NovelToon NovelToon
Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN

Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:202.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Mia

Indah, seorang gadis dari kampung yang merantau ke kota demi bisa merubah perekonomian keluarganya.

Dikota, Indah bertemu dengan seorang pemuda tampan. Keduanya saling jatuh cinta, dan mereka pun berpacaran.

Hubungan yang semula sehat, berubah petaka, saat bisikan setan datang menggoda. Keduanya melakukan sesuatu yang seharusnya hanya boleh di lakukan oleh pasangan halal.

Naasnya, ketika apa yang mereka lakukan membuahkan benih yang tumbuh subur, sang kekasih hati justru ingkar dari tanggung-jawab.

Apa alasan pemuda tersebut?
Lalu bagaimana kehidupan Indah selanjutnya?
Akankah pelangi datang memberi warna dalam kehidupan indah yang kini gelap?

Ikuti kisahnya dalam

Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Jam istirahat pertama telah tiba. Resti, berdiri di depan lobi sekolah dengan gelisah. Jari-jemarinya saling meremas. Sejak tadi, tatapannya tak lepas dari pintu gerbang, mencari sosok yang dijanjikan Kak Indah akan datang—orang suruhan Kak Rama yang akan menggantikan peran orang tuanya dalam memenuhi panggilan kepala sekolah.

Bayangan ejekan Monica masih bergema di telinganya: “Orang tuamu nggak berani datang, kan? Asal kamu tahu saja orang tuamu itu, dengan tubuhnya yang berbau lumpur dan matahari, sama sekali nggak layak untuk datang ke sekolah ini!”

Air mata merembes membasahi pipinya, tapi Resti berusaha tegar. Rani dan Dinda, dua sahabat setianya, berdiri di sampingnya, memberikan dukungan diam-diam.

"Gimana, Res? Udah ada kabar?" tanya Rani, suaranya lembut, penuh empati.

Resti menghela napas panjang, "Aku... aku juga nggak tahu. Orang yang dibilang Kak Indah belum terlihat. Aku bahkan nggak tahu siapa yang akan datang." Kecemasan tergambar jelas di wajahnya. Ia menggigit bibir bawah, menahan kecemasan yang menggelayuti hatinya.

“Udah kamu coba telepon Kak Indah lagi, belum?” tanya Rani lagi.

“Udah aku telepon. Kata Kak Indah, mungkin masih di jalan.”

Dinda menepuk pundaknya. "Ya udah kalo gitu Kamu yang tenang, Res. Pasti datang bentar lagi. Kakakmu kan udah janji." Dinda bermaksud sedikit mengurangi kecemasan Resti. Resti mengangguk meski kegelisahan masih terlihat jelas di matanya.

"Semoga aja... Aku nggak mau Monica terus menerus mengejekku," lirih Resti. Ingatan tentang Monica yang terus menerus mengejek dan menghina keluarganya membuatnya merasa sedikit frustasi.

Tiba-tiba, sebuah mobil mewah memasuki gerbang dan berhenti di halaman sekolah. Dua pria tampan, berpenampilan sangat rapi dan modis, turun dari mobil tersebut. Satu di antaranya, yang posturnya lebih tinggi, memiliki wajah yang tampak datar, seakan tanpa ekspresi. Sedang satu lagi memiliki senyum ramah yang menenangkan. Mereka berjalan berdampingan, menarik perhatian banyak siswa.

Seorang satpam menghampiri mereka, “Ada yang bisa kami bantu?” sapanya. Satpam itu juga nampak heran melihat kehadiran dua orang yang terlihat asing. Apakah mereka berdua adalah salah satu keluarga dari murid di sekolah itu. Tapi keluarga siapa, Kenapa dia merasa tak mengenalinya, sedangkan dia sudah hafal dengan para wali murid.

“Saya datang sebagai perwakilan dari wali murid atas nama Resti Suryani.” jawab pria tampan yang berdiri di depan.

“Oh Mbak Resti? Kalau tidak salah tadi dia memang sedang menunggu di depan lobi. Silakan!” Satpam yang memang tahu keberadaan Resti mempersilakan dua orang pria itu, masuk ke lokasi sekolah dengan mengarahkan sebelah tangannya.

Pria itu mengangguk kemudian berjalan masuk ke dalam sekolah. Dan langsung mengenali Resti yang memang tampak tengah menunggunya.

"Nona Resti?" Pria yang lebih tinggi itu menyapa. Suaranya terdengar datar

Resti mengangguk ragu, matanya membulat karena terkejut. "Iya,,,” Resti terpaku di tempat. Ia tak mampu berkata-kata. Wajahnya memerah, seketika itu juga.

Asisten Daniel? Dia tidak menyangka jika Asisten Daniel lah yang diutus oleh kakak iparnya. Asisten Daniel pria tampan yang telah mencuri perhatiannya. Ketika dia berkunjung ke rumah kak Rama saat menghadiri pernikahan Kak Indah. Pria yang selalu berada satu frame dengan kakak iparnya ini, memiliki ketampanan dan senyum yang terkesan mahal. Namun, justru itu yang membuatnya selalu terngiang dalam ingatannya.

Kini, Asisten Daniel berdiri di hadapannya, bukan sebagai asisten Kak Rama, tapi sebagai perwakilan orang tuanya. Membuat jantung Resti berdetak sangat kencang. Dadanya terasa penuh dengan kupu-kupu berterbangan. Pipinya semakin memerah.

Resti merasa terkejut sekaligus malu, sama sekali tidak menyangka akan bertemu asisten Daniel dalam situasi seperti ini. Bagaimana kalau asisten Daniel berpikiran buruk tentangnya, karena dipanggil kepala sekolah sebab terlibat perkelahian. Ingin sekali ia menghilang dari tempat itu. Resti menggigit bibir bawahnya, mencoba menenangkan diri.

Rani dan Dinda memperhatikan Resti dengan khawatir, mereka tidak memahami Ada apa dengan Resti. Keduanya hanya bisa saling pandang. Mereka pernah melihat wajah Resti yang seperti itu, dulu, dulu sekali, ketika Resti masih naksir dan tergila-gila pada Kak Patrick. Tapi wajah Resti yang seperti itu sudah lama tak terlihat. Apakah itu artinya Resti telah berubah haluan?

Rani dan Dinda juga memperhatikan asisten Daniel dan temannya. Dan tak dapat mereka pungkiri, pria yang kini berada di hadapan Restu, memang benar-benar tampan. Bahkan Patrick yang selama ini dipuja-puja oleh seluruh siswi, sama sekali tak ada apa-apanya.

"Saya Daniel, dan ini teman saya, Arga. Saya diutus Tuan Rama. Jangan khawatir, mari kita temui kepala sekolah," kata Daniel sambil tersenyum, mencoba meredakan ketegangan Resti. Arga mengangguk ramah sebagai persetujuan.

“Emm, itu, Aku tahu ini Kak Daniel. Boleh saya panggil kakak saja?” Resi mencoba mengatasi kegugupannya.

“Silakan. Anda bisa memanggil saya senyaman Anda.”

“Dan tolong, panggil saya Resti saja, nggak usah pakai nona,” pinta Resti. Asisten Daniel mengangguk meskipun sedikit ragu.

Kehadiran Aaisten Daniel dan Arga, dua pria tampan dengan mobil mewah mereka, seketika membuat suasana lobi sekolah menjadi heboh. Para murid, terutama para siswi, bereaksi histeris. Suara-suara riuh bercampur dengan bisikan-bisikan memenuhi ruangan.

"Lihat, siapa sih mereka? Ganteng banget!" teriak Siswi 1.

"Mobilnya keren banget! Itu Porsche yang mahal itu, kan?" seru Siswi 2.

Bisikan-bisikan bertebaran

"Apa mungkin mereka itu donatur baru di sekolah kita ini?"

"Atau... apakah mereka artis yang lagi syuting?"

"Jangan-jangan mereka orang kaya yang mau mendaftarkan adiknya sekolah di sini!"

Setelah itu, Resti, berjalan di samping Daniel. Sementara Rani, Dinda, dan Arga mengiringi di belakangnya. Mereka berlima berjalan menuju ruang kepala sekolah, mengabaikan hiruk pikuk di sekitar mereka.

Resti merasa sedikit malu, tapi juga bangga dengan perhatian yang tertuju pada mereka, sekaligus lega karena kehadiran Daniel dan Arga berhasil mengalihkan perhatian dari ejekan Monica.

Suasana menjadi semakin heboh ketika para siswa menyadari bahwa Daniel dan Arga datang sebagai perwakilan orang tua Resti.

"Eh, eh...tahu tidak? Ternyata mereka itu datang buat Resti?!" teriak Siswi 5.

"Serius? Mereka orang tuanya Resti?"

“Masa, sih…?”

"Nggak mungkin! Mereka ganteng banget! Memangnya Resti punya saudara seganteng itu?" Rasa tak percaya dan kekaguman bercampur aduk.

“Iya, apalagi tampaknya mereka juga orang kaya. Lihat saja pakaiannya, apalagi mobilnya!”

“Tapi aku kaya pernah lihat cowok yang berjalan di samping Resti itu, deh. Tapi di mana ya?” Siswi lain tampak mengetuk-ngetuk pelipisnya mencoba mengingat sesuatu.

Para siswi yang sebelumnya mengejek Resti terdiam. Ekspresi mereka berubah drastis dari sinis menjadi takjub, bahkan sedikit iri.

Di sisi lain, Patrick yang sejak tadi mencari Resti, dan berniat membantu Resti dengan rekaman CCTV yang dia miliki, kini juga terpaku tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Siapa ya? Aku seperti merasa seperti pernah melihat wajah itu?” dari kejauhan Patrick mengamati wajah datar milik Daniel.

“Ahh, pikirkan itu nanti saja,” gumam Patrick, lalu berlari mendekati rombongan Resti.

“Resti,,!!!” penggilnya, membuat langkah rombongan itu terhenti. Patrick bermaksud meraih tangan Resti, tapi dengan sigap asisten Daniel merentangkan sebelah tangannya untuk menghalangi. Patrick menatap Daniel dengan kesal. Tapi Daniel hanya menatapnya datar.

“Saya hanya ingin membantu Resti,” sengit Patrick.

Daniel menoleh menatap ke arah Resti.

“Itu tidak perlu!” Resti menjawab datar, dengan dua tangannya yang memegang lengan Daniel.

“Saya punya rekaman CCTV yang bisa membuktikan kalau Resti tidak bersalah,” terang Patrick sambil menatap ke arah Daniel.

“Kenapa baru sekarang?”

1
〈⎳ Moms TZ
ciri?
〈⎳ Moms TZ
eeh, serius ini si Rama nguncap Sonia tanpa embel embel nyonya?
Patrick Khan
.gk sabar bapaknya jery pasti ngeroeg nie🤣😂
Queenfans Angelfans
ᥙ⍴ ᥣᥲgі ⍴ᥱᥒᥲsᥲrᥲᥒ
Ana
next mam
Ana
jerry mam🙈
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Ah Serin
lanjut lagi plseee
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
F.T Zira
yg ndak kelen itu kalo lagi serius baca nyempil typo Jerry jadi jari/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia: tuh kan, benelan ndak kelen /Sob//Sob//Sob/
total 2 replies
Ana
🤣🤣🤣🤣si Daniel ini ya
Ana
efek cemburu 😂
Ana
hadeeeh🤦‍♀️ bocah cilik menggemaskan 😁😅tau aja istilah ndak kelen
Herlin Mae
Kecewa
Herlin Mae
Buruk
Nar Sih
lanjutt kak mya ,bingung mau komen apa😂
Asyatun 1
lanjut
〈⎳ Moms TZ
hemmm, apanya sih yang ndak kelen?
〈⎳Mama Mia: rambutnya Langga, Oma
total 1 replies
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Erni Nofiyanti
ko Rahmat
bukan rama
〈⎳Mama Mia: ya ampunnn, lha kok suwi men🤦🤦😤😤
〈⎳ Moms TZ: urung 😂
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!