TAMAT 03 FEBRUARI 2024
Demi bisnis Mahesa yang hampir bangkrut, ia harus mau menikahi anak gadis milik konglomerat yang dulu pernah menjadi tunangannya: Snowy.
Sekarang, karena ulah menolaknya dahulu, Snowy menjadi membencinya. Menjadi tak lagi respect padanya.
Tugas pertama Mahesa setelah menikah adalah, harus mengatasi banyak lelaki yang masih berstatus sebagai pacar Snowy White Rain.
Sialnya lagi adalah, Mahesa mulai menyukai gadis bermata biru itu. Gadis bodoh yang memiliki banyak pria bodoh di hidupnya.
Snowy mungkin tidak sadar, jika dia sedang dimanfaatkan para kekasihnya, diperdaya para lelaki yang mengincar sesuatu darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ENAM BELAS
Mahesa membuka celana jeans hitam panjangnya, menyalakan lampu di kolam renang. Dia masuk ke dalam air setelah melempar celana ke sembarang arah.
Pria itu berenang dari sudut satu hingga ke sudut lainnya. Mahesa sedang berusaha melepaskan efek dari racikan Mommy Nabila yang terkenal cukup kuat pengaruhnya.
Snowy yang melihat itu dari kamar, seketika menggigit ujung ujung jemarinya. Malam hari begini, Mahesa terjun ke kolam yang dingin.
Bolak balik tak mau keluar. Bagaimana kalau sampai pria itu pingsan karena kehabisan tenaga dan oksigen? Ah, sialan! Kenapa pula Snowy harus mencemaskan suami esnya?
Sudah beberapa kali saja Mahesa berenang mondar mandir. Snowy yang awalnya berencana untuk tidak keluar dari kamar, gadis itu segera urungkan niat jahatnya.
Snowy berlari keluar dari kamar, lalu menuruni anak tangga. Dia masuk ke ruangan, tempat di mana Mahesa masih berenang.
Terdengar air yang berdebur seketika kepala Mahesa muncul ke permukaan. Mulut pria itu menganga untuk meraup oksigen sebanyak banyaknya.
Mahesa naik dan menelungkup di sisi kolam dengan gemuruh napasnya. Tak lama dari itu, mata Mahesa terpejam lemah.
Hal yang cukup membuat Snowy ketakutan karena Mahesa terlihat tak bergerak. Lutut Snowy lalu dijatuhkan di sisi kepala Mahesa.
Menyentuh nadi yang masih berdenyut. Baru saja Snowy ingin memeriksa napasnya, pria itu sudah lebih sigap menarik tangannya.
"Aaa!" Snowy berteriak karena terkejut, lebih-lebih ketika tubuhnya terkungkung di bawah suaminya kini. "Awas minggir!"
"Tanggung jawab!"
"Nggak mau! Mmph...."
Saat ada kesempatan, Snowy tak segan untuk meronta dan berteriak. Namun, hal itu sama sekali tak cukup membuat Mahesa berhenti.
Dia sudah bolak-balik di kolam, tapi sumpah ramuan ajaib Mommy Nabila benar-benar sangat amat kuat. Miliknya keras dan tak bisa layu sebelum mencapai sesuatu.
"Kak Esa kan sukanya sama cowok!"
Mahesa mengigit bibir Snowy sebagai hukuman kata itu. "Hanya karena tidak pernah suka sama cewek, bukan berarti suka sama cowok. Dengar hmm?"
"J-jadi?"
"Masih tanya setelah aku begini?"
"Snowy nggak mau hamil," geleng Snowy.
Dia terisak isak menangis, tapi bukan tangisan pilu melainkan terdengar sangat manja di telinga Mahesa yang merasa sudah mirip psikopat gila.
"Apa lagi sama Kak Esa, Snowy nggak mau!"
"Yakin?"
Snowy memiliki banyak sekali kesempatan untuk menolak, tapi terlihat pasrah pada sentuhan candu Mahesa. "Yakin, udah! Snow nggak mau hamil," kilahnya menolak.
"Terus ngapain ngasih racikan herbal hm?"
Mahesa yakin Snowy sengaja menggoda dirinya, semenjak di Bali gadis itu bermaksud menggodanya, dimulai dari mengenakan lingerie sambil berpose menantang.
Kemarin dia tak memiliki alasan untuk memaksa, tapi kali ini dia berhak karena Snowy sendiri yang memancingnya dengan minuman kuat.
"Kan Snowy bilang mau balas dendam!"
"Ok, Sekarang kita tempur kalau begitu!"
"Nggak mau!" Snowy berusaha lari, tapi lagi dan lagi Mahesa berhasil meraihnya.
Apa lagi memangnya, Snowy tidak sedang berzina. Snow anggap ini bagian dari keuntungan yang didapat di pernikahannya.
Dia tidak perlu mencari kesenangan di tempat lain, seperti yang dilakukan teman-teman ala baratnya. Ayolah, hanya selaput dara, itu tidak penting sama sekali.
Lagi pula kapan lagi Mahesa terlihat normal di matanya. Dia akan ambil keuntungan itu, yah, pasrahnya Snowy kali ini bukan karena menyerah, tapi karena dia yang ingin memanfaatkan kesempatan langka saja.