Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Crisa menghela nafas panjang sebelum memulai cerita.
"Demian cucuku dia sangat keras kepala, padahal aku ingin yang terbaik untukku" ucapnya dengan suara lemah.
"orang tuanya meninggal saat masih remaja, setelah itu akulah yang merawatnya, aku begitu menyayanginya, aku ingin masa depan Demian cerah, tapi dia selalu berpegang teguh pada pendiriannya"
"dia tidak mau menuruti apa kemauanku, padahal aku hanya ingin yang terbaik untuknya" lanjutnya dengan sedih.
"nyoya, saya percaya anda menyayangi Demian dengan begitu besar, tapi terkadang apa yang kita anggap baik belum tentu membuat orang itu bahagia" ucap Karina karina dengan lembut.
"dari perbedaan generasi dan pola pikir sudah jelas beda, itulah yang membuat anda merasa Demian sangat keras kepala dan teguh pendirian, tidak sejalan dengan jalan pikiran anda nyonya"
"aku hanya tidak ingin Demian salah dalam mengambil langkah, apa aku salah?"
"tidak ada yang salah, anda benar, siapapun pasti menginginkan orang yang kita sayangi berada di jalan yang benar, dan tidak salah dalam mengambil langkah, tapi kita juga tidak bisa memaksanya, Demian mempunyai sudut pandang dan pemikirannya sendiri"
"biarkan Demian dengan pemikirannya sendiri, namun tetap dalam pengawasanmu nyonya, terkadang kesalahan adalah pengalaman terbaik, jika Demian saat ini salah, saya yakin nantinya dia akan belajar dari kesalahan ini" ucap Karina.
"nyonya tidak perlu stress dan berpikiran berlebihan, Demian sudah dewasa, saya yakin dia juga sangat menyayangimu, dan dia juga tahu anda juga menyayanginya dengan begitu besar, tinggal nyonya berikan kepercayaan pada Demian bahwa apa yang Demian lakukan sudah benar, jangan membuat dia tertekan dengan keinginan anda dan menbuatnya semakin jauh dari anda" ucap Karian dengan senyum tulusnya.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Demian baru selesai mandi, dering dari ponselnya berdering, tertera nama Alex disana, ia langsung mengangkatnya.
"ya Alex, kau disana baik baik saja? Tanya Demian.
Alisnya bertautan mendengar suara Alex dibalik telepon. Ia mendengar dengan seksama setiap kata yang keluar dari sana.
Demian tiba tiba tersentak saat sebuah tangan mengelilingi tubuhnya dari belakang, tanpa menoleh ia tahu siapa pelakunya, dari aroma parfum dan aroma tubuh yang ia tangkap oleh hidungnya sudah jelas itu Karina hal itu membuat sudut bibir Demian terangkat.
"baru mandi hmm" bisik Karina mengecupi punggung Demian yang masih terdapat tetesan air mengalir dari rambut Demian yang basah.
Demian langsung berbalik badan dengan ponsel yang masih menempel ditelinga. Ia tersenyum melihat wajah Karina yang tengah menatapnya, tanpa membuang waktu, ia menunduk dan mengecup bibir Karina, membaut wanita itu tersenyum.
Demian menempelkan jari ke bibir Karina memberi peringatan pada Karina untuk tidak berbicara dahulu.
"ya lalu.,." sahut Demian pada Alex.
Karina mengerti dan menyandarkan sisi wajahnya pada dada Demian yang saat ini bertelanjang dada hanya mengenakan handuk yang melilit sebatas pinggang. kedua tangan Karina memeluk tubuh itu.
Demian tampak serius mendengar apa yang Alex sampaikan, hingga cukup lama membuat Karina bosan, ia lalu berdiri tegak menatap Demian yang mengabaikan keberadaannya.
Demian segera menjauhkan ponselnya dan berbisik pada Karian "sebentar baby" bisik Demian memberikan kecupan pada bibir karina sebelum melanjutkan panggilan tersebut.
Karina merasa pegal terus berdiri menatap tubuh Demian yang menggoda itu, lalu munculah ide jahil karina, ia kembali memeluk Demian.
Demian menunduk saat merasa sesuatu yang basah dan hangat menerpa dadanya, dan benar saja Karina saat ini tengah memberikan kecupan kecupan panas pada tubuhnya, kecupan kecupan itu kian turun membuat Demian menggigit bibirnya, Demian tidak menolak, ia ingin tahu seberapa berani Karina menggodanya.
"sshhh.,,." desis Demian saat bibir Karina semakin turun ke bawah perutnya.
"ya aku sedang sendiri" ucap Demian.
Karina mendongak, dan tersenyum miring, dengan gerakan cepat ia menarik handuk yang melilit pinggang Demian, membuat pria itu terkejut.
Demian memejamkan mata, menikmati keberanian Karina
"ah yash.,.
"kita lanjutkan besok, aku akan mengurusnya" ucap Demian mematikan ponselnya dan melempar ke ranjang dengan tidak tentu arah.
"yashh.,. Baby,.."
"aaargghhhh,.,.
Karina terus melakukan itu membuat Demian tidak bisa menahan desahan desahan yang keluar dari mulutnya saat.
"mulai nakal hemmm" bisik Demian langsung mendorong tubuh Karina ke ranjang, dan langsug menindihnya.
Karina tertawa kecil melihat kekesalan Demian.
"sweety ayolah, jangan berhenti di tengah jalan" geram Demian menatap tajam Karina, yang di tatap hanya tertawa renyah.
"aku menemuimu ke sini untuk pamit pulang tapi kau malah mengabaikanku" ucap Karina mengusap pipi Demian.
"baby ayolah aku hampir sampai" desis Demian membungkam bibir Karina dengan bibirnya, tangannya begerak cepat melucuti pakaian yang Karina kenakan.
untuk kesekian kali, kedua tubuh itu menyatu dalam gelombang hasrat yang sangat panas dan menggoda, Demian sangat menyukai tubuh karina yang selalu membuatnya ketagihan, dan Karina menyukai Demian, bagaimana pria itu memuaskannya merasa dirinya begitu dipuja dan diinginkan.
Tangan Demian mengusap peluh yang membasahi wajah Karina.
"sudah jam 1 malam, apa kau tetap ingin pulang?" tanya Demian, Karina mengerucutkan bibirnya kesal.
"ini semua karnamu, aku terjebak selarut ini" balas Karina menusuk nusuk pipi Demian dengan jari telunjuknya.
"aku?, mengapa aku?, kau yang lebih dulu memancingku baby" balas Demian menggigit hidung Karina.
"jika kau tidak mengabaikanku aku sudah pulang sejak tadi, aku menemuimu hanya ingin pamit" balas Karina tidak mau Kalah.
Demian terkekeh mendengar itu, "aku tidak bermaksud mengabaikanmu, tadi Alex menghubungku jadi aku harus mendengarkan nya agar tidak melewatkan sesuatu"
Tangan Demian kembali menarik tubuh Karina agar lebih dekat dengannya.
"bagaimana dengan nenekku?" tanya Demian mengalihkan pembicaraan
"baik, tidak ada yang menghawatirkan, serangan ringan, hanya saja jangan membuatnya stress dan berpikiran berlebih" jawab Karina.
Demian mendesah lega mendengar itu.
"syukurlah, aku jadi bisa meninggalkannya" ucap Demian.
"memangnya kau mau kemana?" Tanya Karina dagunya ia sandarkan pada dada Demian
"ke jepang, Alex meminta bantuanku untuk menyelesaikan pekerjaan yang di sana sedang ada sedikit masalah" jawab Demian, tanganya bergerak mengusap usap punggung Karina.
"mengapa semua orang pergi ke jepang?, ada apa disana?, Malvin, mamah, Alex, sekarang kau" ucap Karina heran.
"aku disana kerja baby, aku mau ikut?" tanya Demian tersenyum kecil melihat wajah Karina yang menggemaskan.
"tidak, aku tidak mau di demo oleh keluarga pasien karna terlalu banyak cuti" jawab Karina menggeleng.
"mau aku bawakan sesuatu?" tanya Demian lagi.
Karina terdiam, tiba tiba hatinya merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan, kehangatan, perhatian, kepedulian. Malvin sering sekali pergi kejepang, tapi dia tidak pernah menanyakan apa yang Karina ingin kan, seperti yang Demian saat ini tanyakan.
"mauuuu" jawab Karina mengangguk antusias sekaligus terharu.
"apa yang kau inginkan?"
"terserah kau Demian, aku akan menerima apapun yang kau berikan" jawab Karina dengan senyum cantiknya.
"sekarang tidurlah" ucap Demian, Karina mengangguk dan kembali masuk dalam Dekapan hangat Demian.
"aku harus kembali ke rumah sakit jam 5, tolong bangunkan aku jika aku belum bangun" gunam Karina.
"hmmm" balas Demian, matanya menatap langit langit kamarnya, ia memikirkan hubungan apa ini yang tengah terjadi antara dirinya dan Karina, meski salah ia tidak perduli, ia menikmatinya untuk saat ini
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Guys tolong like ,dan kasih bintang ya, aku baru kali ini nulis di pf ini, please buat aku betah dan semangat lanjutin cerita ini.
Btw gimana bab ini, tolong koment🙏