NovelToon NovelToon
AKU TAK MANDUL

AKU TAK MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami / Cerai / Pelakor / Angst / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:668.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dae_Hwa

DASAR MANDUL!
6 tahun sudah, Hanabi Lyxia harus mendengarkan kalimat tak menyenangkan itu dikarenakan ia belum bisa memberikan keturunan.

Kalimat sumbang sudah menjadi makanannya sehari-hari. Meskipun begitu, Hana merasa beruntung karena ia memiliki suami yang selalu dapat menenangkan hatinya. Setia, lembut bertutur kata dan siap membela saat ia di bully mertuanya.

Namun, siapa sangka? Ombak besar tiba-tiba menerjang biduk rumah tangga nya. Membuat Hana harus melewati seluruh tekanan dengan air mata.

Hana berusaha bangkit untuk mengembalikan harga dirinya yang kerap dikatai mandul.

Dapatkah wanita itu membuktikan bahwa ia bukanlah seorang wanita mandul?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ATM13

"HUWAAAAAAAA~"

Hana dan Gavriil serentak menjerit, bibir mereka menganga lebar. Dada keduanya bergemuruh hebat. Bahkan, Hana sampai menampar-nampar wajahnya sendiri.

"J-jadi, ini bukan mimpi?!" suara Hana terdengar serak.

Mendengar kalimat yang Hana lontarkan, Gavriil hanya bisa menghela napas panjang. Pria itu menyugar kasar rambutnya, kini ia jadi gelisah.

Gavriil meraih tangan Hana dengan lembut. Namun, dengan kasar wanita itu menepisnya.

"Lo sengaja ngelakuin ini ke gue, Gav?" Hana melemparkan tatapan tajam. "Lo tau kan, gue udah punya suami?"

"Tau ...."

Gavriil berusaha tenang.

"Terus kenapa lo ngelakuin ini ke gue?!"

"Gue ngelakuin apa, Hanabi?"

"Lo buta? Kita bugil dan seranjang bareng! Lo ngejebak gue, Gav?!"

Gavriil terhenyak, pria itu memejamkan matanya sembari menarik napas sedalam-dalamnya.

"Han, gue juga masih bingung. Tapi, gue yakin, kita ngelakuin semua ini berdasarkan suka sama suka," kata Gavriil tanpa ragu.

"Suka sama suka? Lo gila ya, Gav ..?!" Hana meninggikan suaranya, wajahnya merah dan gusar.

"Han, lo lupa? Lo tadi malam, main nyelonong aja ke kamar mandi, terus nyosor bibir gue tanpa ampun dan berakhir dengan kita nananinu di ranjang ini. Lo, ga ingat?" Gavriil menguraikan rentetan kejadian yang samar-samar ia ingat.

Hana menggigit ujung bibirnya, rasanya ia masih tak percaya.

'Jadi, adegan itu bukan mimpi? Tapi, kenapa aku bisa jadi begitu? Akh, Hana, kau memang pelacur!' batin Hana yang merasa jijik dengan dirinya sendiri.

"Ingat?" Tanya Gavriil sekali lagi, membuat Hana menatapnya dengan sinis.

"Kalau iya kejadiannya begitu, kenapa lo gak nolak?! Lo kan bisa nolak, atau ini akal-akalan lo doang? -- Lo pasti nyampurin sesuatu ke minuman gue kan?!" tuduh Hana, matanya semakin liar.

"Astaga Hanaaa! Lo kira gue cowo apaan? Mana mungkin gue seperti i-" Gavriil mendadak hening.

Pria bertubuh kekar itu menghela napas kasar, Gavriil menyingkap selimut yang membalut tubuhnya. Tanpa pikir panjang, ia berdiri dari ranjang dengan tubuh tanpa benang sehelai pun.

Bola mata Hana nyaris saja lompat, ia segera memejamkan kedua matanya. "LO GILA YA, GAV?!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Gavriil menyodorkan laptopnya pada Hana setelah wanita itu selesai membersihkan tubuhnya.

Hana mengernyitkan dahinya saat menatap layar laptop. "Tante Lestari?"

Meskipun dilanda bingung, Hana tetap menyimak setiap aktivitas yang dilakukan orang tua angkat Gavriil. Sesekali mulut Hana menganga dan mengatup kembali.

Melihat ekspresi Hana, Gavriil membuka laci meja dan mengeluarkan dua botol kaca kosong berukuran mini.

Hana menatap kedua botol tersebut dan menyambar nya. Tulisan yang begitu halus, berusaha ia baca. Meskipun, ia tak mengerti benda apa yang ada dalam genggaman nya kini.

"Obat perangsang." Jelas Gavriil tanpa diminta, seolah paham wanita di hadapannya kini penuh tanda tanya.

Wajah Hana seketika pias, kentara sekali, ia tengah shick shack shock. Wanita itu juga bingung harus bersikap seperti apa. Kembali marah pada Gavriil? Padahal jelas semuanya bukan kesalahan pria itu. Meminta maaf karena sembarangan menuduh, baginya justru akan terdengar sumbang.

Hana memejamkan kedua mata hazel nya, kepala wanita itu pusing dan nyaris meledak. Kaki Hana lemas, tubuhnya terhuyung.

Gavriil yang melihat kondisi Hana, lekas memapah cinta pertamanya itu dan membawanya duduk di sofa.

"Gue minta maaf, Han. Ini semua terjadi gara-gara kebodohan gue juga. Padahal waktu itu gue udah ngerasa janggal ngeliat belasan minuman favorit gue mendadak tinggal dua botol, tapi, gue malah abai." Dengan ragu-ragu, Gavriil menggenggam lembut jemari Hana.

Hana bergeming, kali ini ia tidak menepis.

"Han, kalau terjadi apa-apa sama lo setelah kejadian i-"

"Gue bisa urus diri gue sendiri," potong Hana ketus.

"Kalau lo hamil, gue bakal tanggung jawab!" tegas Gavriil.

Hana tertawa miris. "Lo ngehina gue? Lo tau kan, gue digosipin mandul?!"

Gavriil meneguk kasar ludahnya, ia sadar ia telah salah memilih kata.

"Kalau iya gue hamil, tanggung jawab seperti apa yang lo maksud? Nikah? Tentu aja bukan, kan?" lanjut Hana sinis.

Gavriil terhenyak, ia tak sanggup berkata-kata. Jelas bukan menikah jawabannya.

"JAWAB!" Air bening mengalir deras di pelupuk mata Hana.

"G-gue ...," Gavriil menunduk lesu. "Akan bertanggung jawab secara materi. Kebutuhan lo selama mengandung, biaya melahirkan, biaya membesarkan, biaya pendidikan dan ... dan apapun yang lo minta, Han."

Hana mengusap bulir bening di kedua pipinya, lalu menoleh dan menatap tajam pria yang duduk di sampingnya. "Ternyata semua hanya tentang ganti rugi bagi lo, Gav? -- Tanpa lo, gue juga bisa bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi nantinya!"

"Oh, ya, satu lagi. Kalaupun mukjizat itu ada di muka bumi ini dan gue bisa hamil ... lo jangan pernah nunjukin batang hidung lo di depan anak gue nanti. Gue gak mau tuh anak tau betapa buruk orang tua yang ia punya!"

Gavriil menatap Hana lekat-lekat, perkataan Hana membuat dada nya nyeri. Pria itu diam, tak sanggup berkata-kata, tenggorokannya bagai tercekat.

Diamnya Gavriil, entah kenapa membuat dada Hana semakin sesak. Bahkan lebih sesak jika dibandingkan saat ia tau Damar akan menikah lagi.

Dengan perasaan sesak, wanita itu beranjak berdiri, tangannya mencengkram erat bagian pinggang celana yang ia kenakan. Celana jeans abu-abu milik Gavriil yang Hana kenakan nyaris melorot.

"Lo mau ke mana, Han?" tanya Gavriil saat melihat Hana melangkah menuju pintu utama.

"Pulang!" ketus Hana.

Gavriil lekas berdiri, setengah berlari ia menyusul Hana. Dicekal nya pergelangan tangan wanita itu.

"Gimana kalau Damar ngelakuin yang enggak-enggak lagi?"

"Bukan urusan lo ...!"

*

*

*

Up singkat ya hari ini 🙏🏼

Author sedang tidak syehat 🙈 mohon maap 🙈

1
Healer
kan bole cek ke dokter
Sisca Yakub
seru
awesome moment
hdh...ulet keket nimbrung bae
Adifa Khanza
bagus keren
Adifa Khanza
oke ceritanya ada lucunya jg. suksesya/Good/
Dae_Hwa💎: Terimakasih 💖
total 1 replies
awesome moment
mandi koq sambil makan
awesome moment
boooommmmm
awesome moment
bnr2 y. gav, tu cewek bisa menggila lho
awesome moment
adu tik tak n. candy sm vania. hana jd penonton
Luchi Chipoedanz Sihite
hana yg b***k
Dae_Hwa💎: sabar 🤣
total 1 replies
Fitri Irmawati
ich suka q kyk gini🤣🤣🤣Hana your the best😘
awesome moment
candy jd tim hagarv n
awesome moment
sukun lg dukun lg
awesome moment
mampphhhooosssss
awesome moment
damar kn yg kosong😝😜😝😜
awesome moment
wkwkkwkwk...bisa ngabrut n
awesome moment
keyen kan? lgs jadi
awesome moment
bggooosss lanjyt buang tu mokondo
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Dae_Hwa💎: Terimakasih 💖
total 1 replies
awesome moment
big hig buat Hana. markotop jd perempuan. ngapain hrs menye
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!