Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu
Anya saat ini sedang memilih keperluan nya di sebuah minimarket ternama.
"Mas,, minta tolong ambilkan yang di atas ya" tunjuk Anya pada salah satu makanan ringan yang terletak di atas rak dan dia tidak bisa menggapai nya.
"Biar saya saja nyonya" ujar salah satu lelaki berbadan besar yang di utus Edward untuk menjaga Anya.
"Tidak usah dekat-dekat, tubuh mu akan menakutkan bagi orang lain"ucap Anya merasa malu karena di kawal, sebenarnya Anya tidak mau di kawal begini tapi apa boleh buat dia tidak bisa pergi jika tidak di kawal.
"Tapi nyonya"
"Biar kan mas itu saja yang mengambil nya" kekeh Anya membuat beberapa pasangan mata memperhatikan mereka.
"Anya" panggil Anita yang juga ada di sana, dia terkejut bisa bertemu kembali dengan sepupunya ini.
"Nita!" seru Anya kegirangan karena merasa bisa melihat saudara nya.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya Anita heran apalagi penampilan Anya terlihat cantik, padahal dia sedang menjadi pembantu di rumah Bos Edward.
"Ak-u"
"Nona apa anda jadi membeli ini?"tanya pelayan toko tadi.
"Ya masukan saja ke dalam keranjang belanjaan saya" sahut Anya sopan.
Anita melirik kearah keranjang belanjaan Anya yang terlihat penuh.
"Apa belanja bulanan juga menjadi tugas mu juga sebagai pembantu?" tanya Anita penasaran.
"Nyonya,tuan Edward ingin bicara pada anda"ucap bodyguard tersebut memberikan ponsel nya
"Sebentar Nit" ucap Anya mengambil ponsel bodyguard nya.
"Hallo"
"Kamu sedang di mana An,dari tadi aku hubungi tidak di angkat" ujar Edward dengan nada sedikit kesal.
Anya melihat kearah tas nya,dia lupa kalau ponsel nya tertinggal di mobil.
"Astaga,aku lupa ponsel nya tertinggal di mobil,maaf" ucap Anya pelan
"Kamu lagi di mana?"
"Aku sedang belanja di mini market daerah Kuningan,ada apa?"
"Minta pak Harjo bawa kamu ke kantor ku kita pulang bersama"
"Memang nya kenapa, ada masalah?"
"Ke sini saja secepatnya" perintah Edward lalu menutup panggilan nya.
"Ini ponsel mu" Anya mengembalikan ponsel pengawal nya tersebut.
Anita makin tak mengerti dengan situasi ini dia melihat Anya sangat cantik bahkan tak seperti pembantu.
"Nit,maaf aku harus segera pergi, padahal aku masih ingin ngobrol banyak sama kamu Nit,salam sama paman dan bibi ya kata kan pada mereka aku baik-baik saja" ucap Anya sambil mengelus lembut lengan Anita lalu segera pergi sedangkan sang pengawal langsung mendorong troli belanjaan Anya tadi.
"Pak,kita langsung ke kantor tuan Edward"
"Baik buk" jawab pak Harjo sopir yang sudah ikut puluhan tahun dengan Edward,kini pak Harjo di percaya Edward untuk menjadi sopir Anya.
Sesampai di kantor Anya segera turun dari mobil,dia sedikit bingung karena memang tidak pernah masuk ke kantor sebesar ini.
"Apa perlu saya antar nyonya?" tawar pengawal nya.
"Tidak perlu,kamu di sini saja,aku bisa bertanya sendiri" ketus Anya segera masuk kedalam kantor.
"Permisi,saya mau tanya ruangan pak Edward di lantai berapa ya?" tanya Anya sopan
"Ibu sudah ada janji sebelum nya?"
"Sudah" jawab Anya cepat
"Ibu dari perusahaan apa? Dan ada kepentingan apa?"tanya nya lagi
"Saya dari rumah pak Edward" jawab Anya membuat resepsionis itu menatap Anya lekat.
"Apa mungkin dia pembantu pak Edward,tapi penampilan nya cantik" batin resepsionis tersebut.
"Saya ada urusan penting mbak,jika tidak percaya hubungi saja asisten Joo" ujar Anya memberikan informasi.
Mendengar nama Asisten Joo mereka langsung percaya.
"Di lantai 12 bu..."
"Terimakasih" ujar Anya segera beranjak pergi menuju lift.
Keluar dari lift Anya melihat kiri kanan mencari di mana keberadaan ruangan Edward .
"Anya"panggil aku Arga yang melihat Anya sedang berjalan ke arah nya.
"Mas Arga"
"An...kamu sedang apa di sini?"tanya Arga menarik tangan Anya
"Lepas mas"tepis Anya
"An... sekarang kamu cantik"puji Arga yang tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia nya melihat Anya.
"Terimakasih"
"Aku ingin bicara An"
"Sayang....kamu sudah datang?"tanya Edward saat melihat Anya membuat Anya melihat kearah sang suami begitu juga Arga yang terkejut dengan sapaan Edward pada Anya.
"Apa kalian saling kenal?"tanya Edward
"Ya tuan Edward" jawab Arga cepat
"Dia kakak kelas ku di sekolah" jawab Anya lalu berjalan kearah Edward.
"Apa mungkin kalian ingin reunian terlebih dahulu"tawar Edward
"Tidak perlu,ayo masuk"ajak Anya dan diikuti oleh Edward sedangkan Arga tidak bisa berbuat apa-apa.