NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:419
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.

Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.

Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.

Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 30 - FEELING LIKE HOME

Setelah itu, kami pun langsung duduk di sofa sebelah kanannya ibuku yang sedang sibuk merajut pakaian bayi itu. Tak lama kemudian, Ethelia pun bertanya kepada ibuku dengan penasaran, “Jualan rajutan apa tante?”

“Rajutan pakaian bayi” jawab ibuku itu sambil dengan fokus melanjutkan rajutan pakaian bayinya itu.

Aku pun melihat ke arah Ethelia sambil tersenyum lalu bertanya kepadanya, "Kamu tumben nanya, kamu mau bantuin juga kah?"

Ethelia pun langsung tersenyum dan tiba-tiba bercerita tentang masa kecilnya kepadaku, "Dulu pas kecil aku suka merajut, ga tahu kalau sekarang masih bisa atau kagak"

"Owalah bagus deh" jawabku dengan tersenyum senang ke arahnya.

Setelah mendengar jawabanku itu, Ethelia pun tersenyum ke arahku kembali lalu melihat ibuku yang sedang merajut itu dengan serius dan bertanya kembali kepadanya, “Udah lama ya jualannya tante?”

Ibuku pun menanggapinya kembali dengan senang lalu bertanya kepadanya karena ia merasakan adanya kemiripan antara Ethelia dengan anak perempuannya yang bernama Nairiya itu.

“Udah dari tiga tahun lalu, eh suara sama wajah kamu mirip banget sama Nairiya. Kalian saudara kembar ya?”

Ethelia pun menjawab ibuku itu dengan tertawa kecil, “Iya tante, kami saudara kembar yang lama terpisah haha”

Lalu ibuku langsung bertanya kepada kami, “Owalah kalau begitu, mau makan siang gak? Udah siang nih”

Aku pun melihat ke arah jam dinding rumahku yang saat itu sudah menunjukkan pukul 12 siang lewat sedikit lalu aku pun langsung berinisiatif menanyakan kepada temanku itu untuk makan siang terlebih dahulu, “Eh iya yah udah jam 12 lewat 17 menit, ayo makan yuk”

"Oh iya ayuk" jawab Leonardo sambil tersenyum ke arahku

Ethelia pun beranjak dari tempatnya lalu berkata kepada kami dengan nada bicaranya yang terdengar seperti sedang melawak itu, "Bolehh, nanti Leo yang suapin Nai ya hahaha"

Aku dan Leonardo pun hanya tertawa kecil setelah mendengar kata-katanya yang di luar dugaan itu, namun di sisi lain ibuku langsung tertawa puas setelah ia mendengar kata-kata yang barusan keluar dari mulut Ethelia itu, "HAHAHA bisa aja, kalau kamu kapan?"

"Aku bentar lagi tante, dalam proses ini haha" jawab Ethelia sambil tertawa kecil lalu tersenyum kepada kami semua.

Setelah itu, kami pun beranjak dari sofa dan berjalan ke ruang makan untuk pergi makan siang terlebih dahulu di sana. Dari kejauhan aku sudah dapat mencium wangi makanan tersebut yang sangat menggoda perutku ini, bisa dipastikan jika hidangan makanan nanti di sana pasti akan sangat menggugah selera.

Terlihat hidangan kali ini yang cukup banyak di atas meja makan yang terdapat beberapa telor goreng mata sapi, sop jagung, kangkung tumis dan beberapa buah katsu ayam yang sudah dipotong-potong.

Aku pun langsung pergi mengambil beberapa piring untukku dan temanku itu lalu berjalan ke arah rice cooker untuk mengambilkan nasi.

Ethelia pun berjalan menghampiriku dari belakang lalu berkata, “Aku mau ambil sendiri, Leo mau ambil nasi sendiri gak?”

Leonardo pun menoleh ke arah Ethelia yang sedang menatapnya itu lalu menjawabnya sambil berjalan menghampiriku, “Mau mau” 

Lalu sehabis itu, kami pun akhirnya makan bersama di meja makan dekat dapur milik keluargaku itu. Tak berapa lama, tiba-tiba ayahku berjalan ke arah dapur dan kebetulan diikuti oleh ibuku yang ingin makan siang juga untuk mengambil piring.

Setelah mereka berdua mengambil piring dan nasinya dari dalam rice cooker tersebut, kedua orang tuaku itu langsung mengambil tempat dan makan siang bersama kami tepat berada di depan kami.

Beberapa saat setelah orang tuaku makan beberapa suap nasi, tiba-tiba di saat suasana yang sedang sunyi itu karena semua orang sedang memakan makan siangnya masing-masing, Leonardo menoleh ke arah mereka dan berkata dengan nada suara yang pelan dan lembut agar tidak begitu menakuti dan mengkageti mereka nantinya.

“Tante, om jangan kaget ya tapi aku ingin melamar putri kalian ini” kata Leonardo dengan tatapannya yang lembut dan halus kepada kedua orang tuaku yang sedang makan ini

Aku yang sedang mengunyah makananku itu dan juga sedang duduk di sebelah kanannya langsung merasa kaget dan tersipu malu di saat itu juga.

Ibuku dengan mukanya yang sangat terkejut itu pun mengambil segelas air minum yang ada di dekatnya lalu meminumnya beberapa teguk sambil menatap kembali Leonardo dengan dalam. Setelah ibuku meminum air di gelasnya itu sampai habis, ia pun langsung bertanya kepadanya untuk memastikan apa yang ia dengar itu benar.

“Kamu serius? Nama kamu siapa?” tanya ibuku dengan perasaan yang tidak percaya dan agak menolak apa yang barusan ia dengar itu.

Namun di sisi lain, ayahku langsung merasa sangat senang dan terlihat sekali dari senyumannya yang sangat lebar itu setelah menyadari ada seseorang yang akhirnya melamarku ini. Tapi aku bisa merasakan kesedihannya juga dari tatapan matanya yang di mana di saat itu ia juga menyadari jika ia tidak akan bisa bersama-sama lagi dengan putrinya.

Leonardo pun menjawabnya dengan tersenyum kecil, “Iya tante aku serius, namaku Leonardo”

“Kamu kerja apa Leo?” Tanya ayahku setelah selesai menelan semua makanan di dalam mulutnya itu.

Aku pun menjawab ayahku itu dengan sikap yang percaya diri, “Ah dia masih belum bekerja tapi dulu pernah jadi pemegang CEO di toko pakaian Rheyn, habis ini aku mau kasih dia lowongan pekerjaan”

“Itu toko pakaian terkenal banget sih, boleh aja sih kalian menikah” jawab ayahku dengan tersenyum senang.

Ibuku pun lanjut berkata kepadaku sambil tersenyum lebar dengan nada bicaranya yang puas itu dan sedikit tertawa, “Pinter juga kamu cari suami, ternyata dari sebulan lalu ditanyain kapan nikah akhirnya dapat juga haha”

Ethelia pun menjawab ibuku dengan nada yang sangat menyebalkan karena terdengar sedang meledekku itu, “Haha jodoh sejak lahir tante”

“Hahaha, oh iya mau menikah kapan?” Tanya ibuku itu dengan nada bicaranya yang penasaran.

Aku pun menjawab ibuku sambil tersenyum tipis karena takut mereka tidak akan mengizinkan kami untuk melakukannya, “Besok mungkin? Tapi bolehkah kami melakukannya secara tertutup?”

Ayahku langsung menjawabku dengan nada suara yang terdengar sangat senang itu, “Boleh aja kok, besok boleh banget, apa sih yang gak boleh buat kalian”

“Ngomong-ngomong Leonardo agama apa?” tanya ibuku itu untuk memastikan agar mengurus suratnya lebih mudah.

“Aku Kristen tante” jawab Leonardo dengan santai.

Ibuku itu pun akhirnya tersenyum dengan lega karena agama kami ternyata sama, “Oh baguslah, kami di sini juga agama Kristen semua”

Ayahku langsung menoleh ke arah kami dan berkata dengan senang, “Ya sudah kalau begitu, besok kalian menikah di gereja kristen yang di dekat sini saja”

Aku dan Leonardo hanya mengangguk sambil tersenyum saja lalu berkata secara bersamaan, “Makasih banyak ibu ayah”

Ibuku pun langsung berkata sambil tersenyum lebar ke arah Leonardo dengan nada bicara yang meledek, “Haha lihatlah dia, sudah tidak manggil tante om lagi”

Aku pun langsung menoleh ke arah Leonardo dan tertawa bersama dengannya setelah mendengar kata-kata ibuku barusan itu.

Di samping itu, terlihat Ethelia yang sudah selesai memakan nasinya itu dan sekarang sedang beranjak dari tempatnya untuk membawa piring kosongnya itu ke tempat cuci piring untuk dicuci sambil berkata kepada kami dengan nada bicara yang lembut, “Ayo dimakan dong nasinya, lihat ini aku aja udah selesai makan”

Sontak kami berempat pun melanjutkan makan siangnya itu tanpa berbicara apa-apa lagi. Beberapa menit setelah itu, akhirnya kami semua sudah selesai makan dan saat ini sedang berkumpul duduk bersama kembali di ruang tamu rumahku.

Ayahku pun menatap kami untuk bertanya sesuatu kepada kami, “Oh iya untuk cincin nikahnya bagaimana bisa dibeli?”

Ethelia pun langsung menjawab ayahku itu dengan suara yang lembut, “Oh aku sudah ada sepasang cincin nikah yang dua hari lalu dibeli sama orang tuaku soalnya mereka mau menikahkan aku sama Leonardo awalnya”

“Lah kok bisa begitu?” tanyaku kebingungan kepadanya.

1
Sinho
sedikit saran, tolong dikurangi kata 'itu' terlalu banyak dan aneh, semangat kak
Alpha Betha
Lanjutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!