau yang membuat nya sendiri" tanya Lilyana.
" Iya nyonya, karena tuan suka jadi saya sering membuat nya, ini coba cicip puding buatan ku " Kirana menyodorkan puding yang ia buat.
" Kau belajar dari siapa?, Orang tua angkat mu?" Tanya lilyana penasaran makanan yang dibuat Kirana semua nya enak.
" Aku di ajarkan tetanggaku namanya nek mira tapi sekarang ia sudah meninggal. dia yang mengajari ku memasak, semua masakan saya bisa membuat nya, itu juga ajaran dia, kalau aku sedang dimarahi orang tua angkat ku, nek Mira juga yang menolong ku, semenjak dia meninggal , tidak ada lagi yang membela ku" Kirana menunduk menahan air mata.
Lilyana mendekati kirana dan memeluk nya.
" sekarang ada kami, anggap saja kami orang tua mu" Lilyana mengusap punggung kirana yang mulai meneteskan air mata .
"Aku ingin mencari orang tua kandungku, tapi aku tidak punya informasi apa-apa " Kirana lupa kalau ia punya sebuah kalung nama yang bisa menjadi petunjuk untuk nya, sayang nya ia tidak memperlihatkan pada Lilyana , mungkin Lilyana bisa menemukan nya.
"Sudah, nanti kami akan membantumu mencari kedua orang tuamu".