Celine terpaksa harus menikah dengan seorang mafia kejam, hanya untuk mendapatkan biaya untuk ayahnya yang sedang kritis, pernikahan kontrak yang Caline terima ternyata membawanya kedalam penderitaan karena sang suami Gerald Smith tidak menganggapnya ada dan terus memberinya penderitaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapterr 17
Celine termenung di kamarnya, Gerald pergi tanpa pamitan padanya, seharusnya Gerald menemuinya terlebih dulu sebelum pergi, apa gunanya sebagai istri kalau suaminya pergi saja tidak pamitan dengannya.
Lalu kemana perginya Gerald, apakah kabar yang dia dengar itu benar, jika Gerald akan pergi menemui Elena dan melakukan pernikahan kedua, Celine sendiri belum tau tentang penghianatan yang dilakukan Elena.
Dia sadar jika Gerald baik padanya karena menginginkan sesuatu yaitu keturunan yang akan dijadikan penerus untuk Gerald. ketika tidur dan memakainya Gerald akan bersikap lembut, sikap Gerald sepeti itulah yang membuatnya muak, dia tidak ingin menyimpan rasa kepada iblis berwujud manusia tampan. Celine ingin keadaan seperti dulu agar dia tetap membenci pria itu.
pernikahan yang terjadi antara dirinya dan Gerald hanya sebatas kontrak, meskipun Mr. Romero mengatakan tidak ada batas waktu, namun dia tau jika Gerald akan membuangnya atau membunuhnya jika dia sudah melahirkan keturunan. namun berbeda dengan Elena jika terjadi pernikahan pastinya didasari oleh rasa cinta, pasti akan menjadikan Elena ratu, Celine bukan takut di buang namun hatinya tidak bisa menerima semua ini, dia tidak ingin Gerald menikah dengan perempuan manapun, bolehkan dia egois ingin memiliki suaminya seorang diri?
Tiba-tiba air matanya menetes, Celine tidak mengerti dengan dirinya yang tiba-tiba berubah seperti ini, dia ingin marah dan berteriak, namun tidak ada siapapun didekatnya. Celine bingung kenapa dia menangisi pria seperti Gerald.
bertepatan dengan itu rasa mual Celine rasakan kembali, dia berlari menuju kamar mandi, memuntahkan semua makanan yang tadi disiapkan oleh Sia. tubuhnya merosot, terasa sangat lemas, dengan perlahan dia mencoba bangkit dan menatap wajahnya di depan cermin, dia langsung menggeleng melihat wajahnya yang kacau, pucat, pantas saja Gerald tidak pernah bisa berpaling dari Elena.
“Ada apa denganmu Celine, kenapa kau selalu memikirkan pria yang bahkan belum tentu memikirkan mu, sebentar lagi dia akan menjadi suami orang lain, dan kau akan menjadi mesin pencetak anak" ucapnya pada diri sendiri.
Sialnya lain dimulut lain pula dihati, rasa rindu yang menggebu-gebu tiba-tiba saja muncul, namun dengan cepat dia menggeleng, Gerald tidak ada di mansion, itu artinya jika dia ingin kabur pasti ada kesempatan.
Celine berpikir ini adalah kesempatan yang bagus, dan mungkin saja pria iblis itu tidak akan kembali dalam waktu dekat, pasti akan menghabiskan waktu yang lama dengan Elena, mereka pasti akan pergi bulan madu,
ide konyol itupun terlintas dalam pikirannya, mungkin Celine lupa jika Mansion ini setiap benda memiliki mata dan telinga. setelah membersihkan wajahnya dengan cepat dia keluar dari kamar mandi.
“Lila, kau sedang apa di kamarku?" tanya Celine, sebenarnya dia kaget melihat kehadiran perempuan yang statusnya adalah simpanan suaminya.
“Apa kau sedang sakit? Kenapa wajahmu pucat sekali?" Lila memperhatikan penampilan Celine dan wajahnya yang pucat. “Kau menangis?"
“Iya, karena aku rindu Daddy ku" dustanya, tidak mungkin dia mengatakan sedang merindukan Gerald.
Lila tersenyum penuh arti, ini kesempatannya untuk menyingkirkan Celine, dia berjalan mendekat, menepuk kedua pundak Celine “Apa kau ingin pergi? jika kau ingin pergi, ayo ikut denganku, aku juga akan pergi dari sini"
"Kau yakin ingin pergi? bukannya kau sangat menyukai tempat ini? kau juga menyukai Gerald? lalu kenapa kau ingin pergi?"
Lila mengangguk penuh keyakinan"Tentu saja aku ingin kebebasan, kau tenang saja, aku sudah diberikan kekuasaan oleh Gerald, dan aku bisa mengelabui para pengawal" ucap Lila
"Aku tidak tahu caranya bila masih terkurung di Mansion ini. Bagaimana caranya agar aku bisa keluar?" tanya Celine
"Tenang saja, kau siap-siap saja, kita akan keluar bersama, dan pergi sejauh mungkin dari sini, kau bisa bertemu dengan Daddy mu, dan aku mendapatkan kebebasan"
Celine mengangguk "Baiklah, tapi aku takut, bagaimana jika semua niat kita diketahui oleh Gerald, kita akan mati"
“Percayalah padaku, semua aman"
Setelah itu Lila keluar dari kamar Celine, di luar kamar Celine ada dua penjaga, Lila yang memiliki kemampuan menggoda hanya mengedipkan sebelah matanya saja sudah membuat keduanya girang.
"Apa sudah selesai urusan anda Nona? " tanya salah satu penjaga.
"Celine harus istirahat, jadi aku tidak perlu berlama-lama mengganggunya."
"Baiklah, silahkan kembali ketempat anda Nona"
Lila tersenyum kembali, lalu pergi ke kamarnya, segera menyusun rencana untuk membuat Celine pergi dari Mansion tanpa diketahui oleh Gerald.
**
Sedangkan Gerald baru saja tiba di mansion Mr. Romeo di Brazil, dia sengaja mendatangi sang Daddy, selain merindukan pria tua itu, Gerald juga ingin mengatakan sesuatu.
“Ck, anak kurang ajar, kenapa kau datang sendiri, dimana istrimu?" Ucap Mr. Romero memeluk putranya.
"Menantu kesayanganmu sedang aku kurung, agar dia cepat bertelur" meraih satu gelas sampanye dan langsung meminum nya
"Dia manusia bukan ayam yang harus bertelur Gerald" sahut Mr. Romero
"Iya aku tau, semoga saja benihku akan tumbuh semua di perutnya dan kau pria tua, akan mendapatkan cucu lebih dari sepuluh dalam satu keli cetak"
Mata Mr, Romero melebar mendengar perkataan putranya “Apa kau sudah gila Gerald? dimana ada manusia sekali hamil sampai lebih dari sepuluh? Istrimu bisa mati" Kesalnya, lantaran memiliki putra yang kejam namun bodoh.
“Jika belum pernah ada maka Celine yang pertama, tapi kalau hanya lima atau tiga, kemana benihku yang lain, bahkan aku hampir tiap malam menyemburkannya"
“Lebih baik, katakan saja ada apa kau datang kemari?"
"ah, aku mau meminta pendapatmu Dad, apa menurutmu Celine bisa berasa disisi ku selamanya?"
MR. Romero tidak langsung menjawab dia mengamati wajah putranya “apa kau mulai menyukainya?"
“Tidak, aku hanya merasa nyaman saja, dan sampai kapan kontrak nikah itu berakhir?"
“Satu tahun" Dusta Mr. Romero
“Apa!!" seru nya “Kontrak macam apa itu? Kenapa cepat sekali, seharusnya Daddy membuat kontrak seumur hidup" Kesalnya,
“Kenapa kau marah, bukannya kau sendiri yang tidak ingin menikah dengannya, dan selalu menyiksanya, jadi aku mempercepat nya"
“Kau harus memperpanjangnya pria tua, aku akan menghancurkan markas mu jika kau tidak mengubah isi kontrak menjadi seumur hidup" Mr. Romero hanya tersenyum, ternyata putranya sudah membuka hati untuk Celine,
“Jika kau ingin mengubahnya, maka singkirkan semua wanita yang ada di mansion mu, Celine berbeda dengan wanita lain, dia tidak akan sudi memiliki suami yang tidak puas dengan satu wanita"
“Kau benar, pria tau, aku harus menyingkirkan mereka, Andre!!"
"Saya tuan" dengan cepat Andre menghampiri tuannya'
"Hubungi Sia, aku ingin bicara dengan istriku" Titahnya tanpa menjawab Andre langsung menelpon Sia.
[ Sia, berikan ponselmu kepada Nona Celine, tuan ingin bicara] Ucap Andre
[Kenapa tidak langsung telpon Nona saja, tuan Gerald terlalu gengsian] Namun tetap diberikan kepada Celine.
[Ada apa Gerald?] ucap Celine
[Ada apa dengan suaramu? apa kau sakit?]
[Tidak]
tut
Celine langsung mematikan sambungan teleponnya “Apa-apaan dia ini, kenapa langsung mematikan tanpa berpamitan" Gerutu Gerald menatap kesal ponsel milik Andre.
Celine mulut mu loh, untung Gerald sayang kalo tidak udah di Dor kamu🤣🤣🤣🤣
salut sama Celine bisa berubah sifatnya