Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 ada Apa dengan Rey
Seminggu kemudian.
Rey yang baru selesai mengganti baju setelah pulang dari kantor menuruni tangga dengan cepat begitu mendengar suara keributan di pintu utama .
" Sayang mereka melarang Aku masuk " rengek Hazeera menatap puluhan bodyguard yang berdiri disepanjang pintu utama namun tidak membiarkan dia masuk berbeda dengan biasanya yang selalu disambut .
Rey berjalan menghampiri Hazeera kedepan pintu walaupun sempat menoleh pada seorang bodyguard yang memakai masker di tengah barisan bodyguard yang lain, Auranya terasa begitu mahal bahkan berbeda dari yang lain .
" Ada apa lagi ?" tanya Rey langsung menghindar saat Hazeera hendak memeluknya.
" Sayang, kenapa jadi kamu yang ngambek sih harusnya kan Aku" ucap Hazeera yang memang sengaja tidak menghubungi Rey agar dibujuk tapi sudah hampir seminggu jangankan membujuk Rey sama sekali tidak menelfon nya .
" Ohhh, iya tadi juga ada pihak kredit mobil datang ke apartemen katanya bulan ini belum dibayar , Apa kamu lupa membayarnya?" tanya Hazeera dengan manja akan memeluk Rey sekali lagi tapi pria itu terus menghindar .
" Hazeera Aku,"
" Papi " suara keras Ara yang sudah terdengar walaupun orangnya belum sampai .
" Baru sampai ?" tanya Rey begitu Ara yang berjalan menyeret tas sekolah itu bersalam padanya.
" Iya , ini untuk Papi" kata Ara mengeluarkan satu permen dari kantong seragamnya lalu memberikan pada Rey dan kembali berjalan masuk menyeret tas nya .
" Jangan menyeret tas , kebiasaan" ucap bodyguard yang memakai masker ini hingga semua orang yang ada disana sampai Rey pun ikut menoleh .
" Om Ex " teriak Ara kesenangan langsung memeluk pria itu dengan begitu senang sampai meronta-ronta.
" Om kapan pulang dari Australia" tanya Ara yang masih memeluk bodyguard itu penuh kerinduan.
" Om " Rengek Ara saat pria itu tidak membalas pelukannya dan menjauh dengan spontan.
" Kamu masih mengenali ku Nona " senyuman hangat pria itu melepas maskernya lalu mengelus kepala Ara yang sudah cemberut itu .
" Om pikir Aku amnesia" ucap Ara langsung memukul bodyguard itu dengan tas sekolah berulang kali .
" Jangan, nanti tas sekolah Nona robek Lo " ucap Bodyguard itu.
" hemmm mentang-mentang udah selesai militer dari Australia merasa kuat sekarang?" ledek Ara pada bodyguard kesayangan nya itu .
" Ya harus kuat kan mau jaga Tuan putri " pernyataan bodyguard itu yang begitu mengena di hati .
" Aaaa, " Ara kembali memeluk bodyguard yang sudah berulang kali mempertaruhkan nyawanya untuk Ara sejak Ara masih SMP.
" Ara Kamu apaan sih " ucap Rey benar-benar menarik Ara yang tengah memeluk bodyguard itu agar melepaskan.
" Papi kenalin ini bodyguard penjaga Aku " kata Ara dengan antusias sepertinya tidak peka dengan sikap Rey.
" Yang namanya bodyguard ya pasti untuk menjaga " ketus Rey menatap dengan sebal bodyguard yang baru datang hari ini , tapi sialnya sudah mencuri perhatian Ara .
Rey saja yang suaminya tidak pernah dipeluk Ara seperti itu !
" cepat mandi ke kamar" ucapan tegas Rey yang begitu mutlak tidak bisa dibantah.
" Om Aku mandi dulu nanti kita bicara lagi " ucap Ara dengan semangat berlari menaiki tangga.
" Om Ex bawain kesukaan Aku kan?" teriak Ara berhenti di seperempat tangga yang diangguki bodyguard itu.
" Ara mandi " teriak Rey begitu keras sampai menggelegar keseluruhan ruangan di rumah mewah tiga lantai itu .
" Iya Papi " patuh Ara berlari cepat .
" Sayang kamu kok cemburu sih " kesal Hazeera yang melihat kilatan cemburu dimata Rey .
" Bagaimana mungkin Aku tidak cemburu kalau istriku memeluk pria lain " tegas Rey menatap Ara yang berlari itu dengan tatapan dalam .
" Rey apakah kamu sadar apa yang barusan kamu ucapkan" ucap Hazeera sebagai seorang kekasih.
" Ya Aku sadar , mulai detik itu kita putus dan Aku tidak akan mengambil apa yang sudah Aku berikan padamu " ucap Rey sebagai seorang pria sejati .
" Rey, salah Aku apa?" ucap Hazeera yang tidak mengerti letak kesalahannya, padahal seminggu yang lalu Rey sibuk dengan pekerjaan nya sampai melupakan hari ulang Hazeera.
" Tidak ada yang salah , Aku saja yang bodoh mau dimanfaatkan oleh wanita seperti kamu " ucap Rey menunjuk tepat didepan mata Hazeera.
" Rey berterus terang Aku tidak paham " ucap Hazeera dengan suara bergetar .
" Aku sudah tau semua sekarang " Teriak Rey dengan begitu emosi sampai matanya memerah .
" Ja, jadi yang waktu itu kamu Rey ?" tanya Hazeera begitu teringat ada barang jatuh tiba-tiba ketika dia mengobrol dengan temannya dan hanya Rey yang tau pin apartemen nya .
" Rey Aku bisa menjelaskan nya" ucap Hazeera berusaha memegang tangan Rey tapi dia terlanjur pergi dan bodyguard Rey menghalangi bahkan mengusirnya.
Rey menaiki tangga dengan wajah datarnya namun begitu melihat permen yang masih dia genggam Rey membuka bungkusan permen itu dan memakan nya .
Wueeekkk
Rey yang benar-benar tidak tahan untuk membiarkan permen itu di dalam mulutnya langsung menuju kamar mandi yang kebetulan tidak dikunci Ara .
Wueeekkk
Wueeekkk.
" Papi kenapa?" tanya Ara mengelus punggung Rey yang muntah di wastafel.
" Permen apa yang kamu kasih pada ku?" tanya Rey menatap Ara yang masih mengelus punggung nya .
" Permen Asam " jawab Ara dengan tampang polos bahkan tak ada rasa bersalah .
" Tapi rasanya asam sekali Ara " ucap Rey yang sampai mual dibuatnya.
" Ohhh itu permen Asam nya cuma sebentar setelah itu manis sampai akhir " jelas Ara .
" mengapa tidak bilang Aku tidak tahan dengan rasa yang terlalu asam " jelas Rey membersihkan bibirnya dengan tisu .
" Maaf Papi Aku tidak tau " kata Ara menunduk .
Glukkk.
Begitu rasa mual itu hilang dan emosi dalam diri Rey meredup dia baru menyadari kalau Ara yang berdiri di sebelahnya hanya memakai handuk .
Mata Rey seperti terpaku menatap kulit Ara yang seputih susu dan terlihat begitu kenyal jika di emut .
" Papi pusing kok jadi melek " tanya Ara dengan polosnya meletakkan tangannya di kening Rey .
" Astaga " mata Rey semakin menatap detail begitu Ara mengangkat sebelah tangan nya hingga dadanya terekspos.
" Ti, tidak " ucap Rey dengan pikiran yang sudah liar sekali.
" Terus laper ?" tanya Ara lagi menatap Rey semakin detail saat memperhatikan ekspresi Rey seperti orang menahan sesuatu .
" Papi " ucap Ara berteriak saat Rey memeluknya tiba-tiba dan Ara pun baru tersadar kalau dia hanya memakai handuk .
" Ara diam sebentar" ucap Rey memeluk Ara dengan erat lalu perlahan Rey pun merasa tenang kembali .
" Mandilah Papi tunggu dimeja makan ya " ucap Rey bicara dengan nada tak bisa pada Ara lalu keluar kamar mandi.
" Ihhhh, ada apa dengan Papi galak itu kenapa dia menjadi aneh " ucap Ara mengangkat bahunya lalu menyalakan shower karena akan segera mandi .
" Ara " Rey kembali mengetuk pintu dan akan langsung membukanya hingga Ara yang sudah tidak memakai apa-apa itu berteriak kencang