kisah seorang pria miskin yang berhasil menjadi seorang Kultivator karena bertemu dengan roh Dewa yang belum diketahui dari mana datang nya, tapi roh itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa...
Pria miskin tersebut bernama Chen Feng, yang masih berusia 15 tahun, bagaimana kisah perjalanan Chen Feng untuk menjadi seorang Kultivator terkuat ,
Apakah dia mampu untuk menghadapi segala rintangan yang datang menghadang..
Inilah kisah Cheng Feng, sang pewaris tahta surgawi....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kematian kedua orang tua Chen Feng
Setelah berhasil keluar dari lubang yang sangat dalam itu, dan telah berada di tepi hutan. Chen Feng pun langsung menggunakan kekuatan jiwanya yang sudah dia kuasai sedikit untuk menemukan lokasi keberadaan sang ayah.
Dan ternyata ayahnya sudah pergi meninggalkan hutan karena hari sudah mulai gelap, hingga akhirnya Chen Feng juga memutuskan hendak pulang ke desa tempatnya dia tinggal bersama keluarganya.
Ketika ia hendak berjalan, Tiba-tiba suara gurunya kembali terdengar lagi..
"Cheng Feng! Terimalah mutiara ini." ujar suara itu.
Lalu terlihat seberkas cahaya yang menghampiri Chen Feng dan langsung memasuki dadanya. Setelah itu Chen Feng pun bertanya kepada Gurunya.
"Apa ini guru? "tanya Chen Feng penasaran.
"Itu adalah mutiara penyerap Qi, itu sangat berguna bagimu suatu saat nanti." jawab gurunya.
"Terimakasih Guru. " balas Chen Feng.
Setelah itu Chen Feng pun berjalan kembali menuju ke desanya. Tempat tinggal Chen Feng ini terletak di pinggir kota Lange, daerah miskin yang tidak diperhitungkan oleh penguasa kota Lange.
Kota Lange sendiri adalah bagian dari wilayah Kerajaan Xuan Yan. Di mana kota Lange adalah salah satu dari 4 kota besar yang ada di Kerajaan Xuan Yan. dan kota itu terdiri dari kota Jiannan, Kota Silian dan kota Jiu Fei adalah 3 di antaranya.
Singkat cerita, kini Chen Feng sudah hampir sampai di desanya, akan tetapi betapa terkejutnya Chen Feng ketika melihat kepulan asap yang begitu tebal yang berasal dari arah desanya.
Seketika itu juga. Chen Feng dengan panik berlari menuju ke desanya, dan sesampainya Chen Feng di desanya itu. Chen Feng melihat semua rumah sudah terbakar habis.Bahkan Feng sampai tidak mengetahui di mana rumah kedua orang tuanya. Dia mencari kesana kemari sambil berteriak seperti orang gila, untuk mencari kedua orang tuanya, Chen Feng membongkar puing puing rumah itu demi mendapatkan keberadaan ayah dan ibunya.
Hingga sampai beberapa saat kemudian. Terdengar suara wanita yang memanggil namanya.
"Feng Er itukah kamu?"
Chen Feng menoleh, melihat keasal suara ibunya. sambil menangis Chen Feng memeluk ibunya dan berkata "Dimana ayah? apa yang terjadi ibu?" Ibunya menunjuk kearah puing puing rumah, melihat itu Chen Feng pun membawa ibunya menuju ketempat yang lebih aman.
"Bu! Tunggu aku. Aku akan membawa ayah kemari,"
Setelah itu Chen Feng mulai melangkahkan kakinya ke arah yang di tunjuk oleh ibunya, Chen Feng membongkar puing puing rumah itu. Hingga tak lama.
"Ayah... ayah, sadarlah! Bertahanlah ayah,! Aku akan akan membawamu ketempat ibu." teriak Chen Feng merasa panik.
Lalu Chen Feng menggendong ayahnya dan berjalan kearah ibunya berada.
"Ayah, ibu, apa yang terjadi? " tanya Chen Feng panik.
Sambil menangis, ibu nya pun berkata.. "Feng Er, ibu sudah tidak tahan."
"Ibu bertahanlah!" seru Chen Feng menatap sedih.
"Feng Er! Ayah senang karena kamu sehat sehat saja.Kamu harus segera pergi dari tempat ini, jangan sampai mereka melihamu berada di sini Nak! Ayah sangat sayang kepadamu."
Setelah berkata itu, Ayahnya pun menyemburkan darah dari dalam mulutnya dan menutup kedua matanya.
Kemudian ibunya berkata sambil menatap wajah Chen Feng sedih.
"Feng Er! Kamu harus hidup dengan baik, bantu orang yang lemah, jangan menjadi orang yang jahat," ucap ibunya mengingatkan.
"Ibu! Chen Feng berjanji akan mendengar semua nasehat ibu, " jawab Chen Feng meneteskan air mata.
Lalu ibunya pun terlihat menutup kedua matanya, menyusul kepergian ayahnya,
"Ayah.. ! Ibu...! Jangan pergi meninggalkanku Ibu, Ayah." teriak Chen Feng menangis , sambil memeluk jasad ayah dan ibunya..
Hingga tak terasa hari pun mulai pagi, Chen Feng masih menangis dan memeluk jasad ayah dan ibunya.
Kemudian terlihat beberapa orang berjalan dengan membawa pedang sambil tertawa dan berkata.
"Cepat! Cari lagi siapa saja yang masih hidup, dan bunuh mereka semua sampai habis tak tersisa" ucap salah satu dari mereka.
Dan tak lama kemudian seseorang melihat kearah Chen Feng yang masih memeluk jasad kedua orang tuanya, lalu orang itu pun menjerit.
"Bos! Lihatlah ada yang masih hidup di sana." tunjuk pria itu ke arah Chen Feng.
"Dimana? Siapa?"
"Disana, anak kecil bos"
"Bunuh"
"Baik bos"
Dengan cepat orang itu berlari menuju Chen Feng dan langsung menebaskan pedangnya kearah Chen Feng.
Tanpa bergerak, Chen Feng masih memeluk jasad kedua orang tuanya, namun tiba-tiba saja orang yang mau menebasnya itu terhempas jauh dan mati menabrak puing-puing rumah.
Teman-teman dari orang yang telah mati itupun terkejut dan berteriak histeris..
"Adik.... adik ketiga...! "
Salah seorang yang di panggil adik kedua mendekati adik ketiganya yang telah mati.
"Kurang aja! Kau bocah kecil, kau telah membunuh saudaraku. Sekarang aku yang akan membunuhmu." teriak orang itu merasa sangat marah.
Lalu Chen Feng bangkit dan berkata "Kalian marah saat saudara kalian aku bunuh, lalu aku tidak boleh marah ketika kalian membunuh kedua orang tuaku dan orang orang yang ada di desaku! kalian harus mati hari ini." ucap Chen Feng memancarkan aura mengerikan.
"Hei anak kecil! Kau ingin membunuh kami? hahhaa.... haha...... " orang orang itu pun langsung tertawa, dan salah satu diantara mereka adalah ketua dari pria jahat itu.
"Di dunia ini, yang lemah akan dimakan oleh yang kuat, tau kah kau hukum itu? "
"Oh.... jadi dunia ini hanya untuk orang yang kuat, jika begitu aku akan menjadi kuat agar dapat menghabisi orang orang sombong seperti kalian."
Chen Feng pun mengambil kuda kuda , memusatkan kekuatanya di seluruh tubuh. Dia mencoba mengingat di dalam pikiranya, apa yang telah ia pelajari dari gurunya.
"Hahha..... haha..!!" tawa para penjahat itu mengggema.
"Hanya pemurnian tubuh tingkat akhir, ingin melawan tiga orang tingkat surgawi, cari mati! cepat bunuh anak itu, agar kita bisa pulang dan menerima imbalan dari tuan muda Yan Hao"
Perlu diketahui tuan muda Yan Hao adalah keturunan dari keluarga penguasa kota Lange, Tuan muda Yan Hao ini adalah putra dari patriak keluarga Yan (Yan Ge)
Dengan kultivasi jalan surgawi tingkat akhir, kemudian salah satu dari penjahat itu, hendak menyerang Chen Feng,
Tapi tiba-tiba Chen Feng sudah menghilang, membuat mereka semua terkejut..
"Dimana dia? dimana anak itu? " tanya bos dari penjahat itu
Tanpa dia sadari jika Chen Feng sudah berada dibelakang nya dan dengan cepat tangan Chen Feng sudah mendarat di kepala bos penjahat itu, dan seketika bos penjahat itu pun mati..
Dua orang yang tersisa merasa sangat ketakutan, dan hendak berlari, tapi Chen Feng langsung melesat ke arah mereka dan duarr....
Hantaman Chen Feng mengenai tubuh mereka berdua, mereka berdua pun tersungkur ke tanah dan memelas memohon ampun..
"Jangan.. jangan..mendekat, jangan bunuh kami, kami hanya diperintahkan" ucap mereka memohon..
Chen Feng tidak perduli, dia langsung menghantam salah satu dari mereka, membuat penjahat satu nya lagi langsung tewas,,
"Tuan jangan bunuh aku! aku akan memberikan apapun yang kau mau, kami hanya orang suruhan, tuan muda Yang Ho lah yang bertanggung jawab "
"Kenapa kalian membunuh keluarga ku? cepat jawab? " tanya Chen Feng marah
"Iya tuan, saya akan menjawab nya , karena ada tambang batu spiritual merah di gunung yang ada di desa ini tuan, keluarga Yan dari kota Lange takut kalau banyak orang yang tahu dan akan menjadi masalah, jadi kami diperintahkan untuk membunuh penduduk di desa ini tuan"
Belum selesai berbicara, Chen Feng langsung membunuh penjahat itu...
Brukkkk......
bukan sebuah naga
salam author
bukan dari aman...
iklan