NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Zhafira kiara,gadis berusia 20 tahun yang sudah tidak memiliki sosok seorang ayah.
Kini dia dan ibunya tinggal di rumah heru yang tak lain adalah kakeknya.
Dia harus hidup di bawah tekanan kakeknya yang lebih menyayangi adik sepupunya yang bernama Kinan.
Sampai kenyataan pahit harus di terima oleh zhafira kiara, saat menjelang pernikahannya,tiba-tiba kekasihnya membatalkan pernikahan mereka dan tak di sangka kekasihnya lebih memilih adik sepupunya sebagai istrinya.
Dengan dukungan dari kakeknya sendiri yang selalu membela adik sepupunya,membuat zhafira harus mengalah dan menerima semua keputusan itu.
Demi menghindari cemooh warga yang sudah datang,kakek dan bibinya membawa seorang laki-laki asing yang berpenampilan seperti gelandangan yang tidak diketahui identitasnya.
Mereka memaksa zhafira untuk menikah dengannya.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? apakah zhafira akan menemukan kebahagiaan dengan pernikahannya?
Ikuti kisahnya selajutnya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Zhafira melangkahkan kaki dengan gontai, entah harus kemana sekarang dia pergi.sebab hari sudah larut malam, sepanjang perjalanan dia terus menangis.

Bayangan wajah dewi yang menangisinya, terbayang di pikirannya,membuat zhafira tak berhenti menangis sepanjang perjalanannya.

***

Di rumah heru,dewi pun tidak berhenti menangis. rasa khawatir, menghampiri benaknya membayangkan jika zhafira kedinginan,dan tidak mendapatkan tempat tinggal.

"Sudahlah,jangan kamu tangisi anak itu. Biarkan dia pergi!" ucap heru menepuk, pundak dewi yang bergetar karena menangis.

Dewi menatapnya tajam. "Aku kecewa pada mu,ayah. Tidak seharusnya kamu memperlakukan fira seperti ini. Karena bagaimana pun juga fira adalah cucu mu!"

Setelah mengatakan hal itu, dewi pun pergi dari hadapan heru menuju kamarnya.

Heru terdiam setelah mendengar ucapan dewi,yang sedikit menohok.tiba-tiba saja, heru merasakan sesak pada dadanya.dia pun pergi ke kamarnya, untuk mengambil obat khususnya.

Sementara di teras kinan dan retno sangat bahagia,dengan kepergian zhafira dari rumah itu.

"Aku sangat bahagia ibu! Akhirnya zhafira pergi dari sini juga.Dengan begitu, aku tidak perlu khawatir lagi dengan hubungan ku dengan dirlan." Kinan tersenyum senang, memeluk retno.

"Ibu juga ikut senang, sayang. Akhirnya kamu berhasil menyingkirkan wanita bodoh itu.Sehingga kamu tidak perlu lagi khawatir, dengan pernikahan mu dan dirlan." Membalas pelukan kinan erat.

" Terima kasih, bu. Karena selalu membantu ku."

"Sama-sama sayang. Ibu akan melakukan apapun,untuk anak ibu yang cantik ini."

Mereka berdua tak henti-hentinya tertawa,merasa telah menang karena berhasil membuat zhafira keluar dari rumah itu.

Di kamar dirlan terlihat gelisah, dia tidak menyangka jika perbuatannya akan mengakibatkan zhafira pergi dari rumah itu.

Tiba-tiba,hati dirlan khawatir kepada zhafira, yang pergi di waktu larut malam. pikiran buruk pun menghampirinya.

Dia memutuskan untuk menghubungi nomor zhafira. namun sayang, tidak ada satupun panggilannya darinya yang di angkat oleh zhafira.

"Sial!"umpat dirlan kesal. "Kamu pergi kemana selarut ini fira. Maaf, aku yang salah.... " lirih dirlan, menatap nanar layar ponselnya.

Dia menyimpan ponselnya dan memutuskan untuk tidur saja, meskipun hatinya berkecamuk merasa bersalah atas kepergian zhafira.

***

Cukup jauh zhafira berjalan meninggalkan rumah heru, namun belum terpikir dia akan pergi kemana.

Pikirannya masih kacau, sehingga dia hanya berjalan tanpa arah yang pasti.dinginnya malam yang berhembus,seperti menusuk seluruh tubuh,tidak lagi dia hiraukan.karena rasa sakit di hatinya lebih besar,dari pada rasa dingin pada tubuhnya.

Tanpa zhafira sadari,jika seseorang sedang memperhatikannya bahkan dari sejak tadi mengikutinya.

Seseorang itu pun melakukan panggilan, saat melihat zhafira sedang duduk di sebuah halte.

"Halo, king." ucapnya.

"Apa yang sudah terjadi di sana, ken?" tanya eric dari seberang telepon.

"Wanita itu di usir dari rumah itu, king! Sekarang dia sedang berada di sebuah halte. Sepertinya,dia tidak mempunyai tujuan untuk saat ini. Apa yang harus saya lakukan sekarang, king?"

"Nanti akan aku beritahu. Untuk sekarang awasi dia, jangan sampai dia lepas dari pengawasan mu, mengerti!"

"Baik, king!"

Seseorang yang bernama Kendrick itu, menyudahi panggilannya,dan kembali memperhatikan zhafira yang masih terdiam di sebuah halte.

Dia adalah orang suruhan eric, untuk mengawasi zhafira dari jauh.

Ting...!

Sebuah notifikasi pesan masuk pada ken yang sedang mengawasi zhafira.dia terlihat tersenyum miring, setelah membaca pesan dari eric di seberang sana.

Dia pun segera pergi dari sana,dan menghampiri zhafira yang sedang duduk dengan tatapan kosong.

"Permisi nona." ucapnya,dingin.

Zhafira yang sedang melamun pun tersentak, kemudian melihat kepada Kendrick yang baru saja menegurnya.

Zhafira segera mengusap pipinya,yang basah oleh air mata.dia menatap kendrick,dengan perasaan takut.

"Ma-maaf, apa kamu bicara kepada, ku?" tanya zhafira, dengan suara serak khas menangis.

Zhafira melihat ke sekeliling halte,yang terlihat sepi.kini perasaan sedih zhafira berubah menjadi takut, saat melihat seseorang dengan pakaian serba hitamnya, dan tak lupa kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.

"Iya, nona. Sekarang mari ikutlah bersama,saya."

Zhafira menjauhkan diri,saat Kendrick mempersilahkannya untuk berjalan mengikutinya.

"Maaf, aku tidak mengenal mu. Jadi aku mohon,tinggalkan aku sendiri.Lagi pula suami ku, sebentar lagi akan menjemput,ku." Zhafira berbohong dan menolak permintaan Kendrick.

Melihat Kendrick yang menatapnya tajam, membuat zhafira berdiri dan pergi dari sana.

Baru saja beberapa langkah, zhafira kehilangan kesadarannya sebab Kendrick menotok titik saraf zhafira pada lehernya. hal itu membuat zhafira, jatuh pingsan.

Bruuuk...

Zhafira seketika tak sadarkan diri,dengan sigap Kendrick menahan tubuhnya.tidak ingin, wanita milik bosnya itu terluka meskipun itu hanya sedikit.

"Merepotkan." gumamnya,menggendong tubuh zhafira seperti membawa karung beras.

Kendrick pun membawa zhafira ke rumah eric,sesuai perintah.dia pun segera pergi dari sana,dengan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

***

Di kediaman shailendra...

Sinar mentari di pagi hari,masuk ke celah jendela kamar yang masih tertutup gorden.

Zhafira mengejapkan matanya, saat sinar mentari mengganggu matanya yang masih terpejam.

"Engh...!" Terdengar lenguhan dari mulut zhafira.

Dia pun membuka matanya dan mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang sangat asing baginya.

Zhafira segera bangun,saat teringat kejadian tadi malam. dimana dia bertemu seseorang yang berbaju hitam menghampirinya.

Dan sayang,zhafira tidak bisa mengingat apapun lagi.dia memegang kepalanya, mencoba mengingat semua kejadian tadi malam yang menimpanya.

CEKLEK...

Pintu kamar terbuka,seorang pelayan wanita masuk kedalam kamar zhafira. dia tersenyum dan membungkuk hormat.

"Selamat pagi, nona." sapanya ramah.

Kanaya tersenyum kikuk, melihat pelayan wanita masuk ke dalam kamarnya.

"Pa-pagi."

Pelayan itu tersenyum, melihat zhafira yang terlihat bingung.

"Perkenalkan saya windi,nona.Saya di tugaskan oleh king untuk melayani nona." ucap pelayan yang bernama windi, menjelaskan maksud kedatangannya.

"King?" gumam zhafira, bingung.

"Iya nona, dia pemilik rumah ini. Jadi apa ada yang bisa saya bantu?" tanya windi ramah.

"Untuk saat ini,aku ingin sendiri.Jadi bisakah, kamu tinggalkan aku sendiri...." lirih zhafira,memohon.

Windi mengangguk hormat dan pergi dari kamar zhafira.

Selepas windi pergi, zhafira menghela nafas.hatinya masih bertanya-tanya dengan apa yang sudah terjadi kepadanya sampai-sampai dia bisa berada di dalam kamar ini.

Zhafira memutuskan untuk membersihkan diri.hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, kini zhafira terlihat lebih segar dari pada tadi.

Zhafira melihat pantulan dirinya di cermin,matanya terlihat bengkak akibat waktu malam terlalu lama menangis.

"Ibu.... " lirih zhafira.

Tiba-tiba saja, dia teringat pada ibunya, zhafira segera mengambil ponsel dan hendak menghubungi dewi.

Namun saat akan menghubungi dewi, zhafira terdiam melihat beberapa panggilan dari dirlan,yang masuk ke ponselnya.

Zhafira tersenyum kecut, saat mengingat bagaimana perlakuan heru dan yang lain kepadanya.

Zhafira pun mengurungkan niatnya, untuk menghubungi dewi.dia tidak ingin membuat orang yang dia sayang mengkhawatirkannya.

Biarlah kini, zhafira menjalani kehidupannya sendiri dulu. dia yakin jika dewi akan baik-baik saja di rumah itu.

CEKLEK...

Windi kembali masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Maaf nona, saya hanya ingin mengantarkan sarapan untuk anda."

Zhafira yang sudah berhias pun, menghampiri windi.

"Maaf, apa aku boleh bertanya?"

Windi mengangguk hormat dan tersenyum. "Silahkan nona. Hal apa yang ingin nona tanyakan."

Zhafira menghembuskan nafas. "Kalau boleh aku tahu, ini rumah siapa? Dan kenapa aku di bawa ke sini?"

1
unknown
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!