Warning!!!!!!!!
ini adalah novel yang sangat menguras emosi bagi yang tahan silahkan di lanjut kalau yang tidak yah, di skip aja
kalo mental baja sih aku yakin dia baca!!
Tak bisa memberikan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal itu bisa meruntuhkan hubungan baik yang sudah tertata rapi dalam sebuah ikatan pernikahan. Dia adalah Rika, wanita yang berhayal setinggi langit namun yang di dapatkannya tak sesuai ekspektasi.
Dirinya mandul? entahlah, selama ini Rika merasa baik-baik saja. lalu kenapa sampai sekarang ini iya masih belum punya anak?
Mungkin ada yang salah.
Yukk!! ikuti kisahnya dalam menemukan kebenaran.
Kebenaran harus diketahui bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrena Rhafani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
"Katakan pada atasan kalian, tuan Reyhan mau menemuinya." Ujar Randy.
Tanpa menerima aba-aba lagi, Lia langsung berlari pontang-panting menuju ruangan Rika.
"Buuu ...!!! Buuuu Rika ...!! Buu ...!! Ibu di mana?"panggilnya.
Rika terkejut melihat Lia berlari seperti itu. Sesuatu pasti terjadi, makanya iya sampai panik begitu.
Rika bangkit dari duduknya, iya menyambut Lia yang berteriak terus memanggil namanya.
"Kenapa? Apa yang terjadi? Siapa yang mengalaminya?" Apa kebakaran akan terjadi?"
"Tidak Bu."
"Banjir?"
"Tidak juga Bu."
"Apa Tsunami???"
"Ahh tidak Bu."
"Lalu apa? Kiamat?"tanya Rika tanpa henti. Iya jadi ikutan panik melihat ekspresi Lia orang kepercayaannya itu bersikap seolah sesuatu yang lebih dari badai akan terjadi.
"Di ... lu ...luar, ada dua pria paling dan super tampan sedunia, mereka sedang mencari Anda, Bu,"terang Lia sembari mengatur nafasnya.
Rika tercengang mendengarnya. Apa wanita yang belum memiliki pasangan akan bersikap begitu jika melihat pria tampan sedikit saja.
Anehnya, Rika waktu masih lajang dulu, sama sekali tak begitu tertarik ketika bertemu pria yang masuk ke dalam kategori ganteng. Rika juga tak mengerti akan hal itu.
Mungkin saja karena hatinya memang sudah terkunci rapat hanya untuk Dion semata. Matanya tak memandang luas bahwa di dunia ini banyak pria yang lebih baik lagi dari pada Dion yang sekarang ini telah menjadi suaminya.
Dengan langkah penasaran, Rika pun berjalan ke luar butiknya.
Dalam hatinya terus bertanya-tanya, siapa sih pria yang dikatakan tampan sekali itu hingga menghebohkan dunia?
"Jika tak ganteng, aku akan mengganti semua mata wanita menjadi mata batin." Dengusnya
Rika Sampai di depan butiknya yang kini bisa dikatakan seperti pasar itu.
"Apa ini? Sepertinya pria itu memang tampan sekali hingga mengikat mata semua orang yang ada di sini."
Tiba-tiba kerumunan yang padat itu membelah hinga seperti memberi jalan pada Rika untuk bertemu dengan Reyhan.
Rika terlonjak kaget melihat pria yang tepat berdiri di hadapannya.
"Hahhhh ...!! Kamu!" Kagetnya
Reyhan menyengir ketika melihat kedatangan Rika padanya.
"Apa yang tuan lakukan di sini?"tanya Rika tak suka.
"Lia, dimana pria tampan yang merusak matamu itu?"
"Dia orangnya Bu."tunjuk Lia sembari melemparkan senyum lebarnya.
"Hahhh ...!! Dia,"kagetnya tak percaya.
Rika menatap Reyhan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dari raut wajahnya iya terlihat sedang menilai apakah pria yang ada di hadapannya itu memang tampan atau tidak.
"Emm ...!! Tampan sih, gayanya? Oke juga. Emm jamnya sepertinya limited edition, mobilnya sihh, oke. Iiiss apa yang kupikirkan."batinya menetralkan diri.
"Nona, ada masalah penting yang tuan Reyhan ingin bahas denganmu."ujar Randy.
"Bisakah, anda ikut dengan kami sebentar?" Tambah Randy.
"Tidak! Apa kalian akan menangkap ku lagi? Kalau begitu, aku akan telfon polisi sekarang."tolak Rika dengan ancaman.
Iya segera mengambil ponselnya dan berpura-pura menelepon sang penegak hukum.
"Berhentilah mengancam, wanita galak."ujar Reyhan.
"ini tentang Sorayagroup perusahaan suamimu."tambahnya.
"Apa?? Kenapa anda membicarakan perusahaan suamiku?"tanya Rika sedikit kaget.
Iya kembali menyimpan ponselnya.
Tanpa menunggu lagi, Reyhan langsung meraih tangan Rika kemudian membawanya masuk kedalam mobilnya. Randy yang selalu siap siaga juga ikut masuk untuk mengemudikan mobil sport milik bosnya itu.
****
Reyhan pun berhenti di sebuah kafe yang paling terkenal di kota A. Kafe itu sudah menjadi tempat favoritnya sehingga iya memiliki ruangan VIP di sana.
Segera iya masuk ke dalam ruangan itu, Rika mengekor di belakangnya karena sedari tadi tangannya tak dilepas oleh Reyhan.
"Sudah! Kita sudah sampai tuan Reyhan yang terhormat."kata Rika dengan mata menyolotnya.
"Yah, kita sudah sampai. Lalu?"
"Hahhh lalu? Apa orang kaya ini tak sadar dengan perlakuannya sedari tadi?"batin Rika. Reyhan seakan tak sadar bahwa mulai dari naik mobil tadi tangannya terus menggandeng tangan seseorang.
"Tuan, tanganku. Apa kau akan terus memeganginya hingga kiamat nanti?" Nyeleneh Rika.
Ada apa dengan bos besar ini. Iya tampak tak fokus berada di samping wanita yang sudah bersuami itu.
Dengan gugup, Reyhan pun langsung melepaskan genggamannya. Tangannya pun sudah berkeringat panas namun iya baru merasakannya sekarang.
"Ehhhemmm ...!!"batuk Reyhan memulihkan keadaan. Iya langsung mendudukkan tubuhnya di kursi sofa.
"Katakan, kenapa kau memaksa ingin menemui ku?" Tanya Reyhan dengan angkuhnya.
Rika semakin tercengang dibuatnya. Bukankah dia yang ingin bertemu dengan Rika. Sampai-sampai secara khusus mendatanginya ke butik.
Rika hanya menggeleng kepalanya. "Aku terlalu menganggap tinggi bos besar ini."batinnya.
"Ada apa dengan perusahaan suamiku, mas Dion?"tanya Rika tanpa basa-basi lagi.
"Oh iya, perusahaannya itu terancam bangkrut. Kau tau, hanya aku yang dapat menolongnya."
"Lalu?"
"Yah tentu saja dia akan bangkrut jika aku menarik sahamku." Tuturnya mengulang penjelasannya.
"Iya, lalu apa? Apa hubungannya denganku?"tanya Rika dengan nada bicara mulai bosan.
"Apa kau akan membiarkan perusahaan yang awalnya dibangun susah payah oleh ayahmu, bangkrut begitu saja di tangan suamimu?" Cakap Dion.
Tuan Huda memang sudah susah payah membangun dan mendirikan Sorayagroup dengan tangannya sendiri.
Sekarang ini, iya pasti sedih melihat perusahaan kebanggaannya terombang-ambing kebangkrutan.
Lalu Rika harus bagaimana? Iya bahkan tak punya pengalaman mengurus perusahaan seperti itu.
"Tentu saja tidak, lalu apa? Aku sama sekali tak paham tentang pekerjaan di perusahaan."
Reyhan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Iya mulai bicara lagi.
"Saya ada penawaran buat kamu."
"Kamu hanya tinggal setuju saja. Kujamin, perusahaan ayahmu itu akan selamat dari masa krisisnya."kata Reyhan serius.
"Biar kutebak, kamu pasti ingin aku menandatangani surat perjanjian pernikahan kan, pastinya. Ini seperti novel-novel yang pernah ku baca sebelumnya."kata Rika dengan bangganya.
"Katakan, dimana surat perjanjiannya? Akan kulihat, apakah kau pantas untukku atau tidak."
Kini giliran Reyhan yang tercengang dibuatnya.
"Dimana wanita ini mengambil kepercayaan diri yang begitu luar biasa itu? Oh astaga, apa dia berfikir ini seperti cerita novel?"batin Reyhan menepuk jidatnya.
"Ayo, mana surat perjanjiannya?"
"Tidak ada surat perjanjian, aku hanya akan memintamu untuk menemaniku datang ke acara ulang tahun omaku, itu saja. Setelah itu aku akan tetap menopang berdirinya perusahaan suamimu. Bagaimana?" Tawar Reyhan.
Ulang tahun omanya sebentar lagi, dan Reyhan belum menemukan pasangan yang cocok dengannya untuk datang ke acara itu.
Rika adalah satu-satunya wanita yang berhasil menyentuh Reyhan dan tak menimbulkan rasa penolakan terhadap kulitnya. Oleh karena itu Reyhan terpaksa memilih Rika sebagai pasangan yang akan menemaninya ke acara ulang tahun tersebut.
"Tidak! Kau juga tau sendiri kalau aku wanita yang sudah menikah. Orang lain, pasti akan berkata buruk tentangku."tolak Rika.
"Untu apa memikirkan itu? Aku juga tak nafsu untuk merampasmu dari suamimu.
Dengar, kau hanya perlu menemaniku ke acara itu, setalahnya pasti perusahaan suamimu yang bajingan itu akan terselamatkan."
Rika berfikir sejenak.
.....happy reading......
like and vote nya Ituloh, ada dibawah tulisan ini.
ada kan teman.