NovelToon NovelToon
Mr. Planet Only Mine!

Mr. Planet Only Mine!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Duda / CEO / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:8.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

Mars Reviano, seorang duda yang akan kembali menikah dengan wanita yang di jodohkan oleh orang tuanya. Sayangnya, di hari pernikahannya calon mempelai wanita tak datang. Situasi sungguh kacau, pernikahan tak bisa di batalkan begitu saja.

Hingga tiba-tiba, kedatangan seorang gadis memakai gaun pengantin mencuri perhatiannya. Aurora Naomi, sosok gadis cantik pemilik senyuman indah. Ia tak sengaja masuk ke dalam gedung acara pernikahan Mars karena menghindari kejaran polisi yang ingin menilangnya.

Entah kebetulan atau tidak, Aurora merupakan keponakan dari asisten pribadi kakek Mars. Mengetahui nama Aurora dan calon mempelai wanita sama, kakek Mars langsung meminta asistennya untuk menikahkan keponakannya dengan cucunya.

"Kenapa Tuan Planet mau menikah denganku?"

"Jangan panggil saya planet! Itu sangat mengesalkan!"

Si gadis pecicilan yang bertemu dengan duda dingin? Bagaimana akhirnya? Di tambah, seorang bocah menggemaskan.

"Ibu tili? Woaah! tantiknaa ibu tili Alkaaan!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Arkan

Entah mengapa, Aurora rasanya ingin terbang melayang saat Mars mengatakan akan menjadikan dia dunianya. Pipi gadis itu bersemu merah, ia mengalihkan pandangannya saat wajah Mars justru semakin dekat ke arahnya. Melihat kegugupan Aurora, Mars menghela nafas pelan. Ia menarik lembut tangan Aurora dan mengelusnya.

"Kamu menikahi seorang duda, sudah pasti memiliki masa lalu. Perlahan, saya akan mencoba untuk mencintaimu seutuhnya. Aurora Naomi, maukah kamu menunggu cinta itu datang?"

Aurora kembali menatap ke arah Mars, kedua tatapan mereka bertemu. Waktu terus berputar, keduanya seolah berada di dunia dengan waktu yang terhenti. Tatapan mereka begitu dalam, seakan-akan tengah berbagi apa yang keduanya rasakan saat ini.

"Tapi perasaanmu masih tetap pada Mommy Arkan. Buktinya, kamu yakin menikah denganku karena mimpi itu. Jika tidak mimpi, mana yakin kamu menikah denganku." Desis Aurora.

"Saya minta maaf, saya bukan pangeran berkuda yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, saya akan mencoba untuk menjadi pangeran impianmu. Saya berharap, kamu juga mencoba untuk membuka hatimu untuk saya. Kita sama-sama saling membuka hati dan saling mengerti. Katakan apapun yang tidak kamu sukai dari saya, dan apa yang kamu sukai. Jika marah, katakan. Jangan kabur seperti anak kecil, mengerti?"

Aurora tadinya terharu, tapi di akhir kalimat ia di buat kesal lagi oleh pria itu. Aurora menarik kembali tangannya dan melirik Mars dengan kesal. Baru saja dia mau melayang tinggi, tapi pria itu seolah menjatuhkannya dari ketinggian.

"Aku gak suka dari kamu, semuaaa! Semuanya! Sifat dingin kamu, cuek, galak! Aku gak suka di bentak, karena paman tak pernah membentakku. Ayah, boro-boro membentak, dia saja sangat jarang bicara padaku. Jadi, jangan meninggikan suaramu Tuan Planet!" Aurora melipat tangannya di depan d4da, lalu ia melengoskan wajahnya saat Mars justru tersenyum padanya.

"Baiklah, maafkan saya. Mau bekerja sama demi keutuhan rumah tangga kita? Dan ... bisakah kamu tidak memanggil saya Tuan Planet lagi? Itu terdengar sangat mengesalkan." Pinta Mars sembari menyodorkan tangannya berharap Aurora menyambutnya.

Aurora melirik ke arah tangan Mars, ia lalu melirik wajah pria itu dengan lirikan tajam. "Situ juga panggilnya saya kamu, berasa jadi orang asing." Sindir Aurora.

Mars menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan pelan. "Oke, maafkan aku sayang."

"Sa-sayang?! Kamu memanggilku sayaaaang?!" Pekik Aurora dengan mata membulat sempurna.

Mars mengangguk kaku, "Ya, apa ada yang salah? Bukannya normal aku memanggil sayang pada istriku sendiri?"

Aurora mengerjapkan matanya, ia lalu turun dari ranjang dengan tergesa-gesa. "Aku ... kebelet!" Aurora berlari masuk ke kamar mandi sembari mengempakkan tangannya. Melihat itu, Mars tertawa kecil.

Brak!

Aurora menutup pintu kamar mandi dengan kasar, ia beralih menatap cermin di sampingnya yang sedang menampakkan wajah merahnya seperti kepiting rebus. Mengingat kembali tentang panggilan Mars padanya tadi, membuat Aurora senang bukan main.

"Sayaaaang? Di panggil sayang sama Tuan Planet!" Aurora meloncat girang sembari menutup mulutnya yang akan berteriak histeris.

"Ih, ternyata seseneng ini di panggil sayang sama pasangan." Gumam Aurora.

.

.

.

Mars dan Aurora kembali menjemput Arkan di sekolahnya. Keduanya berdri di depan gerbang, menanti Arkan keluar. Tak lama, muncullah Arkan bersama para teman-temannya. Melihat kehadiran Aurora, Arkan segera berlari menghampirinya.

"Mommy!" Aurora sedikit merendahkan tubuhnya, ia lalu meraih Arkan dalam gendongannya. Bocah gembul menggemaskan itu langsung bersandar ria di bahu sang Mommy.

"Capek yah? Kasihan, pulang kita beli jajan yuk." Aurora mengusap kening Arkan yang berkeringat, lalu ia berbalik masuk ke dalam mobil. Mars yang lagi-lagi di abaikan hanya bisa menghela nafas pelan.

"Aku yang suaminya, kenapa merasa di jadikan yang kedua." Gumam Mars. Ia merengut kesal, dan berbalik masuk ke dalam mobil menyusul istri dan anaknya.

Sepanjang jalan, Arkan menceritakan tentang apa yang terjadi di sekolahnya. Aurora menjadi pendengar yang baik, sesekali dia menyahuti apa yang Arkan ceritakan. Berbeda dengan Mars yang merasa di abaikan. Apalagi, saat ini Arkan berada di pangkuan Aurora dengan manja.

"Iyaaa, teman-teman Alkan tanya teluus. Alkan, beli Mommy nya dimana? Alkan bilang, Alkan udah punya Mommyy cekalang. Mommy tili Alkan nda jahat, baik kali Mommy tili Alkan. Alkan nda beli Mommy, tapi Alkan dapet Mommy tili pas kabul." Seru Arkan menceritakan tentang apa yang terjadi di sekolahnya.

Mendengar cerita putranya, Mars memutar bola matanya malas. Dia yang menikahi Aurora dan menjadikan gadis itu istrinya, kenapa putranya seolah-olah dialah yang menemukan Mommy tirinya? Rasanya gerah mendengarkan celotehan putranya, Mars pun mengambil botol air miliknya dan meminumnya.

"Meleka mau tukelan Mommy, Alkan bilang nda mauuu. Alkan culuh lah meleka minta Mommy tili cama daddy meleka!"

"Apa?!"

"UHUK! UHUK!"

Aurora dan Mars sama-sama kaget, bahkan Mars sampai tersedak air yang sedang dia minum. Aurora segera menepuk punggung Mars, berharap pria itu sedikit lega.

Mars menutup mulutnya dengan lengannya, matanya terlihat merah karena sakit di tenggorokannya. Lalu, ia melirik ke arah Arkan yang menatapnya dengan tatapan melongo. Mulut kecil bocah menggemaskan itu sampai terbuka.

"Arkan, lain kali jangan kayak gitu. Gak semuanya bisa punya ibu tiri, mengerti?" Tegur Aurora, ia khawatir akan menjadi masalah kedepannya.

Arkan beralih menatap polos ke arah Mommy nya, "Emang kenapa? Alkan tanya, emang kenapa? Nda calah punya Mommy tili, Alkan aja bica punyaaa. Maca teman Alkan nda boleh?"

Mars mengusap wajahnya dengan tisu, ia lalu menatap putranya itu. "Arkan, yang bisa punya Mommy tiri cuman dia yang ibunya sudah tidak tinggal serumah. Seperti Arkan, Mommy Oliv sekarang di rumah barunya sendiri. Jadi, Daddy bisa menikah lagi. Mengerti?"

Arkan mengangguk pelan, tapi di otaknya banyak sekali pertanyaan yang ingin dia ajukan. "Ooo, kalau lagi nda celumah belalti boleh minta Mommy tiliii."

"Bu ...." Mars terdiam, bagaimana ia menjelaskannya.

Aurora menahan tawa melihat tatapan frustasi suaminya itu, ia lalu meraih tangan Arkan dan mengenggamnya dengan lembut.

"Intinya, Arkan gak boleh lagi suruh teman Arkan minta Mommy tiri. Arkan sama mereka beda, Arkan spesial seperti martabak telur spesial."

"Mal ... maltabak? Apa itu? Mall balu?"

"Eh?! Arkan gak tahu apa itu martabak?!" Pekik Aurora yang kaget karena putra sambungnya tak mengerti nama makanan itu.

Arkan menggeleng pelan, ia menatap Mars yang mengalihkan pandangannya. Aurora pun turut menatap Mars, ia menyenggol lengan pria itu.

"Kamu gak pernah makan martabak juga?" Tebak Aurora. Mars menggeleng pelan sembari menatap istrinya itu.

Aurora melongo, ia menatap tak percaya pada suaminya itu. "BELUUUM PERNAAAAH?!"

"Iya, be ...,"

"Kamu manusia apa bukan hah?" Sela Aurora yang membuat suasana menjadi hening.

___

1
Elfina Nur Azifah
Thor, chapter romantisnya Aurora dan Mars dongg. Jarang bgtt
elly fitriyatun
Terima kasih Thor...ditggu cerita selanjutnya smgt
Eka
arkan kamu nw ada2 saja dari kecil
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
💕 bu'e haresvi 💕
dia kata mars sahabatnya probe🤣🤣
Aida Rayhan
😂😂😂😂😂😂😂😂
Dee
next thorrrr
Qaisaa Nazarudin
SAAT INI MARS JUGA KELIATAN BANGET OON NYA, DIA JUGA GAK TANYA DOKTERNYA,BERAPA USIA KANDUNGAN AURORA KAN? Pantesan bisa di tipu Olivia dan keluarga nya,Atau apa aku yg terlepas pandang? 🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Pertanyataan BODOH ,Coba balikkan pertanyaan itu ke kamu sendiri Ansel,Gimana perasaan mu saat tau anak mu bukan lah anak mu,ckk
Qaisaa Nazarudin
Emang benar ya,Berhasil atau cerdas dlm bisnis tak semestinya cerdas di bidang yg lain? Masa Mars gak tau beda wanita yg masih VIRGIN atau gak? Emang nya Arkan lahir saat Oliv hamilnya berapa bulan?? Kalo emang ada yg bilang gadis itu tak semestinya masih Virgin ,Atau bisa aja di sbb kan seseorang hilang virgin karena terlalu suka sukan ekstrem,Tapi gimana dengan saat lahiran kalo belum waktunya??Atau Olivia menipu bulan kehamilan nya🤔🤔🤔
Dian Ariestya
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Berarti Arkan bukan anak Mars? kalo benar gitu Mars benar2 Oon bin Bodoh,Masa ia Mars gak curiga baru Nikah isteri nya langsung Hamil? Terus Mp nya gimana,Apa Mars juga gak sadar Kalo Oliv udah gak virgin apa gimana,ckck Ckk Mars ini kenapa sih,Kok aku yg geram dgn sikapnya si Mars yg bego..🤦🤦
Aprita
🤣🤣🤣🤭🤭
Bunda
🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Dari gelagat ya Mars dari awal kedatanga ulet keket itu ia,Mars bisa bersikap tegas ke tub ulet karena ada Aurora dan Julia,Coba kalo gak ada mereka pasti Mars udah terjebak dengan kebodohannya sendiri ke ulag keket itu..Aku jadi curiga,Jangan2 Olivia meninggal juga gara2 tuh ulet, pasti nya tuh..😠😠😏😏
Qaisaa Nazarudin
Untung ada mommy..Dasar Mars aja yg ogeb bin oon..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata lelaki gak sePEKA PEREMPUAN ya,Selalu memandang remeh sesuatu hal,Besok2 saat di goda malah dia yg lebih nafsunya,Setelah itu bilang MAAF MAS KHILAF,Udah biasa itu mah..
Lufasta Al Hijrah
aiir matta ku nengalir begitu s
Qaisaa Nazarudin
Mampos kau Rora, Siapa td yg bilang bisa masak?? Udah numpang di rumah bibi,masa ia gak pernah nolongin bibi nya masak? ckk keterlaluan..
mini
haaaa kocak, ternyata kelakuanya masih bau2 mars😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!