Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Ting..(bell kamar Arsya)
" siapa? Seraya membuka pintu
" iki kak pesanan makananya. " ucap pelayan tadi
" baik terimakasih mb. " ucap Arsyaa
dia menerima makanan itu. Karena perutnya juga lapar sejak semalam belum makan dia segera memakan makanan itu hingga habis. Hari ini karena dirinya sudah ijin maka dia hanya akan menghabiskan waktu di kamar.
Di tempat berbeda Dion sudah berkumpul bersama dengan teman-teman.
" gimana keadaan Arsya?" tanya Rangga
" seperti yang ada di pikiran lho. dia udah baik-baik aja. Hari ini dia nggak masuk karena kecapekan" ucap Dion enteng
" lho beneran melakukan nya?" tanya Rangga
" pengaruh obat itu sangat tinggi cuma itu solusinya. " ucap Dion
"gimana gue udah berhasil kan membuat itu cewek jadi milik gue dan mau tidur dengan sukarela dengan gue. Jadi sesuai perjanjian kita kemarin mana taruhan lho?" ucap Dion enteng
"lho serius udah nidurin dia?" tanya Tio meyakinkan
"Halo Dion sayang. Ada apa gerangan?" tanya Amel
" jadi kamu mendekati gadis itu karena taruhan sayang." ucap Amel
" iya lah untuk apa lagi. Dia bukan seleraku. Dan gue nggak mau kehilangan mobil kesayangan gue" ucap Dion
" kebetulan kemaren ada insiden seperti itu malah semakin membantu gue untuk mendapatkan nya " tambah Dion
" astaghfirullah ternyata lho brengsek On? Jangan menyesali keputusan lho. Dia gadis yang baik" emosi Rangga
" kalau emang lho suka lho bisa mengambilnya " ucap Dion
Karena merasa bosan Arsya berencana ke restoran untuk membeli camilan. Namun dia melihat Kak Dion sedang berkumpul bersama dengan temannya. Tanpa sengaja dia mendengar mereka menyebut nama ku. Ku dekatkan diri ku untuk mendengar perkataan mereka.
Namun justru perkataan itu membuat ku semakin merasa kotor dan jijik
" jadi dia mendekati ku karena taruhan dia sengaja melakukan nya. " ucap Arsya
Segera dia keluar dari persembunyian dan menemui Dion.
" aku nggak nyangka kalian sejahat ini. " ucap Arsya
" Arsya kamu dari tadi di sini?" tanya Rangga
" iya dari tadi hingga akhirnya aku mendengar permainan kalian. Bagaimana seru?" sindir Arsya
" iya seperti yang udah lho dengar tadi. Dion tidak tertarik pada mu jadi jangan sok kepedean mendekati nya. Untuk malam yang telah kalian lalui berdua sebaiknya lho lupain aja. " ucap Amel
Dion hanya diam tidak memberikan pembelaan apapun. Di dalam hati dia sebenarnya benar-benar tertarik pada Arsya dan tidak menyesal telah melakukan itu karena itu dorongan hari hati bukan karena nafsu atau taruhan kemarin.
Arsya hanya menangis kemudian mendekati Dion.
plak......satu tamparan di terima oleh Dion
" terimakasih sudah mempermainkan ku. " ucap Arsya kemudian pergi dari sana.
" sya tunggu" ucap Rangga
Arsya kemudian berlari meninggalkan hotel menuju ke pesisir pantai.
" Ya Allah maafkan diriku yang penuh dosa ini. aku bahkan mulai ada rasa pada nya tapi apa yang dia lakukan hanya sebuah permainan. Hiks....hikss...." ucap Arsya
"Sya tunggu jangan pergi." ucap Rangga
" mau apa kakak kesini. Mau menertawakan ku karena sudah berhasil kalian permainkan. " ucap Arsya lirih.
" no nggak Sya gue nggak tau kalau dia melakukan taruhan itu. " ucap Rangga
Arsya kembali duduk di pesisir pantai menangisi dirinya.
" hiks...hiks...kenapa dia jahat banget kak?" ucap Arsya
" menangislah nggak papa -papa. Gue ngerti perasaan mu" ucap Rangga
Dipeluknya Arsya oleh Rangga. setelah cukup baik. Mereka diam menikmati suasana malam di pesisir pantai. Setelah merasa lebih baik Arsya melepaskan pelukan dari kak Rangga.
" maaf kak baju nya jadi basah. " ucap Arsya
"apakah sudah merasa lebih baik?" tanya Rangga
" iya kak terimakasih " ucap Arsya
" apa ya kak salahku? Padahal aku hanya ingin kuliah meraih mimpiku untuk menjadi seorang dokter saja. " ucap Arsya seraya menatap ke depan tanpa melihat ke arah Rangga
" lho nggak salah apapun. Mereka saja yang tidak bisa mengungkapkan perasaan padamu dengan benar" ucap Rangga
" diriku benar-benar kotor kak. Hiks....hiks..." ucap Arsya
"jangan berkata seperti itu dirimu tetap lah cantik dan menarik bagi orang lain yang tau dirimu. " ucap Rangga
" tapi apakah ada laki-laki yang bakal menerima diriku yang seperti ini. ?" tanya Arsya lirih
" pasti ada yang bakal menerima kamu de. Kakak contohnya. Kakak tau kamu gadis yang baik. " ucap Rangga seraya menarik Arsya untuk menghadap diriny
" nggak kak kakak hanya merasa kasihan karena perbuatan teman kakak saja. " ucap Arsya
" bagaimana jika aku benar-benar mencintaimu de?" ucap Rangga kembali
Arsya hanya diam tidak memberikan jawaban apapun. Dia tidak memahami perasaan nya sendiri.
" aku tau kamu mungkin tidak percaya de. Tapi benar aku mulai jatuh cinta sejak kita pertama bertemu. Namun aku sadar aku kalah dengan Dion dia sudah mencuri star lebih awal dari aku. " ucap Rangga
" aku bahkan marah ketika aku tau kalau kamu dijadikan bahan taruhan oleh teman ku sendiri. Bahkan parah nya Dion memanfaatkan ketidaksadaranmu untuk membuktikan taruhan itu. " ucap Rangga
" tolong jangan bahas dia lagi kak. " ucap Arsya
" ya udah kalau udah baikan sebaiknya kita kembali sebelum malam semakin dingin nanti kamu masuk angin. " ucap Rangga
Mereka kemudian kembali ke hotel. Arsya bahkan tidak berani untuk memasuki kamarnya dia memilih menghubungi Cinta dan meminta nya tidur di kamar Cinta
" halo cin. Gue boleh nggak ikut tidur di kamar lho?" tanya Arsya
" lho kenapa sya. Ya udah lho kesini aja. tapi aku takut kalau ada kakak pembina yang tau. " jawab Cinta
" lho tenang aja gue yang akan bertanggung jawab. " ucap Arsya
Selanjutnya arsya menuju ke depan kamar amel dan temannya.