NovelToon NovelToon
KENANGA (Istri Titipan)

KENANGA (Istri Titipan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Sebelum meninggalkan Kenanga untuk selamanya, Angga menikahkan Kenanga dengan sahabatnya yang hanya seorang manager di sebuah bank swasta.
Dunia Kenanga runtuh saat itu juga, dia sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain Angga, dan kini Kakaknya itu pergi untuk selama-lamanya.

"Dit, gue titip adik gue. Tolong jaga dia dan sayangi dia seperti gue menyayanginya selama ini" ~Angga ~

"Gue bakalan jaga dia, Ngga. Gue janji" ~ Aditya ~

Apa Kenanga yang masih berada di semester akhir kuliahnya bisa menjadi istri yang baik untuk Aditya??

Bagaimana jika masa lalu Aditya datang saat Kenanga mulai jatuh cinta pada Aditya karena sikap lembutnya??

Bagaimana juga ketika teman-teman Aditya selalu mengatakan jika Kenanga hanya istri titipan??

Lalu, bagaimana jika Aditya ternyata menyembunyikan latar belakang keluarganya yang sebenarnya dari semua orang??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bekal makan siang

Sampai hari ini, Anga belum juga mendapati Aditya bercerita tantang apa masalahnya di kantor.

Padahal Anga sangat menunggu Aditya mau terbuka kepadanya. Anga sempat memiliki niat untuk menanyakan lebih dulu, tapi Anga takut kalau Aditya menganggapnya terlalu jauh ikut campur dalam masalah Aditya.

Sekarang dirinya menjadi serba salah, dia penasaran, tapi di sisi lain dia takut untuk bertanya lebih dulu.

"Dek, nanti Mas mau futsal dulu ya sama Wira dan yang lain. Kamu nggak papa kan di rumah sediri??"

Ini hari sabtu, seperti biasa Anya tak ada jadwal kuliah. Sementara Aditya akan bekerja setengah hari. Tapi dari dulu memang hari sabtu adalah waktunya untuk berolahraga bersama sahabatnya, dulu Angga juga begitu.

"Nggak papa kok Mas" Jawab Anga sambil membantu Aditya memasukkan sepatu futsal dan baju ganti yang tadi telah Aditya siapkan.

"Mas berangkat ya??"

"Tunggu sebentar!!" Anga keluar dari kamar untuk mengambil sesuatu yang telah ia siapkan sejak pagi.

Aditya mengikuti Anga keluar kamar sambil membawa tas gendong yang berisi laptop baju dan segala keperluannya.

"Ini Mas, tapi maaf ya kalau rasanya nggak seenak masakan Mas" Anga menyerahkan kotak makan berwarna biru pada Aditya.

"Kamu buatin Mas bekal??"

"Iya, mumpung Anga libur. Terus Anga juga mau belajar jadi istri yang baik buat Mas"

Aditya menerimanya dengan senang hati. Pria itu bahkan tak bisa menahan senyumnya karena perhatian dari istrinya.

"Siapa bilang?? Masakan istri Mas itu enak, nanti Mas pasti makan sampai habis. Makasih banyak ya Dek"

Inilah salah satu dari sekian banyak hal yang membuat Anga bisa secepat itu jatuh cinta pada Aditya. Pria itu selalu menghargai apapun usaha Anga.

Walau Anga tau kalau masakannya kadang keasinan atau kurang garam, tapi Aditya tidak pernah protes. Pria itu selalu melahapnya sampai habis.

"Sama-sama Mas. Bekal ini nggak ada apa-apanya di bandingkan kebaikan Mas sama Anga selama ini"

"Jangan bilang gitu, bekal ini istimewa buat Mas karena di buat sama istri Mas sendiri"

Anga tak bisa mencegah pipinya untuk tidak memerah saat ini. Dia pagi-pagi harus sarapan dengan kata-kata manis dari Aditya.

"Mas berangkat dulu ya. Baik-baik di rumah " Aditya mengulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh Anga.

"Hati-hati ya Mas"

🍀🍀🍀

Hari ini, waktu terasa berjalan begitu lama bagi Aditya. Padahal biasanya setengah hari baginya sangatlah sebentar. Tapi dia sudah berkali-kali melihat jam yang seolah tak bergerak menuju waktu makan siang. Dia sudah tidak sabar untuk segera memakan bekal yang di bawakan oleh Anga tadi.

Aditya bahkan berkali-kali mencoba untuk mengalihkan perhatiannya dengan berbagai pekerjaan yang menumpuk itu, tapi tetap saja, Aditya tak bisa fokus sejak tadi.

"Huufff, akhirnya"

Aditya merasa lega sekaligus bahagia saat waktu menunjukkan pukul dua belas siang. Waktu kerjanya memang setengah hari. Tapi di kantor Aditya, setengah hari itu jam dua siang. Jadi mereka tetap melalui waktu makan siang terlebih dahulu.

"Pak Adit nggak makan di luar??" Tanya salah seorang rekan kerjanya yang melewati mejanya.

"Nggak Pak, saya bawa bekal"

"Tumben Pak Adit bawa bekal. Di masakin siapa nih?? Pacarnya ya??"

Saat Adit mengatakan jika dia membawa bekal, hal itu langsung mengundang perhatian dari rekan-rekannya yang lain.

"Pokoknya dia istimewa buat saya" Jawab Aditya dengan senyum kecilnya karena mengingat seseorang yang ada di rumah.

"Wah Pak Adit udah ada pawangnya kayaknya nih. Di tunggu undangannya loh Pak"

"Doakan saja Pak Basuki"

"Ya sudah, saya cari makan dulu kalau begitu"

"Silahkan Pak"

Aditya mulai membuka tas bekal miliknya. Di dalam sana tersebut beberapa kotak ternyata.

Aditya mulai menelan ludahnya ketika melihat tampilannya yang menggugah selera. Ada ayam lada hitam, tumis brokoli, dan juga orak arik telur. Di kotak lain ada nasi, buah dan biskuit untuk camilan Aditya. Tak lupa minuman yang masih terasa dingin karena di simpan di botol khusus.

Pria tiga puluh tahun itu mulai menyuap nasi dengan ayam lada hitam yang tadi tampilannya sangat menggugah selera.

Sedetik, dua detik, Aditya meringis menahan senyumnya.

"Walau ini asin, tapi Mas yakin kamu membuatnya dengan tulus Dek. Kamu sudah banyak belajar selama jadi istri Mas, jadi Mas akan menghabiskan masakan kamu apapun itu rasanya. Tapi ini nggak terlalu asin kok kalau di makan sama nasi"

Aditya benar-benar melahap bekalnya sampai habis. Dia tidak ingin membuat istrinya kecewa karena sudah susah payah memasak untuknya.

Waktu terus berjalan, Aditya langsung menuju ke tempat futsal yang sudah biasa ia gunakan untuk sekedar melepas penat dengan pekerjaan. Sebagai seorang lelaki, tentu tidak perna bisa lepas dari yang namanya hobi.

Aditya sampai ditempat futsal sekitar pukul lima sore, karena tadi di kantornya sempat ada masalah hingga membuat jam kerjanya menjadi tidak setengah hari lagi. Melainkan hampir sama seperti hari biasa.

"Lama banget lo Dit!!" Seru Nanda yang sedang memakai sepatu futsalnya.

"Sorry, tadi ada maslah dikit"

"Masalah lagi?? Yang kemarin gimana??" Riski ikut nimbrung.

"Yang kemarin nggak usah di pikirin lagi"

"Ya udah deh kalau kalau gitu" Riski meneguk kembali minuman ditangannya.

"Wira mana??" Tanya Adit karena tak melihat keberadaan Wira di sana.

"Noh" Tunjuk Nanda dengan dagunya pada Wira yang sedang menemani Duwi membeli camilan.

"Kemana-mana ngintilin mulu tuh si Duwi" Cibir Riski.

"Biar nggak kabur di bawa pelakor" Canda Nanda yang di sambut gelak tawa dari Riski dan Aditya.

🍀🍀🍀

Aditya sudah mengganti bajunya, dia juga sedang memakai sepatunya sambil menunggu teman-teman yang lain siap.

Aditya duduk di pinggir lapangan bersama ke empat sahabatnya.

"Gimana hubungan lo sama Anga??" Tanya Duwi.

"Baik, gue menerima pernikahan ini dan gue juga lagi berusaha buat dia menerima gue "

"Syukurlah kalau gitu. Gue kira lo masih..."

"Nggak usah bahas itu lagi Wi, itu masa lalu. Apalagi kalau nanti di antara kita sedang ada Anga. Sekarang dia istriku dan aku nggak mau menyakiti dia"

"Sorry Dit. Gue ikut seneng kalau kalian bahagia"

"Wah jadi lo udah jatuh cinta nih sama si bocil??" Ucapan Nanda benar-benar tidak menunjukkan jika dirinya adalah serang pria dewasa dan matang.

"Mau jatuh cinta juga nggak ada salahnya, kan Anga istrinya" Sahut Wira. Selain Aditya, memang hanya Wira yang otaknya waras tak seperti Nanda dan Riski.

"Nggak asik lo Bro, mentang-mentang lo udah nikah. Lo lupa sama kita-kita"

Obrolan mereka terhenti kerena suara seseorang di samping mereka yang sedang melakukan video call bersama temannya.

"Sorry Bro, bukannya gue lupa. Tapi dari senin sampai sabtu gue kerja terus. Istri gue di rumah sendiri. Jadi lalau ada waktu luang gini gue mau ajak dia jalan biar nggak bosen di rumah. Apalagi ini malam minggu. Kasihan kan dia di rumah sendirian sementara gue malah seneng-seneng sama kalian di situ. Lo belum nikah jadi belum ngerasain apa yang gue rasakan"

Suara seseorang di panggilan video justru seperti menyindir bagi Aditya. Apa yang di kelakuannya sekarang persis seperti apa yang pria itu katakan.

"Sorry, gue kayaknya nggak bisa main hari ini. Gue pulang dulu"

"Loh, loh mau kemana lo Dit!! Wah nggak asik lo!!" Seru Nanda tapi Aditya tetap pergi ke ruang ganti untuk mengganti bajunya dan segera pulang dari sana.

1
Tara Lestari
Luar biasa
Hana Marlhiena
Luar biasa cerita novelnya bagus penulisan rapi
nfsah_
eaa *dalem dek/Whimper//Kiss//Kiss/
Kang cilok: Mampir yuk kak ke KAU DAN AKU BERSAMA 😄
total 1 replies
Woro Wardani
Luar biasa
Ayila Ella
mau satu kaya adit ya Allah
Omar Diba Alkatiri
Luar biasa
Nunung Puji
aku suka ceritanya bagus..
Cucu Nurjanah
kenapa Raka dikasih ending begitu? jadi nggak okeh. diawal karakter Ajeng sudah hebat
Cucu Nurjanah
biasanya Dinata itu dari Sunda deh. kenapa ini Jogja yah??
santi.santi: tapi kalau si jawa bacanya jadi satyo dinoto
santi.santi: hah? masa sih? padahal dulu temen sekolah otor aja pakai nama dinata.. otor sengaja ambil nama dia dam otor ubah dikit, dia juga pakai gelar Raden loh...
total 2 replies
Fera
huh...
Fera
😭😭😭
Keisya Haqqa
meleyot thor critanya...🤣🤣
Keisya Haqqa
dipanggil bunga kn bisa thor,knp msti anga
santi.santi: anga juga bisa kenapa harus bunga 🤣
total 1 replies
Fitri Zalfa
Luar biasa
Fitri Zalfa
ya Allah sumpah banjir air mata dan sesak baca pas bgian ini😭😭😭😭
Fitri Zalfa
Luar biasa
Eka Sahega
author udh buat air mata ku terus mengalir tanpa henti di bab ini/Sob//Sob/
suharlina
Luar biasa
suharlina
Lumayan
Deasy Dahlan
Siapa sih.. Ganggu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!