NovelToon NovelToon
Jadilah Tempatku Untuk Pulang

Jadilah Tempatku Untuk Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Beda Usia / Angst / Gadis Amnesia
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wawawiee

Salahkah jika aku penasaran dengan yang namanya cinta dan kasih sayang? Salahkah jika aku sangat haus akan dua rasa itu? Sebenarnya, apa itu kasih sayang? Apa itu cinta?
Disinilah aku, tinggal sebagai seorang keponakan, sepupu, serta orang asing dalam keluarga paman yang sangat membenci kehadiranku. Berbagai cacian, siksaan, serta hinaan, semuanya aku terima. Sampai dimana... dia datang. Tiba-tiba saja, tangannya terulur, membawaku entah kemana dengan kata-katanya yang begitu hangat namun menakutkan.

"Jika kamu sangat ingin merasakan cinta dan kasih sayang, mari kita buat bersama. Mulai sekarang, sampai selamanya... akulah tempatmu untuk pulang."- Adam.

"Jika Anda benar-benar rumah saya, izinkan saya untuk selalu pulang dalam dekapan Anda. Saya mohon, jadilah rumah untuk tempat saya pulang, Tuan Adam."- Ayna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wawawiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Porak Poranda

***

"Ini... Rumah mereka? Daerah ini?"

"Benar."

beberapa hari kemudian, Julio dan Alea pergi menuju ke area perumahan Adam dan Ayna. Mobil mereka berhenti tepat di depan pintu masuk namun dengan jarak yang agak jauh dari beberapa anak buah yang berjaga.

"Heh. Dari dulu ya keluarga Wicaksono itu. Dimanapun mereka tinggal, selalu ada anak buah yang nangkring." Julio mendengus geli saat melihat kumpulan anak buah disana.

"Lalu, bagaimana kita masuk kesana?" tanya Alea.

"Jangan khawatir. Plat sudah kurubah menjadi plat yang dimiliki oleh Adam. Jadi mereka akan mengira kalau yang datang ini adalah Tuan mereka."

Alea mengangguk paham. Tak lama kemudian, mobil mereka berdua memasuki pintu masuk menuju area perumahan mewah milik Adam. Sepanjang perjalanan, hanya ada pepohonan besar yang rimbun. Rumah-rumah pun kalah jumlah dengan pepohonan itu. Rasanya seperti... Area angker.

"Jarak rumahnya pun agak berjauhan. Terus, kok ya seperti kosong ya rumah-rumah itu?"

Alea terus bergumam karena bingung dengan keadaan rumah-rumah itu. Seakan-akan ditinggal begitu saja oleh penghuni rumah.

"Ho. Ini dia."

Mobil akhirnya berhenti tepat di depan sebuah rumah. Rumah itu begitu mewah dan nampak minimalis dibanding rumah-rumah lainnya. Penampakan rumah itu membuat Alea mengangkat alisnya.

"Rumah siapa ini? Kenapa rumah ini kecil sendiri daripada rumah-rumah yang lainnya?"

"Inilah rumah sepupumu juga suami tercintanya. Kelihatan membosankan kan? Pasutri itu memiliki selera kemewahan yang aneh. Pantaslah berjodoh." ucap Julio geli.

Apa yang dikatakan oleh Julio, Alea menyetujuinya. Ia tahu kalau sepupunya, Ayna, adalah wanita yang sangat sederhana serta kikuk jika dihadapkan barang-barang mewah.

'Walau tinggal di rumah yang kecil begini, sudah pasti Ayna merasa ngga bahagia karena ditekan untuk hidup seperti orang kaya. Heh, memang ngga cocok kamu jadi orang kaya, Ayna. Kamu itu cocoknya jadi gembel cacat.'

Setelah membuka pintu pagar dan berjalan masuk ke dalam, Julio langsung mendobrak pintu depan dan mengacungkan pistol.

BRAAAKKK

"Keluar kalian berdua! Kalian tawananku sekarang!"

Hanya hembusan angin yang ada. Tidak ada penampakan batang hidung baik Adam maupun Ayna.

Julio dan Alea bingung, kenapa tidak ada orang di dalam rumah ini?

"Ke atas."

Julio mengintruksikan ke tangga, menuju kamar Adam dan Ayna. Sama seperti pintu depan, pintu kamar itu didobrak. Hasilnya, sama. Tidak ada kedua orang itu. Hanya ranjang yang bersih dan rapi, lemari pakaian, serta meja rias.

"Apa-apaan ini?! Kenapa ngga ada satupun orang di dalam rumah?!" ucap Julio frustasi.

Di saat Julio mencari ke ruangan lainnya, pandangan Alea penasaran dengan isi dari lemari pakaian itu. Dibukanya lemari itu, dan alangkah terkejutnya ia. Isinya adalah... Beberapa baju-baju model lolita serta setelah kemeja kantor.

Di lemari sebelah pula, ada lemari khusus tas dan sepatu. Saat melihatnya pula, Alea tertawa keras.

"Hahahahaha! Culun sekali dirimu Ayna! Lihat bajumu ini! Ngga ada bedanya seperti boneka hidup! kamu niat ngga sih jadi istri orang kaya?! hanya ini saja harta yang kamu punya? Hahahaha ini mah ngga ada bedanya seperti orang culun. Sudah bajunya lolita, sepatu vintage ada oitanya segala, bando? Hah! Cita-citamu pengen jadi boneka hidupnya Adam ya."

"Oh Tuan Adam. Selera Anda buruk sekali ya. Sekalinya sembuh dari sifat gay, malah punya selera pengen istrinya jadi boneka. Kutarik kembali kata-kataku yang waktu itu. Aku ngga mau memperebutkanmu dari sisi Ayna. Seleramu aneh! Aku malah ngga bebas nantinya! Tujuanku sekarang... Adalah menghabisi kalian berempat, keluarga Wicaksono. Harta kalian akan kujarah hingga habis."

Rencana yang begitu busuk dan mengerikan. Hati Alea sudah gelap akan ketamakan serta kekejaman yang kian tumbuh dari hari ke hari. Langkah Alea mendekati bingkai foto pernikahan Adam dan Ayna yang terpampang di nakas dekat meja samping ranjang.

foto itu menampakkan Adam dan Ayna dengan setelan pernikahan mereka yang nampak sederhana namun menampilkan kesan elegan dan kharismatik.

"Jelek. Dasar cacat jelek, gay jelek. Kalian berdua jelek! Seleranya jelek semuanya!"

PYAARRR

Bingkai foto itu dihancurkannya, hingga pecah berkeping-keping.

"Bagaimana? Kamu ada temukan petunjuk? Loh, kamu kok pecahin foto ini, baby?" tanya Julio penasaran.

"Ngga usah diberesin. Pokoknya, aku mau mereka semua berantakan seperti pecahan foto ini! aku ngga mau Ayna lebih bahagia dariku! Dia pantas mati!"

Julio menatap Alea lurus. Tak menyangka jika wanita ini memang arogan dan sekeji itu.

'Baguslah dia jadi pion terpentingku untuk menghabisi seluruh keluarga Wicaksono. Sekarang, mari kita akan menggunakan pion terpenting ini.'

***

Sementara itu di mansion...

"Pengen mangga." gumam Ayna tiba-tiba.

"Mangga? Ini aku ada bawain, sayang."

Tiba-tiba saja, Adam muncul di belakang Ayna sampai wanita muda itu terkejut. Di belakangnya, Adam muncul dengan nampan penuh mangga di genggamannya.

"Banyak banget! Mas dapat darimana?" tanya Ayna.

"Di kebun banyak yang mateng. Kebetulan lah aku mau kasihkan buah ini ke kamu, dan kebetulan lagi kamu pengen mangga. Ayo ke bawah. Kita makan mangga ini."

Senyum sumringah tersungging di wajah cantiknya. Akhirnya ia bisa makan mangga, baru saja beberapa waktu ia mengidam makan mangga, suaminya muncul dengan buah mangga yang sebegitu banyaknya.

"Harum banget. Mangga harum manis ya Mas?"

"Hooh. Kesukaannya kakek juga ini. Makanya di kebun belakang banyak pohon mangga. Nah, makan yang banyak ya."

Adam memberikan potongan mangga yang sudah dipotongnya kepada Ayna. Dengan lahap, wanita itu memakannya.

"Manis banget..." gumam Ayna.

"Hmm, lumayan juga kalau jadi jus. Ngga perlu gula." gumam Adam saat memakan sepotong mangga.

"Jus? Saya bisa buatin kalau Mas mau." tawar Ayna.

"Nanti-nanti saja ya. keadaanmu yang lebih penting sekarang."

"Ughhh, iya deh."

"Oh ya Mas, apa rumah disana... Ngga apa-apa ya?"

Adam memandang Ayna lurus. Ia tahu rumah mana yang dimaksud Ayna.

"Aku ngerasa... Rumah kita mungkin sudah diporak-porandakan. Disana kan tinggal perabotan dan beberapa baju kita kan? Perhiasan sama dokumen sudah aku bawa semuanya. Aman. tapi kalau perabotan dan lainnya... Yahhh seperti yang kubilang di awal." jawab Adam.

"Tapi, memang benar ya Mas kalau Alea yang berbuat itu dengan pelaku asing itu?"

"Hooh, sudah pasti itu. Makanya kita kabur kesini. Semua penghuni yang ada pun diungsikan sementara, hanya ada anak buah disana-..."

DRRTTT

DRRTTT

saudara dering handphone mengejutkan mereka. Adam langsung mengangkatnya.

"Iya Ahmad?"

"Tuan. mereka sudah masuk ke dalam area perumahan. Dan juga... Masuk ke dalam rumah Anda. Saat kami menatap dari rekaman CCTV tersembunyi ternyata Alea bersama dengan Julio Hernanda. Dia adalah anak tunggal dari Aditya Hernanda, musuh bebuyutan mendiang ayah Anda dahulu." jelas Ahmad dari kejauhan sana.

"Apa? sebentar, bukannya orang itu sudah lama menghilang ya?"

"Itu dia Tuan, kami tidak tahu bagaimana bisa muncul. Ditambah lagi, ia tiba-tiba memanggil anak-anak buahnya untuk menghajar seluruh anak buah kita. Sekarang, wilayah perumahan Anda sudah dikuasainya."

"Kamu dimana sekarang? Apa masih ada yang belum keluar dari area itu? Lalu, semuanya dihabisi?" tanya Adam khawatir.

"Saya ada di apartemen saya. Saya mengawasi dari kejauhan. Semua petinggi yang ada di sana sudah keluar semua. Anak-anak buah hanya ada di sekitar pintu masuk, sesuai dengan instruksi Tuan besar. Tapi kami sudah mengangkut anak-anak buah yang terluka itu. Sekretaris Anda, Aris, aman juga. Ini dengan saya."

"Aman Tuan Adam." Aris ikut menjawab di seberang sana.

Adam menghela nafas lega. Setidaknya, ia dan Chairul sudah mengantisipasi untuk mencegah sesuatu yang nantinya akan merepotkan.

"Tetap awasi apa yang terjadi di area perumahan. Pastikan letak CCTV aman dan ngga bisa dideteksi dengan teknologi apapun. Sembari melihat kegiatan-kegiatan mereka, kita akan menyusun rencana untuk menyerang." titah Adam.

"Siap, Tuan."

sambungan telpon diputus. Adam meletakkan handphonenya lalu ia memijat keningnya yang begitu pusing.

"Haaahhh, ternyata orang itu ya. Seniat itu akan balas dendam pada keluargaku. Padahal gara-gara ayahnya lah, ayah dan ibuku tewas diracun." lirih Adam.

"Kenapa Mas? Orang itu siapa?" tanya Ayna penasaran.

"Kamu mungkin belum tahu ya tentang orang ini, tapi dialah yang sudah membunuh ayah dan ibuku. Namanya adalah... Aditya Hernanda. Pemimpin perusahaan Collosum Corporation. Perusahaan saingan Emanuella Corporation. Orang ini sudah meninggal karena ditembak, kapan dia meninggal itu dia hari setelah ayah dan ibuku meninggal karena dia. Anaknya, Julio Hernanda melihat itu semua. Dan kebetulan kakek, nenek, juga aku ada di kejauhan. Jadi ia tahu kalau yang menembak ayahnya adalah... Pihak kami. Makanya dia dendam."

"Dendamnya ternyata sekarang ini, sampai membebaskan Alea untuk menyerangmu juga. Intinya, mereka akan menghabisi kita semua. entah bagaimanapun caranya."

Mendengar hal itu membuat Ayna panik tak karuan. Ia sampai memegang perutnya sendiri, kalut dan teringat dengan mimpi yang ia alami waktu itu. Ia juga takut akan terjadi sesuatu dengan buah hatinya.

'Ngga... Jangan sampai, jangan sampai hal-hal buruk terjadi. Bunda akan melindungimu, nak.'

~Bersambung~

1
Dinar
Aku kasih bunga biar bermekar dihati Ayna
Dinar
Hallo author aku kasih 2 gelas kopi ya biar buat nemenin pas update episode 🥳🥳
Ataru Moroboshi
Saya suka sekali sama cerita ini, ayo cepat update lagi biar saya gak kesal.
Jena
Bikin terharu
valeria la gachatuber
Membuat terkesan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!