"Apa-apaan ini?" teriak Alexa.
"Nikah sama gue!" perintah Niko.
"Gak mau!" tolak Alexa.
"Lo nolak siap-siap gue hancurin karier lo!" ancam Niko.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lo Bikin Gue Gila
Tidur Alexa terusik oleh sorot cahaya matahari yang menelusup masuk melalui celah gorden. Ia menggeliat, berbalik ke arah lain. Tangannya terulur, meraba-raba sisi sampingnya.
Kosong.
Meskipun kesadaran belum pulih sepenuhnya, Alexa ingat jika semalam dirinya tidur bersama Nicholas. Merasa penasaran Alexa membuka matanya sedikit, berkedip beberapa kali agar matanya bisa beradaptasi dengan cahaya yang ada di ruangan itu.
Hal yang pertama ia ingat adalah si pria mesum.
"Ke mana dia?" batin Alexa.
Alexa lantas bangun mengambil posisi bersandar. Pandangannya tertuju pada jam yang tergantung di dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang.
"Kenapa gak ada yang bangunin gue," gerutu Alexa.
Padahal rencana Alexa hari itu ingin mengantar Hana ke bandara, tetapi rencananya gagal. Penerbangan Hana sudah terlewat.
Alexa menyibakkan selimut lantas bangun, berjalan ke kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu ke luar dari kamar. Alexa berjalan menuruni anak tangga sambil melihat sekeliling.
"Anda sudah bangun, Nyonya?" Diana membungkuk memberikan salam untuk Alexa.
"Kenapa gak ada yang bangunin gue?" tanya Alexa pada tanpa menghentikan langkahnya.
"Maaf, Nyonya. Tuan melarang kami untuk membangunkan, Nyonya," jawab Diana.
Alexa berdecak ketika sampai di lantai dasar. "Oh iya, memang ke mana si pemarah itu?" tanya Alexa.
"Tuan ada urusan pekerjaan, Nyonya," jawab Diana. "Sebaiknya Nyonya makan dulu."
"Hmm, iya deh, gue juga udah laper," sahut Alexa.
Diana mengarahkan Alexa ke ruangan makan. Di sana sudah tersaji begitu banyak menu makanan, ada juga desert.
"Silahkan, Nyonya. Anda mau makan apa?" tanya Diana.
"Gue mau makan salad saja sayur dan just buah saja," jawab Alexa.
"Baik, Nyonya." Diana menghidangkan salad ke Alexa.
"Ada lagi yang Nyonya mau?" tanya Diana.
"Gak. Gue lagi diet." Alexa menjawab sambil memasukan satu suapan salad ke mulutnya.
Alexa makan sambil berkutat dengan ponselnya. Menjelajah forum gosip. Ada banyak berita selebriti yang Alexa baca. Tetapi berita pernikahannya dengan Nicholas masih menjadi tranding topik.
Dari forum gosip, Alexa berlaih ke sosial media. Tanpa sengaja Alexa membaca salah satu unggahan seseorang. Unggahan itu seperti sedang menyinggung dirinya. Merasa penasaran Alexa mencari tahu siapa pemilik account itu. Keningnya berkerut, bibirnya melengkung ke bawah, mengetahui siapa pemilik account itu.
Alexa lantas melihat beberapa unggahan orang itu. Dari sekian banyak unggahan yang ia baca, hampir semua cerita sedih.
"Heh, dasar! Dia tersangkanya, tetapi menempatkan dirinya sebagai korban. Dasar playing victim!" maki Alexa.
Alexa lantas mematikan ponselnya, ekspresi wajahnya kesal bercampur jijik. Bagaimana bisa Nicholas pernah mencintai wanita modelan Emma.
"Diana, aku ingin berenang," ucap Alexa.
"Baik, Nyonya," sahut Diana.
"Gue ganti baju dulu, Lo tunggu di sana saja. Jangan lupa bawa salad itu ke sana," perintah Alexa dibalas anggukkan oleh Diana.
Alexa kembali ke kamar, kemudian masuk ke walk in closet untuk berganti pakaian. Pakaian renang model one piece warna merah muda yang menampilkan punggung polosnya, menjadi pilihan Alexa. Setelah berganti pakaian renang, Alexa melapisi tubuhnya dengan bathrobe, kemudian melangkah menuju kolam renang indoor yang ada di lantai dasar.
Alexa berjalan ke tepi kolam, membuka bathrobe yang dikenakannya, menaruh di atas kursi malas yang ada di sampingnya. Setelah melakukan pemanasan kecil, Alexa langsung menceburkan diri ke dalam kolam berenang.
BYUUUR
Alexa menggerakan tubuhnya di dalam kolam berenang dengan berbagai gaya, menggerakkan tubuhnya bak ikan yang sedang berenang. Terlihat sekali jika Alexa sangat lihai berenang.
"Wow, ini sangat menyenangkan!" seru Alexa.
Bagaimana tidak menyenangkan, berenang sendiri di kolam indoor yang begitu luas, tanpa takut kulitnya terbakar oleh sengatan matahari.
Alexa kembali membenamkan tubuhnya ke dalam air dan berenang di sepanjang panjang kolam itu. Saking asiknya tidak mengetahui jika ada sedang memperhatikannya.
"Pergilah!" perintah Nicholas. "Pastikan tidak ada yang masuk ke sini!"
"Baik, Tuan." Diana lantas membungkukkan tubuhnya, memberikan salam sebelum pergi dari tempat itu.
Merasa sedikit lelah Alexa memutuskan untuk menepi dengan setengah badan terendam air. Kedua tangannya bergerak untuk menggusar rambutnya ke belakang. Saat menoleh tatapannya tidak sengaja bertemu dengan mata elang milik sang suami.
Sang suami berdiri di tidak jauh darinya, dengan kedua tangan masuk ke saku celana. Nampak gagah dengan setelan kemeja warna hitam yang nampak mahal, kakinya dibalut oleh celana bahan panjang warna senada, jangan lupakan ikat pinggang dengan harga fantastis melingkar di pinggang pria itu.
“Kenapa melihat gue seperti itu? Apa lo keberatan gue berenang di sini?” tanya Alexa.
“Gue gak ada bilang gitu," jawab Nicholas datar.
"Mau berenang bareng?" Alexa mengedipkan satu matanya untuk menggoda Nicholas.
Nicholas mendengkus lantas mulai melepas satu persatu kancing kemejanya juga kain yang menempel di tubuhnya, menyisakan dalamannya.
Tubuh Nicholas terbentuk dengan sempurna, Alexa tidak akan mengelak untuk itu. Dengan tatapan nakalnya Alexa bersiul, mencoba menggoda Nicholas.
Nicholas sendiri menyunggingkan senyum miringnya. Wanita itu tidak tahu akibat berani menggodanya.
BYUR
Nicholas terjun ke air, berenang ke dekat Alexa. Awalnya Alexa biasa saja, tetapi ketika Nicholas terus berenang ke arahnya membuat Alexa gelagapan. Alexa merasa bahaya datang. Wanita itu ingin menyingkir, tetapi gerakan Nicholas lebih cepat. Nicholas muncul ke dalam air, langsung mengungkungi Alexa, mengunci pergerakan wanita itu.
"Mau ke mana?" tanya Nicholas.
"Mandi," jawab Alexa.
"Lo belum gue hukum!" cegah Nicholas.
"Salah gue apa kali ini?" tanya Alexa.
"Lo udah godain gue tadi? Gak sadar, Mmm." Nicholas menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Alexa kemudian mengecupnya.
"Kapan? Gue gak ngerasa godain lo." Alexa menahan dada Nicholas dengan kedua tangannya, menahan dada Nicholas agar tubuhnya mereka tidak menempel.
"Masih gak mau ngaku, Mmm?" Nicholas mencengkram rahang kecil Alexa.
"Gue beneran--ck ahhh!" Alexa memekik saat Nicholas menyesap lehernya. "Sakit," rengek Alexa.
Alexa masih berusaha mendorong tubuh Nicholas agar menjauh dari tubuhnya, tetapi tenaganya kalah oleh Nicholas.
"Nick … menjauhlah!" mohon Alexa.
"Kalau gue gak mau?" tantang Nicholas.
"Bagaimana jika nanti ada yang melihat kita." Alexa masih berusaha menjauhkan tubuh Nicholas.
"Gue udah suruh mereka untuk gak ke sini," bisik Nicholas membuat darah Alexa berdesir.
“Ck! Gue mohon lepasin gue. Gue sudah kedinginan," rengek Alexa.
"Gue bisa bikin tubuh lo panas seketika? Mau?" Nicholas menyeringai licik.
"Maksud lo?" Mendadak pikiran Alexa menjadi tidak bisa bekerja.
"Main di sini," bisik Nicholas.
"Hah! Apa!" Alexa terbelalak kemudian mencondongkan tubuhnya ke belakang, menghindar saat Nicholas akan menciumnya. "Lo gila!"
"Lo yang bikin gue gila, Alexa!" Nicholas bicara dengan suaranya yang mulai serak.
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang