NovelToon NovelToon
Menggenggam Rindu

Menggenggam Rindu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:50.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Hidup bergelimang harta, mempunyai istri yang cantik dan seorang putri yang manis tak membuat seorang Demian merasakan kebahagiaan hidupnya.

Rasa bersalahnya pada seorang wanita 8 tahun yang lalu selalu menghantui hidupnya. Wanita itu sudah berhasil mengubah hatinya yang hangat menjadi sedingin es, beku dan keras.

"Ariana, di mana kamu? aku merindukanmu sayang."

Disisi lain jauh dari ibu kota Ariana sedang bekerja keras seorang diri untuk menghidupi anaknya.

Anak yang tidak pernah mengetahui di mana sang ayah, karena 8 tahun yang lalu Ariana meninggalkan laki-laki yang sudah menyakitinya bersama janin yang tak pernah terucap.

Akan kah keduanya akan bertemu dan kembali bersama meski keadaan tidak seperti dulu lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~27

"Menikahlah denganku, kita bisa merawat anak kita bersama-sama ?" mohon Demian pada Ariana.

"Itu tidak mungkin Dem, aku tidak akan merusak rumah tanggamu." tolak Ariana seraya menjauhkan tangan Demian dari lengannya.

"Aku akan segera menceraikan Monica, agar kita bisa menikah." bujuk Demian lagi.

"Kamu pikir setelah itu aku akan bahagia dengan menghancurkan hati wanita lain, tanpa kita menikah pun kamu bisa kok menjadi ayah Ricko." tolak Ariana.

"Tapi aku mencintaimu, sayang. Bagaimana aku bisa hidup tanpa kamu di sampingku." mohon Demian lagi.

"Kamu jangan serakah Dem, kamu sudah mempunyai istri yang sempurna dan anak yang manis."

"Tapi aku tidak pernah mencintai Monica." sela Demian.

Mendengar penuturan Demian, Ariana nampak tersenyum sinis.

"Tidak mencintainya tapi bisa mempunyai seorang anak." cibirnya.

"Olive bukan darah dagingku." ucap Demian kemudian.

"Apa ?" Ariana nampak terbelalak mendengar pengakuan Demian.

"Ya, Olive bukan darah dagingku. 8 tahun yang lalu Monica menjebakku dengan kehamilannya dan orangtuaku memaksaku untuk mempertanggung jawabkannya." sahut Demian.

"Apa kamu yakin dia bukan darah dagingmu ?" cibir Ariana mengingat bagaimana intimnya hubungan Demian terdahulu bersama Monica.

"Aku sudah beberapa kali melakukan tes DNA dan hasilnya tetap sama."

"Ck, aku rasa itu hanya keberuntungan mu saja. Bukannya dulu kalian memang sering tidur bareng." sindir Ariana, rasanya sakit sekali membayangkan hal itu.

"Ku mohon jangan pernah menerka-nerka dengan apa yang tidak pernah kamu lihat." ujar Demian mengingatkan.

Meskipun ia tidak menampik dahulu memang pernah tidur dengan Monica sebelum mereka menikah.

"Kalau kamu tidak pernah tidur dengannya, tidak mungkin kamu mau bertanggung jawab dan menikahinya." cibir Ariana lagi.

"Itu....." Ah Demian rasanya mati kutu menghadapi Ariana, ia jadi menyesal kenapa dulu menjadi seorang player yang selalu berpetualang dari ranjang satu ke ranjang lainnya.

"Perbuatanmu dulu bahkan masih teringat jelas di ingatanku." ucap Ariana dengan tersenyum getir.

"Apa ?" Demian nampak menelan salivanya sendiri, sungguh ia sangat khawatir saat ini.

"Malam itu di mana saat aku ingin meminta pertanggung jawaban mu atas kehamilanku, aku justru melihatmu sedang bermesraan dengan wanita itu di depan pintu Apartemenmu." ucap Ariana, nampak raut kesedihan mengingat peristiwa 8 tahun silam.

Demian tersentak, benarkah malam itu Ariana datang ke Apartemennya tapi kenapa ia tak mengetahuinya.

"Aku tidak pernah bermesraan dengan Monica, dia yang tiba-tiba menciumku waktu itu." sanggah Demian.

"Tapi kamu menikmatinya." cibir Ariana.

"Sayang aku mohon, bukan seperti itu. Aku sangat menyesal karena perbuatanku dulu. Selama 8 tahun ini hidupku selalu di penuhi rasa penyesalan karena sudah menyakitimu dan percayalah selama pernikahanku dengan Monica aku tidak pernah sedikitpun menyentuhnya. Bahkan kamar tidur kami pun terpisah." bujuk Demian meyakinkan.

Ariana nampak melihat kejujuran di mata Demian, tapi entahlah hatinya masih sangat ragu dengan kesungguhan laki-laki itu.

"Setelah aku menceraikan Monica, ku mohon menikahlah denganku." mohon Demian lagi.

"Aku tidak tahu." sahut Ariana seraya berjalan menjauh, namun Demian langsung menarik tangannya lalu membawanya ke dalam pelukannya.

"Aku mencintaimu Ariana, aku sangat mencintaimu tolong beri aku kesempatan sekali lagi." ucapnya sembari mencium puncak kepala Ariana.

"Tolong beri aku waktu, aku akan memikirkannya. Karena aku juga tidak mau menjadi penyebab hancurnya pernikahanmu." sahut Ariana.

"Pernikahan ku sudah hancur sebelum di mulai, jadi untuk apa harus di pertahankan." Demian semakin mengeratkan pelukannya, seakan takut kehilangan wanita itu.

"Lalu bagaimana dengan orang tuamu ?" Ariana nampak mendongakkan kepalanya menatap Demian.

"Sudah 32 tahun aku menuruti kemauan mereka dan mulai saat ini aku akan mengejar kebahagiaan ku sendiri bersama mu." sahut Demian meyakinkan.

"Tapi...."

"Sssstttt, please aku hanya ingin kamu mendukungku tanpa memprotesku." sela Demian kemudian ia kembali membawa Ariana ke dalam pelukannya.

Beberapa saat kemudian Ricko nampak terbangun, ia langsung terkejut ketika melihat ibunya sedang berpelukan dengan ayah dari temannya tersebut.

"Ibuk, kenapa kalian berpelukan ?" tanyanya polos.

Mendengar suara Ricko Ariana langsung melepaskan pelukan Demian, meskipun laki-laki itu rasanya enggan untuk melepaskannya.

"Nak, ibuk....."

"Ricko, ini ayah sayang. Ayah kandung kamu." Demian nampak mendekati Ricko yang sudah duduk di atas ranjangnya.

"Ibuk, Om Demian bohong kan ?" Ricko menatap ibunya meminta penjelasan.

Sedangkan Ariana nampak menitikkan airmatanya sembari mengangguk.

"Nggak mungkin, Om pasti bohong." Ricko masih saja tak percaya dengan kenyataan di depan matanya tersebut.

"Itu benar Nak, maafkan ayah ya sudah menelantarkan kalian selama ini." Demian ingin menyentuh Ricko namun putranya tersebut langsung menghindar.

"Pergi Om, Om bukan ayahnya Ricko." tolak Ricko.

"Nak, ini ayah. Ayah kandung kamu." Demian nampak mengiba.

"Om ayahnya Olive, bukan ayahnya Ricko." teriak Ricko.

"Ayah minta maaf Nak." mohon Demian nampak matanya mulai mengembun, ia masih tidak menyangka atas penolakan putranya tersebut padahal sebelumnya hubungan mereka mulai akrab.

"Om bukan ayahku, kalau Om ayahku Om tidak akan meninggalkan ku dan ibuk."

"Ayah minta maaf Nak." sesal Demian.

"Om jahat, Ricko tidak mau bertemu dengan Om lagi." teriak Ricko.

"Nak, jangan seperti itu sayang." bujuk Ariana.

"Om jahat Buk, Om sudah meninggalkan kita dan membiarkan ibuk bekerja sendiri. Gara-gara Om juga ibuk selalu di hina oleh banyak orang, mereka bilang ibuk mempunyai anak haram. Ricko juga selalu di katai anak haram sama teman-teman." ucap Ricko dengan emosi.

Bocah kelas 2 sd tersebut, sepertinya merekam semua kejadian buruk yang selama ini ia alami dan diam-diam ia selalu menyalahkan ayahnya karena tak berada di sampingnya dan ibunya saat itu.

Sedangkan Demian hanya bisa menatap getir Ricko, ini semua memang salahnya. Harusnya putranya itu menikmati masa kanak-kanaknya seperti halnya Olive.

Tapi bocah seumuran Ricko harus tumbuh dewasa lebih cepat karena keadaan yang memaksanya.

"Tolong maafkan, ayah Nak." sesal Demian.

Namun Ricko justru memalingkan wajahnya dan enggan menatap ayahnya tersebut.

"Mas, tolong jangan paksa Ricko. Dia perlu waktu untuk memahami ini semua. Tolong tinggalkan kami, aku akan bicara padanya." bujuk Ariana pada Demian.

Demian nampak enggan meninggalkan putranya tersebut, semoga saja Ariana bisa membujuknya.

"Buk, Om Demian bukan ayahku kan ?" tanya Ricko setelah Demian meninggalkan ruangannya.

"Maafkan ibuk Nak, harus menyembunyikan ini semua darimu."

"Ibuk tidak pernah salah, tapi Om itu yang salah. Om itu lebih memilih Olive dan ibunya dan meninggalkan kita di kampung." ucap Ricko.

"Tapi bagaimana pun juga dia tetap ayahmu sayang, maafkan ayah ya? bukannya sebelumnya kamu menyayangi beliau."

"Sekarang nggak lagi, ayah sudah menjadi milik Olive."

"Dia juga ayahmu Nak."

"Tapi ayah lebih sayang sama Olive Buk."

"Olive kan juga saudara mu sayang."

"Ricko tidak mau punya saudara seperti Olive."

"Nak, itu tidak baik sayang."

"Pokoknya Ricko tidak mau punya saudara seperti Olive dan ibuk tidak boleh dekat-dekat lagi dengan mereka, mereka itu jahat Buk." ucap Ricko dengan tegas.

Sepertinya bocah kecil itu ingin sekali melindungi ibunya mengingat bagaimana galaknya Olive serta ibunya.

Sedangkan Demian yang masih bersandar di balik pintu, nampak menghela napasnya dengan berat ketika mendengar kata-kata Ricko.

"Tuan, anda baik-baik saja ?" tanya Victor.

"Kita pergi ke Mansion sekarang, Vic." perintah Demian kemudian.

1
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Erna Sudiastuti
Lumayan
Syavira Vira
lanjut
new user
Mudah menyerah bodoh memang patas d siksa ibu tiri gk ad pendirian
Fida Manja
Luar biasa
Rini Deswita
Kecewa
Rini Deswita
Buruk
Mak Suli Cee
gara" hp rusak akhirnya ketemu lagi, kangen sama novel ini
Ɗҽҽ ❤️🌸20
iihh kok gitu sih..yg ada Nina malah ketakutan
Ɗҽҽ ❤️🌸20
good Nina...
Ɗҽҽ ❤️🌸20
Ya elahh beneran di transfeer....
wah kamu tuh Victor ga menghargai Nina..
Hera Any
Luar biasa
tutut wahyuningsih
Bagus ceritanya 👍👍
Yuri Imut
🤣🤣🤣🤣
Yuri Imut
🤣🤣🤣
Yuri Imut
😭😭😭😭
Yuri Imut
lebay banget gurunya, kan itu gk sengaja, mentang2 olive orang kaya
Rafa Pratama
ceritanya bagus bangett👍👍👍
Widya Asyanti
bagus ceritanya,semua di kupas habis
Enung Samsiah
aku jugaaa,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!