Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 lapak baru
"kasian ya nona Rana" ucap bik Mumun
"Iya mun,non rana sekarang hanya punya kita jadi kita harus sebisa mungkin untuk membahagiakannya" ucap bik marmi
Mereka pun menyelesaikan masakan untuk makan malam sang majikannya tak lupa bik marmi memisahkan sedikit lauk yang di masaknya untuk nona muda terabaikannya
"bik apa tidak apa-apa kita memisahkan sedikit makanan untuk non Rana!?" tanya bik Mumun takut jika nyonya sania marah
"insya Allah tidak mun ,kan bukan untuk kita tapi untuk non Rana " jawab bik Marmi
"sekarang bawa rantang ini ke paviliun tempat non Rana trus bangunkan non Rana biar bisa membersihkan diri bibik sudah menyiapkan pakaian ganti juga mukena untuk non Rana pakai juga perlengkapan mandi bibik sudah menyimpanya di kamar mandi" ucap bik marmi lagi
bik mumun tidak banyak protes dan segera membawa rantang berisi makan malam untuk nona mudanya
bik mumun masuk kedalam paviliun dan melihat rana masih tertidur
"non bangun non ,ini sudah mau magrib nggak baik anak gadis tidur magrib " ucap bik Mumun menepuk pelan lengan nona mudanya itu
Rana menggeliatkan tubuhnya dan sedikit melenguh lalu mata lentiknya perlahan terbuka
"bik" panggilnya
"ayo non bangun, setelah itu bersih-bersih
Bik marmi sudah siapkan pakaian ganti untuk non rana" ucap bik Mumun Sangat lembut
"iya bik,tapi aku ada di mana bik!?" tanya Rana
"non Rana ada di paviliun " jawab bik marmi
"sekarang non mandi ya" ucap bik Mumun lagi dan rana menganggukkan kepalanya
"non aku tinggal ya,mau bantu bik marmi siapkan makan malam untuk tuan dan nyonya
setelah sholat non makan malam ya itu bik marmi siapkan di rantang " ucap bik Mumun
"iya bik makasih ya" jawab rana
Bik Mumun pun meninggalkan Rana dalam paviliun
Sepeninggalan bik Mumun Rana segera masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri
Tak lama setelah selesai mandi suara azan magrib pun berkumandang walaupun terdengar sayup-sayup
Rana pun segera melaksanakan shalat magrib sendirian dalam Paviliun itu
Rana merasa nyaman berada dalam paviliun itu karena tidak perlu berinteraksi dengan anggota keluarganya yang lain
Rana pun mengambil rantang makanan yang bik Mumun bawa tadi
Rana makan dalam kesendirian karena bik marmi dan bik Mumun masih sibuk di dapur utama
"ya Allah terimakasih banyak atas reski yang engkau kepada hamba, walaupun keluargaku sendiri tak pernah menganggapku ada" ucap Rana tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya
"Alhamdulillah " ucap rana setelah menyelamatkan makannya lalu membereskan rantang stainless yang sudah kosong
Rana keluar dari Paviliun dan menuju Dapur para Art
Rana membersihkan Rantangan tempat makan malamnya
Setelah bersih Rana kembali ke dalam Paviliun tempatnya tadi tidur
lalu melaksanakan sholat lima waktunya karena memang sudah masuk waktunya
mungkin lebih baik aku tidur di sini, karena disini terasa lebih nyaman kasurnya juga empuk "gumam Rana memindai semua yang ada dalam Paviliun itu
Di sana juga ada sebuah lemari kayu dan televisi kecil berukuran 14 inchi
"oh ada televisi juga,apa ini berfungsi !?" tanya Rana lalu berjalan mendekati televisi kecil yang terletak di sebuah meja kayu
"ah ternyata berfungsi " ucap rana tersenyum setelah televisi itu menampilkan gambar tayang sebuah acara ajang pencarian bakat
"lumayan bisa jadi hiburan kalau lagi gabut" ucapnya
Rana yang sedari kecil memang jarang menatap televisi jadi bosan sendiri dan akhirnya mematikan power televisi itu lalu kembali keranjang dan merebahkan tubuhnya
Rana menatap langit-langit kamar itu dan tanpa terasa matanya pun tertutup dan Rana terlelap melupakan sejenak segala lara dalan hatinya
Di dalam rumah utama keluarga Prawira pun kembali kekamar masing-masing setelah bercengkrama di ruang keluarga
Mereka benar-benar melupakan keberadaan Rana
di sepertiga malam rana terbangun dari tidurnya rana segera melaksanakan sholat malam setelahnya Rana menuju dapur para maid tempatnya dan bik Marmi membuat semua pesanan teman-teman sekolah Rana
Bik Marmi dan Rana kini berkutat dengan penggorengan dan pemanggang karena bik marmi membuat kue tart mini dengan berbagai bentuk dan rasa rana pun dengan semangat menghiasnya Dengan indah
"Alhamdulillah selesai semua " ucap Rana meregangkan otot-ototnya
"bik kue tart mininya kita jual berapa bik!? Tanya Rana jual 25 ribu aja non "jawab bik Marmi
"apa nggak kemurahan bik!?" tanya Rana
"insya Allah tidak non " jawab bik marmi
Rana pun menganggukkan kepalanya
Setelah selesai berpakaian dan sarapan Rana pergi kesekolahnya kali ini memesan taksi online karena barang bawaannya lebih banyak dari biasanya
Sesampainya si sekolah di sana masih sangat sepi hingga rana bebas masuk ke halaman sekolah menggunakan taksi online
"pak saya bisa minta tolong!?" tanya rana pada sang sopir taksi
"bisa dek,mau minta tolong apa!?" tanya sang sopir
"ini pak bantu saya bawa ini kedalam kelas saya yang ada di sana" jawab rana sambil menunjuk ke arah kelasnya berada
"baik dek mari bapak bantu " jawab sang sopir yang membantu rana
Setelah sampai di kelas rana pun membayar ongkos taksi yang di pakainya
"Wah rana udah nyampe aja" ucap Cindy teman sekelas Rana yang kebetulan sedang piket kelas
"iya cin aku nggak mau telat takut kue -kue yang ku bawa berantakan kalau kelamaan di jalan " jawab Rana
" emangnya kamu bawa kue apa lagi Ran!?" tanya Cindy penasaran
"ini sin aku bawa kue tart mini selain banana roll dan pisang nugget pesanan teman-teman " jawab rana
"coba lihat Ran!?" tanya Cindy
rana pun membuka wadah kue yang di bawanya
"wah keren kamu Ran,ini bentuknya lucu dan cantik sekali aku mau pesan ini ya ran adik-adikku pasti senang ini apalagi mereka itu pencinta kue tart " ucap Cindy
"mau pesan berapa Cin!?"tanya ran
"aku pesan Empat yang strawberry, vanilla blue,juga ini yang motif boneka beruang dua" ucap Cindy menunjuk kue yang di inginkannya
"oh iya ran kenapa kamu nggak jualan di taman aja di sana itu bagus loh kamu buka lapak aja di sana pasti kue-kue kamu yang lucu-lucu ini banyak peminatnya " ucap Cindy
"iya juga ya cin,di sana tiap minggu banyak yang jalan-jalan ketaman nanti deh aku kesana cari tempat untuk jualan " jawab rana
"aku yakin kamu pasti betah jualan di sana,oh iya bagamana kalau kamu sewa tempat aja aku pernah liat di sana itu ada toko kecil yang di sewakan " ucap Cindy lagi
"ini cin kue pesanan kamu" ucap Rana menyerahkan kue pilihan Cindy yang sudah di susun rapi olehnya memakai Styrofoam khusus untuk satu kue tart mini
Rana juga memberikan Banana roll krispy pesanan cindy kemarin
Cindy pun menyerahkan uang pembayaran kue milik Rana sebanyak Seratus dua puluh ribu
"ini cin, kembaliannya " ucap rana
"ambil buat kamu aja Ran sebagai tanda terima kasih " jawab Cindy
"nggak bisa dong cind,kamu ambil banana roll krispy ini aja ya "ucap Rana
"nggak apa-apa ran ambil aja" jawab Cindy tapi rana tidak mau dan bersikeras memberikan Banana roll krispy satu lagi pada Cindy hingga akhirnya cindy mengambilnya
pak Joko sama bi Marmi masyaallah baik banget selalu mengutamakan Rana bahkan pak Joko dan Marmi lebih sayang sama Rana ketimbang orang tua kandung Rana sendiri kok ada yah orang tua kaya gitu bahkan banyak kejadian orang tua membunuh anak kandungnya sendiri bahkan yg paling miris yg membunuhnya adalah ibu kandungnya sendiri miris banget