Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Begitu masuk ke dalam rumah, Venus semakin terkejut dengan rumah tersebut, tapi dia tetap tidak mengatakan apapun sampai mereka masuk ke dalam lift lalu lift naik ke lantai 3 di mana kamar mereka berada.
Ting!
Saat keluar dari lift, Venus terus mengikuti Danang sampai pria itu membuka sebuah pintu besar yang mengarahkan mereka ke sebuah ruangan yang membuat Venus ternganga.
Itu adalah kamar terbesar yang pernah ia lihat sepanjang ia hidup meski di karirnya sebagai model cukup cemerlang dan dia banyak menginap di hotel-hotel terbaik di seluruh dunia.
"Apakah kita tidur di satu kamar?" Tanya Venus pada pria yang saat itu sedang melepaskan jasnya.
Danang menatap Venus dengan tatapan meniti, "suami istri memang tidur bersama, tapi Tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu sesuai yang tertulis dalam kontrak." Ucap Danang langsung membuat Venus menganggukkan kepalanya lalu dia pun segera melangkahkan kakinya untuk melihat-lihat kamar tersebut.
Pertama, Ia membuka pintu menuju kamar mandi dan melihat bahwa kamar mandi yang ada di sana masih lebih luas dari kamarnya yang ada di rumahnya.
Setelah puas melihat kamar mandi, Venus pun membuka ruang ganti yang ada di sana dan matanya langsung melotot kala ia melihat semua lemari kaca yang ada di sana telah diisi oleh pakaian yang begitu mewah.
"Aku menyuruh pelayanku menyiapkan pakaian untuk mu," ucap Danang yang tiba-tiba saja berada di belakang Venus hingga membuat Venus terkejut.
"Kau menyiapkan semua ini untukku?" Tanya Venus yang benar-benar tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh pria itu, sebab bukan hanya dua atau tiga lemari saja, namun dia tidak memastikan ada berapa banyak lemari ke belakang yang diisi oleh pakaian-pakaian branded.
"Hm, di sisi kanan adalah aksesoris sementara di sisi kiri adalah sepatu." Ucap Danang langsung membuat Venus mengganggukan kepalanya lalu perempuan itu pun berjalan-jalan di sana.
Di samping lemari-lemari pakaian venus adalah lemari pakaian Danang, sementara di bagian aksesoris, aksesorisnya juga berdampingan dengan aksesoris pria itu.
Aksesoris Danang hanya terdiri dari jam tangan dan penjepit dasi yang terlihat begitu mahal.
'Ini kalung seharga 120 juta, cincin ini bahkan lebih mahal dari kalung tadi,' Venus menelan air liurnya dan dia merasa tidak bisa menerima semua itu.
Namun danang yang berdiri di belakangnya seperti tahu apa yang ada di pikirannya hingga pria itu pun berkata, "semuanya tertulis dalam kontrak, bahwa aku akan menyediakan semua kebutuhanmu, jadi jangan sungkan untuk menggunakan semuanya. Ah,, di dalam kontrak juga ada poin bahwa diantara kita tidak boleh ada kebohongan sedikitpun, jadi aku ingin kau mengatakan segalanya padaku."
Venus yang mendengarkan itu langsung mengerutkan keningnya, dan dia tidak ingat dia membaca point seperti itu disana, namun ketika dia ingat saat di mana ia membaca surat kontrak itu, dia memang tidak membaca keseluruhan surat kontrak itu sebab pikirannya langsung blank ketika dia membaca segala gedung mewah yang diberikan oleh pria itu.
Maka venus Berbalik menatap sang pria yang ada di belakang nya, "bolehkah aku membaca kembali surat kontraknya?" Tanya Venus langsung membuat Danang menganggukkan kepalanya.
"Mandilah dulu," kata Danang langsung diangguki oleh Venus hingga perempuan itu pun keluar dari ruang ganti dan pergi ke kamar mandi.
Dalam kamar mandi, Venus yang sendirian kini memukul mukul dirinya sendiri, "dasar Aku bodoh, bisa-bisanya kemarin aku tidak membaca semua isi kontrak itu dan langsung menandatanganinya???" Kesal Venus pada dirinya sendiri yang hanya memperhatikan satu hal saja hingga melupakan hal-hal penting lainnya.
Namun sekarang, sudah terlambat untuk menyesalinya karena dia telah membubuhkan tanda tangannya di surat kontrak itu.
Maka Venus pun hanya bisa berharap supaya tidak ada hal-hal lain yang lebih buruk yang tertera di kontrak tersebut.