seorang anak yang sejak kecil hidup bersama kakak perempuannya.
dimana didunia kekuatan adalah kekuasaan tertinggi.
anak yang lemah selalu diintimidasi,sebab ia lemah tanpa kekuatan.
untungnya ia memiliki seorang kakak perempuan yang selalu menyayanginya.
hidup sebagai anak lemah,pastinya penderitaan selalu menerpa.
hingga akhirnya keberuntungan mengubah nasibnya menjadi penguasa disegala alam bahkan semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Guo Ying berlatih
Guo Ying melepaskan pelukan nya dan adiknya.
Ia tersenyum menatap adik terkasihnya itu "adik,kurasa apa yang kakak raih saat ini,lebih dari pada cukup,mari kita keluar dari sini" kata Guo Ying.
Guo Liang mengangguk mengerti "yah benar,sebanyak apa pun teknik hebat,butuh banyak waktu untuk melatihnya,apa yang ada saat ini,wajib dilatih terlebih dahulu" kata Guo Liang.
Guo Ying menganggukan kepalanya "itu benar,ayo mari,kakak sudah tidak sabar untuk berlatih" kata Guo Ying.
"Hehehehe...yah ya baiklah" kata Guo Liang sambil tertawa.
Lalu dengan kedipan matanya saja,Guo Liang membawa ia dan kakaknya kembali dikedalam goa,dimana mereka berada sebelumnya.
Dan saat mereka pergi,pintu gudang harta didalam pagoda emas pun,tertutup dengan sendirinya.
Guo Ying melirik adiknya "adik,mari antarkan kakak keruangan sebelah,kakak ingin memberi penghormatan pada tuan yang telah memberikan warisannya padamu" kata Guo Ying.
Guo Liang menganggukan kepalanya,kakak nya adalah gadis yang berbudi baik.
Sebagai adiknya,Guo Liang memahami akan sifat kakaknya.
Lalu Guo Liang pun pergi kearah lorong panjang dan merangkak masuk.
Guo Ying mengikuti adiknya,merangkak dilorong sempit itu,lalu keluar dari ujung lorong.
Tiba disebuah ruangan yang lumayan besar,Guo Ying melihat sebuah makam yang terbuat dari tumpukan batu.
Gadis itu menunduk hormat pada makam itu "tuan,aku yang muda bernama Guo Ying,kita memang tidak saling kenal,namun kebaikan yang anda wariskan pada adikku,juga berimbas baik padaku,aku yang muda,sungguh berterimakasih padamu" kata Guo Ying.
Lalu ia membungkuk hormat beberapa kali pada makam itu.
Setelah selesai dengan apa yang ia inginkan,Guo Ying pun mengajak adiknya keluar.
Dan mereka langsung keluar dari ruangan dimana mereka berada sebelumnya,saat itu dua saudara itu berada didasar jurang.
Ketika itu masihlah siang hari,Guo Ying melirik kesegala arah.
Lalu ia mengangkat wajahnya dan menatap keatas "sangat tinggi,kira kira ratusan meter,mungkin hampir lima ratusan meter" kata Guo Ying.
Guo Liang saat itu juga menatap keatas,pemuda itu menganggukan kepalanya.
"Kakak memanjat naik sangatlah sulit,apakah kakak punya rencana" kata Guo Liang.
Guo Ying menurunkan kepalanya dan kembali melirik kesekeliling dasar jurang.
"Dasar jurang ini sangatlah luas,kurasa ada baiknya untuk sementara kita tetap disini,gunakan waktu yang ada untuk berlatih,setelah itu baru lah mencari jalan keluar dari sini" kata Guo Ying.
Guo Liang tersenyum "rencana yang bagus,baiklah kakak silakan anda berlatih,aku akan beristirahat dulu" kata Guo Liang.
Guo Ying mengangguk setuju "baiklah" jawab Guo Ying,ia tahu,adiknya selama ini menjaganya saat ia tidak sadarkan diri.
Walau saat ini adiknya telah memiliki kultivasi,namun tetap saja,adiknya masih butuh waktu untuk tidur dan beristirahat.
"Eh yah" Guo Liang yang baru saja akan berjalan mencari tempat untuk beristirahat.
Berbalik dan menatap kakaknya,melihat itu Guo Ying pun tersenyum "adik,ada apakah" tanya Guo Ying.
"Kakak,aku baru mengingatnya,anda belum memiliki teknik pergerakan,kurasa anda membutuhkan satu,sebagai pendukung teknik pedangmu" kata Guo Liang.
Mendengar itu Guo Ying pun tersenyum "yah adik benar,baiklah,itu bisa kita urus nanti,selama pagoda emas masih menjadi milikmu,maka segala teknik bisa kakak mu ini ambil sesuka ku" kata Guo Ying sambil tersenyum.
Guo Liang balas tersenyum,tentu saja,semua miliknya juga milik kakaknya.
"Kakak,kurasa tidak perlu mencari lagi,aku memiliki satu teknik pergerakan yang hebat,aku yakin itu sangat cocok untukmu" kata Guo Liang.
"eh..sungguhkah" kata Guo Ying sambil memicingkan matanya menatap adiknya sambil tersenyum.
Guo Liang menganggukan kepalanya,lalu ia menempelkan jari telunjuknya kedahinya.
Buz..
Nampak dari lautan kesadaran Guo Liang,sebuah aura tipis keluar dan menempel dijarinya.
Lalu tanpa keraguan ia meletakan jarinya pada dahi kakaknya,Guo Ying membiarkan adiknya melakukan itu.
Setelah aura energi jiwa yang Guo Liang bagi pada kakaknya,masuk kedalam lautan kesadaran Guo Ying.
Gadis itu memejamkan dua matanya,melihat teknik yang baru saja adiknya bagi padanya.
Melihat dengan fokus untuk beberapa waktu,Guo Ying pun tersenyum "langkah ajaib delapan diagram,hebat" puji gadis itu.
Lalu Guo Ying membuka matanya dan tersenyum menatap adiknya.
"Baiklah,aku akan melatihnya,nampaknya,ini sangat cocok untuk ku" kata Guo Ying.
Entah apa yang Guo Ying rasakan,ia sendiri tidak mengerti.
Dari awal mula ketika ia melihat pedang badai,ia langsung menyukainya.
Lalu menemukan teknik pedang badai,ia makin suka.
Dan sekarang menerima teknik pergerakan delapan diagram,yang berintikan delapan arah mata angin.ia pun merasa yakin,itu cocok baginya.
Seakan akan sesuatu yang berhubungan dengan angin,adalah hal yang ia rasa baik baginya.
Guo Ying tidak memahami akan apa yang ia rasakan,namun ia percaya pada hatinya.
Perasaan suka yang ia miliki,sesungguhnya berasal dari hati terdalamnya.
Guo Liang melangkah kearah tebing dinding jurang,dan membiarkan kakanya berlatih.
Pemuda remaja itu memilih sebuah area,dimana bebatuan menumpuk disana,ia duduk bersandar diatas batu.
Saat itu Guo Ying nampak duduk bersila,ia kembali melihat semua informasi mengenai teknik yang baru saja ia terima.
Guo Liang duduk dan melihat kearah kakaknya,walau ia lelah,namun nampaknya ia masih ingin melihat dulu kakaknya berlatih.
Guo Ying membuka matanya setelah duduk belasan menit.
Kemudian ia pun mulai melatih teknik pedang yang baru saja ia miliki.
Nampak Guo Ying masih terlihat kaku saat memainkan teknik itu.
Ia memainkan satu jurus persatu jurus,sesaat kadang berhenti dan melihat lagi teknik itu didalam lautan kesadarannya.
Kemudian kembali memainkan jurus pedang lainnya,lanjutan dari beberapa gerakan sebelumnya.
Guo Liang masih nampak fokus memperhatikan kakaknya berlatih.
Melihat untuk beberapa waktu,dahi pemuda remaja itu nampak berkerut.
Ia merasa kakaknya sedikit lambat memahami dan mempelajari teknik itu.
Sebelumnya ia telah mencobanya,hanya saja teknik nya berbeda,dan ia mampu menguasainya dalam satu hari saja.
Untuk tahapan awal,bahkan ia merasa waktu itu ia masih lebih cepat.
"Aneh,mengapa kakak lebih lama memahami dan menguasainya" gumam Guo Liang.
Ia mengenal sangat baik kakaknya itu,kakaknya adalah genius sejati.
Tapi..mengapa begitu lama memahami beberapa jurus saja.
Dahi Guo Liang berkerut semakin dalam,Guo Liang memang cerdas,namun ia hanyalah bocah berusia tiga belas tahun.
Secerdas apa pun bocah diusia itu,tetap saja mereka masih lugu.
Menatap untuk beberapa saat,Guo Liang pun tersenyum dan menganggukan kepalanya "yah ya benar,hais..pasti teknik pedang lebih rumit dari pada sebuah teknik tinju,itu alasannya mengapa kakak sedikit lebih sulit mempelajarinya" gumam Guo Liang.
Hanya itu yang bisa ia simpulkan.
Padahal,aslinya tidaklah begitu,kakaknya memang genius sejati.
namun Guo Liang adalah monster diantara para genius.
Jika para genius sejati butuh waktu satu bulan untuk berlatih,maka Guo Liang hanya butuh satu hari saja.
Itu yang tidak Guo Liang pahami,pemikirannya terlampau lugu,sesuai dengan usia mudanya.
_
lanjutkan Thor aku suka karya mu...
nanti aku komen di novel sebelah Thor. teknik yg bikin Han Sian, senior dan juniornya hampir kewalahan ada di novel toon.🙏🙏🙏