Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Maxime Keano, bahwa dia akan menikahi seorang gadis yang masih SMA.
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Ucap sang nenek.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis remaja berusia 18 yang yang bernama Rachel. Dia adalah seorang siswi SMA yang magang sebagai OB di perusahaan Keano Group, Rachel berhasil menemukan kalung sang nenek tanpa mengetahui sayembara tersebut.
"Ingat, pernikahan kita hanya sementara. Setelah nenekku benar-benar sehat, kita akan berpisah. Seumur hidup aku tidak pernah bermimpi menikah dengan seorang bocah sepertimu." Maxime Keano.
"Kamu pikir aku ingin menikah dengan pria arogan dan menyebalkan sepertimu? Menikah denganmu seperti musibah untukku." Rachel Calista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
[Selamat malam. Kemarin saya tidak sengaja menemukan sebuah kalung yang memiliki liontin berbentuk huruf MK di taman. Siapa tahu kalung ini adalah kalung yang anda cari?]
[Foto]
Rachel sudah mengirim pesan dan juga foto kalung kepada nomor yang tertera di papan pengumuman itu.
Padahal sudah satu jam Rachel mengirim pesan tersebut, tapi sama sekali tidak ada jawaban. Rachel berpikir mungkin saja pemilik kalung itu lagi sibuk atau sudah tidur, sehingga belum membaca pesan darinya.
Rachel melirik ke arah jam yang bertengger di dinding. Waktu telah menunjukkan jam 10 malam. Rachel memandangi suasana disekitar rumahnya. Entah mengapa dia menjadi sangat merindukan kedua orangtuanya. Ibunya meninggal ketika Rachel masih kecil, sedangkan ayahnya meninggal karena kecelakaan pada dua tahun yang lalu.
Flashback On...
Dua tahun yang lalu, Rachel sedang menunggu kedatangan ayahnya. Sampai Rachel terus berjalan mondar-mandir di depan teras rumah. Terlihat wajahnya nampak berseri-seri.
[Selamat ulang tahun putriku. Maafkan ayah, ayah tidak mengucapkannya secara langsung. Hari ini pekerjaan ayah sudah selesai, jadi ayah bisa pulang ke Jakarta. Ayah sudah mempersiapkan kado untukmu.]
Itulah pesan yang dikirim oleh sang ayah pada dini hari. Ayahnya Rachel bekerja sebagai kuli bangunan, sehingga terkadang kalau ada proyek di luar kota, ayahnya tidak bisa pulang setiap hari.
Karena itulah Rachel saat ini sedang berjalan mondar-mandir di teras rumah, karena dia sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan ayahnya. Sangat merindukan sang ayah. Sudah satu bulan mereka tidak bertemu, karena ayahnya harus bekerja di luar kota.
Sedari kecil, ayahnya memang selalu mengajarkan Rachel untuk hidup mandiri. Tidak ketergantungan kepada orang lain, agar Rachel tumbuh menjadi seorang gadis yang kuat.
Drrrrt...
Drrrrt...
Drrrrt...
Ponsel Rachel bergetar. Gadis itu tersenyum lebar. Dia pikir dia mendapatkan panggilan telepon dari ayahnya. Tapi senyumannya memudar ketika menyadari rupanya dia mendapatkan panggilan telepon dari nomor asing.
Rachel pun segera menerima panggilan telepon tersebut, "Hallo."
"Kami dari pihak kepolisian, ingin memberitahu anda bahwa ayah anda mengalami kecelakaan. Ayah anda meninggal di tempat. Saat ini ayah anda berada di kamar jenazah di rumah sakit Permata Medika."
Rachel nampak mematung ketika mendengar kabar tersebut. Ponselnya tiba-tiba sangat terasa berat di dalam genggamannya. Sungguh batinnya sangat merasakan hancur.
Air matanya mengalir deras, dia tidak bisa menghentikannya. Kemudian Rachel segera berlari, dia harus pergi ke rumah sakit tempat ayahnya berada.
"Ayah..."
"Arrrghhh... Ayah!"
Gadis kecil itu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuh sang ayah yang sudah tidak bernyawa lagi. Kondisi tubuh ayah sangat mengenaskan.
Hati Rachel semakin terluka ketika melihat bingkisan kado yang diberikan oleh seorang polisi kepadanya. Bingkisan kado tersebut terlihat berantakan bahkan banyak noda darah.
Ayahnya Rachel sengaja mengumpulkan uang, karena ingin membeli kado untuk putrinya. Yaitu sebuah gelang yang sangat cantik. Sampai kini Rachel masih selalu memakai gelang tersebut. Walaupun dia hidup kesulitan, dia tidak akan pernah menjual gelang pemberian dari ayahnya.
Ayahnya Rachel adalah korban tabrak lari. Sampai kini polisi tidak menemukan siapa pelaku tabrak lari tersebut, mungkin karena jalan yang dilalui oleh ayahnya tidak terdapat CCTV.
Flashback Off...
Walaupun Rachel adalah seorang gadis yang selalu ceria. Tapi dihatinya menyimpan banyak luka. Mungkin karena dia merasa tidak adil, orang yang sudah menyebabkan ayahnya meninggal masih berkeliaran bebas.
Semenjak ayahnya meninggal, Rachel hidup sebatang kara. Dia harus menjalani kerasnya kehidupan, untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Seharusnya di usia seperti itu, sedang menikmati masa-masa remajanya yang indah. Tapi tidak dengan Rachel, gadis itu harus berjuang setiap hari untuk mencari sesuap nasi.
lari sejauh mungkin biar Max frustasi coz kehilangan kamu.
sy yakin sudah ada benih Max yg tertinggal di rahim kamu.
nenek mu maha benar ya maxime
Orang curang mah pasti selalu menemui kegagalan 😠😠😠