Rosana kerja di sebuah super market dan kadang jam.pulang nya sampai pukul sebelas malam, tiba malam naas nya yang di sertai hujan gerimis agak deras.
"Tidaaaaak, jangan lakukan ini padaku!"
Teriakan Rosana hilang di telan suara gerimis dan juga jalanan ini sepi, kehormatan yang ia jaga malah lenyap di tangan seorang pria.
namun ternyata pria ini malah bertanggung jawab dan menikahi Rosana, tapi neraka yang sesungguh nya baru saja di mulai.
Mampu kah Rosana bertahan menjadi istri kedua Andri?
Belum lagi saudara tiri Andri selalu menatap nya dengan tatapan tajam, seolah ada yang sangat Vegas sukai dari Rosana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Berusaha keras
Rosana susah payah mengambil kunci yang tadi Vegas lemparkan karena marah, pasti kunci itu yang bisa gembok di rantai tangan ini, namun susah sekali mau di ambil karena jarak nya yang lumayan jauh dari jangkauan nya Rosana. sebisa mungkin wanita ini berusaha agar bisa. Keluar dari sini, sebab bila tidak berusaha maka sudah pasti dia hanya akan jadi bangkai saja di sini.
Maka nya walau pun susah tapi Rosana terus berusaha agar tidak mati sia sia di sini, tidak ada yang bisa menolong dia selain diri nya sendiri. tapi kunci tetap saja susah sekali mau di gapai dengan jari kaki, apa lagi Rosana juga gemetar karena menahan sakit yang sangat luar biasa pada punggung nya yang habis di cambuk habis habisan.
Total cambukan dia mendapat kan sembilan kali, tiga kali perorang dan rasa nya sudah tidak bisa mau di jabarkan dengan kata kata, seumur hidup baru ini Rosana merasakan cambuk pada tubuh. lagi pula hanya orang gila yang menyiksa dengan cara ini, sungguh orang kaya yang tidak berprikemanusiaan.
"Tolong lah, ayo ku mohon." Rosana berusaha keras.
Hanya tinggal sedikit lagi jarak kunci dan jari kaki nya, Rosana menarik nafas nya kesal karena masih saja terus gagal, sedangkan tangan sudah mati rasa karena terus terangkat sejak tadi hingga darah nya tidak ada yang mengalir kesana.
"Bismillah, Ya Allah semoga bisa!" Rosana mengayunkan kaki nya supaya cepat sampai kearah kunci.
"SIALAN!" Rosana mengumpat juga pada akhir nya karena gagal.
Keringat dan air mata bercampur jadi satu sekarang, mau mengusap keringat agar tidak masuk mata tidak mungkin bisa. toh itu semua tidak sebanding dengan rasa sakit pada tubuh, karena bagian yang luka akibat kena cambuk malah terkena keringat juga sehingga rasa nya sudah pasti perih sekali.
"Ssshhh, Ya Allah!" Rosana memejamkan mata menahan rasa sakit nya yang tak kira kira saat merajam diri.
"Tolong lah aku, Ya Allah!" Rosana berteriak. Keras dan kembali mengambil.
"DAPAT!" Rosana bersorak girang sekarang.
Setelah melewati usaha yang sangat lama dan juga menyiksa, akhir nya kunci itu berhasil ia dapatkan di kaki dan tergenggam erat. menarik nafas dulu karena Rosana juga harus mengatur posisi agar kaki bisa mencapai tangan keatas, itu harus melengkung dan otomatis luka nya tertarik hingga menjadi sakit.
"Tidak apa apa, aku pasti bisa kok." Rosana meyakinkan diri nya agar berani mengambil resiko.
"Hahhhh, Hahhhhh." tarikan nafas Rosana terdengar berat karena dia harus mempersiapkan diri agar tahan dengan rasa sakit yang akan ia terima sebentar lagi.
"AAAAGKKK!"
Rosana menjerit ketika kaki di arahkan keatas menuju tangan yang terkunci, punggung memang melengkung sehingga sudah pasti luka nya tertarik hingga agak lebar. air mata Rosana mengalir deras di pipi nya karena rasa sakit ini, seolah rasa sakit sangat nyaman saat berada dalam tubuh wanita yang penderitaan nya tidak main main.
Klaaak.
"Ahhhh!" Rosana melenguh karena satu tangan sudah bisa lepas.
Klaaak.
Pada akhir nya dia terjatuh kelantai karena tangan juga mati rasa, tadi saja di kuat kuatkan agar bisa membuka kunci di tangan. sungguh mengenaskan sekali nasib wanita yang sebenar nya tidak mau mengalami kejadian begini, namun Allah sudah menetapkan dia ada di posisi sekarang.
"Ya Allah, kenapa aku tidak mati saja bersama dengan Ibu." Rosana menangis di lantai gudang.
Tanpa Rosana tau bahwa sebenar nya Vegas melihat semua yang sudah terjadi, saat masuk tadi dia sempat meletakan camera di gudang karena dia ingin melihat bagai mana tekad nya wanita satu ini. sekarang dia sudah yakin bahwa Rosana memang pantas di bangkitkan, sekarang hanya belum waktu nya saja.
Vegas tidak suka melihat wanita menangis, sehingga saat Rosana menangis dia menjadi bad mood lagi. padahal wajar saja Rosana menangis, karena ini memang sebuah derita besar untuk diri nya.
"Tidak apa apa, aku harus kuat supaya bisa cari jalan dan keluar dari sini." Rosana bangun dan mengusap air mata nya.
Di ambil kembali baju seragam pelayan yang kemarin di campakan oleh para bodyguard, sekarang dia hanya perlu untuk mencari Pak Wiliam agar bisa bicara dan mengatakan bahwa dia ingin di rumah sendiri saja.
"Ambil makanan mu dan istirahat lah dulu." Kepala pelayan langsung menarik Rosana sambil membawa sepiring nasi.
"Boleh kan saya minta obat oles untuk luka, Bu?" pinta Rosana memelas.
"Nanti akan di antarkan, sebaik nya masuk saja dan istirahat." kepala pelayan menjawab dengan nada dingin kepada Rosana.
"Terima kasih, Bu." Rosana senang karena masih ada orang yang peduli.
Kepala pelayan menatap wanita malang yang segara di masukan kedalam jurang neraka, andai saja Andri tidak memperkosa nya maka Rosana juga tak akan mengalami masalah masalah seperti ini, tak akan ada siksaan yang sangat tidak manusiawi sekali.
...****************...
Andri melenguh panjang ketika mendapatkan pelepasan di tubuh Raina sekertaris cantik dan juga sexy nya, mereka bermain di kantor karena ada kamar juga dalam ruangan nya Andri ini. Angel sama sekali tidak tau karena dia di larang datang kesini, toh Angel juga tidak mau datang karena dia tidak butuh hal untuk pekerjaan.
"Wanita itu saja kamu nikahi, terus aku kapan dong?" Raina merengut manja.
"Kamu juga mau menikah sama aku?" Andri mengusap peluh di kening Raina.
"Masa aku cuma gini gini saja sih, padahal aku mau juga tinggal di rumah kamu yang besar itu." Raina memainkan put*ng nya Andri hingga pria ini mulai merem melek lagi.
"Sshhhh jangan menggoda ku." Andri menangkap tangan Raina.
Tapi yang di larang malah makin menjadi sehungga tangan mulai turun kebawah untuk memegang kepala benda tumpul itu, Andri tidak bisa lagi mencegah nya karena dia sangat menikmati permainan yang sangat aduhai bila bersama dengan Raina sang sekertaris.
"Kok berhenti?" Andri jadi kepalang tanggung karena Raina menghentikan aktivitas nya.
"Malas ah, kamu aja enggak sayang sama aku!" Raina merengut kesal.
"Kata siapa aku enggak sayang, kamu baru aku beliin mobil loh." Andri meraih wajah kekasih nya.
"Aku mau nya tinggal sama kamu!" Raina ngambek sudah.
"Di apartement kan aku juga sering nginap, sama aja dengan tinggal bareng dong." Andri terus membujuk nya.
"Jauh, aku suka kangen kamu mendadak saja!" Raina tetap ingin kerumah Andri yang besar.
Andri mengusap wajah nya kasar karena dia bingung harus bagai mana, sedangkan bila mau membawa Raina kerumah maka akan meminta persetujuan nya Pak Wiliam dulu, karena kalau sesuka hati dia saja maka yang ada hanya akan timbul perdebatan yang sangat panjang. Angel juga pasti tantrum, sedangkan Andri tau bahwa Angel adalah wanita nekat sehingga dia bisa saja bicara di depan wartawan.
gimana nasibnya Aurel Ya , semakin tersiksa kah
padhal seruuuu bnget, bnget,, bngeettttt😊