Sekretaris Kesayangan Bos Mafia

" Nak,Kau memikirkan apa" ucap nyonya Yuli yang melihat putra nya melamun.

" Eh tidak kok bu,Tidak ada" ucap nya.

" Jika kau menyukai nya perjuangkan dia sayang ibu akan mendukung mu, Karena dia adalah wanita baik baik" ucap Yuli.

" Kenapa ibu bisa mengetahui isi kepala ku" ucap Dev yang memang selalu terus terang pada sang ibu.

 " kamu kan anak ibu,Jadi apapun yang kamu rasa kan bisa ibu rasakan juga" ucap wanita itu lagi..

" Ibu benar,Aku sudah jatuh cinta,Tapi aku masih belum yakin Aku takut jika kejadian itu terulang lagi " lirih Dev.

." Sayang,Bukan nya kamu sendiri yang menyuruh ibu untuk melupakan kejadian itu, Tapi kenapa kamu sendiri yang malah mengingat nya," ucap Yuli.

" Ahh maafkan Dev ibu,"

" Tidak apa-apa sayang Ibu tau perasaan mu bagaimana,Tapi ibu hanya meminta jangan terlalu lama menunda nya, Takut jika nanti ada yang ambil,"

" Rasa nya tidak muda ibu,Karena aku memberikan nya kesan terburuk saat pertemuan pertama kami.

"Tapi itu tidak akan mungkin ibu, jika ada yang berani mendekati nya maka aku akan menghajar nya" ucap Dev.

....

Ke esokan pagi nya seperti biasa,Karin Sudah bersiap dengan pakaian lengkap nya dia pun berangkat bersama meli.

Sesampai nya di kantor mereka pun berjalan ke ruangan masing-masing.

Karin duduk dan mulai mengerjakan pekerjaan nya Tapi hingga makan siang tiba Tak ada tanda tanda pria itu datang,Membuat Karin keheranan.

" Ishh Kenapa juga aku memikirkan nya terserah dialah mau ke mana,Itu bukan urusan ku " batin Karin..

Markas Brezimops

" tuan, seperti nya ada yang main main dengan kita,Aku melihat ada beberapa orang mata mata di sekitar markas" ucap Bagas.

" terus awasi dia dan tangkap orang yang berani memata matai markas Aku rasa nya sudah lama tak bermain dengan senjata ku," ucap Dev,dengan senyum seringai nya.

hari ini Dev ke markas karena ingin mengawasi pengiriman barang ilegal nya Setelah semua nya selesai,Dia pun akhir nya memutuskan untuk ke kantor.

Entah sejak kapan hati nya itu tidak tenang karena memikirkan wanita pujaan nya teruss.

Sesampai nya di kantor dengan langkah cepat nya Dev masuk ke dalam lift.

Sesampai nya di ruangan,Dev bisa melihat wajah serius Karin menatap layar yang ada di hadapan nya.

" Kau sudah makan," ucap nya tiba tiba, Membuat Karin terkejut.

" Eh tuan, Iya saya sudah makan kok" ucap Karin.

" Tuan ada beberapa berkas yang harus di tanda tangani,"ucap Karin.

" Bawa ke ruangan ku,oh iya tolong ambil pesanan makanan ku Aku sudah menyuruh OB perusahaan untuk membeli nya" ucap Dev yang di angguki Karin

Setelah menerima makanan Dev Karin kembali ke ruangan nya dan membawa nya ke arah Dev.

" Tuan ini makan anda" ucap Karin.

" Karin apa aku bisa minta bantuan mu" ucap Dev lagi Yang kembali di angguki oleh Karin.

" Berkas ini harus ku selesaikan secepat mungkin jadi aku tidak punya waktu untuk makan,apa bisa kau menyuapi ku" lirih Dev.

Karin nampak berfikir,Dia begitu ragu takut jika ada orang yang berfikir macam macam pada nya nanti.

" Karin Aku mohon,aku sudah sangat lapar tapi berkas ini tidak bisa ku tinggalkan"

Akhir nya mau tak mau Karin pun mengangguk dan mulai menyuapi Devan dengan pelan.

Wajah kemenangan terpancar jelas di wajah Dev,Dia berhasil mengelabui sang pujaan hati..

Hingga suapan terakhir berkas yang di kerjakan Dev pun selesai.

" Hah,akhir nya selesai juga,Terima kasih Karin Bulan ini aku akan menambah bonus untuk mu" ucap Dev.

" Oh iya Apa kau sibuk setelah pulang kantor " ucap Dev tiba tiba..

Karin yang baru ingin beranjak dari duduk nya pun terhenti dan kembali menatap Dev" tidak ada tuan. " ucap Karin

" Ibu berpesan pada kuz Dia ingin kau datang ke rumah untuk makan malam Apa aku bisa," ucap Dev,dia begitu berharap Karin takkan menolak ajakan nya itu..

"Nanti saya pikir kan lagi tuan," jawab Karin dan berlalu dari ruangan Devan.

Dev terus menatap punggung gadis itu..

" Aku akan merubah diri ku hanya untuk mu Karin" ucap Dev.

...

Jam menunjukkan pukul 5 sore Karin pun bergegas pulang,Tak lama Dev pun keluar dari ruangan nya.

" Karin bagaimana,Apa kau bisa datang?, jika iya aku akan menjemputmu malam nanti"