NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 27 - Tertekan

Jam 10 siang saat Adrian harus pergi ke kantor, Naura terpaksa pulang ke rumah kedua orang tuanya diantar oleh Juan.

Berpisah dengan calon mama balu Angca benar-benar membuatnya murung, sebab bagi Naura selain mendapatkan mama baru, Naura juga merasa mendapatkan kakak perempuan.

Main bonekanya terasa lebih menyenangkan dibanding saat bermain dengan papa Adrian.

Dan sepanjang perjalanan pulang gadis kecil itu terus membatin untuk jangan sampai membocorkan perjanjian rahasia yang telah dia buat dengan sang papa.

"Jangan bocol jangan bocol jangan bocol," gumam Naura serius sekali, dia duduk di kursi khusus anak kecil di kursi belakang. Tapi Juan yang mengemudi masih mampu mendengarnya dengan sangat jelas.

"Nona, apa anda ingin pipis?" tanya Juan, dia pikir Naura takut ngompol. Karena itulah Naura terus bergumam jangan bocor.

Saat ini Naura memang sudah tidak menggunakan Pampers, tapi terkadang masih suka ngompol juga.

"Tidak Om, kan tadi cebelum pulang Naula udah pipic."

"Lalu kenapa Anda terus bergumam jangan bocor?"

"Itu bukan tentang pipic om, makcudnya Naula jangan campai membocolkan lahacia papa dan mama Angca."

"Mama Angca?"

"Ya ampun! Naula keceplocan!" kaget bocah kecil tersebut, bahkan langsung menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan kedua tangannya yang kecil.

"Om Juan cih!" gerutu Naura pula.

Juan bingung.

"Om jangan bilang ciapa-ciapa ya? Pokoknya ini lahacia, kalau Tante Angca calon mama balu Naula," ucap gadis itu, kembali membuat kesepakatan dengan orang lain.

Tadi di apartemen Juan memang tak tahu apa-apa tentang pembicaraan dan kejadian di dalam kamar, tapi berkat Naura akhirnya kini Juan mulai paham.

Sebelumnya Juan juga sudah menduga bahwa ada sesuatu yang spesial dari sekretaris Ansara untuk tuan Adrian. Karena itulah sekretaris Ansara mendapatkan fasilitas perusahaan yang tak main-main.

Mulai dari mobil sampai apartemen.

Sekarang Juan tahu bahwa ternyata tuan Adrian berniat menjadikan sekretaris Ansara calon istrinya.

Tapi seperti ucapan Nona Naura, dia pun harus merahasiakan tentang hal ini. Juan hanya perlu menghormati sekretaris Ansara seperti dia menghormati tuan Adrian.

"Baiklah, om Janji tidak akan membocorkannya pada siapapun," balas Juan, sejak tadi mereka terlibat pembicaraan tapi Juan tetap fokus mengemudi.

"Huh, untung caja keceplocannya cama om Juan. Kalau cama Ibu, papa Adlian pacti malah," gumam Naura, dia mengelus jantungnya yang berdegup.

Belum apa-apa sudah keceplosan pada om Juan.

"Jangan bocol lagi jangan bocol lagi," ucap Naura, menguatkan diri sendiri agar tidak keceplosan lagi.

*

"Kenapa telingaku terus berdengung ya?" tanya Ansara pada Adrian yang tengah mengemudi.

Jika Naura dalam perjalanan pulang, maka Ansara dan Adrian dalam perjalanan menuju kantor.

"Kenapa? Apa terasa sangat menganggu? Kita ke rumah sakit saja ya?" balas Adrian, lengkap dengan pertanyaan bertubi.

"Ya ampun Ad, tidak perlu ke rumah sakit. Mungkin sebentar lagi akan mereda," balas Ansara, dia memijat-mijat sendiri telinga sebelah kirinya.

"Coba ku lihat," ucap Adrian ketika mobil berhenti di lampu merah.

"Sudah tidak berdengung lagi, Ad."

"Benar?"

"Iya."

Adrian jadi mengurungkan niatnya untuk melihat telinga Ansara, tapi dia mengelus puncak kepala sang kekasih degan penuh kasih sayang.

Sebuah tindakan yang membuat Ansara jadi teringat kejadian tadi pagi, disaat Adrian mengelus kepalanya tepat di depan Naura.

"Ad," panggil Ansara dengan nada serius.

"Apa?"

"Jika di depan Naura lebih baik kita jaga jarak."

"Kenapa?"

"Dia masih kecil, mana boleh melihat kedekatan orang dewasa."

Adrian terdiam sejenak, sebelum akhirnya menganggukkan kepala tanda setuju. "Maaf ya, lain kali aku akan lebih mengendalikan diri," ucap Adrian.

Kini giliran Ansara yang mengangguk, tersenyum senang saat mereka membicarakan semua hal agar sama-sama nyaman.

Adrian juga langsung menggenggam tangan Ansara erat sekali, seperti menandakan bahwa hubungan mereka sedalam itu.

"Di kantor nanti juga jangan dekat-dekat, pokoknya harus bekerja secara profesional," pinta Ansara lagi.

"Iya Ans, apapun yang membuatmu nyaman akan lakukan."

Tiba di kantor Adrian benar-benar menjalankan perintah Ansara, dia berjalan seperti biasa dengan langkah kakinya yang lebar.

Sementara Ansara mengikuti dengan susah payah, sampai semua orang yang melihat sekretaris Ansara seperti berlari.

Beberapa karyawan bahkan terkekeh pelan melihat pemandangan tersebut.

Penerimaan Ansara di perusahaan ini dan posisinya yang baru memang benar-benar mencengangkan bagi semua orang. Karena itulah setiap gerak-gerik Ansara jadi di perhatikan.

Benarkah wanita itu mampu bekerja sesuai dengan posisi yang dudukinya.

"Aku yakin sekretaris Ansara tidak akan lama bekerja dengan tuan Adrian, seperti ucapan sekretaris Jessi waktu itu," ucap salah seorang karyawan wanita.

"Iya sih, terlihat sekali jika sekarang saja sekretaris Ansara sangat tertekan," sahut yang lain.

1
yetiku86
mantap Thor 👍👍👍
yetiku86
😅
yetiku86
aku dah baca yg loh Thor 😁
yetiku86
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yetiku86
😅😅😅
yetiku86
eh ....dah jadi supir aja neh.
yetiku86
ish ...ish...ish.....modus...modus....🙈
Nur Aqilah
Luar biasa
*Septi*
hahh tamat ini.... mau bonchap dong Thor 💪🏻
*Septi*
apanya yang di cabut? singkong kah? 😂😂✌🏻
*Septi*
bukan nangis itu mah.. tapi teriak 🤣🤣
*Septi*
di mulai dri kata Cantik.. berakhir ah.. 😂😅
*Septi*
pukulan yang akan selalu di ingat 🤭
Alexandra Juliana
Laahhh benaran tamat niihhh...Dikasih bonchap ga yaa?
Alexandra Juliana
Ky ny jodohmu sdh datang Juan..
Alexandra Juliana
Iisshh pengen banget gaplok kepalanya pke cobek batu
Alexandra Juliana
Ans, nanti setelah menikah bawa aja ibumu pergi dr rumah itu pasti Adrian juga ga akan keberatan biarkan kedua kakakmu yg g tau diri menguasai rumah itu..Putus hubungan dgn saudara spt itu juga gpp drpd bikin masalah, krn pastinya mrk akan trs merecokin kamu dan Adrian
Alexandra Juliana
Cih sungguh g tau malu kedua kakaknya Ansara ini..Datang2 minta duit dalam jumlah banyak pula..
Alexandra Juliana
Para kakak ternyata sdh berkumpul jgn2 lg modus niihhh
Alexandra Juliana
Curiga niihhh pasti mau pansos melalui Ansara nih kakaknya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!