NovelToon NovelToon
Nur

Nur

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Seperti artinya, Nur adalah cahaya. Dia adalah pelita untuk keluarganya. Pelita untuk suami dan anaknya.

Seharusnya ...

Namun, Nur di anggap terlalu menyilaukan hingga membuat mereka buta dan tak melihat kebaikannya.

Nur tetaplah Nur, di mana pun dia berada dia akan selalu bersinar, meski di buang oleh orang-orang yang telah di sinarinya.

Ikuti kisah Nur, wanita paruh baya yang di sia-siakan oleh suami dan anak-anaknya.

Di selingkuhi suami dan sahabatnya sudahlah berat, di tambah anak-anaknya yang justru membela mereka, membuat cahaya Nur hampir meredup.

Tapi kemudian dia sadar, akan arti namanya dan perlahan mulai bangkit dan mengembalikan sinarnya.

Apa yang akan Nur lakukan hingga membuat orang-orang yang dulu menyia-nyiakannya akhirnya menyesal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Pov Pamungkas

Aku adalah Pamungkas, lelaki yang menurut kebanyakan orang sangat beruntung karena memiliki istri seperti Nur.

Ya, Nur Bahira adalah istri yang sholehah yang mampu bertahan denganku dalam segala kondisi.

Aku mengenal dia saat dulu kami sama-sama bekerja sebagai kuli pabrik. Dia kala itu berusia sembilan belas tahun dan aku dua puluh satu tahun.

Nur Bahira adalah seorang pekerja keras, sebagai anak sulung dia bahkan rela banting tulang demi menghidupi keluarganya.

Karena keuletan dan kegigihannya itulah membuat aku jatuh cinta padanya. Pembawaan Nur yang sederhana mampu memikatku.

Kala wanita seusianya sibuk merawat diri, Nur justru lebih memilih mencukupi kebutuhan ibu dan kedua adiknya, karena ia kini pengganti almarhum ayahnya.

Setelah satu tahun berkenalan, aku memberanikan diri menyatakan perasaan. Tak di sangka saat itu aku di tolak, Nur tak mau membuang waktu dengan berpacaran. Kalau aku mau serius dia meminta untuk di nikahi saja dari pada pacaran.

Aku yang ekonominya tak jauh beda dengannya merasa cemas, sebab aku tak yakin orang tuaku akan mengabulkan permintaanku saat itu.

Namun karena mungkin sudah jodoh, ayah dan ibu merestui kami dengan syarat aku harus kembali melanjutkan pendidikanku, sebab di keluargaku anak laki-laki wajib bergelar sarjana.

Nur pun menyanggupinya. Dia tak masalah kalau nanti dia tak bisa menerima nafkah dariku, karena aku harus membayar uang kuliahku sendiri.

Baru saja mengecap manisnya berumah tangga, kami menerima ujian yang cukup dahsyat, yaitu goyahnya perusahaan tempat kami bekerja.

Banyak karyawan yang di PHK, padahal saat itu aku baru saja masuk ke sebuah universitas.

Aku termasuk salah satunya yang kena Phk, sebab perusahaan memang lebih membutuhkan banyak pekerja wanita dari pada laki-laki.

Setelah keluar, aku tak kunjung mendapatkan pekerjaan lagi, tapi Nur tak pernah mengeluh.

Bahkan tabungan kami habis untuk membayar kuliahku.

Tak lama kabar bahagia kembali menghampiri kami. Nur di nyatakan hamil. Kami senang sekaligus cemas, sebab perekonomian kami yang belum stabil.

Namun karena mungkin rezeki Nur, istriku itu tiba-tiba naik jabatan menjadi seorang leader. Dia tak lagi memegang produksi, karena pekerjaannya di rasa cukup ringan, di rumah Nur menambah penghasilan dengan membuat kue-kue basah untuk di titipkan di kantin dan toko-toko terdekat.

Perekonomian kami membaik, bahkan tanpa aku bekerja Nur mampu membiayai kuliahku.

Bapak saat itu bahkan meminta agar aku tak perlu bekerja agar bisa fokus menyelesaikan kuliahku saja.

Menurut bapak, jika aku berhasil lulus maka aku bisa bekerja di perusahaan. Barulah setelah itu Nur bisa istirahat di rumah dan merawat aku dan anak-anak kami saja.

Nur tak keberatan. Dia memang seorang pekerja keras. Bahkan Nur tak pernah memperhatikan penampilannya agar semua kebutuhan kami tercukupi.

Satu tahun berlalu, Nur melahirkan anak pertama kami— Amanda. Dia sangat cantik, wajahnya seperti Nur.

Kala itu akulah yang merawat Amanda di sela-sela kesibukanku sebagai mahasiswa. Terkadang aku juga membantu Nur membuat kue-kue yang semakin banyak saja peminatnya.

Setelah lulus kuliah, aku di terima di sebuah perusahaan sebagai seorang staf. Saat itu aku meminta Nur untuk berhenti bekerja. Kini sudah tugasku membalas pengorbanannya selama empat tahun aku tak memberinya nafkah.

Namun Nur menolak, dia memiliki keinginan agar kami mempunya rumah sendiri. Selama ini kami memang masih mengontrak, Nur mengatakan jika lingkungan kontrakan tempat tinggal kami tak baik untuk anak-anak, oleh sebab itu Nur meminta agar kami mengumpulkan uang agar bisa membeli rumah.

Sayang, keinginan Nur untuk membeli rumah secara kontan tak bisa terwujud sebab ternyata dia hamil anak kami yang kedua.

Kami bersyukur dengan kehadiran calon anak kedua kami. Akhirnya kami terpaksa mengambil KPR.

Benar-benar rezeki tak terduga, setelah sepuluh tahun bekerja akhirnya aku di angkat sebagai manajer umum

Setelah di rasa mampu menghidupi Nur dan anak-anak kami, barulah aku meminta Nur untuk mundur dari pekerjaannya.

Hidup kami terasa indah awalnya. Nur masih bersikap hemat, hingga keuangan kami jadi sangat stabil.

Lalu godaan itu datang tiga tahun lalu. Di mana malam itu Nur kedatangan sahabatnya yang bernama Sisil.

Nur tak pernah menceritakan tentang Sisil. Namun setelah kejadian itu aku tahu kalau Sisil teman di dekat tempat tinggalnya dulu.

Sisil menikah terlebih dahulu dan di bawa merantau oleh suaminya.

Sayangnya pernikahan wanita itu kandas karena sang suami ketahuan berselingkuh.

Malang sekali nasib wanita itu. Setelah kejadian itu Nur meminta bantuanku agar mau meminjamkan modal untuk Sisil membuka salon.

Sejak saat itu hubungan kami semakin dekat, karena ternyata Sisil juga pembisnis yang handal.

Dua tahun merintis, kini salonnya sudah ramai, bahkan dia bisa memulangkan modal yang dulu kami pinjamkan dengan kontan.

Maulai dari situ Sisil selalu datang kerumah. Awalnya aku menganggap dia biasa saja, tapi ada satu kejadian yang membuatku justru tertarik padanya.

Entah kenapa saat melihat Sisil hatiku berdesir. Dia wanita anggun yang selalu bisa memperhatikan penampilannya.

Bahkan Sisil jauh kelihatan lebih muda dari pada Nur yang seperti ibu-ibu.

Godaan itu datang, kala Sisil datang ke rumah dengan mobilnya yang mogok. Saat itu Nur memintaku mengantar sahabatnya itu.

Hari itu adalah hari di mana aku benar-benar berbicara dengan Sisil panjang lebar.

Wanita itu sangat ceria, hingga akhirnya dia menceritakan kepahitan hidupnya.

Setelahnya kami mulai dekat. Sering menghabiskan waktu berdua. Meski tak ada hubungan apa pun, kami menjalaninya dengan sadar, tanpa berpikir hubungan itu akan berlanjut.

Tak terasa hatiku terpikat olehnya, hingga akhirnya aku menyatakan perasaan padanya.

Sisil sangat terkejut kala itu. Dia tak mengira kalau suami sahabatnya jatuh cinta padanya. Dia marah dan menganggap aku tak jauh berbeda dengan mantan suaminya yang bre*ngsek itu.

Cukup lama aku menyakinkan Sisil jika aku berbeda. Aku ingin melindungi Sisil dan Nur sekaligus. Awalnya Sisil takut kalau Nur akan marah padanya.

Namu saat aku desak apa dia juga memiliki perasaan padaku, dia pun mengakuinya. Hatiku berbunga-bunga saat itu, tak di sangka cintaku di balas meski dengan cara yang salah.

Hubungan kami akhirnya tercium juga oleh Ridho anak sulungnya. Pemuda yang dekat dengan istriku itu selalu mengingatkan Sisil tentang kebaikan istriku.

Aku sangat kesal, karena anak Sisil itu seperti menghalangi cinta kami.

Tak seperti Amanda, putriku saat mengetahui hubungan gelap kami dia hanya diam, entah apa yang dia pikirkan, tapi Amanda tak pernah berkata macam-macam padaku.

Karena takut kehilangan Sisil, aku memberanikan diri melamarnya. Lagi pula aku yakin jika Sisil sangat mencintaiku, hanya saja dia mungkin tak enak dengan Nur.

Aku selalu meyakinkannya jika Nur pasti mau berbagi dengannya. Toh mereka juga sahabat.

Sayangnya Nur menolak, kini aku harus kehilangan pelita hidupku. Aku hanya berharap jika Sisil tak juga meninggalkanku.

.

.

.

Lanjut

1
Viela
semoga aja adik km bisa sadar zahra
Desi Belitong
aduh nur kenapa kamu bodok banget nur nur geretan aku bacanya
Desi Belitong
jangan mau mbak saudaramu jahat banget
Desi Belitong
ya allah gunanya adik2nya waktu susah di bantu ketika kakaknya susah tidak ada yang mau bantu/Sob//Sob/
sofiah sudjai
lanjut thor
Viela
tolongin nur ni'am kasian dia
Jumi Saddah
ini perjalanan si nur amat berkelok kyak roll coster,,,ya semoga nanti nya nur bener2 menemukan kebahagian dan menjdi sukses,,,
Arga Putri Kediri
jalan nur menuju sukses...ato bangkit
Nurlela Nurlela
typo gelas
Noor Dech
nur..
namaku thor🤭
Viela
dasar sahabat aneh
Susi AYANA
diihhh anehhhh
Arga Putri Kediri
kpn Thor nur bangkit jadi wanita kuat
Susi AYANA
dihhh najong punya ade kae gitu, amit2x
Viela
adikny gk berperasaan seperti kacang lupa kulitny
Arga Putri Kediri
sabar nur
Viela
dasar sisil wnita tk punya malu
Arga Putri Kediri
kok sgt menderita nur thor
Viela
owalah nur kasian km
Susi AYANA
Dih dia yg selingkuh dia yg belagu.., anehhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!