Perjuangan seorang pemuda yang bernama Barata untuk balas dendam karena di hina oleh tunangannya.Dia dianggap tidak cocok oleh tunangannya yang merupakan murida dari salah satu perguruan terkenal.Karena bercita-cita ingin menjadi kuat dan tidak mau di remehkan ia pun mencoba mendaftarkan diri ke suatu perguruan.Namun di tengah jalan tanpa dia sadari tiba-tiba ada sebuah cahaya yang menabrak dirinya hingga membuatnya pingsan.Hal itulah yang membuat dirinya terlambat untuk mendaftar sebagai murid baru.
Secara pelan tapi pasti Barata terus berlatih dan melangkah dari titik lemah sampai menuju ke titik yang paling kuat.Dia pun akhirnya menemukan sebuah perguruan yang mau menerima dirinya dan menjadi murid utama di sana.
Setelah berlatih beberapa bulan akhirnya ia pun oleh gurunya diikutsertakan dalam sebuah pertandingan yang mana di sana ia bertemu dengan tunangannya yang juga ikut dalam pertandingan itu.Bagaimana cerita selanjutnya ikuti saja dalam sang penerus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semua Mempersiapkan diri
Barata merasa heran ketika dirinya berada di ruang latihan itu karena merasa seperti di tempat lain.Ia tidak percaya kalau dirinya saat ini masih berada di dalam perguruan pedang terbang, melihat ada gunung menjulang tinggi di hadapannya dan juga pepohonan di kanan dan kirinya.
"Aku tidak menyangka kalau ada tempat seluas ini di dalam ruangan ini."Ucap Barata.Dengan penuh rasa takjub.
Barata kemudian berjalan dengan pelan sambil memperhatikan ke sekeliling tempat itu.Rasa penasaran di hatinya sangat besar dengan tempat itu membuatnya ingin terus menjelajahinya.
Di saat Barata sedang menjelajahi tempat itu tanpa diduga tiba-tiba dari arah depannya munculah sebuah tombak berkecepatan tinggi meluncur sangat deras kearah dirinya.
Barata merasa tercekat melihat serangan tombak yang tiba-tiba itu.Ia segera buru buru membuang tubuhnya ke samping.Craaab.. !! tombak itu menancap pada sebuah pohon di belakangnya.
"Siapa yang tadi menyerang ku, apakah di sini ada orang lain selain aku."Bisik Barata.Dengan pandangan mata lurus ke depan.
Baru saja Barata selesai berkata kata tiba-tiba muncul lagi serangan tombak seperti tadi.Tapi kali ini dalam jumlah yang sangat banyak.
"Siapa sebenarnya yang mengirimkan serangan ini pada ku biadab."Ucap Barata.Kemudian bergerak cepat menghindari serangan tombak tombak itu.
Makin lama serangan tombak itu makin banyak terus berdatangan bagaikan hujan datang dari langit yang terus-menerus menghujani tanpa henti.
Barata di paksa harus bergerak cepat untuk menghindarinya, karena kalau tidak mau tubuhnya akan menjadi sasaran empuk oleh tombak tombak itu.
"Sialan kalau kalau begini terus lama lama tanaga ku akan terkuras habis."Ucap Barata.Sambil terus menghindari serangan itu.
Akh....!!! Barata menjerit ketika salah satu tombak itu menggores lengannya tapi untuk tidak terlalu dalam.
Barata terus bergerak tidak memperdulikan lukanya.Ia kemudian melemparkan pisau bulan sabitnya weeees....pisau itu meluncur deras kearah tombak tombak itu dan traaaang.....pisau bulan sabit itu langsung terlempar tidak berguna karena lemparan Barata kurang bertenaga.
Barata hanya bisa mengerutu dalam hati melihat serangan tidak memberikan pengaruh apa apa itu.
"Guru memang benar kalau aku harus berlatih secara khusus untuk menggunakan senjata itu."Ucap Barata.
Barata bergerak terus menghindari tombak tombak itu hingga membuat dirinya mulai kehabisan tenaga.
"Naga Welang cepat bantu aku."Teriak Barata.
"Tidak Barata, dalam latihan ini kau harus bisa mengandalkan diri mu sendiri karena ini adalah ujian untuk menempa kemampuan mu."Ucap Naga Welang.
"Kau ini apa tidak melihat kalau keadaan ku terdesak begini,lagi pula latihan macam apa ini seperti di Medan perang saja."Ucap Barata.
Namun naga Welang tidak menghiraukan perkataan Barata itu, hingga membuatnya Barata menjadi sangat kesal.
"Apa boleh buat aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri."Ucap Barata.Dengan nada kecewa.
"Jurus cakar naga hitam hiaaattt...!!! Wuuuus....!!!Sinar berbentuk cakar naga meluncur deras kearah depan menghantam tombak tombak itu duuuaaarrr.....!!! Seketika tombak tombak itu hancur dan langsung lenyap dari hadapannya.
Nafas Barata terdengar memburu setelah melepaskan pukulan tadi karena ia mengerahkan seluruh tenaga dalamnya.
"Apakah akan datang lagi serangan yang berikutnya."Ucap Barata dengan nafas tersengal sengal.
Barata memandang ke arah depannya sambil bersiap siap untuk menghadapi serangan susulan yang berikutnya.Sambil siap siaga ia menghirup udara sebanyak banyaknya untuk memulihkan tenaganya.
Tapi serangan yang Barata tunggu itu ternyata tidak datang lagi membuat Barata menghela nafas lega.
Barata melihat luka di lengannya,ia merasa terkejut begitu luka itu tidak ada lagi hanya bajunya saja yang robek.
"Apa maksud dari semua ini kenapa luka ku langsung hilang begitu saja."Ucap Barata dengan perasaan heran.
"Aku beritahu pada mu Barata, jika kau sanggup menjalani ujian yang datang kepada mu maka luka yang terjadi pada mu akan sembuh dengan sendirinya, tapi kalau kau tidak bisa menjalaninya maka tidak menutup kemungkinan kau akan tewas di tempat ini."Ucap Naga Welang.
"Jadi begitu, baiklah untuk sementara aku akan tetap di sini dulu untuk melatih pisau bulan sabit ini untuk menghadapi tantangan selanjutnya."Ucap Barata.Kemudian bersemedi di tempat itu untuk memulihkan tenaganya.
Di sisi lain,Laras yang memasuki pintu sebelah kanan juga menghadapi ujian yang tidak kalah bahayanya dengan yang dihadapi Barata.Dalam ruangan itu Laras bertarung dengan para bajak laut yang jumlahnya ratusan lebih.
Laras yang sudah ditingkat pendekar kelas atas akhirnya mampu menghadapi mereka semua walaupun harus bersusah payah memeras keringat.
Rupanya ruangan yang di masuki Laras membawanya kepinggir laut hingga ia bertemu dengan para bajak laut.Kemudian bertarung melawannya.
**
Turnamen bela diri lima tahunan yang sebentar lagi akan tiba membuat para guru di setiap perguruan menjadi sibuk.Mereka setiap hari menggembleng para muridnya yang akan menjadi wakil dari perguruan mereka masing masing.
Perguruan tapak suci yang merupakan juara bertahan dan calon tuan rumah sudah menggembleng murid utama mereka Wulandari jauh jauh hari untuk bisa memenangkan turnamen itu.
Sebagai juara bertahan tapak suci diuntungkan karena tidak menjalani babak penyisihan.Kendati demikian mereka tidak serta merta santai mengingat pesaing mereka adalah perguruan Harimau Api yang juga berambisi untuk menjadi juara tahun ini.
Tara Weding yang merupakan guru nomor satu di perguruan tapak suci diperintahkan langsung oleh Daswara yang merupakan guru besar perguruan itu untuk turun tangan melatih Wulandari.
Alhasil setelah beberapa bulan lamanya berlatih akhirnya Wulandari yang tadinya berada di tingkat pendekar kelas menengah sekarang telah meningkat kekuatannya menjadi pendekar kelas atas tahap pertama.Itu berkat polesan tangan dingin Tara Weding yang setiap hari selalu menemaninya berlatih.
Dengan meningkatnya kekuatan Wulandari itu Tara Weding cukup puas mengingat para calon peserta yang akan mengikuti pertandingan bela diri itu minimal harus berada di tingkat pendekar kelas menengah dan maksimal di tingkat pendekar tingkat atas tahap pertama.
Dengan pencapaian Wulandari itu perguruan tapak suci sangat percaya kalau mereka akan dapat mempertahankan gelar juara tahun lalu yang mereka dapatkan.
Sementara di perguruan Harimau Api Nilam Cahaya juga memberikan latihan yang cukup keras pada Niwang Sari.Ia memerintahkan Niwang Sari untuk memasuki ruang gerbang hidup dan mati bersama dirinya supaya dapat cepat melakukan terobosan ketingkat atas .Di mana di dalam gerbang hidup dan mati itu seseorang dipaksa harus bertahan menghadapi latihan yang cukup berbahaya di sana.
Guru besar mereka Jatiwaringin sangat percaya kalau Niwang Sari mampu merebut juara pertama dari tuan rumah perguruan Tapak suci,setelah melihat kemajuan latihan Niwang Sari.
Di perguruan Naga hitam Wisangkara sebagai guru besar perguruan itu juga tidak mau kalah dengan perguruan lainnya.Ia juga berambisi untuk bisa menenangkan kejuaraan bela diri yang tidak lama lagi akan segera tiba itu.
Di aula perguruan siang itu Wisangkara terlihat sedang bersama dengan Sungsang dan Wikramadana memperbincangkan persiapan mereka untuk menghadapi turnamen bela diri itu.
Sungsang adalah murid utama yang sangat berbakat yang dimiliki oleh perguruan naga hitam.Dalam turnamen bela diri nanti dialah yang akan menjadi wakil dari perguruannya.Sedangkan Wikramadana adalah seorang guru yang di percaya untuk melatih Sungsang oleh Wisangkara supaya sungsang dapat segera menerobos ke tingkat yang lebih tinggi.
"Bagaimana Sungsang apakah latihan mu sudah ada peningkatan."Ucap Wisangkara.
"Benar guru, berkat pelatihan dari guru Wikramadana saya sudah menerobos ketingkat pendekar atas tahap awal."Ucap Sungsang.Dengan berbangga diri.
"Bagus,aku cukup puas mendengarnya tapi perlu kau ingat Sungsang lawan kita nanti bukanlah perguruan sembarangan.Di sana nanti ada perguruan Harimau Api dan Tapak suci yang pasti akan merepotkan mu."Ucap Wisangkara.
"Guru besar tidak perlu khawatir aku yakin pasti Sungsang dapat mengatasi mereka semua."Ucap Wikramadana dengan rasa percaya diri tinggi.
"Dalam Pertandingan nanti Ayah mu juga akan datang Sungsang jadi kau jangan sampai buat malu Perguruan ini ,sebisa mungkin kau harus bisa memenangkan turnamen bela diri itu."Ucap Wisangkara.
Sungsang terkejut campur senang mengetahui ayahnya akan datang ke turnamen bela diri itu.Ia tidak mengira ayahnya mau meluangkan waktu untuk melihat dirinya bertanding.
Ayah Sungsang bukanlah orang sembarangan dia adalah salah satu jenderal besar dari angkatan perang kerajaan Majang.
kenapa d jadikan film layar lebar sieh?
pasti banyak yg akan nonton film ini