NovelToon NovelToon
Crazy Boss

Crazy Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bertepuk12

"Menikah lah dengan saya Jeslyn! Ini perintah bukan penawaran!"

"A-pa!?"

Menikah dengan boss sendiri!? Jeslyn tak pernah berpikir bahwa Louis akan melamar nya secara tiba-tiba, padahal lelaki itu jelas tidak mecintai nya! Apa yang sebenar nya lelaki itu inginkan hingga memaksa Jeslyn untuk tidak menolak titahan tersebut? Apakah sebuah keterpaksaan dari seseorang? Balas dendam? Atau alasan lain nya? Cukup Tuhan dan Louis yang tau!

Jeslyn yang memang tidak memiliki power apapun pun terpaksa mengiyakan keinginan dari Louis tanpa tau alasan pria itu ingin menikahi nya.

Lalu, bagaimana kehidupan Jeslyn kelak? Akan kah ia mampu untuk meluluhkan hati Louis? Sedangkan lelaki itu memiliki sifat kaku, dingin tak tersentuh, dan temperamental!? Belum lagi, Louis yang masih terbayang-bayang oleh masa lalu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bertepuk12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Mansion itu menjulang megah di antara perumahan lainya, arsitektur klasik yang memancarkan kemewahan, siluetnya yang anggun terlihat dari kejauhan.

Pagar besi ditempa dengan rumit mengelilingi halaman luas yang dipenuhi aneka bunga dan pohon rindang.

Dinding luarnya dibangun dari batu marmer putih yang berkilauan di bawah sinar sang rembulan, memberikan kesan seperti kastil abad ke-15.

Pilar-pilar tinggi dengan ukiran rumit menopang balkon luas di lantai atas, sementara jendela-jendela besar berbingkai emas menghiasi setiap sisi bangunan, memperlihatkan pancaran cahaya dari chandelier kristal di dalamnya. 

Pintu utama mansion itu adalah mahakarya tersendiri, karena terbuat dari kayu mahoni dengan ukiran tangan berbentuk motif bunga dan lambang keluarga Michelle, dilengkapi gagang pintu dari perunggu yang berkilauan.

Jalan setapak menuju pintu ini dihiasi oleh taman yang dirancang dengan sempurna, lengkap dengan air mancur marmer putih berbentuk malaikat yang memancarkan air jernih ke kolam kecil di sekitarnya.

Aroma mawar dan lavender dari taman itu bercampur dengan angin sepoi-sepoi yang membawa suasana damai. 

Jeslyn sempat ternganga, karena baru kali ini ia menginjak tanah mansion utama dari keluarga marga Michelle itu, karena biasa nya ia hanya singgah pada salah satu mansion yang memang tak semewah ini.

"Tuan, apa sudah sampai?" Tanya Jeslyn berbasa-basi, ia mengikuti langkah Louis dengan perlahan, menatap punggung lelaki itu lamat, walaupun perasaan dongkol masih menghiasi hati nya.

Sejenak, Louis menghentikan langkah nya, lalu menoleh kebelakang, "Apa mata mu buta?"

"Jika saya buta mana mungkin bisa berjalan seperti ini tuan." Jeslyn menjawab seadanya dengan bahu yang mengendik acuh, lalu ia kembali memfokuskan pandangan nya pada mansion mewah dihadapan nya.

Perasaan kagum benar-benar melingkupi hati Jeslyn, biar saja jika ia dikatakan kampungan, persetan dengan itu! Karena baru kali ini ia bisa melihat mansion mewah klasik bak kerajaan dinegeri dongeng.

"Selamat datang tuan."

Lelaki bongkotan itu berseru dengan uban yang sudah memenuhi kepala nya, dia menyilangkan tangan di dada lalu membungkuk, seolah-olah tengah menyambut kedatangan sang tuan.

Namun Louis tak menjawab apapun, ia tetap melangkahkan kaki maju, berbeda dengan Jeslyn yang memberi senyuman pada lelaki tua itu, tak lama ia pun segera mengejar langkah panjang Louis.

"Mewah sekali." Gumam Jeslyn berdecak.

Di dalam, aula utama dengan langit-langit tinggi menyambut setiap tamu. Lukisan-lukisan abstrak menghiasi dinding.

Sementara lantai marmer yang dipoles sempurna mencerminkan lampu-lampu gantung kristal di atasnya.

Tangga besar berbentuk setengah lingkaran dengan pegangan dari besi tempa berlapis emas menghubungkan lantai dasar ke lantai atas, hingga menambah kesan kemewahan. 

Mansion ini bukan hanya sebuah rumah, tetapi sebuah mahakarya yang memadukan keindahan, kemewahan, dan kehangatan.

"Mengapa kau mengikuti ku?" Louis menghentikan langkah, berbalik menatap Jeslyn datar, karena wanita itu sedari tadi terus mengekor hingga ia tiba didepan kamar utama milik nya.

Tentu saja sebagai manusia normal, Louis merasa terganggu akan tingkah jejadian Jeslyn.

Menggaruk tekuk leher nya canggung, Jeslyn menatap tanpa dosa Louis, lalu menyengir kuda, "Memang nya saya harus dimana? Afnan belum tiba." Seru nya membela diri.

"Dimana pun asal jangan mengikuti ku!" Titah Louis berintonasi tegas, lalu ia berkecak pinggang, menunggu Jeslyn pergi dari pandangan nya.

Mendengar itupun Jeslyn mengangguk, "Berarti jika saya menunggu dikamar anda tak apa?" Jawab Jeslyn santai, jangan lupakan ekspresi nya yang seolah-olah tengah menantang.

Kini tatapan Louis yang awal nya datar tanpa minat, kini berubah menjadi siluet tajam seolah-olah siap mengoyok tubuh lawan bicara nya, "Sial, gaji mu akan ku po-"

Belum selesai dengan ucapan nya, Jeslyn lebih dahulu ngacir pergi, berlari sekuat naga menuruni tangga dan akan menunggu kedatangan Afnan diruang tamu.

Jujur saja, ia sedikit puas setelah berhasil membuat tuan nya itu kesal.

Anggap saja impas, karena lelaki itu sudah membuat nya tersiksa dengan duduk di bagasi mobil.

"Hey heyyy, jangan berlari Jes!"

Suara yang cukup melengking terdengar, Afnan wanita itu tiba sembari memamerkan senyuman bahagia, seolah-olah tak merasa bersalah karena sengaja membuat Jeslyn satu mobil dengan Louis.

Sedangkan Jeslyn meraup oksigen rakus selepas berlarian dengan begitu kencang, bahkan dada nya naik turun kempas-kempis.

"K-au la-ma seka-li!" Ujar Jeslyn sembari mengelus dada, beberapa kali pula ia pukul ringan.

Kening Afnan terangkat heran, lalu menepuk pundak Jeslyn dan menyuruh pelayan untuk membawa satu gelas air mineral.

"Kau tak apa? Mengapa berlarian seperti itu? Apa kau melihat hantu?" Tanya Afnan penasaran.

Menegakan tubuh nya, Jeslyn memperlihatkan raut frustasi, "Bahkan lebih horor dari pada hantu!" Jawab nya histeris, lalu ia memutar tubuh untuk mendudukan tubuh nya pada salah satu sofa tanpa minta izin lebih dahulu.

"Benarkah?"

Jeslyn diam sejenak, mengatur pernafasan nya lalu mendongok, menatap Afnan yang tengah berjalan santai menuju kearah nya.

"Apa wajah ku terlihat bercanda?" Jeslyn menjawab sewot.

Kekehan kecil terdengar, Afnan mengambil gelas bening berisi air mineral dari pelayan, lalu Ia serahkan pada Jeslyn, "Wajah mu terlihat bagai orang yang ingin diperkosa."

Memilih abai, Jeslyn meneguk air mineral itu hingga tandas tak tersisa sedikit pun, lalu ia taruh pada meja kaca perlahan, dan tatapan nya mengarah pada jam dinding.

"Sudah pukul 1.00 AM. " Seru Jeslyn menghela nafas berat.

"Kau lelah?" Tanya Afnan hati-hati.

Ekspresi Jeslyn mulai mendatar, ia menampakan wajah nya yang sudah lesu tanpa energi itu pada Afnan dan mengacungkan jari tengah.

"Menurut mu?"

"Baiklah, ayo segera tidur, aku tak ingin kau kelelahan lalu berujung sakit." Ajak Afnan kasian, apalagi saat netra nya menangkap ekspresi Jeslyn yang seolah-olah tak memiliki tujuan hidup.

1
tari
lanjut thor
Ayu Wandira
menarik ditunggu up nya lagi.tiap hari kalo boleh terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!