Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Mulai Terungkap
Cathay’s POV
Keberangkatan Ke Italia ini cukup membuatku gugup. Disatu sisi ini adalah kali pertama kau berangkat ke Italia. Di sisi lain, Italia adalah negara asing, yang menurut Leo dia cukup familiar di sana. Aku tidak tahu apakah kondisiku akan lebih baik di Italia atau justru malah lebih buruk.
Satu hal yang sudah pasti, aku makin jauh dari kemungkinan minta tolong pada siapapun. Dan lagi aku juga sudah mulai putus asa, mau minta bantuan siapa lagi. Peristiwaku dengan Don cukup memberi pelajaran, bahwa apa yang kupikir tampak baik dan sempurna, ternyata bisa malah menjadi neraka baru karena gagal total.
Kami tiba di Sisilia Italia, tepat sebelum matahari masuk ke dalam peraduannya. Jika dihitung dari perjanjian kami, hari ini tepat 7 bulan aku menjalani pernikahan kontrak dengan Leo. kurang 1 tahun 5 bulan untuk aku memperoleh kebebasan dan surat cerai ku. Apakah aku bisa bertahan selama itu?
Saat ini aku sudah merasa muak dan tersiksa dengan pernikahan ini. Namun mau bagaimana lagi. Segala sesuatunya tampak serba sulit bagiku. Apalagi sejak hancurnya reputasi dan karirku. Kadang aku merasa pergi ke luar negri macam ini bisa membuatku jauh dari masyarakat yang sudah mengenal diriku dan reputasi ku yang buruk. Ada semacam kelegaan yang aneh. Kelegaan karena aku akan berada di tengah masyarakat yang tidak tahu siapa diriku. Aku seperti memulai dari NOl.
Mobil kami melaju menuju ke arah pedesaan dan perbukitan di pinggiran kota Sisilia. Hingga tibalah kami di sebuah pintu gerbang yang sangat besar dan mewah. Sebuah pintu gerbang yang membawaku pada pinti masuk ke sebuah mansion mewah milik Leo. Di pintu gerbang Mansion tertulis dengan jelas dalam bahasa italia yang bila diterjemahkan berarti “Selamat Datang di Villa Salvatore.”
Aku sedikit terkesima. Villa Salvatore? Mengapa aku merasa tidak asing dengan nama Fam Salvatore? Namun karena hari sudah menjelang malam, aku enggan berpikir terlalu jauh. Aku merasa sikap pasrah tampaknya lebih tepat untuk dilakukan di negara orang dan jauh dari mana mana ini.
Leo memandang ke arahku seperti berharap sesuatu. Mungkin dia berharap aku mengenali nama Salvatore. Tapi aku sudah Numb, sudahlah mau ini Villa milik hantu pun hal itu tidak akan merubah fakta bahwa aku tawanan dalam pernikahan konyol ini.
Sesampainya di dalam Mansion kami disambut oleh Pelayan yang mengucapkan salam padak kami,” Benvenuti nella Familia Salvatore” yang berarti kurang lebih, “Selamat datang di dalam keluarga Salvatore.” Aku hanya mengangguk kecil, dan Leo tampak sangat bahagia.
Seorang pelayan menjabat tangan Leo dan berkata,” Selamat datang tuan Salvatore”
Leo pun menjawab, “ Terimakasih Ruben, kenalkan ini istriku, Catherine Salvatore”
Aku mengangguk kecil pada pria yang bernama Ruben sambil terus mengingat ingat nama Salvatore yang tampak tidak asing bagiku.
“Aku menoleh pada Leo dan bertanya,” Ada apa dengan nama Donovan? Mengapa kau ganti Salvatore?”
“Bukankah kau sudah menikah denganku? Dan Sebagai istri kau ikut nama dari keluarga suami bukan?”
“Apa maksudmu? Bukankah namamu Leo Dawson? Lalu dari mana Salvatore itu berasal?”
Sambil tersenyum lebar, dia berkata.” Nama Lengkap ku Leo Dawson Salvatore”
Aku yang masih jet lag, hanya mengangguk dan tersenyum tipis, dalam batinku, “Ya sudahlah apa arti sebuah nama bagiku,mau kau Salvatore atau lainnya sudah tidak bermakna bagiku. Aku tetap kehilangan kemerdekaanku. Leo tampak heran melihat reaksiku. Sepertinya dia berharap aku akan terkejut dan bereaksi keras seperti biasanya. Reaksi tenang ku justru membuat dia merasa tidak nyaman.
Leo kemudian menunjukkan kamarku seraya berkata,”Dalam Mansion ini kita akan kembali menempati kamar yang sama, selayaknya suami istri. Aku berharap kau tidak lagi melakukan hal yang aneh di Italia. Mansion ini cukup jauh dari Fasilitas Kesehatan, jika kau mengulangi peristiwa di Las Vegas, aku tidak yakin bisa menyelamatkanmu lagi,”
Aku hanya diam saja dan tidak begitu ambil pusing dengan apa yang dikatakannya. Aku sudah merasa pasrah, bahkan untuk bunuh diri saja aku sudah kehilangan gairah. Aku merasa menuruti semua omongan Leo dan menanti surat kebebasanku 1,5 tahun lagi nampak lebih menarik daripada mengakhiri hidup.
Setelah meletakkan semua barangku di kamar, Leo berkata,” Semua pegawai di rumah ini, tidak bisa bahasa inggris. Jadi aku berharap kau bisa mulai belajar bahasa Italia untuk mempermudah dirimu di sini,”
Lalu Leo mengajakku makan malam dan setelah selesai, dia mengajakku duduk bersantai di ruang baca Villa Salvatore.
“Tidakkah kau ingat sesuatu tentang nama Salvatore?” tanya Leo
“Ya aku merasa Familiar, tapi aku lupa Leo. Obat dari Psikiater yang selama ini aku minum membuatku kadang lupa pada banyak hal, termasuk pada diriku sendiri.Sehingga aku tidak begitu mampu mengingat peristiwa yang sudah lalu,”
Leo memandangku sambil mencecap Whiskey yang ada di Gelas Kristalnya, “Aku akan mencarikan Psikiater baru untukmu. Surat pengantar dari psikiater lamamu di Vegas sudah aku kirimkan padanya. Sehingga nanti kau bisa tinggal meneruskan terapimu padanya,”
“Terimakasih,” ujarku singkat.
Tiba tiba seorang wanita masuk ke dalam ruang baca itu dan menghampiri Leo serta menciumnya mesra. Aku terkejut mengapa ada wanita yang dengan seenaknya mendatangi seorang laki laki dan didepan istrinya dia melakukan perbuatan yang tidak pantas.
Leo bukannya mencegah perbuatan tidk pantas itu, melainkan malah membiarkan dirinya diciumi wanita itu.
“Aku sudah lama menunggu mu Leo, akhirnya kau datang juga,”ujar wanita itu sembari terus menciumi leo seolah tidak ada aku disana.
“Hemm, bersiaplah di kamar Martai, aku akan segera menyusul,” kata leo sembari mengedipkn matanya pada wanita itu.
Marta melirik sekilas ke arahku lalu pergi meninggalkan kami berdua.
“Kau tidur saj sendiri di kamar, aku ada urusan yang masih harus aku bereskan bersama Marta,” ujar Leo
Aku mengerutkan dahi dan berkata pada Leo,”Setidaknya hargailah aku sebagai istri. Masa kau meladeni wanita lain di depan mata istrimu?”
“Menghargaimu sebagai istri? Apak aku tidak salah dengar? Bagaimana sikapmu pada ku di Vegas? Apakah begitu caramu menghargaiku? Tidur dengan pria lain yang juga sudah beristri?” Kata Leo dengan Nada tinggi.
“Kau paham itu sebuah kesalah pahaman khan leo? Aku tidak merasa tidur dengan Don dan aku juga tidak merasa melakukan apapun!” ujarku berteriak
Sontak Leo menoleh padaku dan berkata,” Kau bilang salah paham? Kau itu melarikan diri. Dan kau tidur sekamar dengan Don. Dan kau masih bilang salah paham? Oh come on Cathy, kau jangan naif.”
Aku terdiam, rupanya dia membenarkan tindakannya dengan memakai ukuran kejadian yang menimpa diriku. Aku tidak bisa berbuat aa apa selain hanya menerimanya, walaupun kau juga tidak paham,apakah hal macam itu benar. Tapi tolok ukur kebenaran kami memang nisbi. Karena pernikahan ini pun hanya kontrak.
Sontak aku berdiri dan meninggalkan ruang kerja itu. Aku merasa tidak lagi ada perlunya berdebat dengan dia. Toh apapun yang akan aku katakan akan menjadi sebuah kesia siaan, karena memang dasarnya pernikahan ini pun sebuah kesia sian.
Sesampainya di kamar, aku diam dan duduk diatas kursi santai yang menghadap ke jendela. Dari dalam kamar terdengar jelas apa yang dilakukan leo dengan wanita yang bernama Marta tadi. Entahlah apakah dia memang sengaja melakukannya atau hanya sebuah kebetulan.
Hatiku terasa sakit, aku merasa diriku hina dan tidak berharga. Kupejamkan mataku, dan kututup telingaku dengan bantal. Sungguh ini benar benar malam pertama di Italia yang penuh siksaan. Lalu aku mencoba untuk tidak perduli dan tidak merasakan apapun. Tidak merasakan sakit hati karena suami lebih senang bersama wanita lain, tidak merasakan pernikahan yang penuh kepalsuan ini, mengalir saja menunggu waktu perjanjian selesai.
Kuseka air mataku dan mulai menguatkan hati untuk tidak mau tahu dengan apapun yang terjadi pada Leo dan Marta di kamar sebelah. Aku membuka laptop yang aku bawa dari manhattan. Aku ingin menghapus semua file yang tidak perlu.
Tak berapa lama kemudian aku membaca ada notifikasi pesan masuk dari link discord, dan setelah aku buka, ternyata itu pesan dari Don. segera kubuka dan betapa terkejutnya aku, bahwa nama fam Salvatore sama dengan nama Nicholas. Seketika ingatan ku kembali pada Nicholas Salvatore, Ya Tuhan, ternyata nama Salvatore adalah milik Nicholas.
Tanganku bergetar, mataku makin terbelalak membaca pengakuan dari Don, bahwa sebenarnya dia suruhan dari Leo, dan leo membayar dia sengaja untuk menjebak dan mempermainkan ku. Kakiku serasa lemas. Ternyata selama ini aku berpikir bahwa aku ini wanita konyol yang hilang ingatan saat bersama Don, justru aku adalah korban jebakan Leo. Dan ada kemungkinan semua ini karena hubungan antara Leo dan nicholas. Mungkinkan mereka masih berkerabat? Siapa sebenarnya Leo. Jantungku berdegup kencang, air mataku tak terbendung. Ternyata semua ini hanya jebakan Leo. Tapi untuk apa dan mengapa dia melakukan itu padaku?
Bagaimana kisah selanjutnya, jika Catherine tahu bahwa selama ini Leo hanya menjebak dan mempermainkan hidupnya? Apa yang akan terjadi?
*****
semangat