NovelToon NovelToon
La' Grande

La' Grande

Status: tamat
Genre:Tamat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Shan_Neen

Seorang penulis pemula yang terjebak di dalam cerita buatannya sendiri. Dia terseret oleh alur cerita yang dibuatnya, bahkan plot twist yang sama sekali tak terpikirkan sebelumnya. Penasaran kelanjutan cerita ini? Ikuti lah kisah selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Rapat dengan tim perencanaan dimulai tepat setelah makan siang selesai.

Kali ini, rapat dihadiri oleh Ethan yang kebetulan memiliki jadwal evaluasi tim di divisinya.

“Apa kau sudah lakukan yang ku katakan, hah?” tanya Lusy pada Jack.

“Sesuai perintahmu. Tapi apa harus sampai sejauh itu?” tanya Jack ragu.

“Diamlah, atau nilai evaluasi kita akan jatuh dibawah si jelek itu,” ketus Lusy.

Ethan melihat daftar desain yang sudah dibuat tim 4, sebagai hasil perbaikan rapat sebelumnya.

Dia pun meminta tim untuk segera memulai presentasinya.

“Baiklah. Di sini kami sudah menyiapkan tiga opsi, untuk desain revisi dari rapat sebelumnya,” Jack memulai presentasinya.

Dia akan bergantian dengan Lusy dan juga rekannya yang lain, dalam memaparkan hasil kerja mereka.

Ethan terlihat diam dengan ekspresi datar. Tatapan dinginnya terus memperhatikan setiap orang yang bicara di depan.

“Sekian dari tim 4. Kami sudah mencoba mencari alternatif desain, dan juga menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan,” ucap Lusy yang menjadi pembicara terakhir.

Ethan terlihat melempar print out presentasi mereka ke atas meja, dan melipat kedua lengan didepan dadanya.

“Apa hanya ini?” tanya Ethan datar.

“Benar, Pak,” sahut Lusy.

“Masih ada, Pak,” pekik seseorang, yang baru sampai di ruang rapat dengan terengah-engah.

Semuanya pun menoleh dan melihat seorang gadis berambut keriting berantakan, dengan kemeja biru muda yang digulung sesiku muncul dari balik pintu.

“Masih ada,” ucapnya lagi, sembari mengangkat tinggi-tinggi print out desain yang sudah dibuatnya.

“Kemarikan,” perintah Ethan pada Marlin yang baru saja datang.

Gadis itu pun dengan segera melangkah masuk, dan memberikan satu salinan kepada atasannya tersebut.

“Bisa saya mulai presentasinya?” tanya Marlin pada Ethan.

“Silakan,” sahut Ethan singkat.

Gadis itu pun lalu berjalan ke arah dimana Lusy berdiri dan menatapnya kesal. Namun Marlin justru tersenyum lebar seraya mengejek seniornya itu.

“Bisa permisi? Giiranmu sudah selesai,” ucap Marlin, yang membuat kekesalan Lusy semakin memuncak.

Sang senior pun dengan kasar menyingkir, bahkan hingga menyenggol pundak Marlin sampai gadis itu sedikit terdorong.

Namun, Marlin sama sekali tak peduli, dan meneruskan rencananya. Dia mengikat rambutnya agar terlihat sedikit lebih rapi sebelum memulai bicara.

“Ini adalah hasil rancangan yang coba saya buat, namun sepertinya belum tercantum di daftar. Sekarang, akan saya jelaskan pada Anda semua,” ucap Marlin dengan percaya diri.

Presentasi berjalan lancar. Bahkan Ethan yang sejak tadi diam dan hanya menyimak, kali ini terus menghujani Marlin dengan banyak pertanyaan.

Namun, lagi-lagi gadis itu menjawabnya dengan tenang dan tepat sasaran.

“Baiklah. Rapat selesai, dan yang akan dipakai adalah desain terakhir,” ucap Ethan.

“Sungguh?” tanya Marlin tak menyangka.

“Aku juga ingin kau yang memimpin proyek ini, karena kau yang lebih tau tentang desainnya. Jika ada masalah, kau bisa diskusikan dengan tim 1,” lanjut Ethan.

“Tapi, Pak. Dia belum banyak pengalaman. Bagaimana kalau...,” sanggah Lusy.

“Belum banyak pengalaman bukan berarti tidak pantas mendapatkan kesempatan. Setelah ini, kalian semua temui aku di ruangan,” sela Ethan tegas.

Pria dingin itu pun pergi diikuti asistennya. Sementara di dalam ruangan itu terasa memanas, karena kemarahan Lusy yang sudah memuncak.

Dia berjalan menuju ke arah Marlin, dengan lengan yang mengayun dan siap mendarat di wajah gadis keriting itu.

PLAK!

PLAK!

Pukulan Lusy berhasil ditepi Marlin, dan gadis itu membalas dengan cepat, hingga sebuah tamparan mendarat tepat di pipi Lusy, dan membuat senior tersebut terhuyung.

“Jangan kira aku selugu itu dan diam saja saat kau menyerang. Aku sudah bicara baik-baik dan meminta dengan cara yang paling manusiawi. Tapi kau lebih ingin menggunakan cara iblis. Jadi, jangan salahkan jika aku tak segan lagi,” ucap Marlin dengan penuh penekanan.

Dia pun mengambil semua berkas dan peralatan presentasinya, lalu keluar dari sana, meninggalkan Lusy yang sudah benar-benar kalah.

AAAARRRGHHHHHH...

Terdengar teriakan frustasi dari dalam ruang rapat. Namun Marlin hanya mengulas senyum penuh kemenangan, dan tak lagi menengok kebelakang.

...🐟🐟🐟🐟🐟...

“Ada apa kau mengajakku makan di luar?” tanya Aiden, saat berada di warung tenda yang berada tak jauh dari area taman, tempat mereka biasa bertemu.

“Aku baru saja mendapatkan proyek solo” sahut Marlin.

Aiden nampak hampir tersedak, saat mendengar perkataan Marlin tadi.

“Benarkah?” tanyanya langsung.

“Ehm... telingamu masih sehat. Tenang saja,” jawab Marlin.

“Wah... kau benar-benar diluar perkiraanku,” ucap Aiden yang masih tak menyangka.

“Tentu saja. Jadi, bukankah harus ada perayaan atas hal ini? Aku tak punya teman lain yang bisa ku ajak keluar malam. Jadi terpaksa aku mengajakmu,” ujar Marlin.

“Maksudmu, aku ini opsi terakhir karena tak ada opsi lagi begitu? Kau jahat sekali,” keluh Aiden.

“Asal kau tau, opsi pertamaku selalu teman SMA ku. Tapi sayangnya dia tak ada di sini,” sahut Marlin.

“Apa dia pria?” tanya Aiden penasaran.

“Hei... apa urusanmu. Sudahlah, kau makan saja ini,” elak Marlin, sembari menyuapkan sepotong daging panggang Kemulut Aiden.

Keduanya pun terus berbincang, sambil menikmati malam ditemani daging panggang dan juga minuman.

Hingga malam mulai larut, dan mereka sudah menghabiskan tiga porsi daging, serta beberapa botol minuman.

“Aku sudah cukup mabuk. Aku tak bisa lanjut lagi. Bisa-bisa besok aku telat dan proyek solo ku terlepas. Itu akan jadi hal terkonyol dalam hidupku. Hek...,” ucap Marlin yang sudah cukup mabuk.

“Kau payah. Baru beberapa teguk sudah merah sekali wajahmu. Mirip kepiting rebus,” sahut Aiden santai, sambil kembali meneguk isi gelasnya.

“Kau curang. Aku tak tau kalau kau itu jago minum, dan aku malah mengikuti mu terus. Hek... sudahlah, aku mau pulang,” ujar Marlin, sembari mencoba berdiri, namun kakinya tak bisa menjejak tanah dengan benar.

Dia pun sempoyongan dan segera ditangkap oleh Aiden.

“Biar ku bantu,” tawar Aiden.

Dia pun memapah Marlin, setelah sebelumnya berebut membayar makanan, yang akhirnya dimenangkan oleh Marlin yang keras kepala.

Pria tersebut memapah Marlin hingga ke mobilnya, dan mendudukkan gadis itu di kursi penumpang depan.

Aiden lalu memutar dan masuk ke bagian kemudi. Saat hendak memasang sabuk pengaman, dia melihat Marlin yang sudah tertidur.

Muncul senyum dari bibir pria itu. Dia mengulurkan tangannya, mengusap puncak kepala Marlin dengan lembut.

“Gadis bdoh. Sepercaya itu kau pada orang yang bahkan belum kau kenal baik,” gumam Aiden.

...🐟🐟🐟🐟🐟...

Di tempat lain, seseorang terlihat berada di dekat gudang.

“Maaf, aku ingin mengambil barang-barang yang kemarin disimpan Nona Yang,” ucap orang tersebut kepada penjaga gudang.

“Oh... kau dari timnya ya,” sahut si penjaga gudang.

Dia lalu mengajak orang tadi ke dalam.

“Kemarin dia meletakkannya di pojok sebelah sana. Apa kau akan memindahkannya malam ini juga?” tanya si penjaga gudang.

“Benar. Akan sangat fatal jika ini diambil tim lain sebelum hari pengerjaan,” ucap orang tadi.

“Kalau begitu silakan,” sahut si penjaga gudang.

Orang tadi pun lalu memanggil beberapa orang lagi, untuk membantunya mengangkut barang-barang yang dimaksud keluar gudang.

Sebuah senyum licik muncul dari bibir orang itu.

“Sekarang kau tidak akan bisa sesombong itu, Marlin. Semua perlengkapanmu hilang, dan kita lihat, apa yang bisa kau lakukan selain memohon padaku. Hahahaha...,” tawa orang itu yang tak lain adalah Lusy, si senior yang selalu mencari masalah dengan Marlin.

Bersambung▶️▶️▶️▶️▶️

Jangan lupa like, komen, rate dan dukungan ke cerita ini 😄🥰

1
Evelyne
haiii... awal yg bagus... cuuusss... kita lanjut... apakah semakin seru di part selanjut nya...☺️🤗
🐌KANG MAGERAN🐌: semoga suka ya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!