Follow IG othor @ersa_eysresa
Anita wanita yang memiliki paras cantik dan pekerja keras, harus rela kehilangan segalanya saat dia berurusan dengan pria bernama Jayden, seorang pengusaha sukses bertangan besi. Dia tidak segan menghancurkan orang yang berani melawannya.
Salah satunya adalah Anita yang sudah berani mengusik hatinya sejak pertemuan pertama mereka yang terjadi tanpa disengaja. Namun, dibalik sifat tangan besinya, Jayden memiliki masa lalu yang kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Karena dia menutupi kelemahannya itu dengan sifat arogan yang dia miliki.
Apa yang terjadi pada Anita setelah bertemu Jayden?
Dan apa rahasia di balik masa lalu Jayden?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Ke Rumah
Di dalam ruangan perawatan Amara, terlihat wanita itu sedang terlelap. Jayden menutup tirai agar sang mama tidak melihatnya yang begitu rapuh saat ini. Dengan langkah berat dia melemparkan tubuhnya di atas sofa.
Anita yang melihat itu langsung mendekati Jayden, dan memeluknya. "Aku tidak tau apa masalah kalian. Aku hanya tau sedikit. Tapi aku harap kalian bisa saling memaafkan, karena itu akan membawa kelegaan dalam dirimu. Menyimpan dendam begitu lama itu tidak, baik. "
Jayden yang mendengar ucapan Anita hanya diam dan menenggelamkan kepalanya di perut wanita itu. Anita hanya bersikap bijak saat itu, walau dia tidak tau seberapa sakit luka yang sudah di torehkan sang papa kepada anak dan istrinya dulu. Dia hanya berharap uang terbaik untuk semuanya.
"Biarkan seperti ini sebentar saja. " ucap Jayden dengan suara lirih.
"Sebanyak yang kamu mau. Aku akan ada di sisimu. " ucap Anita dengan tangan yang mengusap lembut kepala Jayden.
Mereka berpelukan beberapa saat, hingga Jayden berhasil mengendalikan dirinya. Setelah semua terkontrol, Anita meminta ijin kepasa Jayden untuk pergi keruangan ayahnya dan memberikan makanan yang mereka beli tadi.
"Kau tampak kesal, Nak. Apa yang terjadi?” tanya Amara lembut saat Jayden sedang duduk di sampingnya.
"Tidak apa-apa ma, keadaan mama sudah lebih baik sekarang. Besok kita akan kembali ke rumah. Kakek sudah mengatur makan malam untuk kita dan keluarga Anita. Besok keluarga istriku juga akan berkumpul di rumah, kita akan mengadakan pertemuan keluarga," jawab Jayden sambil menggenggam tangan mamanya.
Amara diam dan hanya menyunggingkan senyuman tipis. Ia tahu anaknya sedang tidak baik-baik saja saat ini. Tapi dia akan menghargai semua apa yang akan dilakukan Jayden kepadanya. Meski harus bertemu dengan masa lalunya besok.
Sementara itu, di kamar sebelah, Anita sedang berbicara dengan ayahnya yang baru sadar. Meski tubuh Pak Anto masih lemah, tapi dia merasa bahagia saat melihat keluarganya baik-baik saja.
"Apa yang kamu bawa ini, Anita? " tanya Bu Laksmi saat melihat beberapa paperbag di atas meja.
"Camilan dan makanan, bu. " Anita berdiri dan mengambil sesuatu dalam plastik kecil.
"Anita apa yang itu. " Bu Laksmi merasa terkejut saat melihat apa yang dibawa oleh Anita.
Anita hanya tersenyum dan mengangguk. "Aku akan mencobanya bu. Semoga saja firasat ku benar. " ucap Anita dan berlaku menuju kamar mandi.
Keesokan harinya menjadi lebih cerah bagi Jayden dan Anita. Kesehatan Amara terus membaik, dan Pak Anto mulai bisa berbicara meski dengan suara pelan. Kebahagiaan mereka seperti menjadi energi yang saling menular, membawa harapan baru di tengah cobaan hidup.
Namun, di luar rumah sakit, Fredo belum menyerah. Ia masih menyimpan keinginan untuk bertemu Amara, meski tak tahu bagaimana caranya. Baginya, kebahagiaan Amara bersama Jayden saat ini adalah bukti dari sesuatu yang pernah ia sia-siakan.
"Amara," pekik Fredo saat melihat Amara didorong Jayden menuju parkiran rumah sakit, dia berlari dan berdiri di depan Amara dan Jayden.
Tubuhnya langsung bersimpuh di atas tanah tepat di hadapan Amara yang merasa sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh mantan suaminya itu.
"A–apa yang kau lakukan? " tanya Amara merasa tidak nyaman dengan semua keadaan ini.
"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf atas apa yang aku lakukan padamu. Kini aku benar-benar menyesal. Maafkan aku, Amara. "
"Berdirilah, tidak sepantasnya kamu melakukan ini, Fredo. " Amara merasa malu dengan ala yang dilakukan oleh Fredo. Apalagi saat ini mereka berada di ruang publik.
Jayden meminta keluarga Anita untuk masuk ke dalam mobil yang sudah dia siapkan, karena sepertinya ini akan memakan waktu.
"Tidak sebelum kamu memaafkan aku. Aku mohon maafkan aku Amara. Aku sudah hancur sekarang. Aku tau semua ini adalah karma yang aku Terima karena sudah berbuat buruk kepada mu, maafkan aku. " ucap Fredo dengan kepala menunduk.
"Berdirilah, jangan mempermalukan dirimu di depan banyak orang. " ucap Jayden yang juga merasa kesal dengan ulah papanya.
"Tidak–, "
"Datanglah ke rumah nanti malam." kata Jayden dan langsung mendorong kursi roda Amara menjauh dari Fredo yang masih di tempatnya. Dia merasa malu dengan sikap papanya itu yang melakukan semua itu di depan umum.
Fredo memejamkan matanya melihat sikap Jayden yang begitu tega kepadanya dan tidak peduli sama sekali. Padahal dia ingin meminta maaf secara baik-baik dengan menjatuhkan harga dirinya di depan semua orang. Tapi sikap Jayden benar-benar di luar dugaan.
Di dalam mobil, Amara tanpa sadar meneteskan air matanya setelah melihat orang yang dulu begitu dia cintai dan hormati ada di depan matanya dengan wajah tak berdaya. Namun, semua pengabdiannya itu harus sia-sia karena penghianatan yang dilakukan oleh pria itu.
"Jangan menangisi pria seperti itu, ma. Air mata mama begitu berharga untuk pria seperti dia. " kata Jayden yang menghapus air mata Amara.
"Tapi dia papamu, Jay. jangan membencinya. " ucap Amara dengan suara masih terisak.
"Bagaimana mungkin aku tidak membenci pria yang sudah membuatku berpisah dengan mama. Itu sangat menyakitkan ma. Bagaimana perasaan ku dibesarkan tanpa kasih sayang seorang ibu, begitu keras pendidikan yang diberikan kakek kepadaku hingga aku menjadi seperti ini. Dan dia hanya bersenang-senang dengan keluarga barunya." Jayden melampiaskan semua yang dia taha selama ini kepada sang mama.
Amara langsung memeluk Anaknya, dia tidak menyangka kalau anaknya akan sangat terluka dan begitu trauma dengan perpisahannya dengan sang suami. Entah apa yang akan terjadi nanti, saat dia kembali bertemu dengan papa Jayden saat makan malam keluarga.
Dua mobil yang membawa keluarga Anita dan juga Jayden masuk ke rumah mewah Jayden. Dan hal itu tentu saja membuat kedua orang tua Anita dan juga kakaknya terperangah tidak percaya. Ternyata Anita dinikahi pria yang sangat kaya raya.
"Ya Allah, Pak. Suami Anita konglomerat. Masya Allah. " Bu Laksmi seperti histeris melihat semua kemewahan di depan matanya.
"Jangan kampungan bu, malu sama Jayden dan keluarganya. Meski Jayden orang kaya, kita harus jaga image kita. Jangan mempermalukan Anita. " Andri mengingatkan ibunya agar tidak bersikap berlebihan.
"Ah iya kamu benar. " ucap Bu Laksmi yang kemudian merubah semua sikapnya menjadi wanita elegan.
Tentu saja apa yang dilakukan oleh Bu Laksmi membuat Andri dan Pak Anto geleng-geleng kepala. Kenapa wanita itu bisa berubah begitu cepat.
Mereka pun memasuki rumah mewah Jayden, dan seketika membuat bu Laksmi kembali khilaf, tapi Andri segera mencekal tangannya agar ibunya itu tidak bersikap berlebihan
"Untuk sementara ayah, ibu dan bang Andri tinggal bersama kami, sampai rumah kalian selesai di renovasi." ujar Jayden santai saat mereka sudah berada di ruang keluarga.
Tentu saja apa yang dikatakan Jayden membuat Keluarga Anita terkejut. begitu juga dengan Anita sendiri karena dia tidak diberi tahu tentang hal ini oleh Jayden.
