NovelToon NovelToon
Between Two Alpha’S

Between Two Alpha’S

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Manusia Serigala / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Elowen, seorang wanita muda dari keluarga miskin, bekerja sebagai asisten pribadi untuk seorang model internasional terkenal. Hidupnya yang sederhana berubah drastis saat ia menarik perhatian dua pria misterius, Lucian dan Loreon. Keduanya adalah alpha dari dua kawanan serigala yang berkuasa, dan mereka langsung terobsesi dengan Elowen setelah pertama kali melihatnya. Namun, Elowen tidak tahu siapa mereka sebenarnya dan menolak perhatian mereka, merasa cemas dengan intensitasnya. Lucian dan Loreon tidak menerima penolakan begitu saja. Persaingan sengit antara keduanya dimulai, masing-masing bertekad untuk memenangkan hati Elowen. Saat Elowen mencoba menjaga jarak, ia menemukan dirinya terseret ke dalam dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah ia bayangkan, dunia yang hanya dikenal oleh mereka yang terlahir dengan takdir tertentu. Di tengah kebingungannya, Elowen bertemu dengan seorang nenek tua yang memperingatkannya, “Kehidupanmu baru saja dimulai, nak. Pergilah dari sini secepatnya, nyawamu dalam bahaya.” Perkataan itu menggema di benaknya saat ia dibawa oleh kedua pria tersebut ke dunia mereka, sebuah alam yang penuh misteri, di mana rahasia tentang jati dirinya perlahan mulai terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Two Alpha's And Mate

Mobil melaju perlahan menembus hutan yang lebat, mengikut jalur sempit yang nyaris hanya cukup untuk satu kendaraan. Pohon-pohon besar dan rapat dengan akar yang menghubung erat dengan tanah, seakan memeluk jalan setapak itu. Cahaya matahari yang coba menembus celah-celah daun tak banyak membantu. Suasana di sekitar begitu gelap, hanya suara gesekan dedaunan dan ranting yang tersentuh oleh angin yang terdengar. Di kejauhan, suara burung liar sesekali terdengar, namun hutan ini tetap terasa sepi.

Elowen memandang ke luar jendela dengan rasa cemas. Walau Athena sudah meyakinkan bahwa perjalanan ini adalah untuk liburan, namun hati Elowen masih bertanya-tanya. Athena—atau Valerie, seperti yang lebih dikenal—duduk di sampingnya, sementara Loreon duduk di kemudi, fokus mengendalikan mobil dengan tenang.

"Semuanya baik-baik saja?" tanya Valerie, melirik ke arah Elowen dari kursi depan.

Elowen mengangguk pelan, meskipun ada keraguan yang menggelayuti pikirannya. Hutan ini bukanlah tempat yang biasa ia temui. Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di sekitar, hanya pohon-pohon tinggi dan semak belukar yang menghalangi pandangan. Seolah-olah, mereka semakin terisolasi dari dunia luar. "Kau yakin ini jalan yang benar? Hutan ini terlihat... aneh."

Valerie tersenyum tipis, namun senyuman itu tidak mampu menghapus sedikit pun kekhawatiran Elowen. "Ini jalan tercepat menuju rumah. Jangan khawatir, kita hanya melewati hutan ini sebentar lagi."

Di belakang, Elliot dan Harison diam-diam saling berpandangan. Mereka tahu betul tentang rencana Valerie yang lebih besar, namun mereka memilih untuk tetap diam, memberikan ruang bagi Elowen untuk merasakan perjalanan ini dengan tenang. Hanya Loreon yang tetap tenang di belakang kemudi, wajahnya datar dan tak terbaca.

pandangannya Elowen tetap pada jalan yang semakin menyempit, dikelilingi oleh pepohonan yang semakin tinggi dan rapat. Beberapa cabang pohon menyentuh kaca mobil, seakan ingin ikut masuk ke dalam. Hutan ini terasa hidup, seolah ada sesuatu yang mengawasi mereka.

"Jalan ini memang tidak pernah ramai," Valerie berkata, mengubah topik pembicaraan. "Hanya sedikit orang yang tahu tentang tempat ini."

Elowen menundukkan kepala, mencoba memusatkan perhatian pada pemandangan yang semakin gelap di luar. Pepohonan tinggi dan rimbun terus mengelilingi mereka. Semakin jauh mereka melaju, semakin dalam mereka masuk ke dalam wilayah yang terasa asing. Tak ada tanda-tanda peradaban, hanya hutan yang tampaknya tak berujung.

"Ini adalah wilayah yang tidak akan ditemukan oleh sembarang orang," lanjut Valerie, suaranya lebih serius kali ini. "Hanya sedikit yang tahu, dan lebih sedikit lagi yang berhasil menemukan jalan keluar setelah mereka datang."

Elowen menoleh ke Valerie, jantungnya berdebar lebih kencang. "Kalian... tinggal di sini?"

"Ya," jawab Valerie singkat. "Di sini, tempat yang berbeda."

Mobil itu melaju semakin dalam ke dalam Hutan Atheris, sebuah tempat yang tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekuatan magis yang mengalir melalui tanah dan pepohonannya. Di luar, jalanan semakin sempit dan terjal, dikelilingi oleh pepohonan besar yang begitu tinggi hingga tampak menjulang menembus langit. Daun-daun lebat menghalangi cahaya matahari, menciptakan sebuah suasana gelap dan misterius. Hutan Atheris tidak seperti hutan pada umumnya—di sini ada sesuatu yang berbeda, seolah ada kekuatan yang menjaga dan melindungi tempat ini.

Beberapa kali, Elowen melihat semacam kabut tipis yang melayang di antara batang pohon. Kabut itu datang dan pergi begitu cepat, seolah-olah memudar sebelum bisa dikenali dengan jelas. Terkadang, suara-suara aneh terdengar, seperti gemerisik langkah kaki besar yang bergerak melalui semak-semak, namun saat dilihat, tak ada apa pun di sana.

"Tempat ini... terasa aneh," Elowen berkata dengan nada ragu. Walaupun ia merasa aneh, ada semacam perasaan yang mengikat dirinya pada hutan ini, meskipun ia tidak tahu alasan pastinya.

"Hutan ini merupakan perbatasan antara perkotaan dan pedesaan.Tidak sembarang orang bisa menapakkan kaki di sini tanpa izin." kata Valerie dengan suara pelan namun penuh makna.

Hutan Atheris, yang begitu lebat dan penuh dengan energi purba, berfungsi sebagai perbatasan yang melindungi Wilayah Immortal, rumah bagi para makhluk abadi dan klan-klan werewolf yang telah hidup selama berabad-abad. Setiap inci tanah di wilayah ini penuh dengan kekuatan magis yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang memiliki darah khusus—seperti Valerie, Loreon, dan Elliot, yang berasal dari keturunan Immortal.

Elowen merasakan hawa yang semakin berat di sekelilingnya, seakan energi yang mengalir dari tanah meresap melalui tubuhnya. Di kejauhan, puncak gunung yang tampak hampir terselubung awan terlihat samar-samar. Itulah Wilayah Immortal yang sebenarnya—tempat para makhluk abadi tinggal, jauh dari dunia manusia. Di sana, waktu berjalan berbeda, dan kekuatan supernatural mengalir begitu bebas.

Pohon-pohon di sepanjang jalan mulai berubah menjadi lebih besar, kulit kayunya tampak berkilau dengan warna perak di bawah sinar yang dipantulkan oleh kabut. Beberapa pohon bahkan tampak seperti memiliki wajah, ukiran alami yang memberi kesan bahwa mereka adalah penjaga hutan ini.

"Di sini, kita hidup menurut aturan yang berbeda. Kami bisa mengendalikan alam, tapi alam ini juga bisa mengendalikan kami."

Elowen bisa merasakan sebuah getaran halus, seolah tanah dan udara di sekitar mulai bergetar dengan energi yang tidak bisa dijelaskan. Tiba-tiba, angin sepoi-sepoi berhembus, membawa bau tanah basah yang segar, bercampur dengan wangi bunga liar yang hanya tumbuh di tempat ini. Sesekali, bayangan besar tampak melintas di antara pepohonan, cepat dan tak terlihat jelas, namun cukup untuk membuat Elowen menahan napas sejenak.

"Ini adalah tanda bahwa kita sudah semakin dekat," Valerie berkata, sedikit tersenyum, namun ada ketegangan yang jelas di wajahnya.

Mobil terus melaju, semakin mendekat ke sebuah gerbang alami yang terbentuk dari dua pohon besar yang saling menjulang tinggi. Di antara keduanya, ada celah yang cukup untuk mobil melewati. Begitu mereka melewati celah itu, udara terasa lebih berat dan sejuk, seperti melangkah ke dunia yang terpisah dari realitas biasa.

Setiap pohon yang mereka lewati tampak lebih hidup, dan tidak hanya itu, Elowen bisa merasakan ada mata yang mengamati mereka dari balik bayangan. Tentu saja, ini adalah wilayah para werewolf—makhluk yang memiliki indra tajam dan kekuatan luar biasa. Tidak lama setelah melewati celah pohon, mereka tiba di tempat yang lebih terbuka, dengan pemandangan pegunungan tinggi di kejauhan dan sebuah kastil besar yang terbuat dari batu hitam berdiri megah di puncak sebuah bukit.

"Kita sudah sampai," kata Loreon, suaranya dalam dan penuh penekanan. "Selamat datang di rumah kami."

1
☆Peach_juice
Ceritanya seru banget😭

oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!