Pernikahan yang sejatinya diinginkan seumur hidup sekali akhirnya kandas juga oleh sebuah pengkhianatan.
Di hari ia ingin memberikan sebuah kejutan anniversary yang ke 2 dan memberikan kabar tentang kehamilannya, Sita melihat sang suami Dani tengah mengerang nikmat di atas seorang perempuan yang tidak lain adalah sekretarisnya.
Hancur hatinya, namun ia memilih tegar. Meminta perceraian walau tidak mudah.
Hidup sebagai single mom membuat Arsita Ayuningrum tidak lagi percaya cinta dan fokus ke putra semata wayang nya Kai.
6 tahun berlalu, dan di saat tak terduga ia bertemu kembali dengan Dani Atmaja, sang mantan suami. Dani meminta Sita kembali, akankah Sita mau menerima mantan suami yang telah menghianatinya kembali? Akankah Kai Bhumi Abinawa mau menerima daddy nya?
Disaat bersamaan ada seorang pria single yang begitu tulus tengah berusaha mengambil hati Sita dan Kai. Pria itu bernama Raden Rama Hadyan Joyodiningrat.
Akankah Sita kembali kepada Dani, atau malah menerima Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Kisah Kita Berakhir
Hai readers… ini karya baruku.
Semoga kalian suka ya.
Dukung author dengan berikan like komen dan vote ya. Masukkan ke favorit agar selalu tahu jika author update bab baru.
Maaf kalau masih banyak typo.
Terima Kasih.
Matursuwun.
*
*
*
Rona bahagia tampak di wajah perempuan muda itu. Arsita Ayuningrum perempuan berusia 23 tahun itu baru saja keluar dari ruang Dokter OBGYN.
"Selamat bu Arsita, anda hamil 8 minggu. Coba anda lihat di monitor. Itu kantung kehamilan dan itu sudah tampak janin mulai terbentuk. Jaga pola makan, istirahat yang cukup dan jangan banyak beban pikiran ya ."
Sita mengingat perkataan dokter tadi. Sungguh sangat bahagia dia hari ini. Bertepatan dengan ulang tahun pernikahannya yang ke 2 dia dinyatakan hamil. Hal yang begitu ia dan suaminya tunggu. Sebenarnya dari minggu kemarin dia merasakan mual muntah, namun ia pikir hanya masuk angin biasa saja sampai ia ingat bahwa ia terlambat datang bulan sudah 2 periode. Akhirnya dia memberanikan diri untuk membeli testpack dan benar saja nampak dua garis merah yang sangat jelas di sana.
Sita sengaja tidak mengajak Dani suaminya untuk ke dokter kandungan karena Sita ingin memberikan kejutan di anniversary ke 2 pernikahannya. Tapi siapa sangka dia yang akan terkejut.
"Ah…. Ah… Honey faster."
"Ash you wish Baby.. Ah… ah…"
"Argh…….."
Suara erangan dua orang tengah memadu kasih itu menggema di ruangan kantor tersebut.
Sita, yang berdiri di depan pintu ruangan milik suami nya begitu terkejut mendengar suara desahan dan erangan dua orang yang pasti tengah bercinta. Dia berharap itu bukan suaminya. Namun dadanya begitu sesak, air matanya tak dapat lagi ia bendung, Sita membalikkan badannya dan hendak berlari namun ia urung. Ia menghapus air mata yang sudah terlanjur luruh di pipinya, ia kemudian membalikkan badannya kembali ke arah pintu, memegang handle pintu dan membukanya dengan kasar.
Brak…..
"Anton, sudah ku bilang ketuk dulu kalau mau masuk. Dasar brengsek." Teriak Dani suami Sita tanpa melihat ke arah pintu dibuka. Keduanya masih asik berpelukan di atas sofa tanpa sehelai benang pun.
Sita yang melihat suami nya yang tengah berdua dengan perempuan lain itu tak bisa lagi membendung air matanya lagi, meski tadi dia sudah siap dengan keadaan tersebut tapi tetap tidak bisa menutupi perasaannya. Sita tahu betul siapa perempuan itu. Dia adalah Mauren Anastasia. Sekretaris Dani, bahkan Mauren sering datang ke rumah mereka dengan alasan pekerjaan.
"Mas… begini kah kelakuanmu di belakangku." Ucap Sita sambil menyeka air matanya.
"Si-sita. Kenapa kamu disini?" Dani menoleh saat mendengar suara istrinya. Sedangkan perempuan yang berada di pelukan Dani bangkit sambil memunguti bajunya dan memakainya namun perempuan itu tersenyum devil ke arah Sita tanpa rasa bersalah.
"Apakah mas Dani mau menjelaskan apa yang baru saja aku lihat?"
Dani terdiam sejenak sambil memakai pakaiannya kembali. Ia kemudian duduk di kursi kebesarannya. Ya Dani Atmaja adalah seorang CEO perusahaan Maja Elektronik. Sebuah perusahaan elektronik terbesar di kota B dan termasuk CEO muda yang sukses.
"Hah… baiklah aku akan menjelaskan. Aku dan Mauren memang punya hubungan sejak 6 bulan ini. Kamu sudah lihat sendiri bukan, jadi aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar." Ucap Dani tanpa rasa bersalah sedikitpun. Pasangan zina itu malah memperlihatkan kemesraan mereka di depan Sita.
"Tapi kenapa mas.. Kenapa mas Dani lakuin ini ke aku. Kau Mauren bangkit dari pangkuan suamiku dasar perempuan hina."
"Sita stop, aku bosan denganmu. Kamu sudah tidak seperti dulu lagi. Kamu sudah tidak menarik. Kamu lihat Mauren, dia cantik segar, dan bekerja aktif bisa menghasilkan uang sendiri."
"Cukup mas… mas sendiri yang memintaku di rumah. Mas yang memintaku untuk tidak bekerja. Mas yang memintaku untuk jadi istri dan ibu rumah tangga." Perempuan berusia 23 tahun itu sungguh sangat sakit hati dengan perkataan suaminya teganya Dani membandingkannya dengan wanita lain. Sungguh hati Sita bagai ditusuk ribuan pisau.
"Sudahlah Sita, aku sudah muak denganmu. Sebaiknya kita sudahi saja."
"Semudah itu mas. Apakah 4 tahun kita bersama semuanya hanya semu. 2 tahun pacaran 2 tahun pernikahan kita tidak ada artinya bagimu? Apakah selama menjadi istrimu aku sangat tidak berguna."
Dani bergeming, diam sesaat namun tatapan Mauren menyadarkannya.
"Sudahlah Sita aku benar-benar sudah bosan denganmu."
"Baiklah ceraikan aku." Ucap Sita sambil melempar foto USG yang baru saja ia dapatkan tadi. Ia pun berlari keluar dari ruangan Dani, air matanya kembali bercucuran sungguh dadanya begitu sesak. Ternyata semua ini hanya semu. Apakah kisah kita benar akan berakhir seperti ini mas, batin Sita.
"Sepertinya kita akan berdua saja sayang, tapi mommy akan selalu menyayangimu. Kita berjuang sama-sama ya nak, mommy sangat mencintaimu." Ucap Sita sambil mengelus perutnya yang masih rata.
🍀🍀🍀
Di ruangannya Dani masih mencoba mencerna perasaannya menatap foto USG istrinya.
"Sita hamil?" Ia mengusap wajahnya kasar. Mauren mendekat memeluk Dani dari belakang dan mencium pipi Dani. "Terus kalau Sita hamil kamu mau apa. Apa kamu mau memutuskan aku dan kembali dengan istri bodoh mu itu" Ucap Mauren.
Dani masih diam dia tidak bisa berpikir saat ini.
"Ayolah Dan, apa yang kau harap dari istri bodoh mu itu."
"Tenanglah baby aku tetap akan menceraikannya. Tapi tidak sekarang. Paling tidak sampai dia melahirkan."
"Baiklah aku akan menunggu tapi aku mau kamu tidak lagi serumah dengannya."
"Baiklah sayang sesuai keinginanmu." Ucap Dani. Ia pun kembali mencium bibir Mauren, mereka saling membelit lidah dan bertukar saliva sampai suara ketukan pintu menghentikan aktifitas mereka.
"Masuk" Ucap Dani
"Maaf tuan tadi anda memanggil saya ada apa ya." Tanya Anton.
"Aku ingin kamu mencarikan rumah untuk Sita. Aku tidak akan lagi tinggal serumah dengannya. Aku akan bercerai saat Sita melahirkan nanti."
Anton yang mendengar penuturan sang bos pun tercengang namun ia mengangguk patuh dan lekas pergi dari ruangan itu. Sungguh ia tak mau berlama-lama di ruangan itu karena Mauren masih di sana bahkan duduk dipangkuan Dani.
"Sungguh pasangan menjijikan, suami bedebah, istri sedang hamil bukannya sadar malah mau diceraikan, kasihan nyonya Sita. Kurang apa coba nyonya." Umpat Anton.
Sebenarnya Anton sudah tau hubungan Dani dan Mauren dari lama, tapi karena dia hanya bawahan dia pun merasa tidak berhak untuk mencampuri urusan mereka.
Saat hendak pergi ke agen properti seperti yang diperintahkan Dani, Anton melihat ada kerumunan orang di samping jalan, ia pun mendekat dan betapa terkejutnya ia melihat Sita di sana tidak sadarkan diri.
"Nyonya…. Nyonya Sita.!!"
TBC