Lahirnya Raja Para Dewa

Sekte Istana Naga...

Setelah itu, mereka semua memberi hormat ke patrick Bai Yun. Lalu pamit satu persatu.

Disaat semua orang pergi, barulah Bai Yun memanggil pelayan menyuruhnya untuk memanggil tetua pertama dan tetua ke dua ke aula.

Beberapa saat kemudian, muncul dua orang yang terlihat tua tapi terlihat gagah umur mereka berdua sudah melebihi 1 jt tahun, dari depan aula mereka menuju Bai Yun, saat sampai, mereka memberi hormat, ''salam Patrick,'' Patrick langsung mengangkat tangan kanan dan berkata ''jangan terlalu hormat saat tidak ada orang paman,'' itu terlihat aku tidak sopan, tidak ada yang mengetahui 2 tetua itu ternyata paman patrick Yun, Tetua pertama bernama Bai Shan, Tetua ke 2 bernama Bai Shao.

''Haha Yun'er. Kenapa kau memanggil kami?'' ujar Bai Shan, ''apa karena petir yang menyebabkan munculnya prajurit surgawi itu?'' balas Bai Shao bertanya.

''Ya paman, aku takut terjadi yang lebih mengerikan dari 1 jt tahun lalu sehingga aku memanggil paman pertama dan paman kedua'' ujarnya Bai Yun.

''Jangan terlalu dipikirkan Yun'er itulah yang menyebabkan kau sering marah gelisah gara gara kita kehilangan adik kita yang masih berumur beberapa bulan hilang 16 tahun lalu,'' tiba-tiba seseorang muncul dan bicara langsung ke Bai Yun, ia adalah Tetua Agung kakak Bai Yun bernama Bai Yan.

''Kakak siapa yang tidak marah kehilangan adiknya!!'' ujar Bai Yun.

Kakaknya pun menjawab ''aku tahu kakak juga marah bersama paman-paman mu, Ayah, dan yang paling terpukul adalah ibu sampai sakit sakitan melihat adik kita hilang karena pusaran bergambar prajurit surgawi muncul secara tiba tiba, lalu menghisap adik Bai An dan hilang sampai sekarang, hingga itu menyebabkan ibu trauma hingga sakit gara gara memikirkan, ini kesalahannya dan ayah langsung mencari adik kita'' balas Bai Yan.

''Sampai sekarang pun ayah belum pulang mencari adik Bai An'' ujar Bai Yun,

Bai Yan menjawab ''karena aku menyayangi kalian semua aku tidak ingin kalian tertekan gara-gara petir prajurit surgawi sehingga kalian sakit.''

"Huuuufff,, aku tidak mau berdebat kau keras kepala Yun'er kalau kau menyuruh paman ke 2 ke Dunia Rendah menyelidiki orang yang mengundang petir itu lebih baik sambil paman mencari adik Bai An karena pirasatku mengatakan adik masih hidup dan berada di Dunia Rendah.''

Bai Yun , Bai Shan dan Bai Shao langsung melotot tak percaya karena mereka tahu ucapan Bai Yan 70% selalu akurat.

Bai Yun langsung menjawab ''apakah perkataan kakak ini benar?'' ujar Bai Yun memastikan dengan mata bersinar sinar.

''Ya kakak mempunyai pirasat tapi ini cuma 50% bukan 7!'' belum selesai Bai Yan menjawab paman keduanya Bai Shao memotong langsung. ''Tidak apa-apa walaupun hanya 1% aku berangkat sekarang juga,'' ucapnya menghilang langsung tampa pamit.

Saat Bai Shao menghilang.

Paman pertamanya Bai Shan merah padam karena ia juga ingin pergi tapi didahului adiknya Bai Shao, dan saat ingin menyusul Bai Yan dan Bai Yun menhadang, lalu berkata ''biarkan saja paman kedua pergi sendiri,'' itulah yang membuatnya semakin kesal dan cemberut seperti kehilangan permen. 😄

Bai Shan langsung menjawab ''aku mau bermeditasi ke ruanganku jangan halangi pamanmu ini'' ujarnya kesal.

Bai Yan dan Bai Yun pun menghela nafas, membiarkan paman pertamanya pergi karena baru kali ini ia melihat paman pertamanya marah, itu karena paman pamannya sangat menyayangi keponakannya.

Setelah Bai Shan pergi, mereka saling memandang lalu Bai Yan ''berkata Yun'er jangan terlalu tertekan, kita semua sangat menyayangi An'er.''

''Kunjungi ibu hibur dia karena setiap aku kesana ibu selalu diam tidak mau bicara sepatah katapun, mungkin ibu mau bicara saat kau kesana'' ujar Bai Yan lalu menghilang.

Kini cuma Bai Yun sendiri dengan semangat memikirkan adiknya yang masih hidup dan berkata saatnya melihat masa depan jangan terlalu memikirkan masa lalu, ia langsung menghilang menuju tempat kediaman ibunya.

Saat sampai kediaman Ibunya Bai Yun berhenti. Di depan pintu besar dan indah. Tapi, saat ini Bai Yun terlihat sedih memikirkan ibunya yang sakit trauma sampai tidak mau berbicara kepada siapapun.

Ia pun mengetuk pintu, setelah mengetuk pintu. Ia lalu membuka pintu lalu masuk, saat di dalam ia melihat dua wanita yang begitu cantik satu terlihat muda seperti berumur 20 tahunan padahal umurnya 220 tahun dan satu terlihat lebih dewasa seperti berumur 30 tahunan tapi, umur aslinya melebihi 1 juta tahun dia adalah adiknya Bai Yin terlihat sedih saat berusaha menghibur ibunya Ling Mei.

Bai Yin memandang kearah Bai Yun dengan mata berkaca-kaca, ''Yun gege'' ujar Yin'er berharap Bai Yun bisa menghiburnya.

''Yin'er istirahatlah aku mau memberi tahu ibu kabar baik'' ujar Bai Yun, saat mendengar itu Yin'er pun cerah dan ibunya tetap diam dengan pandangan kosong ke arah depan.

''Apa kabar baiknya Yun Gege'' ujar Yin'er tapi Bai Yun diam dan berjalan ke tempat ibunya duduk lalu duduk di samping ibunya.

Ia pun berkata ''An'er masih hidup Bu, kata Bai Yun dan ingin melihat reaksi ibunya, tapi ibunya tetap diam dengan pandangan kosong dan Yin'er pun kesal menjawab. ''Jangan suka berbohong Yun Gege'' ujarnya dengan nada tinggi sambil cembrut yang terlihat sangat cantik, kalau para dewa melihatnya mereka pasti ingin mengklaim Yin'er milik mereka.

Bai Yun menjawab ''Gege tidak bohong Yin'er tadi Yan Gege mu menjelaskan An'er masih hidup dan 50% berada di Dunia Rendah kamu ta.''

Belum sempat ia menjelaskan lebih lanjut Ling Mei langsung memotong dengan semangat sambil memegang tangan Bai Yun.

''Yun'er apakah benar Yan'er mengatakannya?'' ujar ibunya memastikan tapi saat Bai Yun dan Bai Yin mendengar ibunya membuka suara, mereka berdua tertegun karena selama 16 tahun mereka tidak pernah mendengar suara ibunya.

Bai Yun menjawab sambil mengeluarkan air mata, Seorang Patrick dengan kekuatan Immortal Emperor menangis kalau ada yang melihat patrick Bai Yun menangis mereka pasti tercengang.

''Ya bu Bai Yan tadi memberi tahu Yun'er saat!''

Belum selasai Bai yun menyelesaikan kata katanya, ibunya langsung Berdiri hendak pergi tapi Bai Yun Lansung menahannya karena tahu ibunya akan mencari adiknya Bai An.

''Ibu dengar dulu!'' ucap Bai Yun tapi Ling Mei berusaha melawan hingga terpaksa Bai Yun memasang sebuah formasi di sekitar tubuh ibunya agar tidak bergerak.

Ling Mei langsung berteriak ke arah Bai Yun ''Yun'er kenapa kau menghalangi ibu mencari adikmu!! cepat lepaskan ibu!'' ujarnya berteriak sambil menangis berusaha melepaskan diri dari formasi yang di Bai Yun.

Bai Yun menghela nafas lalu berkata ''apa yang ibu pikirkan salah, Yun'er begini demi kebaikan ibu. Apa ibu tidak sadar ibu sangat kurus sakit-sakitan dan saat An'er melihat ibu.''