NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Iblis / Epik Petualangan / Pusaka Ajaib / Tumbal
Popularitas:60.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 1

Bab 1~Diusir

Kota Donghae.

Sebuah kota besar yang memiliki banyak kultivator terhebat di wilayah timur. Di kota tersebut banyak lahir generasi penerus dengan kekuatan tak tertandingi. Namun, penduduk di kota tersebut memiliki sifat angkuh dan kejam.

Mungkin karena mereka merasa memiliki pendekar paling hebat di antara kota-kota sekitar. Terlebih di kota Donghae juga tempat berdirinya perguruan terbesar, yaitu perguruan Tombak Api.

Murid-murid di perguruan tersebut sangat banyak dan memiliki kekuatan tubuh di atas level tiga hingga mereka bersikap sombong dan semena-mena. Namun, di perguruan itu juga terdapat satu murid yang sangat payah. Dia berasal dari kelurga terkenal dan terbesar di kota Donghae, seorang tuan muda tapi dia sungguh pemuda yang menyedihkan.

Kekuatan tubuhnya tidak bisa dilatih, tidak memiliki jiwa martial dan juga dia seorang pecundang yang hanya bisa diejek dan dipermainkan teman-temannya.

Setiap hari selalu dijadikan bahan tawaan semua orang. Tapi, pemuda itu berusaha sekuat tenaga untuk berlatih agar dianggap pantas.

"Lihat, bukankah itu si pecundang Dong Fangxuan!Mengapa dia berani datang ke tempat latihan lagi?!"

"Bukankah para Tetua sudah menjelaskan bahwa dia dilarang datang mulai hari ini?!"

"Bahkan keluarga Dong sendiri tidak mau mengakuinya karena malu. Dia hanya menjadi beban saja."

"Benar. Dan lagi, Fangxuan tidak diberikan bekal apapun selama tinggal di Perguruan. Entahlah dia mendapat dukungan dari siapa."

"Dengar-dengar dia menjadi pengemis jalanan agar bisa bertahan hidup!"

"Ckk, kalau benar seperti itu, dia sungguh tidak tahu malu."

Begitulah murid-murid lain membicarakan Dong Fangxuan saat pemuda itu baru menginjakkan kaki di tempat latihan. Tatapan sinis mereka seolah mencekik leher Fangxuan, namun pemuda itu tak peduli. Asalkan Guru mengatakan tidak, maka dia akan percaya.

Sebetulnya ia mendengar jika para tetua di perguruan Tombak Api berencana mengusirnya. Tapi, kabar berita itu ditampiknya keras karena keyakinan akan belas kasih para tetua kepada dirinya. Terlebih, dirinya adalah putra bungsu dari salah satu tetua sekte Tombak Api, Dong Fanghe.

Fangxuan tidak percaya.

Jika dibilang bodoh dan naif, mungkin benar. Fangxuan membodohi diri sendiri dengan semua kebenaran yang ada. Ia seolah menutup mata dan telinga, berharap semua hanya karangan belaka teman-temannya.

Tapi, tak menutupi kemungkinan, apapun yang terjadi padanya adalah semata-mata karena rasa iri dengki para senior saja.

"Hei, Fangxuan! Bawakan aku segelas air! Cuaca hari ini sangat panas hingga aku kehausan," Seorang temannya memerintah saat dirinya baru bergabung di barisan.

"Bawakan juga camilan untuk kami!" pinta yang lain.

Mereka seolah menjadi seorang atasan yang menyuruh bawahannya untuk segera melakukan apapun yang dinginkannya tanpa ingin mendapat bantahan.

Dengan patuhnya Dong Fangxuan hanya mengangguk lalu bergegas pergi untuk mengambilkan air minum dan makanan ringan. Dia tidak bisa mengatakan tidak karena berharap mereka bisa menerima dirinya di sana, walaupun kenyataan memang sebaliknya.

Saat dirinya kembali, semua murid sedang berlatih bersama Guru Jin. Mereka tertawa mengejek, saling melirik satu sama lain memberikan isyarat lewat tatapan mata. Sebetulnya hal itu disengaja agar bisa membuat Dong Fangxuan tersingkirkan dari tempat latihan, lebih bagus lagi jika selamanya.

Guru Jin sangat murka saat melihat kedatangan Fangxuan dengan minuman dan makanan di tangan. "Bagus. Sudah datang terlambat, malah membawa makanan dan minuman. Kau ingin bersantai?!"

"Tidak! Bukan begitu, Guru! Aku__" Fangxuan ingin menampik tapi Guru Jin memangkas ucapannya.

"Fangxuan. Apa kau sudah merasa hebat karena berasal dari keluarga Dong? Kau ini sangat payah dalam berlatih, tapi kami harus menerimamu hanya karena identitas mu. Sejujurnya aku sudah muak melihatmu." sembur Guru Jin tanpa perasaan.

Dong Fangxuan hanya menunduk mendengar perkataan kasar gurunya itu. Ia tidak menyangka akan mendengar langsung dari mulut orang yang selama ini ia banggakan. Teman-temannya hanya tertawa puas melihat Fangxuan dimaki habis-habisan oleh guru Jin.

Selama ini mereka ingin sekali membuat Fangxuan terusir dari perguruan secepat mungkin, tapi selalu tidak ada kesempatan. Tapi kali ini mereka bisa memastikannya bahwa Fangxuan pasti akan pergi untuk selamanya.

"Jichen, seret dia keluar dari tempat ini. Mulai saat ini dan selamanya, aku tidak mau melihat bocah ini berkeliaran di tempat latihan. Terlebih, saat aku yang melatih!" Teriak Guru Jin sembari menunjuk salah satu murid senior.

Jichen membungkuk dengan tangan terkepal di depan seperti memberi hormat. "Baik, Guru!"

Dong Fangxuan memohon, "Tidak, Guru! Tolong jangan usir aku! Di mana lagi aku harus tinggal?!" ratapnya. "Berikan aku satu kali kesempatan untuk memperbaiki diri, Guru. Aku mohon!" sambungnya lagi mengiba.

"Kau pikir aku adalah seorang yang mudah dibujuk? Heh, pikiranmu salah, Fangxuan. Walaupun kau adalah seorang Tuan Muda sekalipun, aku akan tetap mengusir murid yang tak mematuhi peraturan. Camkan itu baik-baik!" Jarinya menunjuk tepat wajah Fangxuan.

"Guru, aku mohon!"

Semua orang memandang rendah Fangxuan. Sedari dulu mereka memang tidak menyukai, sampai sekarangpun tetap sama. Maka dari itu, mereka tidak peduli sedikitpun akan pemuda malang tersebut.

Dengan segera, Jichen dan beberapa orang lainnya lekas menarik paksa tubuh Dong Fangxuan sampai ke luar perguruan sesuai perintah guru Jin. Walaupun meronta, tapi tenaganya tak sebanding dengan keempat senior. Mereka terlalu kuat untuk Fangxuan lawan, setidaknya untuk saat ini.

Awalnya hanya menyeret keluar perguruan, namun Guru Jin mendapat perintah dari seseorang untuk membuangnya ke suatu tempat yang jauh dari kota Donghae. Entah siapa orang yang bisa membuat Guru Jin tunduk hingga menuruti perintah tersebut.

Tanpa ragu, guru Jin pergi bersama Jichen dan ketiga murid senior lainnya ke lembah kematian Jianmeng, perbatasan antara kota Donghae dan kota Peiyu.

"Kak Jichen, tolong jangan lakukan itu! Aku mohon!" Fangxuan mengiba, memohon belas kasih seniornya ketika tangan dan kakinya diikat kuat. "Setidaknya, biarkan aku bertemu Ibuku atau saudaraku dulu. Setelah itu kalian boleh mengusirku dari sini!" sambungnya.

Jichen dan ketiga temannya menatap sinis, mencemooh permintaan konyol Fangxuan. Mereka menjelaskan bahwa keempatnya ditugaskan untuk membunuh Fangxuan, bukan hanya mengusirnya keluar.

"Tapi, siapa yang menginginkan kematianku?!" Keempat senior bungkam. "Baiklah, tolong sampaikan kabar ini kepada keluargaku. Tetua Dong pasti akan__"

"Kau pikir keluarga Dong akan datang menolong? Huh, kau memang sungguh naif, Fangxuan. Sebenarnya keluargamu sudah tidak mau melihatmu lagi, karena apa? Karena kau adalah pecundang. Hahaha!" Mereka tertawa terbahak, bahkan tawanya terdengar dari kejauhan.

"Haish, sudahlah! Karena ini pertemuan terakhir kita, kami akan memberitahumu sebuah rahasia. Sebenarnya__"

Bugh

Tiba-tiba sebuah pukulan menghantam keras kepala senior tersebut sehingga pemuda itu menjerit kesakitan kemudian meregang nyawa secara tragis.

"Argh!"

...Bersambung ......

1
Derajat
Raja Iblis takut sama Srigala Putih... ini Iblis Jadi jadian
Jimmy Avolution
terus
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
Terus
Derajat
Mantap.... cincang tubuhnya buat makanan Babi
Lien Chan: wew ah, sadis amat ya😀
total 1 replies
Laskar Pelangi
makin seru kayak nonton film pendekar.lanjut kakak💪💪
Fatimatuzzahra Fatimah
masih nyimak boss 😃
Lien Chan: asyiaaapp bosqu😁
total 1 replies
Derajat
Matilah.... Bakar Semua Siliman
zendra: betul biar musnah sekalian
total 1 replies
Derajat
Bakar saja buat santapan Bai Lang
Lien Chan: sedang disiapkan bumbunya😂
total 1 replies
ⱮαLєƒι¢єηт
Tetep konsisten, Machan.
Jangan biarkan aura negatif mengerubungi dua jempol yang sedang mengetik.
baik-baik, ya, otak.
eneng bawain sajen, segelas eskopi /Bomb//Determined/
Lien Chan: mending dikerubungi oppa sun jae ma pangeran k-3 ya, biar otak makin fresh😅

makasih sajennya😍😘
total 1 replies
Arif Arifin
seperti ya lumayan menarik lanjutkan semangate thor
Derajat
Apa yang mereka temukan dihutan larangan nantinya
Lien Chan: kira" apa ya, kak🤔🤔😁
total 1 replies
Uswatun Hasanah
hadir
Lien Chan: makasih udah mampir baca, kakak🥰
total 1 replies
alexander
bagus ceritanya
Lien Chan: makasih kakak🤗🥰
total 1 replies
Setyadi Heru
Thor ayo bikin MC nya biar hebat biar sangar kayak MC MC lainnya
Lien Chan: ditunggu aja chapter" selanjutnya ya kakak🤗😁
total 1 replies
Derajat
Srigala dan Naga sok jual mahal
Lien Chan: hooh, emang dasar
total 1 replies
Derajat
Yang paling reader suka jika Mcnya tdk lemah menghadapi rayuan /Kecantikan Wanita itu Baru Novel Jooooosst
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, biar othor gak oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Van Jave
mc bodoh, lemah
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, nanti othor oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Derajat
Salah sendiri siapa suruh mau di ikuti perempuan.... gak seru Tor, jujur sebabnya sdh males baca krn Mcnya mau saja dikuti cewek
Jaka tingkir: lanjut biar gk penasaran🤣
Lien Chan: perjalanan masih panjang, kakak. cewek adalah salah satu rintangan menuju tahap tertinggi😅
total 2 replies
Derajat
Mcnya jangan dibiarkan lemah hanya krn Rengekan Seorang gadis.... tidak seru Tor
Jaka tingkir: setuju☝️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!