Transmigrasi Novel 90_an

Selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️

*****

Sepulang dari rumah Li Meiyin, Ling Ir dan Mengchu bertemu dengan Song Disan.

"Ling Ir , Mengchu, kalian baru dari mana?" Kata song Disan.

"Kami baru saja dari rumah salah satu warga," jawab Mengchu.

"Ada keperluan apa?"

Ling Ir mengerutkan kening nya merasa terganggu, mengapa orang ini ingin tahu urusan orang lain. Sungguh tidak sopan.

"Kami hanya membeli beberapa bahan untuk masakan besok," jawab Mengchu lagi.

"Oh, aku juga baru saja pergi ke rumah salah satu warga untuk membeli telur."

"Siapa yang peduli darimana kamu," batin Ling Ir dengan nada sinis.

Karena enggan berurusan dengan Song Disan Ling Ir menarik tangan Mengchu untuk segera pergi.

“Kami pamit, Kamerad,” ucap Mengchu.

“Kenapa mereka begitu terburu-buru? Pada hal, aku ingin mendekati mereka, siapa tahu salah satu atau keduanya mau jadi pacarku,” gumam Song Disan.

Jika Ling Ir dan Mengchu mendengar perkataan Song Disan, mungkin mereka akan merinding mendengar kepercayaan diri yang begitu tinggi.

*****

Keesokan paginya, Li Meiyin telah siap menunggu kedatangan Xiang Jun. Hari ini dia tampil rapi, mengenakan rok bercorak bunga berwarna peach, dan meminta bantuan kakak iparnya untuk mengepang rambutnya dengan gaya miring.

Dia juga sengaja meminta hiasan rambut kecil untuk dipasang pada kepangan nya.

Tak lama kemudian, suara mobil jip milik Xiang Jun terdengar.

"Itu dia, Xiang Jun sudah tiba," ucap fang jiayi sambil merapikan rambut Li Meiyin.

"Bibi sangat cantik," puji Bao yu.

Li Meiyin tersenyum dan mencubit pipi keponakan nya itu. "Bao yu tetap yang paling lucu."

Bao yu terkekeh, dia menikmati biskuit susu yang dibawa oleh teman bibi nya kemarin.

Ling Ir sengaja membawa biskuit susu karena dia tahu Li Meiyin mempunyai keponakan yang masih kecil.

Kemarin, dia juga menerima bubuk agar-agar dari Mengchu, dan malam sebelum tidur, dia membuat agar-agar lapis.

Dia menyisakan satu kotak untuk keponakan nya dan satu lagi untuk dibawa kepada keluarga Xiang Jun.

Hari ini, Li xiulin dan fang jiayi belum pergi ke ladang, mereka menunggu Xiang Jun datang untuk menjemput Meiyin.

Saat ini, terdengar suara Xiang Jun dan Li xiulin sedang mengobrol.

Kemudian, Li Meiyin keluar dari kamar bersama fang jiayi sambil menggendong Bao yu.

Gu Xiang Jun terkesima melihat penampilan Li Meiyin.

Li Meiyin merasa malu saat Gu Xiang Jun menatap nya dengan intens.

"Sudah jangan dilihat terus,segera lah berangkat. Ini sudah semakin siang," goda fang jiayi.

"Xiang Jun jaga Meiyin saat bersama mu," pesan Li xiulin.

"Tentu, Saudaraku," jawab Xiang Jun dengan penuh keyakinan.

Kemudian, mereka bergegas menuju mobil Xiang Jun, dengan Li Meiyin membawa tas makanan nya.

Saat Li Meiyin membawa barang, Xiang Jun segera mengambil alih. Melihatnya, kedua kakak Li Meiyin merasa senang.

Begitu sampai di mobil, Xiang Jun membuka kan pintu dan membantu Li Meiyin masuk ke dalam.

Xiang Jun mengemudikan mobil dengan hati-hati karena jalanan yang kurang baik.

"Meiyin terlihat sangat cantik hari ini." Ujar Gu Xiang Jun.

"Apakah aku tidak terlihat cantik biasa nya?" Li Meiyin ingin menggoda Xiang Jun.

"Eh, bukan begitu, maksud ku hari ini sangat berbeda," jawab Gu Xiang Jun dengan gugup.

Li Meiyin tertawa mendengar jawaban Xiang Jun.

"Meiyin sudah mulai berani ya." Xiang Jun dengan manis mencubit pipi gadis itu.

Dia ingin mengusap rambut nya, tetapi begitu melihat gaya rambut yang indah itu, dia tak ingin merusaknya.

"Oh iya, apa yang dibawa Meiyin tadi?"

"Aku membawa beberapa makanan yang aku buat sendiri, Kak."

"Apakah itu tidak merepotkan bagi Meiyin? Aku tidak ingin Meiyin merasa lelah."

"Tidak merepotkan sama sekali, aku bingung harus membawa apa saat bertemu keluarga kakak, jadi aku membuat kan beberapa kue."

"Terima kasih, Meiyin. Aku yakin mereka akan menyukai nya, karena semua yang Meiyin buat selalu enak." Xiang Jun merasa senang karena gadis nya berhati-hati saat akan bertemu keluarganya.

Itu berarti Meiyin juga menganggap penting keluarga nya.

*****

Setelah perjalanan selama tiga puluh menit, mereka akhirnya sampai di rumah Xiang Jun. Li Meiyin merasa sangat cemas saat turun keluar dari mobil.

Melihat Li Meiyin yang gelisah, Xiang Jun cepat-cepat meraih tangannya.

"Jangan khawatir, Meiyin, ayo segera masuk. Mereka pasti sudah menunggu kita," kata Xiang Jun sambil menggandeng tangan Li Meiyin, sementara tangan satunya membawa barang-barang milik Li Meiyin.

"Ayah, ibu aku kembali," ucap Gu Xiang Jun.

Begitu melangkah ke dalam rumah, Li Meiyin melihat seorang pria dan wanita dewasa, serta seorang gadis muda yang tampak berusia sekitar 16 tahun.

" Ayah ,Ibu, ini Meiyin yang tadi saya ceritakan. Dan Meiyin, ini lah ayah dan ibu ku. Itu adik perempuan ku, namanya Gu anqi," sambung Xiang Jun.

Li Meiyin segera memberi salam, "Paman, Bibi, halo anqi." Ia membungkuk dengan sopan.

Orang tua Xiang Jun hanya terdiam sambil memperhatikan nya. Li Meiyin merasa sangat tegang melihat reaksi keluarga Xiang Jun yang demikian.

Xiang Jun kemudian mengajak Li Meiyin untuk duduk di depan orang tuanya.

"nak, katakan, apakah Xiang Jun memaksa mu?" tanya ibu Xiang Jun tiba -tiba.

"Hah?" Li Meiyin terkejut dan bingung dengan pertanyaan dari ibu Xiang Jun tersebut.

"Jangan takut, silakan katakan apakah putra saya ini memaksamu untuk datang ke sini?" Ujar ibu Xiang Jun.

Li Meiyin hanya menoleh kepada Xiang Jun karena masih bingung mau men jawab yang tepat.

"Ibu, apa yang sebenarnya ingin ibu tanyakan? Meiyin ini benar- benar adalah kekasih ku." Ujar Gu Xiang Jun.

"Ibu tidak percaya padamu, jadi lebih baik Kamu diam saja." Xiang Jun menerima tatapan tajam dari ibu nya.

"Iya kak, tolong jawab dengan jujur apakah kakak Xiang Jun pernah memaksa, atau apakah kakak ku menindas mu?" Gu anqi juga ikut bertanya.

"Tidak sama sekali, bibi. Kakak Gu tidak pernah memaksa ku. Kami telah sepakat untuk mengunjungi tempat ini hari ini."

"Jadi, benar-banar kamu adalah kekasih kakak ku?" tanya Gu anqi dengan tidak percaya.

Li Meiyin mengangguk dengan sedikit malu.

"Bagaimana bisa? Ini sangat mengejut kan," Gu anqi menggeleng -menggeleng kan kepalanya.

Sementara itu, sang ayah hanya tdiam sambil memperhatikan.

"Apa maksudmu, anqi?"

"Anqi penasaran bagaimana seorang pria yang kaku seperti dirimu bisa memiliki gadis secantik dan selembut ini," Ibu menjawab.

Li Meiyin menahan tawa mendengar kata-kata ibu Xian Jun. Semua rasa gugup nya sudah hilang.

"Ya, kakak itu terlihat kaku dan menakutkan seperti pohon besar di gunung, sedangkan kakak ipar ini cantik dan lembut seperti bunga," tambah Gu anqi.

"Betul." Tiba-tiba ayah ikut bercelatuk.

Li Meiyin berusaha keras untuk menahan tawanya saat melihat Gu Xiang Jun di perlakukan tidak pantas oleh keluarga nya.

Gu Xiang Jun tampak sangat putus asa menghadapi tindakan keluarga nya di depan kekasih nya.

"Paman, bibi, anqi. Sebenarnya Kakak Gu tidak seburuk itu. Dia adalah orang yang baik," ujar Li Meiyin.

Sekarang giliran adik dan ibunya Xiang Jun keheranan mendengar perkataan Li Meiyin.

"Nak, apakah kamu serius dengan apa yang kamu katakan?" tanya Ibu Xiang Jun memastikan

"Iya, bibi,Kakak Gu itu baik dan menyenang kan," ungkap Li Meiyin dengan wajah yang sedikit merah.

Kemudian mereka melanjutkan obrolan yang santai.

Li Meiyin merasa sangat nyaman berada dengan keluarga Xiang Jun. Mereka sangat ramah dan tidak kaku seperti keluarga lain yang dikenal.

Kemudian, Ibu Xiang Jun juga mengungkap kan bahwa dia akan segera datang dengan seorang mak comblang untuk melamar dengan cara resmi.

*****

Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️