Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 Berani
Mereka berlima pun duduk di meja yang sama dengan Grizella dan Nathaniel.
Kelima lelaki tampan itu adalah murid yang baru tadi pagi menjadi siswa di DIAMOND HIGH SCHOOL, termasuk Nathaniel.
Mereka yang baru saja duduk itu yakni Jaygar, Jack, Steven, Fairel dan Ganendra.
Kelima lelaki tampan itu mempunyai pesona masing-masing, mungkin ada satu hal yang membuat mereka sama, yaitu ekspresi mereka yang sama sama datar ketika di luar.
Penghuni kantin terutama ciwi ciwi yang ada di sana masih saja berisik, suara bisikan, pekikan dan teriakan mereka masih memenuhi dan membuat suasana kantin menjadi ramai.
Sampai saat guru kesiswaan memasuki kantin, suasana kantin kembali kondusif.
"Heh heh ... ada Pak Edo!"
"Berisik woy Pak Edo kesini."
Padahal guru kesiswaan itu hanya ingin membeli makanan untuk mengisi perutnya, dia tidak akan memakannya di kantin, dia akan membawa makanan itu ke ruangan guru dan memakannya disana.
Tapi berkat dirinya, kantin yang asalnya sangat berisik pun kembali kondusif seperti biasanya.
"Ekhem ...."
Suara deheman Jack memecah keheningan di meja mereka, termasuk Grizella, entah kenapa suasana diantara mereka menjadi sedikit canggung.
"Kalian mau makan apa? Biar gue pesenin," ucap Nathaniel tidak suka suasana canggung seperti ini.
Hening, Tidak ada yang menjawab Nathaniel, karna yang lainnya tengah memandang datar Grizella yang sejak tadi hanya mamainkan kuku jari nya.
Fairel yang sedang memainkan handphone nya pun sadar Nathaniel sedang bertanya kepada mereka, namun tidak ada yang menggubrisnya.
Fairel melihat teman temannya sedang memandang Grizella yang masih tetap dalam posisi seperti itu sejak tadi dia datang ke meja itu.
"Dih, kok mereka pada liatin si cupu sih."
"Kok bisa si cupu di samperin para cogan cogan?"
"Cantik aja kagak, kok mau mau aja sih."
Ucap mereka yang iri dan masih memperhatikan gerak gerik murid baru tampan disana.
"Samain, kita gak tau disini ada apa aja," jawab Fairel karna tidak ada yang menjawab pertanyaan Nathaniel, mereka juga tidak tau harus memesan apa.
"Baiklah."
Nathaniel beranjak dari kursinya dan berjalan menuju stand makanan yang dia inginkan.
Mereka yang tengah memandangi Grizella pun tersadar saat mendengar gesekan dari lantai dan kursi yang tadi Nathaniel duduki, mengeluarkan suara karna Nathaniel beranjak dari sana.
"Gue bantuin," tawar Ganendra ingin membantu Nathaniel yang pasti akan kesusahan saat membawa makanan mereka.
Grizella Melihat para lelaki yang tadi memandanginya kini sudah tidak lagi memandanginya pun bisa menghela nafas lega.
Grizella beranjak dari duduknya, ia berniat pergi ke toilet sebentar untuk buang air kecil.
"Kemana?" tanya Jaygar datar yang ada di samping Grizella tanpa melihat ke arah Grizella.
"Toilet" jawab Grizella yang sama datarnya.
Grizella lalu melangkahkan kakinya perlahan menjauh dari meja dan sekumpulan lelaki tampan itu.
Berjalan keluar area kantin dan mencari toilet terdekat yang ada disana.
"Eh Clar, dia katanya yang ganjen ke cogan yang tadi pagi kita anter ke ruang kepsek" celetuk Lia anteknya Clara, mereka melihat Grizella yang sedang berjalan di area sana.
Lia mendapatkan informasi dari Gista dan putri yang sedang disuruh Clara ke kantin untuk membeli makanan dan minuman untuknya.
Gista dan Putri menjadi salah satu diantara banyaknya wanita yang heboh akan kedatangan siswa baru tampan disana.
Tentu saja Gista dan Putri memberitahu Clara akan kehadiran siswa baru yang tadi pagi mereka antar ke ruang kepala sekolah, mereka berdua memberitahu Clara bahwa siswa tampan itu berada di kantin.
Gista dan Putri tahu bahwa Clara mengincar satu diantara mereka berenam, mereka berdua juga melaporkan jika Grizella si cupu itu mendekati mereka berenam, padahal faktanya tidak seperti itu.
"Si cupu? Berani banget dia, apa dia gak sadar diri? bisa-bisa ngejar mereka dengan wajah tidak menariknya itu," ucap Clara tak suka kala mendengar bahwa Grizella si cupu pun kini mendekati siswa-siswa baru itu.
"Iya katanya si cupu deketin mereka, dia juga ganjen ke mereka," tambah Lia yang memanas manasi Clara.
"Baiklah, kita liat seberani apa dia," ucap Clara menyeringai seperti sedang merencanakan sesuatu.
Clara melihat Grizella memasuki toilet pun mengikutinya sampai pintu toilet, dia mempunyai niat buruk kepada Grizella.
Didalam toilet, Grizella memasuki salah satu bilik toilet yang ada disana untuk buang air kecil, tentu dia tidak akan lama berada disana.
"Eh Lo cepet cari tukang bersih bersih minta kunci toilet ini," perintah Clara kepada Lia agar mengambil kunci toilet untuk mengunci Grizella yang ada di dalam sana.
"Ah iya bentar." Lia pun berlari mencari tukang bersih-bersih disekitar sana, namun dia belum juga menemui tukang bersih-bersih itu.
Clara mendengar suara air dari keran wastafel, sepertinya Grizella sudah selesai.
"Sial, kenapa cepet banget? Lia kemana sih anjing," umpat Clara yang mengetahui Grizella sedang mencuci tangannya, pertanda dia sudah selesai, dan Lia belum kembali membawa kunci itu.
"Clara! Ini kuncinya," tak lama dari itu Lia pun kembali membawa kunci toilet.
Clara dan Lia ingin menutup pintu toilet itu untuk mengunci Grizella yang masih ada didalam.
Belum juga tertutup, pintu itu sudah ditahan oleh Grizella.
Grizella mengetahui jika dia akan dikerjai oleh Clara dan Lia pun kini menarik gagang pintu itu, sampai Clara ikut tertarik karna tangannya yang juga masih memegang gagang itu.
"Aw ...."
Saat pintu sudah terbuka, Grizella langsung memegang rahang Clara.
"Lu mau apa hah?" tanya Grizella penuh penekanan dengan tatapan yang mengintimidasi.
"E-engga, g-gue ...." ucap Clara terbata bata, dia ketakutan melihat Grizella yang seperti ini
Bisanya Grizella tidak akan melawan, pikir Clara.
Lia yang melihat Clara diperlakukan seperti itu oleh Grizella pun hanya diam tidak bisa melakukan apa apa, ia hanya menonton dengan ekspresi tidak percaya.
"Cuih ... gak mempan," ucap Grizella meludahi wajah Clara lalu menghempaskan nya.
"Aahhkkk."
Grizella berjalan meninggalkan Clara yang masih membersihkan wajahnya, menyenggol pundak Lia yang ada di depan sana karna menghalangi jalannya.
"Lo-" ucap Lia ingin membalasnya tapi tidak dilanjutkan, melihat Clara yang diperlukan seperti itu, dia tidak ingin mengalaminya juga.
"Lo gapapa Clar?" tanya Lia kepada Clara.
"Sialan, dia sudah mulai berani," kesal Clara menatap cermin didepannya, ia tidak terima diperlukan seperti tadi oleh Grizella si cupu itu.
Setelah diperlukan seperti itu, apakah Clara masih memanggil Grizella si cupu?
Entahlah, sepertinya Clara tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Grizella, suatu saat dia akan membalasnya.
"Lo mau ke UKS?"
"Gak usah, kita ke kantin aja, gue laper"
Setelah mencuci wajahnya dan melihat wajahnya di cermin terlihat baik-baik saja pun berpikir dia tidak perlu mengobatinya ke UKS.
Lebih baik mereka berdua ke kantin untuk mengisi perutnya, karna makanan yang tadi dibeli oleh Gista dan Putri ada di meja mereka, Gista dan Putri mengetahui Clara dan Lia akan ke kantin, jadi lebih baik menunggu mereka berdua disana.
"Yaudah, ayok ... Gista sama Putri pasti nungguin kita dari tadi," ajak Lia supaya mereka bergegas menemui Gista dan Putri yang pastinya sudah menunggu mereka cukup lama karna kejadian tadi.
Clara dan Lia pun berjalan memasuki area kantin, Clara memang melihat keenam siswa baru itu duduk di satu meja yang sama dengan Grizella.
"Awas aja Lo cupu," gumam Clara.
Clara dan Lia menghampiri meja Gista dan Putri, di meja itu sudah ada makanan dan minuman yang tadi Clara perintahkan.
Clara melihat Grizella si cupu berjalan ke arah mereka, lebih tepatnya menuju stand jus di depan sana, melewati meja Clara dan anteknya.
Grizella yang ingin kembali ke mejanya tentu harus melewati meja Clara terlebih dahulu.
Clara yang sedang duduk pun menselonjorkan kakinya ke jalan yang akan di lewati Grizella, Grizella yang tidak melihat itu pun tersandung hingga jatuh, membuat minuman yang dia bawa menumpahi sepatu Clara.
"Lo apa apaan sih!" Bukan Grizella yang marah, melainkan Clara yang memarahi Grizella karena menumpahkan minuman ke sepatu mahalnya.
Kini semua mata penghuni kantin tertuju kepada mereka berdua, termasuk keenam siswa tampan itu, dengan posisi Clara berdiri sembari berkacak pinggang, dan Grizella yang masih berada di posisinya terjatuh seperti sedang berlutut.
"Lo liat! Sepatu mahal gue jadi basah gara gara Lo sialan! Apa Lo bisa ganti hah?" bentak Clara kepada Grizella, Grizella si cupu membuat sepatu yang dia beli di French kini basah.
Steven dan Jaygar yang melihat Grizella terjatuh dan hanya diam saja pun segera berlari menghampiri Grizella, lalu disusul yang lainnya.
"Are you okey, Chloe?" ucap Steven lembut bertanya apakah Grizella baik-baik saja.