NovelToon NovelToon
Ternyata Dia Saudara Palsuku

Ternyata Dia Saudara Palsuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Entah mengapa Alisa merasa marah. Tiap kali melihat abangnya berdua bersama Mia. Yang tidak lain teman Amar kuliah. Membuat Alisa merasa aneh dengan perasaanya sendiri. Hingga membuat Alisa selalu gusar tiap kali Amar dekat dengan Mia. Yang sering ikut mengerjakan tugas dirumah. Dan Amar juga sering mengantar nya pulang. Amar juga seperti memberi perhatian lebih pada Mia membuat Alisa cemburu.

" Kenapa sih bang Amar pake mengantar kak Mia. Lagian dia sudah punya sopir yang selalu menjemputnya pulang kan!!" kata Alisa

" Ada apa dengan mu de, abang hanya berbuat baik pada orang lain. Kasihan Mia kalo pulang sendiri malam malam" jawab Amar

" Lalu jika Lisa pulang malam, apa abang akan perduli?" tanya Lisa.Membuat Amar menoleh dan menatap lekat mata gadis cantik di depannya itu. Seakan Amar merasa ada belati yang menusuk dadanya.

" Kau.....!!" kata Amar kaget.

Penasaran baca ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Zain dan Amar langsung menoleh pada kedua gadis itu. Yang tak lain, teman sekolah adik mereka.

" Sani, Kia... mana Lisa?" tanya Amar.

" Tuh !! masih sama kak Dean ," kata Sani menunjuk Lisa dan Dean melangkah kearah mereka.

" Dean??" kata Amar kaget, yang ingin beranjak dari kursinya.

" Amar !!" kata Dean tak kalah kaget Menatap Amar yang berdiri menatapnya. Bahkan Amar sedang bersama Zain.

Deg...

" Bang Amar,lho kok ....bang Zain juga disini" kata Lisa ikut kaget. Ketika melihat kedua abangnya itu makan di restoran yang sama.

" Ade kok bisa jalan sama Dean?" kata Amar.

" Gue traktir mereka makan disini mar, kami ngak sengaja bertemu di toko buku. Jadi sekalian saja gue ajak mereka kesini untuk makan siang," kata Dean menjelaskan. Agar Zain tidak salah paham padanya. Karna Dean tahu Zain kakak Lisa. Namun Dean tidak tahu jika Lisa mengenal Amar. Karna Dean memang ingin mendekati Lisa.

" Ya sudah pulang sana, ade pulang sama abang" kata Amar

" Trus kami gimana bang?" kata Sani yang berjalan mendekati Amar.

" Ya nanti abang antar," kata Amar menatap Dean sekilas.

" Mar biar gue saja yang antar mereka pulang, kalian mau makan kan? Bang Zain tidak masalahkan, kalo gue antar Lisa pulang," kata Dean melirik Zain.

Zain tersenyum." Tidak masalah sih yan, tapi takut ada yang merasa keberatan," kata Zain menatap Amar. Membuat Dean langsung menatap Amar.

" Tidak perlu, aku yang mengantar mereka pulang nanti. Ade duduk sini dulu," kata Amar menarik kursi." kalian berdua juga "

" Asyik , terimakasih bang," kata Sani senang. Karna Sani punya kesempatan untuk mendekati Amar.

Mata Dean mendelik, karena Amar merasa keberatan.Jika ia mengantar Lisa dan teman temannya. Dan curiga temannya itu, juga punya hati pada Lisa

" Ada masalah dengan loe mar, kenapa loe yang keberatan, gue kan sudah minta izin sama Zain abang Lisa," kata Dean bingung.

" Tapi aku yang tidak mengizinkan, Dia adik gue," kata Amar.

" What ....!!" kata Dean kaget. Karna ia tidak pernah tahu, Lisa adik Amar. Dean memang pernah mendengar kalo Amar punya adik perempuan. Namun tidak menyangka jika gadis yang ia sukai sekarang, adalah adik Amar. Yang selama ini ia tahu, Lisa adik Zain.

" Apa itu benar bang Zain?" kata Dean. Yang selama ini mengira Zain lebih tua sedikit darinya. Karna setahu Dean, Zain pekerja kantoran.

Zain tidak menjawab, dia hanya tersenyum pada Dean. Lalu menganggukkan kepalanya.

" Jangan panggil bang Yan, aku dan Zain seumur. Kami ini bersaudara. Hanya saja Zain lebih pintar dariku. Jadi dia lebih dulu lulus kuliah" jelas Amar menatap Dean.

" Oh ya, astaga maaf ya de, jika kak Dean tidak tahu Lisa adiknya Amar. Amar ini teman kak Dean di kampus," kata Dean Menjelaskan pada Lisa dan teman temannya. Sedangkan Kia hanya diam. Menatap 3 pria tampan itu secara bergantian.

" Ya ampun Lis, Kok loe ngak bilang bilang sih, kalo punya dua abang cakep begini. Pantasan si Sani ngebet banget pengen ketemu abang...."

" Mpttt...." mulut Kia langsung dibekap oleh Sani. Sehingga para pria itu menatap tingkah kedua gadis itu. Sedangkan Lisa hanya tersenyum melihatnya. Karena Kia tahu, jika Sani menyukai kedua abangnya.

" Ih apaan sih San," kata Kia melepas cepat tangan Sani.

" Jangan ember, sudah percaya kan Lisa punya dua abang yang cakep," kata Sani.. Membuat Zain dan Amar terkekeh dengan polah teman adiknya itu.

" Sudah sana Yan, pulang gih. Biar mereka bertiga aku yang urus," kata Amar menatap Dean. Yang masih berdiri.

Dean bukanya pergi, tapi dia menarik kursi di meja sebelah dan menaruhnya di sebelah Amar. Lalu Dean pun duduk dengan tenang

" Bolehkan gue duduk disini, sambil menemani kalian makan?" kata Dean

" Hehehe...kenapa tidak boleh kak, mau makan lagi juga boleh kok," kata Lisa yang ingin duduk. Namun dengan cepat Dean menarik kursi untuk Lisa.

" Terimakasih kak," kata Lisa tersenyum. Membuat Amar memutar bola matanya. Karna tahu, apa niat Dean.

" Apa kau sedang mendekati adikku?" kata Amar berbisik

" Kalo iya kenapa?" kata Dean. Melirik Amar sambil tersenyum.

" Astaga, tuh sama Kia dan Sani saja. Jangan Ade gue, dia masih polos. Apa masih kurang stock cewek loe dikampus," kata Amar Yang tahu Dean cukup pemilih dengan wanita. Bahkan setahunya, Dean baru putus dengan pacarnya.

" Hei gue baru usaha pedekate, adik loe itu sudah lulus SMA. Kalo jalan sama pria mapan seperti gue ini ngak akan jadi masalah mar. Bukan begitu Zain?" kata Dean sembari menatap Zain. Yang sedari tadi hanya diam. Begitu juga dengan Lisa yang sudah tahu Dean mendekatinya.

" Hmm itu hak Lisa yan. Aku sih ngak ada masalah. Tapi untuk urusanmu dengan Amar, aku tidak ikutan," kata Zain tersenyum.

" Aish, rupanya Lisa punya dua abang yang punya dua sifat berbeda. Satunya santai dan satunya posesif," sindir Dean

" Hahaha....kan ada kita kak, jadi ngak perlu bingung " kata Sani ikut menyela

" Oh iya de Sani suka sama yang mana ? Nah kalian cocok berpasangan. Pas kan ada Sani dan Kia. Biar kak Dean sama Lisa," kata Dean tersenyum.

" Enak saja ngak bisa," kata Amar membuat semua orang terkekeh. Lebih lebih Lisa ya tahu, abangnya itu sangat sayang padanya. Jadi tidak mungkin Amar membiarkan Lisa pergi dengan pria lain tanpa seizinnya. Sekalipun itu temannya sendiri.

Zain pun ikut terkekeh , yang tahu Amar cukup posesif pada Lisa. Karna Zain sudah mendengar cerita dari ayahnya. Jika Amar sangat memanjakan Lisa. Namun, itu juga yang membuat Zain merasa khawatir. Jika Amar jatuh cinta pada Lisa, karna sekarang status Amar bukan lagi abang kandung Lisa.

Tak lama makanan Zain dan Amar pun datang. Lalu Mereka pun makan siang. Sedangkan Lisa, Sani, Kia dan Dean. Hanya duduk diam melihat keduanya menyantap makan. Sambil menemani keduanya ngobrol.

**************

Disisi lain Mia duduk gelisah di dalam rumahnya. Karna semalam Amar tidak menghubunginya.

" Apa dia sibuk?" guman Mia. Yang merindukan Amar. Mia memang sangat berharap Amar mencintainya. Lepas dari menolongnya dari kesalahan Hans padanya

" Ya tuhan, buka pintu hatinya untukku. Aku mencintai Amar. Namun aku terjebak oleh Hans," kata Mia merasa bersalah pada Amar. Akibat malam nestapa itu. Hingga ia tidak sadar. Kalo Hans melakukan hal yang tidak senonoh padanya. Yang membuat Mia sangat menyesal dekat dengan Hans

Mia tadinya hanya berpikir. Jika Amar menolongnya, hanya untuk menutupi aibnya saja . Lalu menceraikannya setelah ia melahirkan. Tapi melihat kebaikan Amar yang sangat tulus padanya. Membuat Mia sangat ingin Amar menjadi miliknya selamanya Mia juga berharap Amar mau menerimanya apa adanya. Dan Mia berjanji pada dirinya sendiri. Untuk membahagiakan Amar dan selalu setia menunggu pria itu membuka hatinya.

" Tapi apa itu mungkin?" kata Mia. Yang belum yakin. Karna ia belum tahu pasti perasaan Amar padanya. Yang ia tahu, Amar belum pernah jatuh cinta sekalipun dengan seorang wanita. Sejak dari pertama mereka kuliah. Sekalipun banyak teman wanitanya yang mendekati dengan Amar. Amar tidak pernah memberikan perhatian khusus pada teman teman wanitanya. Amar hanya menganggap mereka teman biasa. Begitu juga dengan dirinya.

" Aku harus mengikatnya, aku tidak mau Amar menceraikan ku. Dan menikah dengan Hans ," batin Mia. Mencari jalan untuk mengikat Amar dalam kehidupannya.

1
neng ade
Mis sebagai perempuan ga punya harga diri dan ga tau malu .. masa hamil sm laki2 lain minta tolong nya sm Amar .. situ waras..
Marsiyah Minardi
Meski sama sama perempuan kok aku ga suka sikap Mia
Sudahlah memanfaatkan kebaikan Amar eh lama lama kok ga tau diri ga sadar diri juga ya
Kaya dah putus urat malunya si Mia
neng ade
beruntung kamu Lisa keluarga sangat sayang dan selalu perhatian .
Semoga Ade sukses ya kuliah di LN
Marsiyah Minardi
Yesss setuju banget perempuan harus mandiri di jaman sekarang, mandiri finansial utamanya
Bila sewaktu sewaktu ditinggal orang terkasih / pasangan, dunianya tak runtuh seketika
Apakah Amar dengar percakapan Lisa yang mau kuliah di Australia, terus mulai gamang pikirannya, otaknya terusik?
neng ade
ya Lis.. km memang udah saat nya harus bisa menghindar dari Amar .. karena udah bukan muhrim nya sm ade
neng ade
terciduk juga sm Lisa .. sayang nya Lisa blm tau klo Amar ush nikah siri sm Mia ..
Marsiyah Minardi
Yuk Lisa bisa yuk, kuliah di Ausie, mandiri di negri orang
Pulang pulang dah sukses
Biarin aja Amar ngrasa kehilangan kamu
mas Guruh
seru..
Marsiyah Minardi
Ealah Lisa, plisss jangan terlalu banyak pikiran dulu
Mending fokus belajar raih cita cita, asah skill
Nikmati masa muda tuk hal hal berguna
Marsiyah Minardi
Nah kan si Mia jadi ngelunjak, kemaruk pengin ngikat Amar
Edan tenan, berbuat dosanya sama Hans, kok menjerat Amar tuk tanggung jawab
Siap siap jadi bom waktu
Haraa Boo
Hallo kak, salam kenal.. nyicil baca ya, jangan lupa untuk mampir juga di novelku "Istri sewaan tuan muda"
Terimakasihh🥰🥰
Hidayati Yuyun: yup insyaallah
total 1 replies
neng ade
sikap Amar yang selalu menunda nunda utk jujur padahal masalah penting pada akhirnya akan jadi boomerang sendiri .. mau aja menikahi Mia yg udah hamil karena perbuatan Hans .. terlalu gegabah ambil keputusan tanpa berunding dulu sm keluarga nya ..
neng ade
maka nya jngn di tunda2 kasih tau Lusa nya tentang jati diri mu dan Zain yg tertukar
neng ade
kelamaan klo nunggu Lisa lulus buat ngejelasin tentang jati diri Amar dan Zain
neng ade
ada yang datang nih. .. siapa tuh .
neng ade
koq blm ada yg menjelaskan tentang Amar dan Zain. .. kenapa harus di tunda2
Marsiyah Minardi
Kok Amar ceroboh banget ya main nikahin Mia yang hamil anak orang lain hanya karena kasihan
Bisa gegeran ujung ujungnya
Terlalu baik apa terlalu naif Amar?
Marsiyah Minardi
Otak Sani langsung traveling curiga kata kata Lisa /Grin/
Marsiyah Minardi
Lisa syock, ga sengaja dengar omongan Zain
Gimana nanti reaksi ayah bundanya juga Amar
Bpearlpul
semangat kak Yuyun, aku mampir, mari saling dukung kak
Bpearlpul: asiap kak, thank u/Smirk//Ok/
Hidayati Yuyun: minum madu sama temulawak kasih jeruk nipis dikit biar tubuh enakan
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!