NovelToon NovelToon
SECOND WIFE

SECOND WIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Berbaikan
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: Moena Elsa

Terdengar suara 'sah' menyeruak ke dalam gendang telinga, seolah menyadarkan aku untuk kembali ke dunia nyata.
Hari ini, aku sah dipersunting oleh seorang Aleandro. Pria dingin dengan sejuta pesona. Pria beristri yang dengan sengaja menjadikan aku sebagai istri kedua.
Istri pertamanya, Michelle bahkan tersenyum manis dan langsung memelukku.
Aneh, kenapa tidak terbersit rasa cemburu di hatinya? Aku kan madunya?
Tanya itu hanya tersimpan dalam hatiku tanpa terucap sepatahpun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uler Keket Pendatang Baru

Mendapat ancaman dari Martin membuat Michelle tak berani berbuat ulah lebih jauh.

Aleandro memberikan harta gono gini yang banyak buat Michelle selepas ketuk palu.

Orang yang berani mencelakai Andine tak menampakkan diri lagi. Bahkan Nicky juga ikutan hilang bak ditelan bumi.

Michelle memutuskan tinggal di luar negeri.

Pria balok es pun perlahan mulai mencair sejak kehadiran Andine.

Tuan Pollin tak mengijinkan Aleandro pergi dari mansion, dengan alasan Andine hamil dan perlu pengawasan ketat. Semua demi keamanan Andine yang pernah hampir celaka.

"Sayang, nggak kerja hari ini?" tanya Andine karena melihat Aleandro masih malas-malasan di ranjang saat jam menunjukkan jam delapan.

"Abis makan siang, ntar langsung rapat di resto X. Martin menunggu di sana," cerita Aleandro.

"Tumben?" tanggap Andine.

"Masih ingin makan kamu sayang," kata Aleandro.

"Hah?" Andine tak habis pikir, semalam Andine sudah dihajar habis-habisan sama Aleandro. Andine sendiri nggak tahu kenapa, saat hamil begini bukannya malas malah ingin selalu dipeluk Aleandro dan bersembunyi di ketiak sang suami.

"Bersiaplah. Sebelum rapat, kita jalan-jalan dulu," ajak Aleandro.

"Nggak ah," tolak Andine. Andine inginnya rebahan.

"Come on baby. Kata dokter, bumil harus dibanyakin jalan-jalan loh?" tanggap Aleandro.

Bibir Andine mengerucut karena sang suami pasti akan memaksanya.

Aleandro tersenyum dekil, "Plisssss sayang,"

Bukannya memakai setelan jas rapi dan berdasi, Aleandro memakai pakaian kasual dan sepatu sneaker sama halnya dengan Andine.

Andine memandang aneh.

"He...he....hanya ingin mengimbangi pakaian kamu sayang," ujar Aleandro terkekeh.

"Nggak takut salah kostum?" kata Andine memastikan.

"Ya terserah aku saja. Aku bosnya...," ucap Aleandro.

"Issshhh... Sombong abis," cibir Andine.

"Yuk ah berangkat," Aleandro berniat mengajak sang istri belanja kebutuhan bayi terlebih dahulu.

Andine menatap sang suami yang sedang fokus mengemudikan mobil.

"Kita kemana? Katanya ke resto X?" tanya Andine yang tahu arah mobil bukan menuju ke sana.

"Rapatnya masih nanti siang sayang. Kita pacaran aja dulu," kata Aleandro cuek.

Pesona Aleandro membuat cewek yang berpapasan dengan pasangan itu semakin tak berkedip.

Andine mengambil masker yang selalu tersimpan di tas, "Nih dipakai," Andine menyodorkan buat sang suami.

Aleandro tersenyum simpul karena istrinya mulai posesif.

Aleandro menggandeng mesra sang istri, "Aku hanya milikmu sayang," bisik Aleandro membuat kuduk Andine meremang.

"Kita ke outlet sebelah sana," ajak Aleandro.

Andine ikut kemana kaki Aleandro melangkah.

Mereka berdua asyik memilih perlengkapan baby.

"Sesuai keperluan aja sayang. Lagian pakenya nggak bakalan lama. Bayi tuh cepet tumbuh kembangnya," kata Andine saat melihat Aleandro menimbun banyak belanjaan.

"Anda lupa nyonya Andine? Siapa suamimu ini. Kalau perlu seluruh isi toko ini kupindah ke mansion tuan Pollin," kata Aleandro sembari tertawa.

"Idih, kumat lagi deh sombongnya," tukas Andine jengah.

Andine melirik sekilas jam yang melingkar di tangannya.

"Sayang, ntar kamu telat loh. Ini udah kelewat setengah jam jadwal rapat kamu," kata Andine mengingatkan.

"Hhmmmm," gumam Aleandro.

"Iya... Iya... Aku lupa kalau kamu lah bos nya," timpal Andine mulai membaca pikiran sang suami.

"Lha itu kamu tahu," Aleandro terkekeh.

Setelah membayar semua, "Kak, semua barang tolong dikirim ke alamat ini ya," Andine memberitahu.

Aleandro tak pernah melepas genggaman tangan sang istri.

"Aku pulang aja yank, ntar kamu lama rapatnya," Andine ingin naik taksi online ke rumah. Daripada jadi obat nyamuk di pojokan saat Aleandro rapat ntar.

"No, kamu ikut aja pas aku rapat," tolak Aleandro.

"Ya nggak enak lah, karyawan bukan rekanan juga bukan. Ngapain ikut rapat," tukas Andine.

"Tapi kamu istriku," Aleandro menunjukkan sederetan gigi putihnya buat Andine.

Karena terlalu fokus dengan Andine, tak sengaja Aleandro menyenggol bahu seseorang.

"Heh... Mata itu untuk melihat," hardik seorang wanita dengan nada ketus.

Aleandro mendelik, baru kali ini ada cewek yang berkata padanya dengan suara tinggi.

Wanita itu membalikkan tubuh dan menatap tajam ke arah Andine dan Aleandro bergantian.

"Ale... Kamu Aleandro bukan?" tanya cewek itu dengan mata berbinar setelah memastikan siapa pria di depannya. Gantian Andine yang kaget. Cewek itu kenal dengan suaminya.

Aleandro masih berusaha mengingat.

"Beneran Aleandro bukan? Dari SMA Putra Harapan?" tanya ulang cewek itu memastikan untuk kedua kalinya. Ketiga kali pasti cewek itu dapat doorprize karena tebakannya benar. Canda author.

"Hhhmmm," Aleandro mengangguk.

Andine diam melihat interaksi keduanya.

"Gue Rena. Ade Renata," imbuhnya.

"Sorry, aku lupa," wajah Aleandro kembali sedingin balok es.

Cewek yang mengaku bernama Ade Renata itu bahkan tak memperdulikan keberadaan Andine.

"Ale, berapa nomer kamu? Apa kamu lupa, saat SMA kamu sibuk mengejarku," teriaknya karena Aleandro berlalu begitu saja.

"Dia mantan kamu sayang?" tanya Andine sambil mengimbangi langkah lebar sang suami.

"No," tegas Aleandro.

"Kalau pun kamu jawab 'iya' aku juga nggak papa sayang. Toh kenyataan nya sekarang kamu adalah suamiku," kata Andine seraya tersenyum.

Wajah jengkel Aleandro mulai melunak.

"Tapi memang dia bukan pacarku sayang," jelas Aleandro.

"Hhhmmm, aku percaya kok sama kamu," tandas Andine.

.

Aleandro melangkah masuk ke resto X, di dalam sudah ada asisten Martin menunggu.

Di dalam baru ada Martin dan tiga orang perwakilan dari perusahaan rekanan.

"Maaf tuan muda. Ijin menunggu sebentar pimpinan mereka," kata Martin.

"What? Yang benar saja Martin? Seorang Aleandro musti menunggu?" tanggap Aleandro kesal. Tak biasanya Aleandro dibuat menunggu, apalagi oleh perusahaan kecil begini.

"Maaf tuan, ada kendala. Pimpinan kami mobilnya mogok, dan sekarang dalam perjalanan kemari," kata salah satu perwakilan mereka.

"Martin, batalkan saja kerjasama ini! Jangan bekerjasama dengan perusahaan yang tak menghargai waktu," tegas Aleandro.

Andine hanya bengong melihat kelakuan sang suami. Padahal Aleandro sendiri melakukan hal yang sama," bagaimana malah dia menyalahkan calon rekanannya itu.

Aleandro mengajak Andine pergi dari tempat itu.

Tiga orang perwakilan rekanan tak ada yang berani buka suara, karena bos mereka memang salah. Tak menghargai waktu seperti yang diucapkan Aleandro barusan.

Bruk...

Aleandro yang fokus menghadap Andine, malah ditubruk seseorang yang terburu.

"Isssshhh sial banget aku hari ini," gerutu Aleandro. Aleandro membalikkan badan dan hendak melabrak orang yang menubruknya secara brutal. Hampir saja Aleandro kejedot pintu karena kejadian barusan.

"Hei Aleandro. Wah, kita jodoh kali ya? Dua kali sudah kita bertemu hari ini," kata Rena, cewek yang sama saat di mall tadi.

"Ternyata tujuan kita sama, kenapa nggak bareng aja tadi?" seru cewek yang bernama Rena itu.

"Oh ya, ngapain kamu ke sini? Aku ada rapat nih, sorry gue buru-buru tadi. Kalau ada waktu longgar, kita ketemuan yuk. Bye Ale" kata Rena. Andine benar-benar tak diakui keberadaannya oleh wanita itu.

Rena menjauh karena ditunggu rapat.

"Maaf Nona, tuan Aleandro sudah pergi dari sini," lapor salah satu staf Rena.

Tanpa menjawab Rena berbalik arah dan mengejar Aleandro yang sudah sampai parkiran. Dia baru tahu kalau rapat hari ini dengan perusahaan Aleandro.

"Ale, tunggu! Bukannya kamu ke sini mau rapat dengan perusahaanku? Jangan main tinggal dong," sarkas Rena.

Aleandro tak menjawab dan langsung melajukan mobil keluar area resto. Siapa suruh jalan ke mall dulu, pakai alasan mobil mogok segala. Batin Aleandro kesal kala teringat alasan staf perusahaan itu.

Rena masih berdiri dengan tertegun.

"Menyesal gue menolak pria kakap seperti Aleandro. Kali ini akan kukejar dia sampai dapat," janji Rena dalam hati.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Ooppsss sorry, uler keket pendatang baru alias new comer hadir nih. Jangan keburu dihardik, ntar Rena ngambek dan langsung menghilang loh. Author auto bingung nyariin.

Tetap kasih dukung ya guyssss... Thank you.

💝

1
Sri Astuti
apa sruhan Nicky jg yg sekongkol sm Kexele
Sri Astuti
aplg yg Nicky akan lakukan..
Sri Astuti
happy new year 2025, semoga makin sukses author.. Gbu❤❤
Sri Astuti
apa Andien bs menerima mr. An?
Tania Luvia
apa andine akan menerima dengan ikhlas kehadiran tuan Antonius?
Tania Luvia
up thor
moenaelsa: on proses akak...🥰
total 1 replies
Sri Astuti
happy new year 🙏
Tania Luvia
lanjut
Tania Luvia
saatnya go publik
Tania Luvia
tetap semangat
Sri Astuti
twrnyata..gegara cewek sahabat jd musuhan.. moga mrk akur di masa tua
Sri Astuti
prediksiku bener.. mr. An penasaran dgn Andien.. apakah Sukma ibu Andien sebenarnya atau babysitter yg melarikan Andien
Sri Astuti
mungkinkah Andien an mr. An?
yup perlu banget Andien diperkenalkan
Sri Astuti
kunci telah di tangan, smoga Jerome menggunakannya dgn tepat shg masalah sgr teratasi
Sri Astuti
Andine km hrs bertahan..
Sri Astuti
jgn smp Andien dicelakai pula sama si Nicky.. td nya kupikir orang baik dia
Sri Astuti
jadi sebel ah.. ga fair perangnya.. manfaatin perempuan
Sri Astuti
perang saham, perang duit, perang krn dendam
Tania Luvia
Nicky penggemar istri orang kah?
Tania Luvia
gila atuh si nikcky
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!