NovelToon NovelToon
BECOME AN ANTAGONIST

BECOME AN ANTAGONIST

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dendam Kesumat / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:29.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: zarin.violetta

Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.

"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA

Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.

Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.

Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.

NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.

Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#31

Keesokan harinya, Lara dan Silas menuju ke sebuah mansion megah keluarga Robert.

"Mengapa kita ke sini, Uncle? Bukankah lebih baik kita membicarakan hal ini di perusahaan?" tanya Lara mengikuti Silas berjalan di belakangnya.

"Mereka mengistimewakan kita, Lara.Aku dan Rey sudah cukup lama berteman. Ayahnya adalah temanku juga. Kuharap nanti kau bisa menjalin kerjasama yang baik dengan putranya," jawab Silas.

Lara tak bertanya lagi dan hanya mengikuti Silas dibelakangnya. Semua bodyguard menunggu di halaman mansion.

Silas didampingi oleh Lara dan salah satu asistennya juga yang bernama Tuan Travis.

"Halo, Tuan Silas ..." sambut Rey di depan pintu utama mansionnya.

Tampak di sampingnya, Phoenix berdiri mendampinginya.

Mata Phoenix sudah terpaku pada sosok Lara yang berada di belakang Silas.

"Ini putra bungsuku, Phoenix," ucap Rey memperkenalkan Phoenix pada Silas.

"Semoga kita bisa bekerja sama, Uncle Silas." Phoenix menjabat tangan Silas.

"Senang bertemu denganmu, Nak. Oh ya, ini Lara. Dia yang akan mengelola perusahaanku di New Jersy nanti," ucap Silas memperkenalkan Lara pada Phoenix.

Phoenix mengulurkan tangannya dan Lara menejabatnya tetapi tanpa senyum di wajahnya.

'Jadi dia akan menjadi partnerku nanti?' batin Lara.

"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, Nona Lara," ucap Phoenix menatap mata biru Lara.

"Kau bahkan belum melihat proposal kami," jawab Lara datar.

Silas tertawa pelan mendengar hal itu.

"Nanti kau akan terbiasa dengannya, Nak. Percayalah, kau tak akan rugi bekerja sama dengan perusahaan kami. Lara adalah orang terbaikku," ucap Silas.

"Sekarang ayo kita masuk dan mengobrol tentang bisnis ini," kata Rey.

Mereka berlima pun masuk ke dalam mansion. Mereka membicarakan inidi ruang tengah yang dekorasinya cukup mewah dan megah seperti istana.

Lara mengamati Rey dan Phoenix yang nantinya akan menjadi rekan bisnisnya. Dan dia harus mengenal karakter orang yang akan menjadi partner bisnisnya nanti.

Lara memberikan proposal itu pada Phoenix. Pembicaraan itu berubah menjadi pembahasan yang cukup serius karena menyangkut bisnis milyaran dollar.

Tak terasa selama 2 jam mereka menghabiskan waktu untuk meeting bisnis ini. Hingga akhirnya masuk waktu makan malam.

Rey dan Galy sebagai tuan rumah benar-benar menjamu Silas dan Lara dengan baik. Tuan Giles pergi terlebih dulu untuk menyelesaikan urusan di kantor.

Lara melihat Galy keluar dari dapur bersama Davina. Lara yang melihat itu hanya menatapnya dengan datar dan dingin.

"Lara?" ucap Davina.

"Kalian saling mengenal?" tanya Galy.

Davina mengangguk. "Dia anak angkat daddy, Aunty. Dan kami sempat terpisah lama," jawab Davina dengan senyum dan tenang.

'Cih ... menjijikkan ...' batin Lara melihat kepalsuan Davina.

Lara tak pernah percaya jika Davina sudah berubah. Di matanya Davina akan selalu menjadi sosok pembully yang manja dan tak berperasaan.

"Waahh ... Jadi ini pertemuan pertama kalian setelah berpisah?" tanya Galy excited.

Davina mengangguk dan tersenyum. Berbeda dengan Lara yang memasang wajah dingin dan datarnya. Phoenix memperhatikan hal itu. Begitu juga dengan Silas. Silas tahu apa yang terjadi di antara Lara dan Davina.

"Ayo kita makan malam," ucap Rey. Dan mereka berenam pun makan malam bersama.

Mereka makan sambil mengobrol dan Davina seperti ingin menguasai pembicaraan ini dengan kata-kata sok pintar dan sok bijaknya yang membuat Lara ingin muntah ketika mendengarnya.

Sedangkan Lara hanya diam saja dan menikmati makan malamnya tanpa mau ikut masuk ke dalam obrolan itu.

Sekali lagi, mata Phoenix menatap ke arah Lara. Tetiba mata Lara bertumbukan dengan mata Phoenix yang melihat ke arahnya.

Tak ada ekspresi dari wajah Lara. Pandangan Lara sangat dingin dan sinis. Kemudian Lara mengalihkan pandangannya dan kembali melanjutkan makan malamnya sampai selesai.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤

1
helmiza emi
tiada maaf bagimu......!!
SLina
air tenang tanda kau akan tengelam
SLina
bumil mendadak jadi lemah lembut
SLina
mencuri didepan mata dan cahaya 😀
Putra Ganteng
davina davina dunia itu berputar terus jadi jangan sombong
Putra Ganteng
thor 😭😭😭😭😭
LinLin
haha...skrg aja lu bilang temperamental, ujung2nta lu bucin jg
pangenda
sebenernya sikap lara yang Uda ga nangis lagi ato ga meratapi nasib bisa jadi bom waktu kedepannya, kalo di kontekskan ke real life sih wkwkw.. itu sikap yang ga baik. ada kalanya menangis, marah, sedih dsb bener² di butuhin sama manusia².

but sejauh ini ceritanya oke siii
As Ngadah
kerennnn lara bestiku
As Ngadah
T E R L A M B A T
As Ngadah
tetap semangat thorrr, super duperrr kerennnnnn
Helen Nirawan
mang itu nenek lampir gila , sakit jiwa lo.kampret , mati aj lu sono , ciihh
ilmi ilmiyyach
Sempurna
ilmi ilmiyyach
Velvet kau baik sekalii
ilmi ilmiyyach
Kurang suka sama cara lara ini
ilmi ilmiyyach
Bagus cepat katakan saja yg sebenarnya
ilmi ilmiyyach
Jngn sampai kali ini davina menang
ilmi ilmiyyach
Aku dsni hanya menunggu kehancuran davinaaaaa
Hahhaa jahat kah aku 🤣
ilmi ilmiyyach
Bagusss laraaaa
ilmi ilmiyyach
Cantik bngt lara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!