CINTA DAN PENGKHIANATAN

BAB 21.

Dulu Rida punya sahabat masa kecil kemudian mereka dibawa merantau oleh orang tuanya, sejak kecil mereka sudah berpisah.

Kemaren waktu Rida bawa Wenny main ke mall dia bertemu dengan seorang wanita seumurannya, Rida menyapanya namanya Else.

Setelah lama mereka ngobrol soal anak sambil nunggu anak mereka mandi bola, Rida bertanya nama wanita itu.

" Nama kamu siapa "

" Oh iya aku Else "

" Aku Rida ".

Mereka bersalaman dan tidak melepaskan tangan mereka.

" Apa kamu Else yang waktu kecil tinggal di jalan H. Agus Salim ? ".

" Apa kamu Rida Stevani ".

" Iya aku Rida ".

Mereka saling berpelukan.

" Kawan kecilku, kamu Rida ya Allah siapa sangka kita bisa bertemu lagi ".

Tak sadar mata mereka berdua menitikkan air mata haru .

" Sudah puluhan tahun kita gak jumpa, kamu apa kabar Else , tahu gak waktu kamu pindah aku sampe demam, rasanya aku kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupku. ".

" Akupun gitu Rida rindu sekali sama kamu ".

" Suami kamu mana Rida, gak ikut ?".

" Gak suamiku kerja diluar kota".

" Suamiku juga sering dinas keluar kota, sekarang lagi ke Samarinda dua bulan, baru kemaren pergi ".

" Dari kecil kita selalu punya kesamaan ya ".

" iya sampe sekarang ".

" Ayo ceritakan tentang dirimu ".

Kamu tahukan Rida aku anak yang lincah dari kecil, sama waktu masa remaja aku juga masih jadi cewek yang lincah, aku pacaran dengan seorang mahasiswa.

Suatu hari aku bilang sama papa kalau aku mau nonton bareng kawan kawan , aku diantar papa ke bioskop disana kawan kawanku sudah nunggu, tapi yang nonton cuma kawan kawanku, aku cabut sama cowokku.

Aku sudah dijemput bang Andi , kami duduk² di taman dan kemudian jalan² keliling dengan tawa riang dan terakhir Aku dibawa bang Andi ke kos²an nya.

Bang Andi memaksa Aku untuk berhubungan badan tapi aku menolak, Bang Andi memang ganteng seorang pecinta dan pendamba wanita, sudah banyak wanita yg dibawanya ke kos²an nya dan rata² hanya datang satu kali karena Bang Andi yg anak seorang pengusaha kaya , maklumlah , dia mudah saja membuang wanita yg telah di bekasi nya dan mereka tidak mampu utk datang lagi.

Aku sangat bahagia bisa seharian bersama Bang Andi, nasehat dan kata² papa ku masuk telinga kiri keluar kanan saja.

Suatu hari aku diantar papa sekolah seperti biasa, dari jauh aku melihat motor bang Andi .

Pasti Bang Andi mencari ku karena sudah satu minggu aku tidak pernah bertemu Bang Andi.

Diam² setelah papa pergi Aku langsung menyusul Bang Andi.

Dia ngajak aku cabut sekolah.

Dengan penuh kegembiraan Aku naik keatas motor bang Andi , dia langsung membawa aku ke kosannya kebetulan semua kawan²nya pergi kuliah.

Aku merasa takut karena kami cuma berdua saja.

Dulu waktu aku datang ke kos²an nya pas sedang rame, ada kawan² bang Andi tapi hari itu , tidak ada satu oran pun di sekitar kos²an.

Bang Andi membawa aku ke kamarnya dan menyodorkan gelas minum air putih.

Aku meminumnya dan tiba tiba aku merasa pusing.

Bang Andi duduk ditepi ranjang, tangannya memeluk pundak ku , Aku melepaskannya.

Tapi tiba² aku merasa tambah pusing dan mataku berat sekali.

Bang Andi melepas pakaian ku , aku mencoba memberontak tapi apa daya, badan ku begitu lemah, Bang Andi menggelutinya menjamah seluruh tubuhku , menikmati kesucian ku yang hanya bisa merintih air mataku jatuh bercucuran.

Aduh, aku lemas ketika aku merasakan seperti sebilah parang mengoyak tubuhku, hancur sudah masa depan ku, hilang sudah kesucianku , Aku merasakan, tapi cuma rintihan yang keluar dari bibirku yg akan dilahap oleh Bang Andi.

Aku terus meringis sakit, dia malah bilang, Diam lah , itu enak bukan sakit, kata bang Andi sambil menenggelamkan wajahnya ke dua daging lembut didada ku.

Bang Andi terus menggoyangkan pinggulnya, aku terus merintih dan mengaduh, bang Andi tidak peduli sampai akhirnya dia terhempas ditubuh ku , dia nampak begitu puas dan tertidur disamping ku.

Aku terbangun sudah hampir jam pulang sekolah, aku bergegas kekamar mandi semua terasa sakit apa lagi diantara dua pahaku , Aku buru² mandi dan melihat merah² di sekujur tubuhku untungnya lehernya tidak ada.

Aku mengenakan bajuku , begitu keluar Bang Andi sudah duduk di ruang tamu.

Bang Andi mengantarkan aku ke dekat sekolah, karena papa sebentar lagi jemput aku.

dia minta maaf padaku karena sudah merengut kesucianku.

Aku hanya diam dan diam sepanjang perjalanan, turunnya aku agak jauh dari tempat biasa karena takut dilihat kawan²nya karena sudah bolos.

Sampai dirumah Aku tidak membuat hal yang bakal membuat kecurigaan orang tuaku , aku biasa saja meski seluruh badan ku terasa sakit, ngilu dan pedih.

Malamnya aku merasa agak demam, aku suruh papa membuatkan surat sakit dan aku antar kerumah kawan.

" Betah banget kamu dengar cerita aku Rida ".

" iya seru banget ".

" Masih panjang lagi itu Rida, nantilah aku main kerumah kamu, bila perlu aku nginap atau kamu nginap dirumah aku, karena kita kan sama sama single ".

" Oke oke sekarang kita bawa anak anak shopping dulu yok ".

Mereka memanggil anak anak mereka dan pergi.

Rida sampai dirumah, setelah mengantar Wenny yang mau pamer mainan baru sama omanya.

Gak lama Rida turun dari mobil, mobil Roby juga masuk ke halaman rumahnya, Rida kaget jantungnya berdebar seketika.

" Ada apa mas kesini ? ".

" Dina titip rujak aku gak tahu tempatnya "

Roby mengunci pintu dan mencium bibir Rida begitu ganasnya.

" Mas rindu banget Rida ".

Rida mendorong tubuh Roby tapi gak bisa lelaki itu terus saja menciumnya dan memainkan tangannya yang sudah menyusup kedalam blus Rida, dia terus mendorong Rida kekamar dan mereka jatuh diranjang, Roby menindih tubuh Rida entah kapan kejadiannya mereka telah menyatu dan bergulingan diatas ranjang, sampai akhirnya mereka mengerang saat pelepasan bersamaan.

" Maafkan mas, mas rindu banget sudah lama sekali sayang ".

" Mas jangan gitu, mas udah punya istri dan istri mas kakak aku ".

" Lupakan saja, ayo ikut beli rujak ".

Rida membenahi pakaiannya dan pergi beli rujak, Roby menunggu Rida dalam mobilnya.

Meskipun dahaganya selalu diobati Bibi tapi sensasi Rida begitu beda dengan bibi dan Dina istrinya.

Rida begitu bergairah.

Tak lama Rida datang dan Roby mengantar Rida kerumahnya lagi, lalu pulang.

Rida serasa mendapat durian runtuh karena sudah satu bulan dia tidak berhubungan dengan suaminya, permainan sekejap tadi membuat dahaganya terpenuhi.

Rida langsung kekamar mandi dan mandi, besok Sabtu dia berencana kerumah Else, ingin mendengar cerita Else lagi, sahabat kecil yang kini kembali